31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kalender Pawukon Bali & Jawa Sama — Peninggalan Medang Kamulan

Sugi LanusbySugi Lanus
October 5, 2022
inEsai, Pilihan Editor
HINDU & KEJAWEN BERHALA?

Catatan Harian Sugi Lanus, 2 Oktober 2022

[][][][][]

Masih banyak yang belum tahu kalau TIKA (papan matrix penghitungan Pawukon) yang dipakai di Bali juga dipakai di Jawa. Jika di Bali disebut sebagai TIKA, di JAWA disebut sebagai KALAMUDENG — silahkan lihat gambar/foto koleksi MUSEUM SENOBUDOYO YOGYAKARTA.

Banyak pula orang Bali yang mengklaim bahwa ilmu Pawukon dan Wariga adalah asli Bali. Padahal, dari periode raja-raja Medang Kamulan dan Bali Kuno, baik di Jawa dan Bali semuanya memakai penanggalan dengan Pawukon dan tahun Śaka secara bersama-sama. Ketika raja Bali Kuno menulis prasasti-prasasti menggunakan penanggalan dengan Pawukon, demikian juga raja-raja Medang Kamulan menggunakan penanggalan yang sama.

Berdasarkan informasi dari LONTAR MEDANG KAMULAN (lontar koleksi Gedong Kirtya), pemakaian sistem Pawukon di Bali merujuk tradisi Pawukon dari Medang Kamulan.

Pertanyaannya: Dimana Medang Kamulan?

Merujuk NASKAH KUNO BUJANGGA MANIK yang merupakan catatan perjalanan tokoh bernama Bujangga Manik dari Sunda, naskah ini ditulis di abad ke-15, pada baris ke-782 dan 783 disebutkan bahwa setelah Bujangga Manik meninggalkan Pulutan (sekarang lokasi ini sebut sebagai wilayah barat Purwodadi, Jawa Tengah), ia sampai di “Medang Kamulan”. Pada bagian lain naskah disebutkan setelah menyeberangi Sungai Wuluyu, ia tiba di Gegelang. Gegelang disebutkan terletak di sebelah selatan Medang Kamulan.

Naskah perjalanan ini menyebutkan secara persis wilayah bernama Medang Kamulan yang merujuk wilayah di Jawa bagian tengah (Jawa Tengah sekarang). Oleh beberapa peneliti Medang Kamulan juga disebut sebagai Mataram Kuno. Raja-raja Mataram Kuno inilah yang peninggalan prasasti atau piagam kerajaannya memang telah memakai kalender Pawukon.

Pemakaian Kalender Pawukon di Bali kehadiran bisa kita lihat dalam prasasti-prasasti Bali Kuno dari semenjak Dinasti Warmadewa bercampur lewat perkawinan Mahendradatta dengan Raja Udayana secara kentara berkembang. Sebelum pemakaian Kalender Pawukon berkembang pemakaian “sistem pasaran” yang tampaknya lebih umum dipakai dalam penulisan prasasti Bali Kuno awal yang sering disebut sebagai “prasasti bertipe yumupakatahu”.

Jika dibandingkan prasasti Bali Kuno dengan Jawa Kuno yang memakai Kalender Pawukon, maka kita akan mendapati prasasti-prasasti di Jawa Kuno lebih tua angka tahunnya. Informasi LONTAR MEDANG KAMULAN tersebut tidak keliru jika dibandingkan dengan bukti-bukti efigrafis ini — bahwa ajaran Pawukon bersumber dari tradisi Medang Kamulan.

Pemakaian Pawukon dalam tradisi Jawa Kuno telah ditemukan bukti-buktinya secara efigrafis (dalama kajian prasasti) diantaranya:

— Secara jelas dalam prasasti Lintakan yang berangka tahun 841 Saka (919 Masehi) disebutkan Pawukon telah digunakan sebagai pedoman perhitungan waktu penyelengaraan upacara ruwatan oleh para raja ketika itu (Boechari, 1986).

— Pawukon juga dipakai pedoman dan perhitungan dalam penulisan prasasti Wanua (abad ke-9); prasasti Watu Kura di Prambanan Jawa Tengah (abad ke-10).

Masih banyak lagi prasasti dalam tradisi pelanjut Dinasti Sanjaya yang memakai Pawukon yang ditemukan di Jawa Tengah.

Kitab-kitab lontar di Jawa banyak berisi penjelasan Pawukon. Demikian juga sampai kini di Jawa dipakai perhitungan Wuku atau Pawukon dalam mencari Weton dan ruwatan. Tradisi Pawukon banyak meninggalkan catatan dan buku-buku di Jawa sampai kini. Ruwatan dalam masyarakat Jawa masih terjaga sampai kini dan ini berdasarkan kalender Pawukon dan Weton yang berbasis perhitungan Wariga yang sama sebagaimana di Bali sampai kini.

Berbagai serat atau naskah kuno Jawa berisi penjelasan detail Pawukon diantaranya: Naskah Serat Pawukan (koleksi Museum Radyapustaka), Naskah Pawukon Jawi (yang dibuat pada era Keraton Kartasura abad XVII dikoleksi Museum Brojobuwono) berisi ilustrasi gambar tiap-tiap wuku dengan sangat detail. Lontar dan naskah lain berisi Pawukon dikoleksi di Sasana Pustaka Karaton Surakarta Hadiningrat menjelaskan mendetail tiap-tiap wuku. Jika kita baca Kitab Centini (ditulis di masa Susuhunan Paku Buwana IV) pun memberikan karakter dari Pawukon dengan masing-masing wuku memiliki masing-masing dewa pelindung, beserta pepohonan dan tumbuhannya.

Dari ratusan catatan dan perhitungan Wariga atau Kalender Pawukon yang masih tertinggal di Jawa, masyarakat Bali (khususnya para akademisi) bisa membandingkan bagaimana tradisi Kalender Pawukon ini tumbuh berkembang dari satu akar tradisi yang sama, kemudian terpisah pulau berkembang sesuai konteks jaman dan agamanya yang berbeda.

Untuk melakukan studi Kalender Pawukon di Bali rasanya tidak bisa paripurna dengan tidak menoleh atau tidak membandingkan dengan tradisi Pawukon di Jawa. Pawukon Bali dan Jawa perlu penanganan studi komprehensif jika hendak didalami dengan serius. [T]

+++Dalam gambar ini bisa dilihat TIKA JAWA (KALAMUDENG) koleksi Museum Sono Budoyo Yogyakarta, dan contoh lembar naskah naskah Jawa yang dikoleksi British Library London. Naskah ini berasal dari Yogyakarta, bertahun 1807, disebutkan bahwa Hyang Smara menjadi pelindung salah satu wuku Wariga (di Jawa disebut Wariga Alit).

[][][][][]

BACA artikel lain dari Sugi Lanus

HITAM PUTIH ILMU GAIB BALI
MANTRA-MANTRA NYEPI REKOMENDASI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
Tags: balijawaMedang Kemulanpawukon
Previous Post

Menziarahi Monumen Kata-kata Kota Singaraja

Next Post

Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?

Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co