31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gede Suryantara dari Desa Les | Menganyam Bambu, Menganyam Hidup, di Pondok Kecil Tepi Hutan

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
September 12, 2021
inKhas
Gede Suryantara dari Desa Les | Menganyam Bambu, Menganyam Hidup, di Pondok Kecil Tepi Hutan

Gede Suryantara di pondoknya yang kecil di tepi hutan di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali [Foto: Don Raree]

Di tepi Sungai Mati di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali, ada sebuah cerita tentang Gede Suryantara. Ini cerita sederhana tentang lelaki yang hidup secara sederhana di sebuah tempat yang jauh dari keramaian.

Gede Suryantara, lelaki berusia 40 tahun, hidup bersama istri di tepi sungai, diapit dua tebing menjulang tinggi di kanan dan kiri. Hanya jalan setapak menuju tempat tinggal yang sederhana itu. Di sekitarnya hutan.

Ia tinggal di tempat itu sejak 10 tahun lalu bersama istrinya. Dan sejak 10 tahun lalu itulah hidupnya berjalan dengan tenang, penuh makna, meski dijalani dengan sangat sederhana.

Dulu, Gede Suryantara tinggal di Kota Denpasar, bekerja serabutan. Ia berharap, di kota penghasilannya terus meningkat dan sesekali pulang kam,pung membawa bekal yang melimpah. Namun harapan tinggal harapan. Ia pun memutuskan untuk memutar haluan, lalu tinggal di desa, di sebuah tempat yang asri dan nyaman.

Rumah tinggalnya yang ia sebut pondok atau rompok luasnya hanya 2X3 meter dan jaraknya sekitar 2 kilometer dari pusat desa. Atap rumahnya dari seng dan daun kelapa, dinding bedeg (anyaman bambu), dan lantai semen dengan teras dan halaman masih berupa tanah. Ia tinggal dan hidup di tempat itu. Sesekali ke desa untuk membawa hasil kerajinan atau sekedar mencari kebutuhan dapur.

Sebenarnya di rumahnya itu dilengkapi dapur dan kamar mandi, namun dua bangunan sederhana itu habis disapu tanah longsor saat hujan lebat setahun lalu. Saat itu, tengh malam, tebing sebelah kiri rumahnya longsor. Dapur dan kamar mandi pun tersapu oleh longsor. Beruntung saat itu pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak ini tidak tidur di tempat itu.

Alam memang lengkap dengan berkah sekaligus potensi bencana. Dalam kondisi semacam itulah Suryantara hidup. Ia tak mengeluh. Ia mengambil berkah dari alam, sekaligus berupaya terus-menerus memelihara alam agar tak menimbulkan bencana.

Suryantara dan keranjang hasil anyamannya

Tinggal di pondok itu, awalnya ia bekerja sebagai kuli bangunan di desa dan bertani. Namun sejak lima tahun lalu alam memberinya berkah secara sederhana. Ia belajar mengayam bambu untuk dibuat berbagai jenis keranjang. Awalnya untuk keperluan sendiri, namun kemudian siapa menduga, ketekunannya menganyam bambu kini menjadi sumber penghasilan.

Dan kini, Gede Suryantara adalah satu-satunya pengrajin ulatan (anyaman) bambu lokal di Desa Les.

“Awalnya teori dan praktek mengulat bambu bersama mertua,” kata Suryantara. “Lalu, semua datang secara alami,” imbuhnya.

Awalnya tidak ada motivasi untuk menjual dan menjadi sumber penghasilan. Ia belajar membuat barang-barang ulatan bambu awalnya  untuk keperluan sendiri. Pertama-tama bentuk ulatannya tidak sempurna, dan ia belajar lagi, makin-makin sempurna, dan benar-benar sempurna kemudian hasil kerjanya.

“Saya terus belajar. Tak puas, belajar lagi, tak puas, lalu belajar lagi, sembari terus mengulat sampai hati puas terhadap bentuk yang dihasilkan,” katanya.

Dan tak disangka, beredarlah kabar dari mulut ke mulut bahwa Suryantara bisa membuat keranjang dari anyaman bambu. Pesanan pun mengalir. Terutama pesanan untuk membuat sarana yang diperlukan di desa, seperti  keranjang banten, keranjang tegenan, sumbul, bedeg untuk alas menjemur jaja begina.

Apalagi pada musim buah. Orang-orang desa mulai banyak yang memesan keranjang sebagai wadah buah rambutan dan manga.  

Yang unik, ia kemudian bisa membuat jenis keranjang atau berbagai sarana dari anyaman bambu dalam berbagai bentuk. Bahkan, hanya dengan melihat contoh bentuk anyaman yang dibawa oleh pemesan, ia langsung bisa menirunya.

Hiduplah ia bersama istri dari hasil membuat anyaman. “Kalau dirata-ratakan penghasilan per hari kurang lebih Rp.70.000,” katanya.

Suryantara dan keranjang hasil anyamannya

Yang menarik, ia tidak pernah memberi harga kepada produknya.  Pemesan biasanya sudah mengetahui pasaran harga arang yang dipesan. Dan kalau pun baru pertama kali membuat anyaman bambu sesuai permintaan pemesan, ia akan menerima berapa pun uang yang diberikan oleh pemesan.

“Misalnya sepasang keranjang pengalapan (untuk tempat buah rambutan) hasil karya pertama dibayar Rp. 200.000,” katanya. Membuat keranjang pengalapan itu diselesaikan selama dua hari.

Menurut Suryantara, hidup ibarat mengulat (mengayam) tiada putus. “Rejeki sudah ada yang mengatur, kita mengulat saja, saling melengkapi satu sama lain, biar kuat dan kokoh seperti ulatan bambu,” ujarnya.

Memang, pesanan berbagai jenis anyaman dari lima tahun ini tidak pernah putus. Kalau tidak ada pemesan dalam beberapa hari, mungkin dimaksudkan agar ia bisa sesekali istirahat atau liburan di rompok mungil miliknya yang menyatu bersama alam. [T]

___

Baca artikel lain tentangDESA LESdari penulisNYOMAN NADIANA

Tags: balibambubulelengDesa LesKerajinanTejakula
Previous Post

Istimewanya Pohon Bunut di Nusa Penida: Jadi Benteng Pakan Sapi, Peneduh, Lumbung Hidup, juga Ruang Sosial

Next Post

Merenungkan Kembali Hedonisme di Kalangan Remaja

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Merenungkan Kembali Hedonisme di Kalangan Remaja

Merenungkan Kembali Hedonisme di Kalangan Remaja

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co