10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dokter Sumi | Cerpen IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
November 21, 2021
inCerpen
Dokter Sumi | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna

“Maafkan keadaan rumahku ini. Tak sebagus tempat tinggalmu.” Made temanku sewaktu SMP memulai perbincangan denganku. Ia tidak seberuntung diriku. Hidupnya amat sederhana, tapi tak pernah mengeluh. Selalu saja kulihat kedamaian dalam hatinya. Ia pelihara beragam unggas di rumahnya. Itik dan beberapa entog berkeliaran di rumahnya. Rumahnya memang bertembok bata, belum sempat diplester sudah didahului oleh lumut yang melukisnya. Beragam lukisan lumut kulihat dari realis sampai yang abstrak.

Aku duduk di balai sakapat. Tempat yang biasa digunakan jika ada yang mengunjungi rumahnya. Dari tempat itu, bisa terlihat keindahan yang tersembunyi di semesta ini. “Sedari dulu kerjamu seperti ini?” tanyaku.

Ia tak segera menjawab. Ia lebarkan pipinya. “Nasib baik tidak berpihak padaku. Setelah tamat SMP, aku tak bisa melanjutkan karena faktor biaya. Aku jalani hidupku seperti ini. Aku sudah berusaha mencari jalan kehidupan, tapi inilah hidup yang terkadang amat susah ditafsirkan.”

Ia teman sebangkuku waktu dulu. Otaknya cukup bagus. Aku paling sering bertanya dengannya. Ia paling jago matematika di kelasku. Jika guru tidak masuk, dialah yang mengajari teman-temanku. Ia anak kesayangan guru matematika kami. Kalau tak ada yang bisa menjawab tugas dari guruku, ialah yang ditunjuk paling akhir. Tapi itulah hidup. Kepintaran yang dimilikinya harus pupus karena keadaan keluarganya. Ia jalani hidup sesederhana ini. Ia sodorkan ketela yang baru saja habis dikukusnya. Kuambil satu. Kunikmati. Kurasakan kenikmatan dalam setiap tarikan ketela ke kerongkonganku. “Kenapa kurasakan kenikmatan di sini?” bisikku. “Padahal, hidupnya amat sederhana.”

Ia tak banyak tanya padaku. Seperti kebiasaannya sewaktu SMP dulu. ia jarang bicara. Mungkin sadar akan keberadaan dirinya yang serba kurang.”Gimana kalau rumahmu kuperbaiki?”

Ia tersenyum tipis. “Tak usah. Biarkan saja. Aku merasakan kenyamanan. Aku tak mau merepotkan siapapun. Biarlah hidup ini kujalani seperti ini. Dulu juga ada yang mau merehab rumahku, tapi aku tak memberikannya.”

“Kenapa?” tanyaku ingin tahu.

Ia menarik napasnya. “Rumah ini meskipun begitu di dalamnya ada cinta. Istriku yang membangunnya. Aku tak berani mengganti tiang-tiangnya. Jika kuganti, kuyakin istriku tak akan bisa terima. Itu ada delapan tiang kayu. Kedelapannya istriku yang mengerjakannya. Aku bersyukur punya istri seperti dia walau sebentar. Kematian tak bisa dilawan. Ia meninggal saat melahirkan anakku. Anakku juga bersamanya. Aku tak mau menghilangkan rasa cintanya hanya karena sebuah rumah sebagai tempat berteduh. Cinta itulah tempat berteduhku. Cinta itulah rumahku. Cinta meneduhkan hatiku.”

Aku semakin simpati dengan sikapnya. Tak kusangka temanku sederhana seperti ini menyimpan cintanya yang tulus kepada istrinya. Mungkin jika sepertiku sudah beralih pikiran. Bisa-bisa menikah lagi. Aku menjadi orang bodoh terhadap kehidupan. Orang yang kukira menderita ternyata ada aliran cinta di dalamnya.

“Sering-seringlah kemari!” pintanya. “Aku juga kangen sama teman-teman yang lainnya. Aku yakin teman-temanku sudah menjadi orang sukses.”

Aku mengangguk. Kukatakan bahwa teman-temannya ada yang menjadi hakim. Ada yang menjadi pengacara, ada yang menjadi jaksa bahkan ada yang menjadi dokter. Kusampaikan juga temannya yang sering minta jawaban padanya. Sumi. Gadis yang baru remaja itu.

Ia tersenyum. “Sumi memang cantik. Tapi…”

“Tapiiiiiiiiiiiiii kamu jatuh cinta. Hahhahahahaha.”

