11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Drama Sidha Sidhi Yoga Krama Sanggar Mahasaba | Siasat-siasat untuk Mencari Bentuk

tatkalabytatkala
February 13, 2022
inUlasan
Drama Sidha Sidhi Yoga Krama Sanggar Mahasaba | Siasat-siasat untuk Mencari Bentuk

Drama modern berbahasa Bali dari Sanggar Mahasaba Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud)

Sesolahan (drama) ini dibuka dengan pakeliran. Bayangan kayon menari-nari dipermukaan kelir. Cukup lama. Muncul kemudian bayangan seseorang, sepertinya seorang raja, memberikan sesuatu kepada seseorang yang bersimpuh sebagaimana abdi dalam sebuah kerajaan. Adegan berikutnya, masih dalam bayangan di kelir, sejumlah perempuan dan seorang laki-laki membicarakan sesuatu.

Begitulah bagian awal pementasan drama modern berbahasa Bali dari Sanggar Mahasaba Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud) yang menampilkan sasolahan (apresiasi sastra) bertajuk Sidha Sidhi Yoga Krama serangkaian Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (12/2).

Drma ini diolah dari Geguritan Sidha Yoga Krama karya I Made Degung. Menceritakan perjalanan Teken Wuwung seorang brahmana sakti dari Jambu Dwipa (India). Ia berjalan menuju Pulau Jawa, tepatnya ke Medang Kemulan.

Sesampai di Medang Kemulan, Teken Wuwung takjub melihat hutan asri dengan pohon yang subur dengan buah yang segar. Ia pun dengan rakusnya memetik buah-buahan yang tumbuh dengan subur di sembarang tempat.

Setelah buah-buahan di pohon habis, ia merebut buah-buahan dari tangan penduduk. Ia menhabiskan buah-buahan itu lalu membuang sampahnya dengan sembarangan ke sungai. Sungai tercemar dan terjadilah kegaduhan.

Hal ini didengar oleh Rsi Iswara, brahmana sakti dari Pasraman Sukayadnya. Rsi Iswara kemudian mengujarkan mantra sakti, lalu air yang sudah tercemar itu mengejar Teken Wuwung hingga berlari ke Pasraman Sukayadnya. Di pasraman itu Teken Wuwung bersedih dan merasa bersalah dan meminta ampun kepada Rsi Iswara. Teken Wuwung diampuni dan ia kemudian menjadi murid Rsi Isawara di Pasraman Sukayadnya. Teken Wuwung diberi nama Siddha Yoga.

Mencari Bentuk

Mementaskan karya sastra dalam bentuk drama modern berbahasa Bali memang susah-susah gampang. Jika dipentaskan lewat kesenian arja atau topeng atau primbon, mungkin bisa dilakukan dengan lebih mudah, karena seni tradisional itu sudah memiliki bentuk. Cerita dalam geguritan itu tinggal diubah sesuai bentuk seni yang akan melakonkannya.

Namun drama modern di Bali, apalagi berbahasa Bali, memang tak memiliki bentuk, dalam pengertian ia tak baku sebagaimana seni tradisi yang sudah dikenal. Ia memiliki kebebasan bentuk, juga kebebasan dalam menemukan unsur-unsur dramatik. Dan, justru karena ia bebas, maka drama menjadi sulit. Seorang penulis atau sutradara, atau penata artistik, atau penata musik, ditantang untuk mencari bentuk baru.

Kesan kesulitan itu tampak dalam garapan Sanggar Mahasaba ini. Bentuk baru yang ditawarkan adalah jahitan-jahitan dari bentuk-bentuk kesenian yang sebelumnya sudah dianggap baku. Ada pakeliran, ada tarian, dan ada adegan natural sebagaimana adegan dalam drama modern yang dikenal selama ini. Hanya saja, unsur-unsur dalam kesenian tradisi yang sudah jadi klise itu terkesan hanya dijahit begitu saja, tanpa ada upaya (atau belum berhasil) untuk menciptakan bentuk baru dari hasil jahitan-jahitan itu.

Pembukaan misalnya menggunakan semacam pembukaan dalam pentas wayang kulit. Kesannya pembukaan itu menjadi semacam pemaparan sinopsis atau sekadar kata pengantar, kata maaf, atau ucapan terima kasih. Drama, meski pun ia berbahasa Bali atau Jawa Kuno, tak memerlukan pembukaan semacam itu. Ketika lampu menyala di atas panggung, artinya pementasan sudah dimulai. Jika ada kayon, atau pakeliran, fungsinya tak lagi sama dengan fungsi saat kayon yang dimainkan dalam pementasan wayang kulit. Pakeliran dan kayon bisa mendapatkan fungsi dan makna yang berbeda dalam pementasan drama, meski pun, sekali lagi, drama itu berbahasa Bali..     

Namun bagaimana pun upaya-upaya untuk mencari bentuk baru dalam pementasan drama berbahasa Bali selalu penting untuk dihargai. Apalagi, pementasan Sidha Sidhi Yoga Krama mementaskan karya dengan pesan yang amat sarat: pemuliaan air dan diambil dari karya sastra yang tentu juga termasuk berat.  

“Pesan yang disampaikan adalah kita mencoba memahami betul bahwa dalam kehidupan ini air menjadi satu hal yang sangat penting. Ketika air dikondisikan secara tidak wajar, maka manusia sebenarnya membunuh dirinya sendiri. Jadi ruang batin manusia ini yang harus dibuka, sehingga kesadaran manusia berproses terhadap lingkungan terhadap alam yang sesungguhnya,” kata penulis naskah sekaligus sutradara garapan, Dewa Jayendra.

Siasat

Dewa Jayendra mengakui banyak melakukan penyesuaian pola garapan. Terlihat dari garapan diawali dengan konsep kelir dan adegan di belakang panggung, kemudian dikombinasikan dengan pertujukan teater di atas panggung. Kombinasi ini, kata Jayendra, merupakan siasat lantaran terbatasnya waktu latihan. Selain itu, karena anggota Sanggar Mahasaba FIB Unud kebanyakan anggota baru, sehingga memerlukan waktu untuk menyatukan karakter para pemain.

“Waktu yang diberikan singkat, hanya satu bulan. Semestinya untuk sebuah garapan minimal tiga bulan persiapan. Karena waktu sangat singkat, makanya harus bisa menyiasati ketika seorang aktor memiliki kelemahan. Diatur sedemikian rupa, sehingga muncul konsep garapan seperti ini,” ungkap Jayendra.

Selamat untuk Sanggar Mahasaba, ditunggu garapan berikutnya… [T][Ole/*]

Tags: Bahasa BaliBulan Bahasa BaliTeater
Previous Post

PRASASTI-PRASASTI BESAR ADITYAWARMAN DARI TANAH MINANGKABAU

Next Post

Valentine Ala Bali atau Tumpek Krulut Rasa Valentine?

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Valentine Ala Bali atau Tumpek Krulut Rasa Valentine?

Valentine Ala Bali atau Tumpek Krulut Rasa Valentine?

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co