10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Percayalah, Berkebun di Halaman Rumah Bisa Sebabkan Listrik Gratis

Tobing CrysnanjayabyTobing Crysnanjaya
August 10, 2021
inEsai
Percayalah, Berkebun di Halaman Rumah Bisa Sebabkan Listrik Gratis

Berkebun di halaman rumah, tinggal petik [Foto-foto: Tobing]

Jika dipikir dan dihitung-hitung dengan baik hati, berkebun kecil-kecilan di halaman rumah bisa menyebabkan hal tak terduga, misalnya bayar listrik gratis. Eh, bagaimana bisa?

Senin sore, 9 Agustus 2021, saya baru saja datang dari kantor, seperti biasa, Si bungsu, Gede, datang menghampiri dan bergegas membuka pintu kendaraan “Bapak, Gede bawa tasnya” celotehnya.

“Makasi, Gede,” sahut saya.

Lantas dia berlari ke dalam kamar kerja, membawa tas yang di dalamnya berisi laptop dan segala berkas kerjaan dari kantor.

Saya pergi ke kamar, mengganti pakaian kerja, sembari bersiap untuk istirahat sejenak di depan rumah, duduk-duduk di teras rumah. Istri saya datang, dengan membawakan segelas teh campur sereh dan jahe yang dia petik dari kebun. Aroma campuran antara pucuk teh, sereh dan jahe sangat khas, terlebih ramuan ini ditambahkan dengan pemanis gula juruh yang kami dapatkan dari teman di les. Minuman ini mampu memberikan sensasi rileks setelah hampir seharian berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan administrasi.

Ibu memetik cabai di halaman rumah

Ibu saat itu sangat sibuk di dapur, mempersiapkan makan malam untuk bisa kami nikmati bersama keluarga. Saya penasaran dengan apa yang beliau masak, akhirnya saya memutuskan untuk menghampirinya di dapur.

Saya bertanya kepada ibu perihal apa yang beliau masak, dan Ibu menjawab, “Sedang masak sayur bening, baru saja habis memetik daun kelor dan daun katup di belakang rumah”.

Terlihat sayurnya sangat bersih dan warnanya hijau segar, saya saat itu melihat bumbu-bumbu yang beliau gunakan. Hampir sebagiannya kami dapatkan dari kebun belakang rumah, seperti kunyit, temu kunci, sereh, jangar ulam atau daun salam, tomat.

Memang sudah sejak beberapa tahun yang lalu kami memanfaatkan pekarangan rumah kami untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan untuk ditanam, tujuannya sebenarnya hanya untuk memaksimalkan fungsi pekarangan agar bisa lebih produktif dan hijau.

Kembali lagi ke bumbu, saat itu ibu lupa memetik cabai dan kebetulan persediaan cabai di tempat bumbu habis, olehnya saya diminta untuk pergi ke kebun untuk memetik cabai, “Bing, tolong petikan beberapa buah cabai di belakang, ibu lupa baru memetik, dikira sudah ada di tempat bumbu!”

Saya mengikuti apa yang menjadi perintahnya, saya pergi ke kebun dan di kebun kami memiliki beberapa pohon cabai, kurang lebih sekitar 10 pohon, ada yang ditanam di bedengan dan ada beberapa di dalam pot.

Kira-kira saat itu saya dapat sekitar 15 buah cabai. Memang terasa beda sekali kalau kita punya kebun, sensasi memetik hasil kebun dari hasil kerja sendiri itu terasa nikmat sekali, kalau tidak percaya silahkan dibuktikan sendiri.

Sebelum saya memberikan cabai tersebut, saya mencucinya dengan air keran yang mengalir, dan sisa air pencucian saya tampung untuk kemudian saya gunakan untuk menyiram satu pot cabai yang kebetulan ada di sebelah keran air, pohon cabai itu baru saja saya petik buahnya.

Saya anggap itu sebagai ucapan terima kasih untuk buah yang sudah dia hasilkan, sesederhana itu sebenarnya kita berlingkungan hidup, ketika kita memberi, maka alam pasti akan memberi, jangan hanya mau meminta tanpa mau memberi, nanti alam murka, dan bencana bisa melanda diri kita.

