10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
April 27, 2022
inUlasan
Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Dua perempuan pengunjung Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Constellation : ”The Beginning”. Begitu tema Pameran Panen Hasil Karya dari SMP Negeri 1 Singaraja yang dibuka Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Selasa, 26 April 2022, di sekolah setempat. Pameran itu sejatinya adalah pameran karya-karya seni rupa; lukisan, instalasi, patung, baju lukis, karya tanah liat, komik, poster, cetak tera dan cetak saring.

Ini sebuah pameran yang bisa dikata sebagai upaya penciptaan iklim baik bagi dunia seni rupa di sekolah menengah pertama. Bisa juga disebut sebagai ajang pembuktian bahwa para remaja, di tengah gempuran seni digital, masih bisa menciptakan karya seni manual yang dikerjakan oleh tangan mereka sendiri.

Secara formal pihak sekolah menyebut bahwa pameran ini bertujuan untuk meningkatkan, membangkitkan semangat, apresiasi dan kreativitas bagi siswa untuk berkarya seni yang materinya terdapat dari pembelajaran seni budaya.

Selain itu, pameran ini juga untuk melatih siswa bekerja kelompok dan berorganisasi sehingga siswa menjadi lebih mandiri dan lebih bertanggungjawab serta dapat dijadikan sarana hiburan dan apresiasi seni bagi siswa SMP Negeri 1 Singaraja.

Semua hasil karya seni ini dikumpulkan dari awal semester ganjil yang sudah sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan pada kelas VII, VIII dan IX. Pameran kreativitas seni ini merupakan hasil karya tugas praktek dari materi pembelajaran seni budaya khususnya sub seni rupa.

Foto: Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di sela Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

“Acara ini merupakan langkah yang luar biasa bagaimana guru pengajar bisa paham tentang naluri dan ide-ide serta kreativitas dikalangan siswa. Ini penting, karena selama ini siswa hanya diberikan teks book saja. Dengan ini mereka bisa berkreativitas dan tahu ke mana arah kedepannya,” kata Bupati Agus Suradnyana saat melihat pameran anak-anak SMP itu.

Mudah-mudahan, lanjut Bupati, dengan acara seperti ini kedepan akan lahir orang yang lebih spesifik dalam bidangnya, paham terhadap beberapa hal dan mampu berkomunikasi dengan baik. “Ini merupakan kecerdasan pendidik untuk bisa mengarahkan siswanya yang memiliki kelebihan di bidangnya,” kata Bupati.

Imajinasi Anak SMP

Bagaimana menilai karya seni rupa, terutama lukisan, anak-anak SMP? Tentu tak perlu serius-serius. Yang tampak dari karya-karya seniman remaja dari SMPN 1 Singaraja adalah keberanian mengelola imajinasi remaja mereka dalam guratan garis dan warna yang khas dan orisinal.

Bentuk atau obyek lukisan bisa saja setangkai dua tangkai bunga, bisa sebentuk wajah dengan ragam-rupa mimic dan ekspresi, bisa sebatang atau dua batang pohon yang menjulang di tepi telaga, bisa juga sewajah burung hantu yang memenuhi ruang lukisan. Obyek itu bisa tampak dengan jelas, seperti bisa dibayangkan dengan gamblang dalam realitas keseharian anak-anak remaja. Namun karya-karya mereka tak bisa disebut sepenuhnya realis, justru karena anak-anak itu sangat berani bermain dengan garis.

Lihat misalnya sejumlah karya yang melukiskan wajah-wajah perempuan. Saat melukis wajah perempuan, para remaja itu dengan lihai mengelola mimik atau ekspresi perempuan, misalnya dengan memainkan bentuk bibir. Permainan bibir, dalam kenyataan, mungkin banyak dilakukan oleh remaj, misalnya ketika bercermin sembari meneliti anatomi yang rinci pada ruang wajah mereka.

Yang lebih menarik, permainan ekspresi wajah, sebagian besar dalam lukisan itu, diolah dengan permainan garis sehingga wajah seakan dibentuk oleh potongan-potongan mozaik. Gaya melukis semacam itu tentu saja tidak sepenuhnya orisinal, tapi anak-anak itu tampak sangat menguasai gaya seperti itu sehingga lukisannya tampak utuh, tanpa adanya tarikan garis yang canggung.

Secara umum, lukisan anak-anak SMPN 1 Singaraja ini memang lebih banyak melukis dengan permainan garis-garis, di mana pertemuan-pertemuan garis itu membentuk lekuk dan gestur obyek yang menarik. Tarikan garis membentuk ruang, bisa ruang lingkaran, ruang kotak, ruang oval, dan bentuk ruang lain. Ruang itu membentuk irisan, dan irisan membentuk obyek.

Selain terbayangkan sebagai sebuah obyek realis, sejumlah lukisan karya anak-anak SMPN 1 Singaraja juga menampilkan bentuk-bentuk yang bisa disebut sebagai surealis. Salah satunya adalah lukisan seorang perempuan berdiri di tepi danau, dengan pohon kelapa yang menunduk dan bayangan perahu di latarnya. Pada kepala perempuan itu seakan-akan baru saja keluar segerombolan kupu-kupu yang kemudian beterbangan di atas kepala. Lukisan semacam ini mungkin bukan hal baru, tapi bisa dibayangkan apa yang sedang dipikirkan oleh anak yang melukis itu?

Pikiran anak-anak remaja tak bisa ditebak. Jika ngotot hendak menebaknya, perlu dilihat apa yang sedang ia lukis. Untuk itulah penting seorang remaja melukis, meski tak harus jadi pelukis, namun dengan melukis ia mencoba untuk berkomunikasi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.    

Jadi, benar kata Bupati Suradnyana saat melihat pameran, bahwa ada beberapa tahapan atau fase-fase dalam mencapai karakter dan kepribadian yang cukup untuk bisa menghadapi masa yang akan datang bagi anak-anak. 

Dimulai dari masa usia PAUD yang merupakan masa untuk meniru dan kecepatan daya tangkap, sehingga usia PAUD sangat penting untuk diraih dengan benar, sehingga kedepannya bisa memberikan edukasi yang terstruktur dan terukur agar bisa memberikan kontribusi berdasarkan kurikulum yang benar.

Dalam usia dewasa sudah pasti akan larut dengan pelajaran di sekolah, permainan dan berinteraksi dengan lingkungan. “Maka perlunya edukasi dalam tatanan budi pekerti yang mungkin selama ini belum tersampaikan dengan baik dan perlu dilakukan pendekatan yang humanis dalam pembelajaran tentang tata karma, disiplin dan tata cara berinteraksi yang sopan dan baik,” kata Bupati.

Dan, edukasi dalam tatanan budi pekerti itu bisa dilakukan dengan melukis. [T][Foto-foto: Yuni Antari]

Tags: bulelengPameran Seni RupaPendidikanSeni RupaSMPN 1 Singaraja
Previous Post

Kangen Band, Tri Suaka-Zidan, dan Cita-cita Kami

Next Post

Waktu yang Singkat Untuk Naskah yang Padat | Catatan Pentas Teater di Surakarta

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha Bawa “Jero Ketut” ke Hari Teater Sedunia di Surakarta

Waktu yang Singkat Untuk Naskah yang Padat | Catatan Pentas Teater di Surakarta

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co