31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ragam Seni Sasak untuk Pagelaran Kolosal Pesona Mandalika | Dari FGD ISI Denpasar dan ITDC Mandalika

Nyoman MariyanabyNyoman Mariyana
September 23, 2022
inBudaya
Ragam Seni Sasak untuk Pagelaran Kolosal Pesona Mandalika | Dari FGD ISI Denpasar dan ITDC Mandalika

Rektor ISI Denpasar Bersama Pemateri, Tim Peneliti, dan Peserta FGD | Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti Reka Cipta Pesona Mandalika, Tahun 2022

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, bekerjasama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika menggelar focus group discussion (FGD) bersama seniman-seniman Sasak di di Gedung Art Centre, Kota Mataram, Lombok, NTB, 12 September 2022.

FGD mengundang seniman tradisional Sasak, yakni I Komang Kantun (seniman vokal), Saifuloh Hamdi (seniman musik sasak, komposer musik Sasak, pelatih Kendang Beleq), dan Ibu I Komang Aritini, S.Sn (Penari, pembina tari, pengelola sanggar Dewi Saraswati, yang juga pernah mengikuti event di Korea).

Para seniman Sasak itu diundang untuk memberi masukan berkaitan dengan proyek seni Pagelaran Kolosal Reka Cipta Pagelaran Kolosal Pesona Mandalika.

Bersama-sama seniman Sasak membangun pagelaran Kolosal Reka Cipta Pagelaran Kolosal Pesona Mandalika dalam rangka Pengembangan Destinasi Wisata Super Prioritas Nasional. Dari segi tematiknya karya ini bersumber pada cerita Putri Mandalika. Garapan ini diharapkan mampu berkontribusi pada kemajuan wisata Mandalika.

Ketua Program Bapak Dr. I Gede Yudarta, S.S.Kar M.Si. pada awal FGD memberi sambutan dan menyampaikan dasar kegiatan, yakni menyerap berbagai informasi dari seni pertunjukan Sasak untuk digarap sebagai sebuah karya seni demi menunjang pariwisata berskala nasional berlandaskan seni kearifan lokal Sasak.

“Bentuk kegiatan ini merupakan reka cipta pagelaran kolosal,” kata Gede Yudarta.

Seniman Sasak yang hadir itu berbagi dan berdiskusi memberi masukan terkait keberadaan kesenian Sasak yang akan direkacipta menjadi sebuah pertunjukan kolosal.

“Diharapkan nanti karya ini bisa menjadi motivasi perkembangan kesenian Sasak sebagai komoditi pariwisata di NTB,” ujar Gede Yudarta.

Rektor ISI Denpasar Bapak Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn.,M.Sn. menegaskan arti matching fund sebagai salah satu ruang project penelitian karya seni.

“Matching artinya sepadan. ISI bekerjasama sepadan dengan mitra ITDC,” ujar Wayan Adnyana yang biasa disapa Kun Adnyana itu..

Seniman-seniman Sasak

Dr. I Gede Yudarta,S.S.Kar.,M.Si dalam FGD itu memandu sesi penyampaian dari pemateri dengan memperkenalkan kembali tokoh I Komang Kantun.

“I Komang Kantun adalah seorang tokoh seniman Sasak.  Beliau adalah Pensiunan Pegawai Kebudayaan,” kata Gede Yudarta.

Selanjutnya, tokoh I Komang Kantun memberikan materi tentang perkembangan musik vokal Sasak.  I Komang Kantun kemudian memperkenalkan tokoh-tokoh musisi Sasak, yakni Mani Angawa, Manik Darma yang adalah seniman vokal dari Lombok Utara.

Menurut I Komang Kantun, berbiacara vokal berhubungan dengan kemunculan tembang dari daerah Jawa, Bali, Sasak, dan daerah lainnya.

Tembang yang berkembang di Sasak yakni Sekar Alit, yang mencakup tentang Tembang Pupuh seperti Pangkur, Durma, Maskumambang, dan lain-lain. Seni tembang diikat oleh aturan. Ada lawas, belawas, ada sandaran, kayak (adanya elemen musik, instrumen suling dalam sajian), ada sesendon. Guru wilang dan guru lagu juga mengikat dalam penyajian tembang.

Benayak sebuah bentuk ansambel terdiri dari instrumen kendang, ricik, suling. Sandaran bentuk teksnya romantic. Teksnya bisa dipakai bahasa Indonesia, bahasa daerah, menggunakan jenis pantun.

Turun Daun adalah sajian kesenian Sasak dengan menggunakan alat musiknya Pereret dengan bentuk ngeding-ngedang (struktur baku) memperhatikan unsur guru/lagu. Beliau juga menerangkan tentang permainan Bau Daya; permainan suling besar yang terdiri dari 2 instrumen. Lawas, Gugur Mayang adalah penyajian vokal tembang disesuaikan dengan pengiringnya.

“Diperlukan pemahaman konsep dalam berkarya,” tegas I Komang Kantun.

Sebagai seorang tokoh yang memahami pertunjukan kesenian Sasak, I Komang Kantun juga menyinggung tentang pertunjukan Wayang Sasak.

Dalam pewayangan ada gending Pengrumrum yang dipergunakan pada saat tokoh berjalan. Ada dua jenis gending Pengrumrum; kasar dan halus.

Pengajum; pengenalan watak tokoh dalam adegan. Pada penyajian tembang, guru-lagu, guru-wilang secara struktur tidak ada perbedaan, namun yang berbeda hanya pada penyajian wiletnya saja.

