1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Karang Sawah” dari Bourdieu ke TenSura

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
September 24, 2021
inEsai
“Karang Sawah” dari Bourdieu ke TenSura

Bila tak punya karang sawah, tanami karang awak. Karang sawah selain secara harfiah berarti tanah sawah, juga berarti segala milik yang ada di luar diri, seperti: uang, rumah, pakaian, makanan. Sedangkan karang sawah, berarti diri. Diri adalah tubuh beserta segala lapisannya, yakni fisik, pikiran, kecerdasan, kesadaran. Jadi, IPM Sidemen bermaksud mengatakan bahwa hal-hal bendawi yang tidak dimiliki, bisa “disiasati” dengan diri. Tetapi latihan fisik, olah pikir, olah rasa yang dilakukan terus menerus saja tidak cukup dan sangat romantik. Agar kemampuan-kemampuan itu berguna, orang butuh ruang yang tepat. Sehingga kemampuan-kemampuan itu benar-benar dapat berguna dan dibutuhkan oleh lingkungan atau dalam bahasa IPM Sidemen “guna dusun ne kanggo ring desa-desa”. Dengan kata lain, bila kemampuan itu dianggap tidak dibutuhkan, guna jadi tidak berguna.

Andai kata kemampuan-kemampuan itu dibutuhkan, butuh satu lagi penunjang, yakni hubungan, link! Dalam banyak kasus di sekitar kita, kita membutuhkan penunjang yang satu ini. Kebiasaan, usaha, kerja keras, semua itu tumpul di hadapan link. Seperti panah-panah sakti Arjuna di hadapan Nilacandra. Atau senjata-senjata Purusadha di hadapan Sutasoma. Semua kesaktian-kesaktian itu tumpul dan menjadi bunga-bunga yang harum. Kalau pun tidak berubah menjadi bunga, paling tidak senjata-senjata itu menjadi puisi. Di hadapan link, tidak ada jalan lain bagi aktor selain menerima dan tunduk.

Bourdieu menganggap aktor sosial memiliki modal yang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan [habitus]. Meski habitus memang tidak menentukan dalam praktik sosial, tapi punya andil dalam memengaruhinya. Karang awak pada kenyataannya sanggup memengaruhi karang sawah. Begitu pula sebaliknya. Pengaruh ini tidak pernah berjalan satu arah, tetapi bolak-balik. Oleh sebab itu, link adalah bentuk karang sawah lainnya yang mempengaruhi karang awak. Meskipun link ini terkesan diabaikan dalam teori, sunguh sangat berbeda dalam praktiknya. Bahkan link bisa menjadi konci rahasya untuk membuka pintu-pintu yang tertutup rapat. Seperti mantra Abracadabra!

Kita sesungguhnya tidak perlu lagi mendaftar contoh-contoh di mana link adalah koentji. Kita bisa dengan mudah menemukan pemanfaatannya di berbagai bidang, entah di bidang politik, ekonomi, seni, bahkan agama sekali pun. Anak sekolah, pekerjaan, jabatan, itu semua juga didasari oleh link dalam batas-batas tertentu. Bahkan dalam sastra, link juga akan sangat membantu. Sastra memang dianggap lahir dari keluhuran budi, dan dengan begitu sastra dianggap sangat jauh dari hal-hal berbau anyir kalau tidak boleh disebut busuk.

Dalam tradisi, sastra bahkan diyakini dengan sangat, bisa menyucikan batin karena ia lahir dari kesucian. Sastra adalah dunia ideal di mana hal-hal lain selain kesucian, tidak akan punya tempat. Karena itu kita sulit menemukan sebuah cerita sastra yang berakhir sad ending. Bahkan dalam cerita pertempuran Dharma dan Adharma yang diwakili oleh Barong dan Rangda sekalipun, tidak jelas siapa yang dimenangkan dan siapa yang dikalahkan.

Sebenarnya, orang juga harus menerima, pembersihan dengan cara sastra juga membutuhkan link. Sebelum seseorang bisa membaca isinya dan meneguk sari patinya yang konon serupa amerta itu, terlebih dahulu orang mesti mampu mengakses naskahnya. Nyatanya, naskah-teks tertentu yang tidak umum di perpustakaan-perpustakaan hanya bisa dibuka lewat mantra khusus link abracadabra. Karena itu, karang awak yang konon mesti ditanami bija-bija sastra, membutuhkan penunjang yang teramat penting ini. Sehingga bija itu bisa tumbuh, mengakar sampai di sanubari dan membuat otak lebih bercahaya.

