Di dunia ini siapa yang tidak mengenal cinta? Siapa yang sungguh tidak pernah mencintai dan dicintai? tapi bagaimana cerita cinta yang dihadapi seorang sulung dari lima saudara perempuan semua?
Sebuah panggung dihidupkan oleh sepasang sejoli yang menggerakkan tubuhnya dengan cinta yang dalam. Musim yang berganti adalah saksi keduanya tumbuh, memahami, saling mencinta. Raya dan Cinta, dua sejoli dalam Raya Raya Cinta, sepasang kekasih yang disatukan oleh cinta. Cinta, perempuan dengan sosok kuat, mandiri dan penuh tanggung jawab. bersanding dengan Raya, lelaki mapan, matang dan penuh kasih sayang.
Hidup tidak selalu baik-baik saja tetapi hidup selalu terasa baik-baik saja karena cinta.
Menyaksikan Raya Raya Cinta bagi saya seakan menempatkan cermin di depan saya dan cermin itu seketika memantulkan beberapa bias memori tentang saya sendiri, si sulung dari lima bersaudara perempuan semua. Meski tidak semuanya saya alami, tetapi karakter Cinta sungguh adalah karakter untuk seorang sulung dari lima bersaudara perempuan semua.
Bagi saya, memiliki saudara perempuan, bahkan semuanya perempuan adalah anugrah. Tokoh Cinta juga sudah membuktikannya. Ketika kehidupan tidak selalu baik-baik saja, dengan berbagai masalah yang pelik, bukan hanya masalah ekonomi, tetapi masalah prinsip dan cinta, membuat Cinta yang sedang bimbang seakan memiliki kekuatan yang besar karena selalu ada cinta dari keempat orang adiknya. Seberapa besarpun Cinta mengelak bahwa adik-adiknya belum mengerti apapun tentang hal yang dia hadapi, dukungan dan semangat, tawa kecil dan harapan, membuatnya cukup dan merasa baik-baik saja.
Bagaimana hidup sungguh tidak selalu baik-baik saja!
Manusia, siapapun, tidak akan pernah lepas dari sebuah kekacauan hidup (masalah). Kondisi dalam hidup menuntut kita harus selalu kuat dan sadar. Sadar dalam ketenangan, sadar dengan kekuatan. Cinta yang selalu memperhitungkan semua hal yang ia lakukan, seperti manusia lain, menghadapi permasalahan yang bertubi-tubi. Siapapun pasti merasa kosong dan hampa jika menjadi Cinta. Kondisi ekonomi keluarga sedang terpuruk, kehilangan pekerjaan, biaya kuliah dan Pendidikan adik yang harus dilunasi, bahkan percintaan yang membutuhkan keputusan. Itu semua bukan hanya masalah, tetapi sebuah kekacauan.
Lalu apakah arti Raya bagi Cinta? Benarkan seperti yang dikatakan Gita, tidak ada cinta untuk Raya?
Bagi saya, Cinta, tidak pernah tidak serius dengan apapun yang ia lakukan. Apalagi mengenai seseorang yang ia cintai. Cinta sangat berhati-hati dan penuh perhitungan. Tak ada yang ingin ia sakiti dengan kata-kata yang bisa saja terucap dengan mudah. Ini bukan hanya tentang cinta sebatas puji-puji kata, tetapi cinta penuh logika.
Lalu jika memang mencintai Raya, kenapa Cinta menolak untuk dinikahi? Bukankah semua permasalahan akan lebih ringan jika diselesaikan dengan Raya? Apalagi Raya, dengan segenap cintanya, siap membantu dan menyelsaikan semua masalah yang dihadapi Cinta.
Itulah Cinta! Si Sulung dari lima bersaudara perempuan semua. Membuat keputusan mengenai pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Keputusan pernikahan harus dibuat dengan penuh kesadaran. Cinta pasti sangat menyadari, Pernikahan adalah sebuah implementasi komitmen, adaptasi semesta kedua dan jalan berliku. Keputusan yg dibuat agar tidak menjadi sebuah pelarian berujung luka.
Saya Takjub! Bagaimana sutradara pementasan ini Sonia Piscayanti membentuk karakter Cinta dengan sangat realistis. Dia memang Cinta, Si Sulung dari lima bersaudara perempuan semua. Pola pikir, tabiat dan lakunya, memang seorang sulung.
Cinta bukan hanya menyoal kata, jika hanya pandai berkata kita hanya akan memiliki mimpi
Cinta memiliki Raya. Sosok keras kepala bersanding dengan seorang pria matang yang pengertian. Raya sungguh menyadari keputusan tentang sebuah pernikahan bukan hal mudah bagi Cinta, banyak hal menjadi pertimbangan, banyak hal harus dilakukan. Dan keputusannya sebagai seorang lelaki, saya rasa tepat. Menunjukkan keseriusan, berani menunggu dan setia.
Raya Raya Cinta bukan hanya pertunjukan tentang sepasang kekasih yang tengah dilanda konflik tentang komitmen yang disatukan, kesetiaan yang dipertanyakan, tetapi juga kontempelasi diri sebagai manusia yang harus berpikir secara sadar memaknai setiap masalah.
Keberhasilannya pementasan ini tidak hanya pada ide cerita dengan konflik yang rumit tetapi pemain yang tepat, dialog yang dalam dan lagu yang membangun suasana. Kolaborasi yang apik! Raya Raya Cinta membuat saya terkesima.
Adegan yang paling membuat saya terharu adalah ketika kelima saudara sedarah berkumpul dan saling menyemangati. Kekuatan perempuan terlihat sangat jelas pada adegan tersebut. Kekuatan menghadapi masalah dengan saling menyemangati. Adegan itu bukan hanya pertunjukan semata tetapi juga cermin kami, perempuan-perempuan yang bersaudara perempuan.
Raya-Raya Cinta diakhiri dengan kemenangan cinta, tidak hanya bagi Cinta dan Raya, tetapi kemenangan para saudara seibu yang tengah berjuang bersama.
Biarkan Cinta selalu abadi bersanding dengan Kala hingga Cahaya semesta meluap di tengah Laut kehidupan memetik benih Asa yang memuncak.
Cinta adalah saya. Cinta adalah kita semua. Perempuan yang harus selalu sadar dalam setiap kekacauan. [T]