Ia tertawa lebar. Aku juga tertawa. Kukatakan ia sudah menjadi dokter spesialis. “Jika kau berobat padanya, pasti tak akan dikasi bayar.”

“Hahahahaha! Tidak, aku tak mau sakit. Jangan sampaikan kehidupanku seperti ini. Ia memang gadis baik dan pintar juga. Cuma aku lebih mampu dalam bidang matematika saja. Yang lainnya Sumi memang jago.”

“Kau selalu merendah. Gimana kalau Sumi ke sini? Apa kau akan menolak?”

“Ndak sih. Tapi khan malu aku ini. Rumahku seperti ini.”

“Kuyakin Sumi tak akan terpengaruh sama rumahmu. Aku tahu Sumi itu masih menyimpan sesuatu padamu.”

Sore itu, aku pulang. Aku tak berhasil membujuk temanku ini. Pantang baginya untuk meminta bantuan pada orang lain. Meskipun seperti itu, tapi cinta selalu ia rawat sepanjang hidupnya. Diam-diam kufoto dirinya dan rumahnya. Kukirimi Sumi. Ia balik bertanya. “Siapa ini? Gagah sekali.”

“Kau ternyata jatuh hati juga padanya?”

“Ah, nggak cuma memuji saja.”

“Siapa tahu dari pujian bisa tergoda.”

Ia temanku sebangku waktu SMP dulu.” Ia cepat mengingatnya.

“Putraaaaaaaaaaaaaaa! Ke mana saja kau selama ini? Aku kangen padamu.”

“Nah, apa yang kuduga sebelumnya ternyata benar. Cinta monyetmu kambuh lagi. Hahahahaha!”

“Pokoknya ajak aku ke sana. Tidak boleh tidak. Aku harus bertemu Putra. Ia teman karibku dulu. Tak boleh lupa sama teman apapun keadaannya.”

“Bagus! Bu Dokter. Tapi, aku pasti akan disalahkan sama Putra. Ia katakan tak boleh disampaikan sama Sumi. Memangnya kalian pernah ada janji?”

“Ndak sih. Tapi mungkin pernah ada yang pernah kuucapkan. Tapi apa ya?” Pokoknya besok, aku harus bertemu Putra. Tidak boleh tidak. Apapun alasanmu. Kau harus mengantarku ke rumahnya.”

Besok pagi, kebetulan Sabtu, Sumi tak membuka praktik. Kami ke rumah Putra kembali. Kami susuri jalan menuju rumahnya. Pohon-pohon di pinggir jalan menuju rumahnya masih berdiri tegak. Kesejukan mengalari perjalanan kami. Suara burung menyertai kami. “Damai sekali desa ini.”

“Benar Sumi. Beda dengan kehidupan kita. Rumah kita dikitari tembok beton. Halaman beton. Di sini kita bisa menghirup bau tanah. Bau tumbuhan yang masih memancarkan cintanya pada kehidupan. Di sini, tak ada pohon plastik. Tak ada bunga plastik serba alami.”

Kami menuju rumah Putra. Ia baru saja selesai menyiangi rumput di halamannya. “Kamu ini mimpi atau gimana?” tanyanya.

“Katanya boleh sering-sering ke sini?”

“Ya boleh. Tapi khan baru kemarin. Aku jadi curiga? Pasti ada yang kau cari ke sini?”

“Ndak. Aku hanya mengantarkan Bu Dokter.”

“Oh Bu Dokter. Maaf Bu, rumah ini tidak sehat. Di sini duduk Bu Dokter. Nanti Ibu kotor duduk di sana.”

Air mata Sumi meleleh. Ia tak menduga Putra yang pernah ia janjikan dulu seperti ini. “Jangan mendekat Bu Dokter. Tubuhku kotor dan bau juga.”

Sumi terus mendekati Putra ia memeluknya erat sekali dan air matanya terus menetes. “Aku masih mencintaimu Putra. Aku Sumi. Maaf, aku meninggalkanmu.” [T]

Catatan:

  • Sakapat: rumah bertiang empat
Tags: Cerpen
Previous Post

Mengabadikan Pentas Teater dalam Foto, Bermain dengan Cahaya Panggung

Next Post

Kawasan Wisata Mandalika, Kawasan “Beyond” Bali

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Kawasan Wisata Mandalika, Kawasan “Beyond” Bali

Kawasan Wisata Mandalika, Kawasan "Beyond" Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co