30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Glamping, Staycation, Instagrammable, Babymoon: Leksikon Baru Dalam Geliat Pariwisata Ekonomi Kreatif

Luh Eka SusantibyLuh Eka Susanti
March 28, 2022
inOpini
Glamping, Staycation, Instagrammable, Babymoon: Leksikon Baru Dalam Geliat Pariwisata Ekonomi Kreatif

Foto/ilustrasi tatkala.co | Mursal Buyung

Salam Pariwisata

Salam Hangat dari Bali!

Glamping. Van-Camper. Staycation. Instagrammable. Babymoon.

Istilah-istilah tersebut sudah tidak asing lagi bagi pelaku pariwisata di Indonesia khususnya di Bali. Istilah yang sebelumnya asing terdengar, kini sudah merajalela bahkan sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa untuk diungkapkan. Leksikon tersebut muncul sebagai dampak dari perkembangan pariwisata modern.

Jika sebelumnya masyarakat sudah familiar dengan istilah back-packer, kini berbagai macam istilah yang berkorelasi dengan industri pariwisata pun mulai merebak dan digunakan secara luas. Bagi insan pariwisata muda, khususnya kaum milenial dimana travelling merupakan lifestyle, penggunaaan leksikon tersebut sangat mudah dipahami. Bermula dari membaca/mendengar/melihat sampai menggunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Masyarakat di era revolusi 4.0 yang dikenal dengan “milenial” adalah masyarakat informasi yang menciptakan suatu nilai tambah yang dinamis dengan upaya menghubungkan asset – asset yang tak kasat mata misalnya melalui jejaring informasi (information networks). Inilah hasil dari perkembangan globalisasi ekonomi, sebab salah satu fenomena penting proses globalisasi adalah lahirnya generasi gadget, istilah yang digunakan untuk menandai munculnya generasi millennial. Selain dalam hal penguasaan teknologi  dibandingkan generasi sebelumnya, salah satu karakteristik generasi milenial ini ditandai dengan gemarnya berwisata dan mengabadikan momen lalu diunggah ke media sosial. Hal ini yang terus berulang dan kemudian diikuti oleh kaum milenial lainnya menjadi  lifestyle dimana di setiap kesempatan berwisata, hal ini tidak boleh luput atau tertinggal.

Tatkala Bali Mencari Keseimbangan Pariwisata

Berwisata tidak harus dilakukan secara berkelompok, baik dengan teman, pasangan, ataupun keluarga, namun hal ini juga dapat dilakukan secara individu (perseorangan). Berwisata bersama teman, pasangan, ataupun keluarga memang memberikanmanfaat tersendiri, tapi memang lebih banyak porsi untuk berbagi dalam beberapa hal seperti finansial, akomodasi, transportasi bahkan berbagi cerita ataupun pengalaman saat berwisata.

Di lain sisi, berwisata secara mandiri (solo traveling) akan memberikan esensi yang berbeda jika dibandingkan dengan berwisata bersama orang lain. Hal ini diakibatkan karena apapun akan dilakukan secara mandiri dan lebih mengandalkan diri sendiri. Namun di balik itu, rasa ingin tahu dan berbaur dengan lingkungan sekitar akan menjadi lebih besar jika melakukan kegiatan berwisata secara perseorangan.

Pariwisata bersinergi dengan sejumlah aspek, seperti kebudayaan, ekonomi, sosial, serta perkembangan teknologi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, pariwisata mampu menunjukkan eksistensinya dengan beradaptasi dengan pola pikir modern sehingga tercipta jenis pariwisata yang makin bervariasi.

Hal ini juga dilatarbelakangi dengan jenuhnya wisatawan dengan jenis-jenis pariwisata ataupun destinasi pariwisata yang sifatnya monoton. Dengan berkembangannya teknologi yang berimbas pada kemunculan sejumlah platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dll. Saat berwisata pun, media sosial tersebut tentunya akan dijadikan wadah untuk ajang pamer, atau sekedar untuk sebagai sarana untuk menunjukkan eksistensi diri.

Pariwisata Nusa Penida, Menggeser Perspektif Ternak Kaki Empat Menjadi Roda Empat

Setiap daerah yang secara serius mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan merasakan dampak langsung, seperti peningkatan kesejahteraan dan pengurangan angka pencari kerja. Dari pernyataan tersebut, diperlukan pembangunan dan pengembangan produk unggulan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tiap daerah tersebut. Namun, pengembangan sektor pariwisata ini pun terhalang sejumlah kendala atau permasalahan yang harus diatasi untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif.

Permasalahan yang dialami sektor pariwisata antara lain dalam hal infrastruktur, pengembangan destinasi, perluasan pasar wisata di dalam dan luar negeri, kelembagaan, dan sumber daya manusia dan permasalahan yang dialami oleh sektor industri kreatif adalah dalam hal pengembangan industri kreatif, iklim usaha, perluasan pasar produk kreatif, teknologi dan konten, sumber daya baik alam maupun manusia, dan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif.

Pariwisata kreatif dapat membawa perubahan yang positif dalam sebuah komunitas pada suatu Negara. Meskipun, wisata kreatif seringkali dikaitkan dengan wisata budaya, sebenarnya keduanya sangatlah berbeda. Wisata budaya menitikberatkan pada melihat, merasakan, dan kontemplasi. Sementara fokus wisata kreatif adalah pengalaman otentik yang dialami oleh wisatawan. Dalam memperkenalkan wisata baru dan untuk mengetahui bagaimana daya tarik wisatawan untuk berkunjung maka harus ada strategi dari pengelola untuk mengenalkan dan mempertahankan kepada calon wisatawan.