Ibu nampak menunggu saya, dan memanggil apakah saya sudah usai untuk memetik cabai di kebun. Saya langsung berlari ke dapur. Ibu menerima cabai itu, dan memeriksa apakah ada kotoran di cabai, saya bilang, “Sudah bersih, Bu. Tiang sudah cuci”.

Ibu adalah orang yang sangat memperhatikan soal kebersihan, beliau agak rewel ketika berbicara soal kebersihan dan kesehatan pangan, sebab beliau ingin selalu memastikan kualitas terbaik untuk pangan yang diberikan kepada kami sekeluarga.

Ibu memotong cabai menjadi beberapa bagian, memang kalau sayur bening memang seperti itu caranya menambahkan cabai, tidak perlu di ulek, cabai tinggal di potong menjadi beberapa bagian dan dimasukkan ke dalam panci yang sudah berisi campuran sayur dan bumbu tadi.

Kebun kecil di halaman belakang rumah

Bluk, bluk, bluk, bluk…., suara air dari dalam panci, terlihat air mendidih dan beberapa menit setelahnya ibu mematikan kompor sebagai pertanda bahwa sayur sudah matang dan siap nanti untuk dihidangkan. Ibu masih nampak sibuk, saya ,memperhatikan dengan seksama apa yang beliau lakukan, hingga sebuah pertanyaan terlontar dari mulut, mencoba mencari tahu kira-kira berapa nilai ekonomis yang beliau dapatkan dari pengalaman memetik sayur dan bumbu di kebun belakang rumah.

Ibu hanya diam dan senyum saja, sambil berkata banyak. Saya terus menggali dengan detail, di kisaran angka yang bisa menggambarkan kondisi nyata, Ibu lantas menjawab dengan detail, “Kalau membeli cabai sehari itu bisa Rp. 2.000, itu kalau diperhitungkan satu bulan bisa mencapai Rp. 60.000, belum lagi kebutuhan sayur perhari bisa Rp.10.000, kalikan saja sebulan”.

Jika ditotal, untuk beli cabai dan sayur saja bisa habis Rp. 360.000 sebulan. Jika, cabai dan sayur selalu ada di halaman, artinya uang sebanyak itu bisa dipakai keperluan lain.

Saya berpikir tentang kebutuhan energi baik itu listrik dan juga air dalam sebulan, saya tanya ke istri yang kebetulan duduk di teras, berapa biaya listrik dan air sebulan, istri menjawab “Rp.300.000 sampai Rp.350.000 sebulan”.

Kalau seperti ini, artinya uang yang harusnya untuk beli cabai dan sayur di pasar bisa dipakai untuk membayar listrik dan air. Artinya, bayar listrik bisa gratis, karena sudah dibayar dengan uang yang seharusnya dipakai beli cabai dan sayur selama sebulan.

Terdengar menarik dan masuk akal bukan? Padahal kebun kami tidak terlalu luas, hanya beberapa petak, tapi kami bisa buktikan kalau kebun ini produktif juga dan bisa meringankan keperluan lain.

Perhitungan itu belum termasuk hasil buah-buahan seperti buah naga, pepaya hingga mangga, kalau disubsidi lagi kebutuhan pokok lainnya bisa mensubsidi kebutuhan pangan yang kami beli di luar seperti beras misalnya.

Terkadang kita tidak pernah memperhatikan hal-hal kecil seperti ini, karena menanam saja bukan hanya urusan untuk menjadikan pemandangan menjadi semakin indah, namun ketika kita menanam tanaman pangan kita juga mendapatkan nilai ekonomis dan juga akses pangan yang sehat dan bersih untuk keluarga, dengan catatan pengelolaannya harus dengan penerapan laku organik dan tidak menggunakan bahan kimia.

Akhirnya ibu selesai menyelesaikan pekerjaannya, dan dia memanggil menantu dan cucunya untuk datang ke dapur. Sore itu kami akhirnya bisa makan enak, sayur bening khas Lumbung Pangan Keluarga. [T]

Tags: perkebunanpertaniantanaman obattanaman pangan
Previous Post

3 Bocah Yatim Rajin Tabung Sampah untuk Beli Alat Sekolah | Ini Kisah Nasabah Bank Sampah Galang Panji

Next Post

Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

Tobing Crysnanjaya

Tobing Crysnanjaya

Pegawai, petani, bapak rumah tangga. Kini sedang mengikuti kelas Creative Writing di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co