30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jong Pari, Sebuah Kreativitas Mudra Suara

Wayan Diana PutrabyWayan Diana Putra
March 7, 2022
inEsai
Jong Pari, Sebuah Kreativitas Mudra Suara

Foto-foto: Diana Putra

Ubud merupakan salah satu kantong budaya tersohor di Bali. Tercatat para maestro kelas dunia pernah menjejakan kakinya di Ubud. Walter Spies, Arie Smith, Rudolf Bonet, Antonio Blanco, Collin McPhee, Ki Mantle Hood adalah sederet seniman besar yang pernah bergelut dengan nafas seni dan budaya Ubud. Mereka menyemai gagasan kreatif sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Bahkan Ki Mantle Hood yang ditasbihkan sebagai bapak etnomusikolog datang langsung menghadap Tjokorda Gde Agung Sukawati di Puri Ubud meminta rekomendasi pengajar gamelan Bali yaitu Tjokorda Mas Kanaka untuk dapat mengajar gamelan di Amerika.

Tidak kalah penting salah seorang putra Ubud adalah Tjokorda Gde Rake Soekawati yang berhasil membawa Gong Peliatan pada Paris Expo tahun 1931, serta tercatat sebagai lawatan pertama gamelan Bali ke mancanegara. Merujuk dari hal tersebut maka tidak berlebihan jika Ubud merupakan tempat bersemainya gagasan-gagasan kreatif, mengingat dari kronologisnya didasari atas sikap terbuka.

Sikap terbuka memberikan ruang yang begitu luas bagi Ubud untuk dapat menyerap segala bentuk informasi, pengetahuan dan wawasan yang sekiranya cocok untuk diadaptasi. Dari sikap adaftif inilah di Ubud kemudian lahir bentuk-bentuk kesenian baru dengan visi yang terarah. Kesenian yang terlahir di Ubud terwujud dengan mengkolaborasi antara ide tematis yang digarap berdasarkan nilai-nilai kontekstual.

Ide tematis tersebut adalah medium-medium seni itu sendiri sesuai dengan bidang dan klasifikasinya, sedangkan kontekstual yang dimaksud adalah mengenai ruang desiminasinya yang terkorelasi dengan ritual dan adat. Hal ini yang ditangkap serta dimaknai betul oleh teman-teman yang tergabung dalam Sekehe Teruna Udyana, Banjar Taman Kelod, Ubud dalam mengekspresikan kreativitas keseniannya.

Beranjak dari identitasnya sebagai “peputu” atau pendamping adat dari Puri Agung Peliatan dan Puri Agung Ubud, mereka melakukan pendalam mengenai simbol busana poleng tepi barak (pola kotak-kotak warna hitam putih dengan aksen bertepi warna merah). Simbol busana poleng tepi barak ini yang juga merupakan anugrah dari Puri Agung Ubud. Mulai dari menafsir posisi mereka sebagai pendamping puri yang bertugas menjaga regulasi, keseimbangan dan eksistensi puri.

Dari penafsiran tersebut mereka menemukan nilai pengabdian dan penopangan. Untuk dapat melakukan pengabdian dan penopangan maka diperlukan ketajaman akal budi agar dapat menjaga marwah dari puri sebagai pendamping. Nilai ketajaman dan penopangan ini kemudian mereka korelasikan dengan tombak dan keris. Tombak dan keris digunakan sebagai dasar pijakan dalam mewujudkan karya seni yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan ritual yang sesuai dengan regulasi puri dalam mengemban kegiatan ritual dan budaya.

Maka lahirlah tarian Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari. Gending Baris Jong Lelandep digarap oleh I Wayan Sudirana, S.Sn., MA, P,hD dan tarinya digarap oleh Gede Agus Krisna Dwipayana, S.Sn. Rejang Jajar Pari geraknya digarap oleh A.A Gde T.H Iswara A.M,  S.Sn., M.Sn dan gendingnya ditata oleh I Wayan Diana Putra, S.Sn., M.Sn. Ide kreatif dari Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari lahir dari pemikiran kreatif I Gusti Putu Dika Pratama, S.Pd.

Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari digarap untuk menyertai upacara Dewa Yadnya sebagai representasi dari widyadara dan widyadari. Representasi widyadara dan widyadari yang disematkan gagasan ketajaman dan penopangan dalam karakter laki-laki dan perempuan. Baris Jong Lelandep merupakan pasukan laki-laki pendamping Penglingsir Puri dengan membawa tombak lelandep pajenengan puri. Gerakan yang lebih banyak mengakomodir garis tubuh laki-laki serta penekanan ekspresi pada mata untuk merepresentasikan karakter kuat. Tombak lelandep yang menjulang tinggi selain sebagai simbol ketajaman yang tinggi juga sebagai nilai pewarisan leluhur/lelangit yang begitu taat untuk menjaga eksistensi puri sebagai pengayom kebudayaan.

