Saya angkat topi sebagai respek terhadap apa yang adik-adik dari SMKN 5 Denpasar pergelarkan dalam Uji Kompetensi Keahlian dalam Kelas Karawitan. Ini generasi kreatif, tantangan terlewati, walau masa pandemi yang sulit, adik-adik mampu unjuk keahlian bermain gamelan.
Saya, I Made Wardana alias Bli Ciaaattt, adalah salah satu dati tim Penguji di SMK N egeri 5 Denpasar. Selain saya, guru tamu yang diundang sebagai penguji juga adalah I Ketut Lanus dari Sanggar Cahya Art.Saya sendiri, I Made Wardana mewakili komunitas Genggong dan Gamut (Gamelan Mulut) yang memiliki pengalaman menebar budaya Bali di Eropa.
Selama dua tahun murid-murid sekolah belajar dengan protokol kesehatan yang ketat. Bagaimana mungkin, para siswa fokus belajar karena kondisi daring untuk mengembangkan skill dirinya. Belajar seharusnya rutin tatap muka.
Aturan pembatasan kegiatan oleh pemerintah yaitu PPKM mau tidak mau harus ditaati. Pandemi telah mempengaruhi proses belajar mengajar. Tantangan ini harus dihadapi. Kasihan guru dan murid, berat sekali.
Namun, keadaan ini sangat berbeda di SMK Negeri 5 Denpasar, khususnya Kelas Seni Karawitan. Sekolah ini memiliki kiat khusus membangun semangat belajar bagi murid-muridnya. Walaupun pembelajaran tatap muka sempat sulit dilakukan, guru gurunya tetap kuat memotivasi dengan upaya maksimal.
Tidak itu saja, sekolah yang dipimpin oleh I Made Buda Astika S.Pd. M.Pd. ( Kepala Sekolah) dan A. A. Ketut Astara S. Sn M.pd ( Wakasek bidang humas) ini juga rutin mengundang Guru Tamu untuk memberikan motivasi yang berbeda. Tujuannya tiada lain memotivasi, lebih kreatif, membangun karakter tangguh, berani beda, hingga ajakan mengeksplorasi aneka tutorial seni di youtube untuk para muridnya.
Sementara itu, peserta ujian Putu Eka Diva Prastitya siswa kelas XII SK I dengan nomor urut 25 ini menyatakan bahwa hadirnya guru tamu sangat bermanfaat buat dirinya. “Kita mendapat pengalaman yang berbeda, menyenangkan, termotivasi dan pembelajaran baru dalam berkesenian”.
Nah, pada tanggal 18 – 22 April 2022 lalu dilakukan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK Negeri 5 Denpasar khususnya Seni Karawitan kelas XII SK 1, XII SK 2 daN XII SK 3 yang berjumlah total 75 orang siswa. Uji Kompetensi Keahlian merupakan penilaian bagi siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik selama masa pendidikannya serta menerima sertifikasi untuk membantu mereka berkompetensi dalam dunia kerja atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Menurut Kepala Prodi Karawitan Udha Pramesti S.Sn bahwa materi seni yang ditampilkan adalah Praktek Karawitan Bersama, Praktek Individu Instrumen Pokok, Musik Teater Petopengan, Karawitan Iringan dan Garapan.
Sebagai tim penguji eksternal adalah I Ketut Lanus S.Sn. Msi dan saya (I Made Wardana S.Sn.), sedangkan penguji internal adalah I Made Suwardika S.Sn.
Sebagai Penguji, saya mengamati tekhnik permainan mereka satu persatu. Penilaian dilakukan dengan seksama, detil dan jujur. Perbedaan tekhnik terutama ‘gegebug’ terlihat antara murid yang satu dengan yang lain. Ada yang mahir, ada juga yang sedang. Komposisi gending juga dinilai dan penjiwaan masing-masing peserta ujian. Adapun gending yang tampilkan adalah Kebyar Ding, Trunajaya, Smarapegulingan Tabuh Gari, Dharma Putri, Petopengan, dan Garapan diantaranya Tabuh Kreasi Pepanggulan Labuhan Agni, Tabuh Pat Lelambatan dan Selonding Kreasi Waringin Lango.
Jujur, dan bukan berlebihan memuji sebagai penguji, pada umumnya saya melihat adik-adik bersemangat dan antusias. Identitas dan keunikan Bali telah mereka lestarikan, pelajari dan sayangi. Penampilan dengan kostum lengkap tanpa glamour dan senyum khas penjiwaan telah mengetuk hati kita. Dua tahun pandemi covid 19 yang meredupkan pendapatan para seniman tidak menjadi penghalang anak didik ini untuk tetap belajar dan kreatif berkesenian. Para orangtua dan segenap guru SMK Negeri 5 Denpasar tentu dibuat bangga! Congrat adik-adik! [T]