9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ikonografi Men Bajra yang Bertugas Mengundang Memedi

Dewa Purwita SukahetbyDewa Purwita Sukahet
March 27, 2022
inEsai
Ikonografi Men Bajra yang Bertugas Mengundang Memedi

Pura Dalem Banjar - Arsip Nglesir Visual 2020

“Ye Memen Bajra… luas ke setra… kautus ngundang memedi, memedi pada kaundang, ane peceng perot undang, memedi gigine putih poleng, irik-irikin je kuda wake, wake enyak teken iya, iya enyak ngajak wake, cikapak aji dungkul mengebeng-ngebeng, luwas kija, ka undangan, menginutin rejang jawa, sada teka egah egoh mengabang dadongne kawan”

Lirik ini saya dapatkan pada tahun 2017, kisaran bulan Juni jika saya tilik kembali arsip rekaman suara dari Ida Bagus Putra Manik Aryana dari Griya Delod Pasar Intaran, Sanur yang juga seorang dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha, Singaraja.

Apa bila tidak salah, dalam ingatan saya mulai pada tahun 2010 di Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha tiap tahunnya pada Malam Gelar Seni (MGS) Jurusan Pendidikan Bahasa Bali membranding event kreatifnya dengan mempopulerkan tari Sang Hyang, ya salah satu dari deretan seni sakral yang dipentaskan melalui MGS tersebut tentu Sang Hyang Memedi. 

Lirik Sang Hyang Memedi tersebut saya tulis berdasarkan rekaman tembangnya, tembangnya juga sederhana, mudah diingat dan kerap kali pada awal-awalnya sering saya nyanyikan sambil berbisik ketika dalam perjalanan kemana-mana untuk membunuh rasa penat dalam perjalanan, istilah populernya “easy listning” lah tentu bagi orang Bali yang akrab dengan gending rare, sedikit tidaknya tembangnya serupa dengan genre nyanyian yang ditujukan untuk anak-anak di Bali.

Beberapa waktu setelahnya saya mulai bertanya sebab ada juga keinginan untuk menafsirkan liriknya, ya sebagaimana kita orang Bali belajar menafsirkan suatu gending akibat populernya wayang Chenk Blonk seperti “Bibi Anu lamun payu luas manjus,…”, pertanyaan pertama tentu saja mengenai Memen Bajra, siapakah dia?

Hinzler-1986-Catalogue of Balinese Manuscript Vol I

Banyak asumsi yang saya kumpulkan, mulai saya gutak-gatik-gatuk, bahwa Memen Bajra adalah ini, ia adalah sebuah representasi dari itu, ia punya kekuatan khusus begini dan begitu sebab sampai diberikan mandate untuk mengundang makhluk halus yang disebut Memedi,dll. Hal tersebut lumayan mengasyikan bagi saya meski tanpa kesimpulan jelas, dan sudah tentu juga beriringan dengan waktu hal itu berlalu.

Namun ingatan atas Memen Bajra kembali hadir ketika membaca buku Catalogue of Balinese Manuscript Vol I ditulis oleh Hinzler tahun 1986 terbitan Leiden, buku yang terbit dengan dua volume tersebut juga menjadi acuan saya dalam meneliti I Ketut Gede Singaraja. Ketika mencermati tiap gambar-gambar di dalamnya, mata saya tertuju pada satu figur dalam edisi gambar yang dikumpulkan oleh Van der Tuuk dari artists (istilah juru gambar pada buku tersebut) Banjar Beratan, Singaraja.

Jong Pari, Sebuah Kreativitas Mudra Suara

Satu diantara tiga figur tersebut menampilkan wujud perempuan dengan keterangan beraksara Bali “Karang Men Bajra” digambarkan dengan rambut panjang megambahan (terurai), berkalung selendang atau kain, mempergunakan kamen duur ntud (kain kamen pendek, di atas lutut) yang identik dengan cerita ilmu hitam orang-orang Bali, dan yang khas adalah dua buah dadanya sangat panjang, menjuntai ke bawah hingga hampir menyentuh lututnya dengan posisi berdiri, mungkin karena panjangnya buah dada tokoh ini maka tangannya digambarkan memegang pangkal buah dadanya, atau malah memainkannya? Bisa jadi.

