13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Cuci Otak”

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
April 3, 2022
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

“Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.”— (Sumpah dokter Indonesia No ke-11)

Istilah cuci otak selalu  menarik. Entah itu pada makna harfiahnya maupun sebagai sebuah frase yang hari-hari ini menjadi populer sebagai satu tindakan medis yang tentu saja, kontroversial. Dalam makna harfiahnya, cuci otak kita ketahui merupakan sebuah proses yang tak biasa-biasa saja dan hasil prosesnya itupun acap kali luar biasa dan mencengangkan.

Istilah ini populer dalam dunia radikalisme-terorisme atau dalam kisah-kisah spionase. Akan mudah kita pahami, orang yang biasa-biasa saja takkan pernah menjadi seorang radikal, teroris atau  agen rahasia. Ia perlu dicuci otaknya supaya memenuhi syarat.

Artinya, harus ditanamkan gagasan-gagasan baru yang ideologis, disebut juga indoktrinasi, untuk menggeser keyakinan lamanya yang tidak sesuai dengan kebutuhan sebuah gerakan. Jika program cuci otak ini sukses, akan lahir individu-individu yang bersedia melakukan tindakan-tindakan ekstrim di luar nalar masyarakat pada umumnya dan tentu saja dampaknya pun tak main-main.

Ini bukti bahwa pikiran manusia sangat berbahaya walau ia tak tampak dan tak dapat dirasakan. Profil fisik manusia yang secara umum sama saja, terdiri dari kepala, badan, tangan dan kaki, dapat saja melakukan tindakan yang sangat beragam berkat kendali pikiran masing-masing. Kendali dari ruang gelap yang tak pernah dikenali.

Apakah ini sebuah kebetulan belaka, faktanya “cuci otak” yang dilakukan oleh dr Terawan Agus Putranto (TAP), juga telah menjadi polemik riuh saat ini. Polemik kian memanas saat TAP, dijatuhi sanksi pemecatan sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akibat pelanggaran etik yang telah dilakukannya, atas rekomendasi dari sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).

Ayo Kolaborasi Untuk Layanan Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Bagaimana kita melihat peristiwa ini? Saya akan berpijak pada prinsip-prinsip obyektifitas dalam menulis isu polemik ini. Pada artikel sebelumnya, saya pun pernah menulis sebuah otokritik terhadap IDI, organisasi profesi di mana saya bernaung.

Cuci otak ala TAP, memang menarik, sebab pada dasarnya hal itu merupakan satu prosedur medis biasa yang sudah diaplikasikan sejak lama, kemudian dimodifikasi oleh TAP. Prosedur medis tersebut dikenal sebagai Digital Subtraction Angiography (DSA) yang pada awalnya merupakan sebuah metode diagnosis, oleh TAP dimodifikasi sebagai sebuah terapi.

Yang dilakukan dari prosedur itu adalah, memasukan kateter (selang kecil khusus) ke dalam pembuluh darah otak disertai dengan penyemprotan zat warna yang kemudian dari pencitraan X-ray dapat dinilai keadaan dinding dalam pembuluh darah otak tersebut. Pada saat prosedur itu dilakukan, dilakukan pula penyemprotan satu obat bernama heparin untuk mencegah terjadinya pembekuan darah selama prosedur dilakukan.

Dari prosedur DSA tersebut, akan diketahui kemudian apakah pasien mengalami stroke, kelainan pembuluh darah lain atau sebaliknya pembuluh darahnya normal-normal saja. Itu kemudian menjadi dasar bagi seorang dokter ahli saraf (neurolog) untuk memberikan rencana terapi kepada pasien tersebut.

Nah, TAP kemudian mempromosikan prosedur ini sebagai satu pengobatan stroke kepada publik. Memang cukup banyak pasien yang memberikan testimoni, bahkan dari kalangan orang-orang penting dan tokoh nasional, merasa “lebih baik” setelah menjalani DSA atau “cuci otak” tersebut.

Rahasia Madu untuk Kesehatan

Namun ada beberapa hal mendasar yang harus publik ketahui. Pertama-tama, penyakit stroke sendiri adalah kompetensi seorang dokter ahli saraf, sementara TAP adalah seorang dokter ahli radiologi yang mendalami radiologi intervensi. Jadi, betulkah pasien-pasien yang di-”cuci otak” itu memang penderita stroke?

Kedua, prinsip dasar sebuah terapi medis adalah kedokteran berbasis bukti (KBB). Jadi bukan hanya atas dasar teori & testimoni. Sebab harus kita ketahui pula akan sebuah fenomena yang disebut sebagai efek plasebo yaitu suatu efek sugesti dari zat yang sebetulnya tak berkhasiat sama sekali. Ini dapat semakin mungkin dirasakan, apalagi kalau ternyata pasien tersebut memang bukan penderita stroke sebenarnya. 

Sudahkah dilakukan pencitraan pembuluh darah pasien, baik sebelum dan sesudah “cuci otak”? KBB menuntut rangkaian riset uji klinis baku sebelum satu prosedur medis dapat disepakati (konsesus) oleh perkumpulan dokter ahli menjadi sebuah pilihan terapi. Ini semua demi  melindungi masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip praktek kedokteran yang baik.

Dalam riset tersebut, tidak hanya efektivitas terapi yang dipublikasikan, pun tingkat kegagalan dan efek samping yang ditimbulkan terapi tersebut harus disampaikan. Sebuah prinsip kejujuran dan kerendahan hati sedari awal.

Ketiga, TAP mempromosikan prosedur terapi yang menurut IDI belum memenuhi kaidah-kaidah KBB. Dalam etika praktek kedokteran, bahkan prosedur terapi yang telah disepakati menjadi sebuah standar terapi oleh perkumpulan dokter ahli pun, tetap tidak diizinkan untuk dipromosikan secara komersil kepada masyarakat.

Hari Dokter Nasional: Saya Memilih Sebuah Otokritik

Keempat, dalam perkembangannya, IDI telah memberikan ruang kepada TAP untuk melakukan klarifikasi atas apa yang dipertahankannya sebagai sebuah prinsip yang kemudian dikenal sebagai “Terawan Theory”, namun hingga kini TAP belum menanggapinya. Tentu saja jika TAP bersedia, beliau harus membawa data-data ilmiah sesuai KBB yang dapat menguatkan teorinya tersebut yang menjadi dasar terapi “cuci otak”-nya.

Kira-kira bagaimanakah akhir drama ini? Masih ada waktu yang cukup bagi TAP untuk guyub dengan organisasi yang menaunginya guna mencari titik temu. Saya meyakini, jika metode ini kemudian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai KBB, IDI pasti akan siap membantu penelitian sesuai kaidah, terkait metode terapi kontroversial ini.

Untuk masyarakat luas, sudah sepatutnya selalu menguatkan literasi terkait isu-isu hangat agar menilai secara bias atau keliru tidak terlanjur menjadi budaya di era yang sudah sangat modern ini. Apalagi sampai menjadi korban cuci otak, hehehe! [T]

Tags: Ikatan Dokter Indonesiakedokteranmedistekhnologi medis
Previous Post

Tentang Minat Baca, BRIN Jawab Keresahan Publik dengan Akuisisi Pengetahuan Lokal

Next Post

Konser Tatap Muka Tjokorda Bagus | Tampilkan Mariani, Frando Hutabarat, dan Sars

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Konser Tatap Muka Tjokorda Bagus | Tampilkan Mariani, Frando Hutabarat, dan Sars

Konser Tatap Muka Tjokorda Bagus | Tampilkan Mariani, Frando Hutabarat, dan Sars

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co