Pemateri FGD didampingi Ketua Tim Peneliti | Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti Reka Cipta Pesona Mandalika, Tahun 2022

Selanjutnya pemaparan materi dari seniman Saifuloh Hamdi. Ia menerangkan keberadaan jenis-jenis alat musik Sasak.

Ada berbagai jenis alat musik Sasak, seperti; Gendang Beleq, Pereret, Tungklik, Cungklit, Terompong Tunggal, dan Klentang. “Di Sasak tidak ada struktur musik secara pasti,” ujar Saifuloh Hamdi.

Komang Aritini, S.Sn selaku pemateri ketiga kemudian menerangkan tentang jenis tarian Sasak yang digunakan sebagai pendukung karya reka cipta Mandalika, diantaranya tari Gandrung, tari Jaranan, dan Betek Baris.

Kekuatan vokal menjadi dasar penciptaan musik dan gerak tarinya. Petete, nyumping, ngumpih, tedung, tren andos, istilah-istilah yang digunakan dalam gerak tari Lombok.  “Gerak tari dalam karya cipta ini harus mencerminkan karakteristik tari Sasak,” kata Komang Aritini.

Perlu diketahui, I Komang Aritini, S.Sn  sebelumnya ikut sebagai penyusun metode dasar-dasar istilah ragam gerak tari Sasak bersama I Wayan Pasha, Raden Irtawati, dan tokoh lainnya.

Misibuan Sagigi sebagai perwakilan dari tim Mandalika memberikan arahan-arahan terkait dengan keterlibatan desa dan group yang ada di sekitar wilayah Mandalika untuk dilibatkan dalam garapan ini.

Selain itu, Misibuan juga menawarkan tiga lokasi yang akan digunakan dalam penyajian karya nanti. “Pihak IDTC sebagai mitra, mendukung penuh penyelenggaraan pertunjukan ini,” katanya.

Tentang Tembang Sasak

Pada sesi tanya-jawab, I Nyoman Mariyana sebagai salah satu tim peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan.

Kepada I Komang Kantun, Mariyana mengajukan dua pertanyaan:

Pertama, adakah penonjolan karakteristik dari masing-masing tembang atau pupuh yang ada di Sasak? Ini penting diketahui karena jenis tembang ini akan digunakan pada penentuan suasana yang diinginkan dalam setiap adegan pada karya cipta ini.

Kedua, Sinom Dasar, Sinom Cepung menunjukan kesan apa pada tembang di Sasak? Mohon berikan contoh tembang sesuai karateristiknya.  “Keinginan kami adalah menggali keragaman tradisi kearifan lokal dari musik dan tari, tanpa memasukan elemen dan pengaruh musik lain,” kata Mariayana.

I Komang Kantun menjawab, Durma, Dangdang, Jalan Pangkur, Turun Dauh,beberapa jenis tembang yang memiliki karakteristik tersendiri. Sandaran untuk berbalas pantun.

I Komang Kantun memberikan masukan, bahwa Lawas-lawas bisa digunakan untuk iringan musik Mandalika. Sesendon digunakan sebagai penguat adegan. Sedih kumambang digunakan untuk menentukan pilihan Putri Mandalika. Masukan tokoh penembang dari Lombok Tengah.

“Tim harus mencari seniman penembang dari berbagai daerah di Lombok untuk memunculkan tokoh yang ada. Cari tokoh yang mampu memahami musikal dan mampu memainkan tembang sesuai nada gamelan,” kata I Komang Kantun.

Pertanyaan lain datang dari I Gusti Ngurah Sudibya, yang ikut sebagai pendamping tim peneliti.

Ia menanyakan kepada I Komang Kantun, adakah larangan penggunaaan tembang tertentu? Adakah larangan-larangan tertentu dalam penghormatan alat?

I Komang Kantun menjawab, ada tembang dilaranng dinyanyikan di daerah Sasak. Kendang tidak boleh diduduki untuk daerah Lembar, namun di daerah Lombok Timur ada yang menduduki kendang.

Dalam tradisi Sasak, kata dia, sebelum menabuh gamelan ada ritual yang dilalui, yakni ritual itu disebut pemeras.

“Ritual ini bertujuan untuk memohon restu kepada Tuhan semoga penyuguhan kesenian itu berjalan lancar,” kata I Komang Kantun. [T]

Cakepung, Seni Vokal Karangasem, Sejarahnya Berkait Erat dengan Suku Sasak Lombok
Penerjemahan Roman “Mlantjaran ka Sasak” dan Gugatan Terhadap Pujangga Baru
Plat DK dan Masakan Sasak yang Menuntaskan Rindu | Cerita Mahasiswa Bali di Kota Malang
Tags: ISI DenpasarLombokPariwisata LombokSasak
Previous Post

Sekda Suyasa: Kini Ibu dan Anak Sama-sama Mendengar Dongeng dari HP

Next Post

Budaya Perlakuan Plasenta, Kearifan Lokal Sarat Makna

Nyoman Mariyana

Nyoman Mariyana

I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn. Lahir di Sempidi, 08 Maret 1985. Kini dosen Seni Karawitan di Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar. Penulis buku Gamelan Gender Wayang (Mahima, 2021)

Next Post
Puasa, Kebutuhan dan Hari Kelahiran

Budaya Perlakuan Plasenta, Kearifan Lokal Sarat Makna

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co