31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Percayalah, Berkebun di Halaman Rumah Bisa Sebabkan Listrik Gratis

Tobing CrysnanjayabyTobing Crysnanjaya
August 10, 2021
inEsai
Percayalah, Berkebun di Halaman Rumah Bisa Sebabkan Listrik Gratis

Berkebun di halaman rumah, tinggal petik [Foto-foto: Tobing]

Jika dipikir dan dihitung-hitung dengan baik hati, berkebun kecil-kecilan di halaman rumah bisa menyebabkan hal tak terduga, misalnya bayar listrik gratis. Eh, bagaimana bisa?

Senin sore, 9 Agustus 2021, saya baru saja datang dari kantor, seperti biasa, Si bungsu, Gede, datang menghampiri dan bergegas membuka pintu kendaraan “Bapak, Gede bawa tasnya” celotehnya.

“Makasi, Gede,” sahut saya.

Lantas dia berlari ke dalam kamar kerja, membawa tas yang di dalamnya berisi laptop dan segala berkas kerjaan dari kantor.

Saya pergi ke kamar, mengganti pakaian kerja, sembari bersiap untuk istirahat sejenak di depan rumah, duduk-duduk di teras rumah. Istri saya datang, dengan membawakan segelas teh campur sereh dan jahe yang dia petik dari kebun. Aroma campuran antara pucuk teh, sereh dan jahe sangat khas, terlebih ramuan ini ditambahkan dengan pemanis gula juruh yang kami dapatkan dari teman di les. Minuman ini mampu memberikan sensasi rileks setelah hampir seharian berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan administrasi.

Ibu memetik cabai di halaman rumah

Ibu saat itu sangat sibuk di dapur, mempersiapkan makan malam untuk bisa kami nikmati bersama keluarga. Saya penasaran dengan apa yang beliau masak, akhirnya saya memutuskan untuk menghampirinya di dapur.

Saya bertanya kepada ibu perihal apa yang beliau masak, dan Ibu menjawab, “Sedang masak sayur bening, baru saja habis memetik daun kelor dan daun katup di belakang rumah”.

Terlihat sayurnya sangat bersih dan warnanya hijau segar, saya saat itu melihat bumbu-bumbu yang beliau gunakan. Hampir sebagiannya kami dapatkan dari kebun belakang rumah, seperti kunyit, temu kunci, sereh, jangar ulam atau daun salam, tomat.

Memang sudah sejak beberapa tahun yang lalu kami memanfaatkan pekarangan rumah kami untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan untuk ditanam, tujuannya sebenarnya hanya untuk memaksimalkan fungsi pekarangan agar bisa lebih produktif dan hijau.

Kembali lagi ke bumbu, saat itu ibu lupa memetik cabai dan kebetulan persediaan cabai di tempat bumbu habis, olehnya saya diminta untuk pergi ke kebun untuk memetik cabai, “Bing, tolong petikan beberapa buah cabai di belakang, ibu lupa baru memetik, dikira sudah ada di tempat bumbu!”

Saya mengikuti apa yang menjadi perintahnya, saya pergi ke kebun dan di kebun kami memiliki beberapa pohon cabai, kurang lebih sekitar 10 pohon, ada yang ditanam di bedengan dan ada beberapa di dalam pot.

Kira-kira saat itu saya dapat sekitar 15 buah cabai. Memang terasa beda sekali kalau kita punya kebun, sensasi memetik hasil kebun dari hasil kerja sendiri itu terasa nikmat sekali, kalau tidak percaya silahkan dibuktikan sendiri.

Sebelum saya memberikan cabai tersebut, saya mencucinya dengan air keran yang mengalir, dan sisa air pencucian saya tampung untuk kemudian saya gunakan untuk menyiram satu pot cabai yang kebetulan ada di sebelah keran air, pohon cabai itu baru saja saya petik buahnya.

Saya anggap itu sebagai ucapan terima kasih untuk buah yang sudah dia hasilkan, sesederhana itu sebenarnya kita berlingkungan hidup, ketika kita memberi, maka alam pasti akan memberi, jangan hanya mau meminta tanpa mau memberi, nanti alam murka, dan bencana bisa melanda diri kita.

