3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tubuh Antara: Tari Tradisi dalam Gerak Bathara Saverigadi

Bryan FergusonbyBryan Ferguson
September 12, 2022
inPersona
Tubuh Antara: Tari Tradisi dalam Gerak Bathara Saverigadi

Temu Seni Tari Indonesia Bertutur tidak hanya mempertemukan saya dengan orang-orang baru untuk berelasi. Saya juga dipertemukan dengan orang lama yang beberapa tahun tidak pernah saya temui. Bathara Saverigadi merupakan kakak kelas saya sewaktu saya masih kuliah dan tinggal di Jakarta.

Sebuah kebetulan sekali, dalam kegiatan yang diadakan Kemendikbudristek, saya dipertemukan dengan Bathara di tempat yang ratusan kilometer jaraknya dari ibukota: kami bertemu dalam sejuknya udara Ubud. Bertemu dengan Bathara yang menjadi peserta Temu seni tari seakan membawa saya pada nostalgia kehidupan kampus.

Bathara yang mempunyai darah seni dari kedua orangtuanya merupakan salah satu penari yang cukup dikenal di kalangan kampus saya dulu. Setiap mahasiswa yang mengambil program studi Komunikasi Seni Pertunjukan pasti mengenal nama Bathara karena keahliannya dalam menari kontemporer dan juga tradisi Jawa.

Tetapi hal itu tidak membuatnya besar kepala. Bahkan setelah mengikuti ajang lomba Indonesia Mencari Bakat di salah satu stasiun televisi, ia tetap rendah hati.

Bathara Saverigadi (baju hijau) dalam sesi Sharing Method di Pura Gunung Kawi

Sejak kecil ia memang sudah akrab dan diikutsertakan ke dalam acara seni oleh orangtuanya. ia bercerita bahwa dari 4 bersaudara, dialah anak yang selalu ikut dengan orangtuanya untuk menonton pertunjukan atau rapat seni. Selain itu, rasa penasaran akan gerak tubuh, dan pandangannya terhadap tubuh sebagai kendaraan untuk memahami aspek-aspek kehidupan membulatkan tekad dirinya menjadi seorang penari.

Sejak kecil, ia sudah mempelajari tari tradisi. Walaupun di tengah perjalanan, ia juga mempelajari tari modern seperti hip-hop atau kontemporer, tetapi di akhir hari ia kembali ke tari tradisi—tari tradisi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagainya ia pelajari dari satu sanggar ke sanggar lainnya, walaupun ia kadang merasa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya ketika mempelajari tari tradisi.

Bathara Saverigadi (baju putih di tengah) dalam sesi Sharing Method di Amatara Agung Raka, Ubud

Hal yang tidak sejalan dengan pikirannya ia rasakan pada saat menari tradisi, yang mana tidak pernah terjadi ketika ia sedang mempelajari tari-tari lain. Ketika ia menari kontemporer misalnya, koreografi diciptakan bedasarkan kebebasan bergerak, atau hip-hop yang asal-usul geraknya berdasar pada tarian masyarakat Afrika-Amerika sebagai bentuk ekspresi dari opresi para rasis yang ada saat itu. Ia merasakan tarian yang notabenenya berasal dari kalangan rakyat, bisa membuka kemungkinan yang lebih longgar kepada para penarinya—sesuatu yang tidak bisa ia dapatkan dari komunitas tari tradisi tempat ia bernaung.

Bathara mengutarakan bahwa terkadang, pada ekosistem tari tradisi, terdapat diskriminasi tertentu, misal pada pemilihan karakter yang dimainkan, misal: dalam beberapa sendratari tradisi, tokoh Arjuna harus diperankan oleh penari yang “ganteng” dan gagah, sementara tokoh Sita harus diperankan oleh sosok penari perempuan yang ayu, feminin, dan lemah lembut. Tokoh Arjuna tak bisa dimainkan oleh seorang yang sangar atau Dewi Sita diperankan oleh perempuan yang berparas garang.

“Boleh dipelajari koreonya, tapi tidak untuk dipentaskan,” kata Bathara.

Bathara Saverigadi dalam pertunjukan tari di Teges Kanginan

Karena itu, tubuh Bathara terkadang dianggap tidak tepat untuk memerankan karakter tertentu, yang baginya adalah satu bentuk pembatasan. Terkadang, diskriminasi ia dapatkan ketika mempelajari tarian tradisi yang cenderung feminin. Para penari sendiri, kadang mengkotak-kotakan mana tari yang untuk laki-laki, dan mana tari yang untuk perempuan. Dalam satu kasus, perempuan bisa menggunakan kumis untuk mementaskan tarian laki-laki, tetapi Bathara yang merupakan seorang laki-laki tidak boleh mementaskan tarian perempuan.

Hal tersebut yang menjadi salah satu isu yang dibawa Bathara ketika menari. Ia ingin mengaburkan pandangan konservatif di mana tarian itu selalu dikotak-kotakan dengan saklek. Sehingga, ketika ia menari, ia selalu menampilkan campuran dari gerakan dan bentuk tubuh yang feminin dan maskulin. Baginya setiap bentuk tubuh selalu menarik, tak terlepas dari konstruk sosial yang ada.