Pertanian, Pariwisata, Industri Kreatif, Integrasi yang tak Sampai #Kolom Made Metera

Selain faktor budaya hal terpenting lainnya yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung adalah dari tingkat keunikannya. Semakin unik tempat wisata tersebut akan semakin menarik konsumen untuk berkunjung. Hal ini selaras dengan isi Undang-undang no 10 tahun 2009 daya tarik wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata. Terdapat 3 jenis  daya tarik wisata secara umum, antara lain:

  1. daya tarik wisata alam ciptaan Tuhan (gunung, danau, flora dan fauna)
  2. daya tarik hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro,wisata buru, taman rekreasi dan kompleks hiburan.
  3. daya tarik wisata minat khusus, seperti berburu, industri dan kerajinan,tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.

Dalam pariwisata ekonomi kreatif, daya tarik wisata minat khusus banyak dilirik dan mulai dikembangkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Sebenarnya wisata jenis ini sudah ada sebelumnya, hanya saja semenjak adanya pariwisata modern yang lebih kreatif, pemanfaatan lahan atau tempat-tempat yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata lebih menggeliat untuk dikembangkan. Animo masyarakat dan wisatawan juga menunjukkan pengaruh yang positif sehingga daya Tarik minat khuhus ini dapat berkembang.

Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, mulai terciptanya leksikon atau kosa kata baru yang menggambarkan bagaimana wisata tersebut. Leksikon tersebut umumnya berbahasa Inggris yang terdiri dari gabungan beberapa kata yang sudah eksis sebelumnya sehingga mempunyai makna yang baru, ataupun kata yang muncul karena pengaruh media sosial. Bahkan kini, leksikon tersebut sangat lumrah digunakan dan dapat dengan mudah dipahami. Leksikon tersebut pun menggambarkan pariwisata kreatif yang mampu mengilustrasikan kegiatan atau aktifitas dalam berwisata dengan cara yang baru. Beberapa leksikon tersebut antara lain glamping, staycation, instagrammable, van-camper dan lain sebagainya.

“Destination Branding”, Potensi Buleleng Luar Biasa, dan Bla Bla Bla…

Leksikon memainkan peran sentral dalam mendefinisikan bahasa pariwisata sebagai bahasa khusus, juga dalam membentuk teks yang berbeda untuk tujuan promosi. Bahasa promosi melibatkan dua  proses interaksi, komunikasi dan persuasi, yang biasanya ditemukan dalam iklan. Tujuannya tidak hanya untuk memberikan informasi yang berguna, tetapi juga untuk memikat dan membujuk calon wisatawan untuk mengunjungi area yang dijelaskan. Teks yang mempromosikan suatu destinasi atau tujuan wisata pada situs web maupun jejaring sosial kaya akan istilah dan kata-kata asing (umumnya dalam bahasa Inggris) yang mendefinisikan produk atau jasa  tertentu.

Dalam kemunculan leksikon baru dalam perkembangan pariwisata kreatif ini dapat dilihat dari beberapa pembentukan makna, antara lain:

  1. blending (kombinasi antara 2 kata menjadi 1 kata yang memunculkan makna baru), contoh: glamping, staycation.
  2. new word (leksikon yang muncul akibat perkembangan suatu aspek lain yang mempengaruhi  pariwisata itu sendiri), contoh:  instagramable 
  3. new meaning (penyandingan 2 kata terpisah untuk memunculkan arti baru), contoh: babymoon, van-camper.

Kedepannya, konsep pariwisata modern akan terus berkembang yang menyesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Perkembangan inilah yang berpotensi untuk memicu berkembangnya leksikon-leksikon baru yang memperkaya kosakata dalam industri pariwisata. Masyarakat tidak bisa menolak dengan adanya perkembangan tersebut; hal yang bisa dilakukan adalah mengetahui, memahami maksud, menyaring, menggunakannya untuk dapat tetap eksis dalam komunikasi dan industri pariwisata ekonomi kreatif.

Let’s see.[T]

Tags: BahasaBahasa Inggrisleksikon pariwisataPariwisatapariwisata bali
Previous Post

Dinz Handmade dari Bali Utara | Mari Bergaya dengan Perca

Next Post

Peduli Air di Desa Adat Glagalinggah Lewat Program Desa Ramah Air Hujan

Luh Eka Susanti

Luh Eka Susanti

Luh Eka Susanti, S.Pd.,M.Pd lahir di Denpasar, 19 Agustus 1988 silam. Ia memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2013. Karirnya menjadi dosen Bahasa Inggris dimulai sejak tahun 2010. Dia juga mengajar Bahasa Inggris untuk caddy golf, hotelier dan spa therapist, serta menekuni Pembelajaran BIPA. Selain itu, ia pernah menjadi salah satu pemenang dalam lomba Menulis Bahan Ajar Membaca Dini oleh Balai Bahasa Bali Tahun 2019 dan Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Sisa SD Kelas Awal

Next Post
Peduli Air di Desa Adat Glagalinggah Lewat Program Desa Ramah Air Hujan

Peduli Air di Desa Adat Glagalinggah Lewat Program Desa Ramah Air Hujan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co