Foto: Rejang Jajar Pari dan Baris Jong Lelandep

Rejang Jajar Pari merupakan personifikasi dari kekuatan wanita/predana. Rejang Jajar Pari menggunakan falsafah ilmu padi, “semakin berisi semakin merunduk”. Ketika akal budi terisi dengan tajam maka selayaknya untuk merunduk untuk memahami pendalam spiritual. Rejang Jajar Pari juga memiliki gagasan sebagai sebuah kekuatan perlindungan dari karakter predana/wanita. Membawa keris sebagai simbol ketajaman dari predana/wanita sebagai pengayom insani di dunia.

Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari ditarikan untuk menyertai upacara Dewa Yadnya pada puncak Pujawali dan Tawur Agung pada upacara Bhuta Yadnya. Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari pertama kali “mesolah” secara berpasangan pada upacara Tawur Agung Tilem Kesanga, Hari Rabu, 2 Maret 2022 di Catus Pata Puri Agung Ubud yang dipuput oleh Pendeta Siwa dan Buda.

Proses penggarapan Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari diwujudkan dari sikap terbuka untuk menafsir bentuk-bentuk kesenian baru yang dapat diaplikasikan pada kegiatan ritual keagamaan. Menafsir ruang bergerak tanpa henti dari kegiatan ritual yang telah mentradisi sekalipun. Baris Jong Lelandep dan Rejang Jajar Pari merupakan sebuah pertalian antara gagasan tematis dan aplikasi kontekstual.

Dalam konsep tematis keduanya adalah seni tari yang murni mengedepankan pengolahan kinetis tubuh yang beranjak dari gerak mudra. Properti dan busana digarap berdasarkan nilai-nilai warisan yang melekat dilingkup Banjar Taman Kelod, Ubud seperti pejenengan lelandep dan keris. Kedua properti ini mereka gunakan untuk memperkuat bahasa pesan mengenai nilai gagasan garapan. Terlebih dari gagasan tematik ini dapat disinergikan dengan kontekstual ritual keagamaan seperti upacara Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya.

Melaui penggarapan Baris Jong Lelandep dan Rejang Pari mereka juga belajar mengenai bentuk-bentuk kesenian baris yang eksis di Bali seperti baris gaya Desa Batur dan rejang gaya Karangasem, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan informasi untuk dikembangkan sesuai dengan ide gagasan dan estetikanya. Belajar untuk mencari akar beserta simpul-simpul esensial baris dan rejang sehingga karya baru yang dihasilkan memiliki karakter dan arah yang jelas.

Foto:. Rejang Jajar Pari dan Baris Jong Lelandep

Etos dan niat dalam rangkan pewarisan budaya pendamping legitimasi puri oleh Sekehe Teruna Udyana, Banjar Taman Kelod, Ubud dalam bentuk tarian baris dan rejang patut diapresiasi. Mereka memiliki langkah yang terarah dalamm sistem pewarisan nilai budaya melalui bungkusan seni pertunjukan. Ditambah lagi mereka mampu mengkorelasikan dengan ritual keagamaan yang nafasnya beriringan dengan derap irama kehidupan di Bali.

Mereka mampu memanfaatkan kekayaan kebudayaan untuk selalu dimaknai, diaplikasikan, serta digarap baru untuk menjaga eksistensinya. Selayaknya maksa esensial dari Jong Lelandep dan Jajar Pari yang sama-sama mengusung gagasan penopangan dengan media kecerdasan budi yang tajam. Mereka mewarisi, memaknai dan mengaplikasikannya sesuai dengan dinamika jiwa zamannya. [T]

Previous Post

Pasek Nurhyang, Alumni SMAN Bali Mandara: Kecilnya Kerja Bikin “Payas Penjor”, Kini Dokter Muda

Next Post

“Ngajining Nusa”: Nyanyian “Mulat Sarira” tentang Diri, Leluhur Keluarga dan Tanah Leluhur Nusa Penida

Wayan Diana Putra

Wayan Diana Putra

I Wayan Diana Putra, S.Sn., M.Sn. Dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar. Komposer Gamelan Bali.

Next Post
“Ngajining Nusa”: Nyanyian “Mulat Sarira” tentang Diri, Leluhur Keluarga dan Tanah Leluhur Nusa Penida

“Ngajining Nusa”: Nyanyian “Mulat Sarira” tentang Diri, Leluhur Keluarga dan Tanah Leluhur Nusa Penida

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more

“Punia Digital”: Dari Kotak Kayu ke Kode QR

by Dede Putra Wiguna
May 30, 2025
0
“Punia Digital”: Dari Kotak Kayu ke Kode QR

SETELAH melaksanakan persembahyangan di sebuah pura, mata saya tertuju pada sebuah papan akrilik berukuran 15x15cm, berdiri tenang di samping kotak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co