Bratan Artist – Hinzler-1986-Catalogue of Balinese Manuscript Vol I

Di tempat saya di Desa Taman Pohmanis, Denpasar, terkenang dengan cerita orang-orang tua sewaktu saya masih masa anak-anak bahwa di wilayah belakang Pura Puseh dan Pura Desa yang dulunya masih lebih belukar daripada sekarang sering terlihat figur perempuan serupa dengan penggambaran Men Bajra, akan tetapi di sini disebut dengan “Emplek-emplek Mbe” yang suka menggoda anak kecil yang bermain di areal belakang pura pada Jejeg Ai (pukul 12 siang tepat) atau Sandikaon/Sandikala (waktu temaran senja menuju malam).

Cara menggodanya konon dengan memainkan buah dadanya yang panjang sehingga berbunyi “keteplak-keteplek” tentu cerita tersebut akan membuat saya dan teman-teman ketakutan pada waktu itu dan sebisa mungkin untuk tidak melanggar waktu bermain. Singkat kata, bisa jadi Men Bajra dengan Emplek-emplek Mbe” adalah satu tokoh dengan nama berbeda.

Seni Rupa Bali dan Persoalan Arsip

Kembali ke buku kumpulan ilustrasi manuskrip tersebut, saya menjumpai kembali satu foto Men Bajra yang terpahatkan pada satu bangunan palinggih, dalam keterangannya ditulis Pura Dalem Petandakan, Buleleng, akan tetapi saya merasa familiar dengan lokasi foto diambil, setelah mengecek arsip Nglesir Visual di daerah Buleleng, ternyata lokasi tepatnya adalah di Pura Dalem Banjar,  Buleleng, yang pernah saya foto bersama teman-teman pasca musibah kebakaran yang menghanguskan palinggih gedong pura.

Pura Dalem Banjar – Arsip Nglesir Visual 2020

Men Bajra yang sama telah direstorasi dan dipulas dengan warna terpahatkan pada tubuh palinggih pangapit lawing di depan kori pamedalan. Setelah melakukan perbandingan foto yang sekiranya diambil untuk buku tersebut kisaran tahun 1970-1980an dengan arsip foto Nglesir Visual saya pada 20 Januari 2020 ternyata ada sedikit perubahan.

Foto di buku menunjukan kerusakan pada bagian wajah, dan tubuh akibat material yang aus keropos, ikografi yang paling khas adalah buah dada bagian kanan patung masih utuh terpahatkan dengan ikonik panjang menyentuh lutut dalam posisi duduk, sedangkan buah dada bagian kiri juga terlihat aus dan keropos. Pada dokumentasi tahun 2020 wajah sudah diperbaiki namun buah dada yang menjadi ikonografi khas Men Bajra dibuat lebih pendek, kemungkinan terjadi kebingungan pada saat restorasinya, rambut masih tetap panjang terurai.

Pura Dalem Banjar – Arsip Nglesir Visual 2020

Perbedaan ikonografi Men Bajra antara yang digambarkan pada buku dengan pahatan secara signifikan dapat dilihat pada wajah, guratan seniman Banjar Bratan mengguratnya dengan wajah manusia akan tetapi yang terpahatkan di Pura Dalem Banjar berwajah lebih seram serupa raksasa. Hal ini lebih kepada representasi seniman yang sudah tentu mempunyai penafsiran tersendiri atas ketokohan Men Bajra yang digambarkan sebagai makhluk magis, Samar, dan sering kali dihubungkan dengan kaki tangan Dhurga. Lebih dari pada itu, yang masih menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa Men Bajra diutus untuk mengundang Memedi? Jawaban pasti belum saya temukan. [T]

Pohmanis, 27 Maret 2022.

Lukisan Kacang Goreng || Mengenang Ida Bagus Tugur melalui I Gusti Made Deblog
Tags: Relief Baliseni pertunjukanSeni RupaTari Sanghyang Memedi
Previous Post

Ibu, Canang dan Sekolah | Catatan Lomba Teater Rai Srimben di Singaraja

Next Post

Dinz Handmade dari Bali Utara | Mari Bergaya dengan Perca

Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Next Post
Dinz Handmade dari Bali Utara | Mari Bergaya dengan Perca

Dinz Handmade dari Bali Utara | Mari Bergaya dengan Perca

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co