12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam | Sebuah Sisi Gelap dari Tradisi Kawin Tangkap

Rastiti ErabyRastiti Era
June 28, 2021
inUlasan
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam | Sebuah Sisi Gelap dari Tradisi Kawin Tangkap

Novel “Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam”

  • Judul : Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam
  • Pengarang : Dian Purnomo
  • Editor: Ruth Priscilia Angelina
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit : 2020
  • Tebal Halaman : 320 Halaman
  • Ukuran Buku : 20 cm

“Kematian adalah kepastian, ada yang membiarkan kedatangannya menjadi misteri, ada yang menjemputnya dengan paksa.”

Novel “Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam” mengisahkan tentang Magi Diela, seorang lulusan Sarjana Pertanian sebuah universitas di Yogyakarta yang menjadi pegawai honorer di Dinas Pertanian Waikabubak, Sumba.

Setelah menempuh pendidikan di luar daerahnya alias merantau, Magi kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdikan dirinya pada bidang yang ia tekuni semasa kuliah. Suatu hari saat dia akan memberikan penyuluhan pertanian ke Desa Hupu Mada, berangkatlah dia menggunakan sepeda motor.

Waktu itu jalanan sangat sepi dan hari itu menjadi hari terburuk sepanjang hidupnya. Sebuah mobil mengikutinya dari belakang. Magi dipaksa menghentikan motornya dan tak berselang berapa lama, beberapa pria keluar dari mobil dan segera mengangkutnya secara paksa. Sambil bergurau, pria-pria itu menyentuh tubuh perempuan malang itu. Magi masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

Tradisi Kawin Tangkap atau Yappa Mawine, itulah hal yang dihadapi Magi. Sebuah tradisi dimana calon suami menculik calon istrinya. Umumnya, telah terjadi kesepakatan di kedua belah pihak sebelum kawin tangkap ini terjadi. Sayangnya, Magi tidak mengetahui apapun tentang rencana kawin tangkap ini apalagi orang yang akan menjadi calon suaminya adalah Leba Ali, seseorang yang sudah mengincarnya bahkan sejak ia masih belia.

Magi merasa dirinya sangat rendah saat digiring menuju rumah Leba Ali dan bahkan telah dilecehkan olehnya. Namun tak sampai disitu, Magi mencoba membunuh dirinya sendiri dengan mengigit pergelangan tangannya. Bagian ini disajikan tepat di bab pertama pada novel perempuan yang menangis kepada bulan hitam yang terkesan blak-blakan.

Magi Diela digambarkan sebagai seorang perempuan yang rapuh di awal cerita yang berangsur-angsur memberanikan diri untuk melawan tradisi yang membelenggu kaum perempuan di daerahnya. Ketidakberdayaan perempuan sangat ditonjolkan dalam novel ini, bagaimana perempuan tak memiliki hak bersuara dalam pernikahan, memiliki keterbatasan bahkan di rumah sendiripun menjadi pilu yang dialami Magi dan perempuan di sekitarnya.

Magi memiliki seorang sahabat bernama Tara yang sekaligus menjadi kakak iparnya. Bersama Tara-lah Magi berkeluh kesah tentang banyak hal walaupun tak bisa mengubah sesuatu yang sudah menjadi kodrat perempuan yang harus tunduk pada budaya patriarki yang sangat kental. Perbedaan derajat antara laki-laki dan perempuan dalam novel ini juga ditunjukkan dari keberadaan pintu laki-laki dan pintu perempuan dalam rumah Magi dan orang-orang di kampungnya. Perempuan tidak diijinkan untuk menggunakan pintu laki-laki. Hal ini menginsyaratkan terbatasnya gerak perempuan bahkan di rumah sendiri.

Magi memiliki kawan yang begitu perhatian dan siap membantunya di berbagai macam situasi. Dangu Toda, si pria baik hati yang sayangnya satu suku dengan Magi yang membuat mereka tak boleh menikah. Pernikahan dalam satu suku ibaratnya menikahi saudara sendiri atau biasa disebut sebagai inses.

Kedekatan Magi Diela dan Dangu Toda memberikan kesan sebuah cerita kasih tak sampai, yang terhalang oleh adat yang membelenggu. Dangu Toda sering menyebut Magi sebagai “perempuan bodok” yang artinya perempuan bodoh namun bukan dalam artian yang ofensif. Sayangnya, kedekatan Magi dan Dangu menjadi bahan pergunjingan orang-orang kampung sehingga keluarga mereka saling membatasi gerak keduanya untuk saling bertemu.