Link bisa didapat dengan beberapa macam cara. Cara paling natural adalah memanfaatkan anugerah kelahiran. Pemanfaatan ini sudah pernah terjadi di masa lampau, terutama pada masa kerajaan. Kita tahu betul kalau pelanjut kekuasaan bisa dilakukan atas dasar keturunan. Misalnya dua anak Airlangga yang sebenarnya ingin diberikan kekuasaan di Jawa dan Bali. Konsolidasi politik ini dilakukan oleh Mpu Baradah dengan menemui Mpu Kuturan. Tafsir atas pertemuan dua Mpu itu, bisa dibaca dalam tulisan Soewitosantoso. Melalui catatan teks Calon Arang, kita diberitahu bahwa kelahiran adalah anugerah yang bisa dimanfaatkan sebagai link. Dan tentu saja, pola ini masih berlaku sampai hari ini.

Cara lain untuk mendapat link adalah dengan memperluas pergaulan. Pergaulan bisa didapat dengan menyamakan frekwensi. Struktur mental atau kognitif, sangat berperan dalam hal ini. Struktur itulah yang nanti menjadi bekal aktor sosial untuk merasakan, memahami, menyadari dan menilai dunia sosial. Artinya, aktor sosial dapat memperluas pergaulan dengan memperbanyak bekal kognitifnya. Di masa depan, bekal kognitif yang diasah terus menerus akan memberikan pengaruh pada dunia sosial, tempat di mana sang aktor tinggal dengan sendirinya.

Sebuah Anime berjudul Tensei Shitara Suraimu Datta Ken – disingkat TenSura – menunjukkan bahwa bekal ingatan kognitif yang dibawa oleh tokoh utamanya yakni Satoru Mikami membawa keuntungan bagi dirinya. Satoru Mikami adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang meninggal karena ditikam, dan masuk ke dalam dunia Isekai. Di dunia baru itu, dia bergaul dengan karakter-karakter hebat, termasuk seekor naga bernama Veldora. Karena dia bergaul dengan Veldora, Satoru yang sudah bereinkarnasi menjadi slime, juga mendapatkan nama yakni Rimuru. Setelahnya, dia bergaul lagi dengan karakter-karakter hebat lainnya seperti Diablo dan para Demon Lord. Pergaulan itu, memungkinkan dia mendapat link dan menjadi salah satu karakter yang over power [OP].

Link dengan demikian memang bisa didapat karena nature dan nurture. Karang awak dan karang sawah, mula-mula adalah nature yang bisa dijadikan modal awal untuk meraih tujuan. Tapi modal itu saja belum cukup, karena butuh usaha atau nurture untuk mengolah kedua karang itu menjadi modal yang lebih kuat. Untuk membikin modal yang kuat, aktor sosial mesti memiliki kekuatan untuk menahan rasa sakit. Sayangnya, itu belum cukup. Rasa sakit memang mengajarkan aktor untuk belajar bertahan dan bahkan membentuk koloni atas dasar sependeritaan. Ada banyak ajaran untuk mengembangkan kemampuan bertahan dari rasa sakit. Tapi tantangan sebenarnya bukanlah dari rasa sakit, justru dari rasa bahagia. Kebahagiaan selalu membuat aktor-aktor tidak mawas diri dan lupa memasang kuda-kuda. Perasaan bahagia yang membuncah lebih sulit ditahan dari pada rasa sakit. Maka aktor sosial juga mesti memiliki kekuatan untuk menahan diri dari rasa bahagia.

Bila karang sawah tidak ada, karang awak yang ditanami pun sebenarnya belum cukup sebagai bekal hidup. Ada faktor lain seperti misalnya link yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Setelah link didapat, tahap selanjutnya adalah menahan luka dan suka. Bukankah, siapa yang mampu menahan luka, mestinya ia juga berlaku sama pada suka? [T]

___

Baca Esai-esai DARMA PUTRA yang lain

Tags: filsafatrenungansastra
Previous Post

Post Pandemic Effect: Rendahnya Literasi Siswa

Next Post

Inilah Peraih Anugerah untuk Karya Film Pendek Nasional dan Internasional di Minikino Film Week 7

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Inilah Peraih Anugerah untuk Karya Film Pendek Nasional dan Internasional di Minikino Film Week 7

Inilah Peraih Anugerah untuk Karya Film Pendek Nasional dan Internasional di Minikino Film Week 7

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co