Ibu nampak menunggu saya, dan memanggil apakah saya sudah usai untuk memetik cabai di kebun. Saya langsung berlari ke dapur. Ibu menerima cabai itu, dan memeriksa apakah ada kotoran di cabai, saya bilang, “Sudah bersih, Bu. Tiang sudah cuci”.

Ibu adalah orang yang sangat memperhatikan soal kebersihan, beliau agak rewel ketika berbicara soal kebersihan dan kesehatan pangan, sebab beliau ingin selalu memastikan kualitas terbaik untuk pangan yang diberikan kepada kami sekeluarga.

Ibu memotong cabai menjadi beberapa bagian, memang kalau sayur bening memang seperti itu caranya menambahkan cabai, tidak perlu di ulek, cabai tinggal di potong menjadi beberapa bagian dan dimasukkan ke dalam panci yang sudah berisi campuran sayur dan bumbu tadi.

Kebun kecil di halaman belakang rumah

Bluk, bluk, bluk, bluk…., suara air dari dalam panci, terlihat air mendidih dan beberapa menit setelahnya ibu mematikan kompor sebagai pertanda bahwa sayur sudah matang dan siap nanti untuk dihidangkan. Ibu masih nampak sibuk, saya ,memperhatikan dengan seksama apa yang beliau lakukan, hingga sebuah pertanyaan terlontar dari mulut, mencoba mencari tahu kira-kira berapa nilai ekonomis yang beliau dapatkan dari pengalaman memetik sayur dan bumbu di kebun belakang rumah.

Ibu hanya diam dan senyum saja, sambil berkata banyak. Saya terus menggali dengan detail, di kisaran angka yang bisa menggambarkan kondisi nyata, Ibu lantas menjawab dengan detail, “Kalau membeli cabai sehari itu bisa Rp. 2.000, itu kalau diperhitungkan satu bulan bisa mencapai Rp. 60.000, belum lagi kebutuhan sayur perhari bisa Rp.10.000, kalikan saja sebulan”.

Jika ditotal, untuk beli cabai dan sayur saja bisa habis Rp. 360.000 sebulan. Jika, cabai dan sayur selalu ada di halaman, artinya uang sebanyak itu bisa dipakai keperluan lain.

Saya berpikir tentang kebutuhan energi baik itu listrik dan juga air dalam sebulan, saya tanya ke istri yang kebetulan duduk di teras, berapa biaya listrik dan air sebulan, istri menjawab “Rp.300.000 sampai Rp.350.000 sebulan”.

Kalau seperti ini, artinya uang yang harusnya untuk beli cabai dan sayur di pasar bisa dipakai untuk membayar listrik dan air. Artinya, bayar listrik bisa gratis, karena sudah dibayar dengan uang yang seharusnya dipakai beli cabai dan sayur selama sebulan.

Terdengar menarik dan masuk akal bukan? Padahal kebun kami tidak terlalu luas, hanya beberapa petak, tapi kami bisa buktikan kalau kebun ini produktif juga dan bisa meringankan keperluan lain.

Perhitungan itu belum termasuk hasil buah-buahan seperti buah naga, pepaya hingga mangga, kalau disubsidi lagi kebutuhan pokok lainnya bisa mensubsidi kebutuhan pangan yang kami beli di luar seperti beras misalnya.

Terkadang kita tidak pernah memperhatikan hal-hal kecil seperti ini, karena menanam saja bukan hanya urusan untuk menjadikan pemandangan menjadi semakin indah, namun ketika kita menanam tanaman pangan kita juga mendapatkan nilai ekonomis dan juga akses pangan yang sehat dan bersih untuk keluarga, dengan catatan pengelolaannya harus dengan penerapan laku organik dan tidak menggunakan bahan kimia.

Akhirnya ibu selesai menyelesaikan pekerjaannya, dan dia memanggil menantu dan cucunya untuk datang ke dapur. Sore itu kami akhirnya bisa makan enak, sayur bening khas Lumbung Pangan Keluarga. [T]

Tags: perkebunanpertaniantanaman obattanaman pangan
Previous Post

3 Bocah Yatim Rajin Tabung Sampah untuk Beli Alat Sekolah | Ini Kisah Nasabah Bank Sampah Galang Panji

Next Post

Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

Tobing Crysnanjaya

Tobing Crysnanjaya

Pegawai, petani, bapak rumah tangga. Kini sedang mengikuti kelas Creative Writing di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

Senjata Melawan Korupsi Itu Bernama Sastra

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co