10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cempaga/Majegau | Pohon Langka yang Menjadi Nama Desa Tua di Bali

Sugi LanusbySugi Lanus
July 27, 2021
inEsai
Lontar Mpu Kuturan | Sosok Historis atau Mitos?

Catatan Harian Sugi Lanus, 26 Juli 2021

Orang Bali umumnya sudah lupa, bahkan tidak tahu, sebelum dikenal dupa dengan lidi karena pengaruh Tionghoa, leluhur kita menggunakan kukus-harum atau padipan dengan bahan utama kayu Majegau atau dikenal dengan nama Cempaga.

Kata majegau masih (tertinggal) terselip dalam tembang orang Bali setiap kali bersembahyang, yang menembangkan syair tembang ini: “Asep menyan majegau” — Asep menyan majegau, cendana nuhur dewane, mangda Ida gelis rawuh, mijil sakeng luring langit, sampun madabdaban sami, maring giri meru reko.

Pohon Majegau dahulunya menjadi kebanggaan karena kekayaan hayati yang sangat khas dari pulau Bali. Pohon Majegau adalah flora identitas Provinsi Bali yang terlupakan. Bahkan nama lainnya, yaitu Cempaga, tidak lagi dikenal sebagai nama pohon di Bali — orang sudah lupa kalau desa Cempaga (baik yang ada di Bangli dan Buleleng) adalah kawasan yang dulu hutan Majegau atau Cempaga. Nama ilmiah dari Pohon Majegau atau Cempaga adalah Dysoxylum densiflorum. Masuk dalam keluarga Meliaceae yang berkerabat dengan tanaman mahoni. Pohon ini bertumbuh mencapai ketinggian hingga 45 meter, dengan diameter batang rata-rata 65 cm. Kulit pohon ini berwarna kelabu-hijau. Buah berwarna kelabu-hijau yang berbentuk buah pir, memiliki panjang hingga 4 cm.

Majegau/cempaga dikenal dengan berbagai nama daerah yang berbeda-beda, pohon pingku (Sunda), cempaga (Jawa), kheuruh (Madura), dan tumbawa rendai (Minahasa).

Bahasa Indonesia dari Cempaga/Majegau adalah Gaharu. Karena harumnya ketika dibakar senada dengan cendana, sampai-sampai ada ungkapan: “Sudah gaharu, cendana pula”.

Dalam khazanah pohon-pohon sakral di Bali, Majegau dipercaya sebagai simbol Bhatara Sadasiwa. Lontar Usana Bali menyebutkan harum asep majegau adalah sarana nedungang Hyang Sada Siwa. Cempaga atau Majegau pun dipakai secara khusus dalam upacara manusa yadnya. Kayu majegau dibakar dalam pelaksanaan upakara sebagai padupan-padipan, harum asap majegau ini yang dikenal sebagai kukus-harum. Daun dan bunga untuk canang. Parutan kulit kayunya dapat dipakai sebagai pengganti kapur untuk membuat porosan.

Dikisahkan, di masa lalu, ketika para pandita penasihat raja membuat agni-horta (homa-traya) — sebagaimana disebut dalam Lontar TATTWA WIT — ketika Bhagawan Purbbhasomi dan Bhagawan Romacana meruwat bumi, majegau dipakai sebagai kukus-harum — maka papanganan agni, samiddha utama, candhana, majegau, kelapa, menyan, titibakaken tengah kundha…

Lontar Gegelaran Pemangku Sangkulputih menyebutkan pohon ini sebagai sarana menurunkan para leluhur dan dewata: Om Pukulun paduka Bhatara, manusanira aminta nugraha, ring para Bhatara malejeg maring menyan majegau…

Pohon majegau [Foto diambil dari https://www.dosenpendidikan.co.id]

Sementara itu, dalam dunia usada, dalam lontar Taru Pramana, disebutkan bahwa Majegau dipakai sebagai obat nelunelu (mual- mual). Bagian yang dipakai: Getah, akar dan daun majegau diisi dengan air cuka, garam ireng (uyah ireng) lalu diulek (cakcak), airnya disaring kemudian diminum.

Menurut seorang tukang kayu yang tinggal tidak jauh dari desa Cempaga (Buleleng) dulu memang banyak ada Majegau di sana. Demikian juga di hutan Selat.

Saya tidak menyangka ketika membeli kayu bekas, mendapat beberapa batang kayu bekas itu adalah majegau. Kabarnya memang dulu majegau banyak dibalak di hutan dan dijadikan bahan bangunan. Demikian juga, di jaman patung bust (patung setengah badan) dari Bali banyak dibuat, dari semenjak tahun 1930-an sampai 1970-an, kurang lebih 50 tahun, pembuatan bust banyak berbahan kayu majegau.Tanpa sengaja ketika saya menggosok salah satu koleksi bust saya, tercium aroma harum majegau. Ternyata, kabar tersebut tidak isapan jempol, ada banyak bust dibuat dengan bahan majegau.

Masyarakat Bali, kita semua, sepertinya harus membayar kembali kelangkaan majegau yang habis oleh berbagai konsumsi tidak bijak kita di masa lalu, dengan cara kembali menanam majegau.

Terkhusus, masyarakat Cempaga, baik yang ada di Bangli dan Buleleng, ada baiknya kembali menanam Majegau karena nama lain dari Cempaga adalah Majegau. Agar generasi mudanya paham kalau nama desanya adalah berasal dari nama pohon.

Para ahli kehutanan menilai Bali perlu kembali menanam pohon ini untuk penghutanan kembali Bali karena pohon ini pohon penting dalam khazanah upakara dan pohon asli pulau ini. Bali memerlukan banyak majegau, sekarang dan di masa depan, untuk renovasi pura. Kayu Majegau adalah kayu yang sangat tinggi kedudukannya sebagai pelinggih dan bahan utama perbaikan pura-pura di Bali di masa lalu. [T]

Tags: bali agadesa tuafloraPohon Majegau
Previous Post

Mangrove Tumbuh Riang di Pejarakan: Ikan Senang, Nelayan Senang

Next Post

Taman Asri Jalanan Bersih| Berterimakasihlah kepada Pak Regen dan Kawan-kawan

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Taman Asri Jalanan Bersih| Berterimakasihlah kepada Pak Regen dan Kawan-kawan

Taman Asri Jalanan Bersih| Berterimakasihlah kepada Pak Regen dan Kawan-kawan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co