Novel perempuan yang menangis kepada bulan hitam memiliki penokohoan yang kuat dan bisa mendorong pembaca untuk meresapi kejadian-kejadian yang dihadapi oleh Magi Diela sebagai tokoh utama. Hal inipun terlihat di cetakan terbaru buku ini, terdapat “trigger warning” atau peringatan yang menyebutkan bahwa buku tersebut mengandung hal-hal yang bisa menyebabkan perubahan emosi pada pembaca.

Novel ini secara gamblang mengisahkan ketidakberdayaan perempuan yang terbelenggu adat patriarki yang sangat mengikat. Cita-cita Magi untuk mengabdi pada tanah kelahiran dan menyejahterakan kehidupan orang-orang Humba (sebutan untuk orang-orang Sumba) terhalang oleh perlakuan keji dari Leba Ali dan antek-anteknya. Kenekatan Magi untuk bunuh diri dengan menggigit pergelangan tangannya sampai putus memperlihatkan keputusasaan yang menyala terang di tengah kecilnya harapan yang dimilikinya.

Bab pembuka yang langsung menusuk pada konflik cerita memberikan kesan nyata yang membuat pembaca menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi sampai seorang perempuan mencoba bunuh diri dengan cara yang cukup gila.

Bab-bab dalam novel perempuan yang menangis kepada bulan hitam terkesan lebih pendek dari bab novel pada umumnya sehingga membuat pembaca semakin ingin mengetahuinya kelanjutan setiap babnya. Hal ini pula menjadikan novel setebal 320 halaman ini sepertinya tak akan sulit diselesaikan dalam waktu yang singkat. Selain itu, penggambaran adegan penculikan dalam novel ini juga digambarkan dengan detail oleh penulis, mungkin karena Dian Purnomo sendiri adalah seorang lulusan jurusan kriminologi sehingga penggambaran adegan berunsur “kriminal” bisa tergambarkan dengan jelas dan nyata.

Penggunaan bahasa Sumba pada beberapa bagian dalam novel ini juga merupakan salah satu hal yang menarik yang tidak boleh dilewatkan oleh pembaca. Penggunaan kata-kata seperti “sa”, “su”, dan “ko” bisa saja membuat pembaca merasakan sensasi logat Sumba saat membaca novel ini. Terlebih lagi, kata-kata ini sering muncul dalam percakapan-percakapan yang mewarnai perjalanan Magi sebagai tokoh utama yang menghadapi berbagai kerumitan sepanjang alur cerita. Ada kalanya pembaca diajak menyelami Sumba secara lebih dalam melalui kata-kata yang juga ada di salah satu lagu yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Hal menarik lainnya adalah sampul berwarna merah muda dengan ilustrasi cantik di tengahnya, yang cukup membuat mata melirik tajam. Sampul yang menurut saya terkesan ceria malah memberikan kisah pilu yang benar-benar membuat emosi meledak-ledak serta kesedihan yang menyala terang.

Kisah Magi yang disajikan dalam novel ini membuka mata saya bahwa kasus pelecehan terhadap perempuan adalah sebuah tindakan keji yang tak patut disepelekan. Sampai detik ini, masih banyak perempuan di luar sana yang tak berani mengungkapkan pelecehan yang menimpa mereka. Novel ini juga secara tidak langsung mengajak pembaca untuk peka terhadap kasus pelecehan dan perampasan hak perempuan secara paksa yang merugikan perempuan-perempuan seperti Magi Diela.

Sebagai sesama perempuan, saya merasa turut prihatin terhadap kasus-kasus pelecehan yang marak dihadapi oleh sesama perempuan. Perlu adanya pergerakan terhadap kasus semacam ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. [T]

Tags: adatresensi bukuUlasan Buku
Previous Post

Pasek Govinda | Masih Mahasiswa Sudah Jadi Direktur dan CEO Usaha Sampah Plastik

Next Post

Teater Lama dan Teater Sebentar | Bagian I : Teks dan Tubuh

Rastiti Era

Rastiti Era

Biasa dipanggil Era, adalah penikmat teh, kopi, susu, dan buku. Mengulas buku melalui Podcast Sahabat Buku. Kini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha. Punya hobi unik: berteman dengan siapa saja. Silakan hubungi di Instagram @rastiti_era.

Next Post
Teater Lama dan Teater Sebentar | Bagian I : Teks dan Tubuh

Teater Lama dan Teater Sebentar | Bagian I : Teks dan Tubuh

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co