Agenda mengaburkan gender ini terlihat mendarah daging di dalam tubuh Bathara. Ketika ia membawakan tariannya pada sesi presentasi pertunjukan dalam Temu Seni Tari Indonesia Bertutur, gerakan lembut dan keras dipadukan dengan baik dan ritme yang tepat. Saya seperti melihat dua polaritas yang berbeda di dalam satu tubuh. Rasanya, penonton lain yang ikut menonton bersama saya juga setuju dengan hal tersebut.

Bathara Saverigadi (paling kanan) dalam pertunjukan tari di Mandala Wisata, Desa Bedulu

Versatilitas yang ditawarkan oleh Bathara menjadi daya tarik tersendiri bagi dirinya sebagai penari tradisi. Sebuah hal yang jarang dibawakan oleh penari tradisi lain. Hal ini menunjukan betapa cairnya Bathara dalam mendalami seni tari tradisi yang ada. Ia mampu melepaskan diri dari pakem tradisi tertentu.

Sebagai pemegang rekor MURI koreografer tari Jawa termuda, tidak membuat Bathara terbang di atas angin. Ia selalu membuka dirinya untuk bertemu orang-orang dari berbagai kalangan. Bathara melakukan hal ini untuk mengetahui berbagai macam perspektif yang nantinya bisa berguna untuk dirinya dan praktik kesenian yang dia lakukan kedepannya. Ia juga berharap bahwa suatu saat ia bisa membuka mata orang banyak bahwa profesi sebagai penari bukanlah sebuah profesi yang dipandang hanya dengan sebelah mata saja. [T]

  • BACAartikel lain tentangTemu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Tags: Indonesia Bertuturseni tariTemu Seni Tari
    Previous Post

    Tari Panji Masutasoma: Memaknai Kemerdekaan, Memerdekakan Makna-makna

    Next Post

    Cabai Disayang, Cabai Mahal, Cabai Dipantau Bupati

    Bryan Ferguson

    Bryan Ferguson

    Aktor dan penari, Jakarta-Badung

    Next Post
    Cabai Disayang, Cabai Mahal, Cabai Dipantau Bupati

    Cabai Disayang, Cabai Mahal, Cabai Dipantau Bupati

    Please login to join discussion

    ADVERTISEMENT

    POPULER

    • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

      “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

      23 shares
      Share 23 Tweet 0
    • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Lonte!

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    KRITIK & OPINI

    • All
    • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik

    Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

    by Suradi Al Karim
    June 3, 2025
    0
    Ramadhan Sepanjang Masa

    MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

    Read more

    Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

    by Ahmad Sihabudin
    June 2, 2025
    0
    Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

    SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

    Read more

    Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

    by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
    June 1, 2025
    0
    Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

    LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    May 29, 2025
     Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    May 27, 2025
    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    May 21, 2025
    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    May 17, 2025
    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    May 16, 2025
    Selengkapnya

    FEATURE

    • All
    • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
    Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
    Panggung

    Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

    ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

    by Dede Putra Wiguna
    June 3, 2025
    Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
    Panggung

    Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

    UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

    by Dede Putra Wiguna
    June 2, 2025
    GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
    Panggung

    GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

    MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

    by Komang Puja Savitri
    June 2, 2025
    Selengkapnya

    FIKSI

    • All
    • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    May 31, 2025
    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    May 31, 2025
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

    May 29, 2025
    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    May 25, 2025
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

    May 22, 2025
    Selengkapnya

    LIPUTAN KHUSUS

    • All
    • Liputan Khusus
    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
    Liputan Khusus

    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

    SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

    by Jaswanto
    February 28, 2025
    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
    Liputan Khusus

    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

    SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

    by Made Adnyana Ole
    February 13, 2025
    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
    Liputan Khusus

    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

    BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

    by Jaswanto
    February 10, 2025
    Selengkapnya

    ENGLISH COLUMN

    • All
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    March 8, 2025
    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    November 30, 2024
    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    September 10, 2024
    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    July 21, 2024
    Bali, the Island of the Gods

    Bali, the Island of the Gods

    May 19, 2024

    TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

    • Penulis
    • Tentang & Redaksi
    • Kirim Naskah
    • Pedoman Media Siber
    • Kebijakan Privasi
    • Desclaimer

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
    • Berita
      • Ekonomi
      • Pariwisata
      • Pemerintahan
      • Budaya
      • Hiburan
      • Politik
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Pertanian
      • Lingkungan
      • Liputan Khusus
    • Kritik & Opini
      • Esai
      • Opini
      • Ulas Buku
      • Ulas Film
      • Ulas Rupa
      • Ulas Pentas
      • Kritik Sastra
      • Kritik Seni
      • Bahasa
      • Ulas Musik
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
      • Dongeng
    • English Column
      • Essay
      • Fiction
      • Poetry
      • Features
    • Penulis

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co