2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ketut Bimbo Meninggal, Satirnya Hidup | “Mau Gantung Diri, Tak Bisa Ngebon Tali”

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
April 29, 2021
inKhas
Ketut Bimbo Meninggal, Satirnya Hidup | “Mau Gantung Diri, Tak Bisa Ngebon Tali”

Foto: Youtube Astapa Production

Suatu hari dalam sebuah acara musik di Nusa Penida, penyanyi Ketut Bimbo ditegur pihak sponsor. Bukan karena aksi salah menyanyi di atas panggung, tapi karena ia ketahuan nongkrong di sebuah warung.

Ketut Bimbo saat itu memang dikontrak sebagai salah satu artis yang akan tampil dalam acara itu. Pihak sponsor beranggapan Ketut Bimbo adalah artis yang dikontrak, mestinya istirahat di hotel, tapi malah nongkrong di warung bersama masyarakat umum.

Ketut Bimbo berkilah: kalau dilihat dari surat kontrak, ia dikontrak untuk menyanyi, bukan dikontrak untuk masalah pergaulan.

Begitulah salah satu cerita tentang kesahajaan penyanyi Ketut Bimbo sebagaimana dikutip dalam buku “Kene Keto Musik Pop Bali” terbitan Mahima Institute Indonesia (2020) yang ditulis pengamat musik Made Adnyana.

Dari cerita itu kita tahu Ketut Bimbo adalah penyanyi yang bersahaja. Ia suka berkawan dengan siapa saja, meski saat-saat berada dalam puncak karirnya sebagai penyanyi pop Bali.

Kamis 29 April 2021, penyanyi itu berpulang ke alam kesunyian setelah beberapa tahun berjuang melawan diabetes yang dideritanya. “Kemarin malam saya ditelepon oleh sama Jro Mandri (kakaknya Ketut Bimbo) mengabarkan bahwa Pak Bimbo sudah kritis sekali di rumahnya,” kata Gede Harta Wijaya di Singaraja, Kamis siang.

Gede Harta Wijaya yang akrab dipanggil De Arta adalah keponakan Ketut Bimbo, yang kini menjadi penerus Radio La Baronk di Singaraja. Radio La Baronk adalah tempat awal Ketut Bimbo berkarir sebagai penyiar radio sekira tahun 1973.

Menurut De Arta, jenazah Ketut Bimbo akan dikremasi Jumat 30 April siang di Krematorium YPUH di Singaraja.

***

Siapa Ketut Bimbo?

Pada awal tahun 1980-an penggemar musik pop Bali dikejutkan dengan lagu “Buduh” yang dikumandangkan seluruh stasiun radio di Bali. Lagu itu dinyanyikan Ketut Bimbo yang kemudian menjadi cikal-bakal kepopulerannya di blantika musik pop Bali.

Liriknya sahaja tapi nakal. Kisahnya lara tapi lucu.


Buduh, buduh, tiang buduh

Pipis sing ngelah, yen ngalih utang sing kegugu

Tiang mekita mati, das mati megantung, nanging sing maan nganggeh tali


Gila, gila, saya gila

Uang tak punya, cari utang tak dipercaya

Saya ingin mati, nyaris gantung diri, tapi tak dapat ngutang (ngebon)i tali


Begitulah sejumlah penggalan lirik lagu “Buduh” yang pada awal-awal tahun 1980-an itu hampir semua penggemarnya bisa menirukan dengan begitu pasih. Lirik dengan kualitas satir yang amat tajam. Semua harus didapat dengan uang, bahkan untuk gantung diri pun tak bisa karena tak punya uang untuk beli tali.

Lagu yang terdapat dalam ambul “Buduh” itu memang fenomenal. Generasi muda yang saat itu sempat dimabukkan oleh lagu-lagu cinta mendayu-dayu dan patah hati tak tertahankan — dalam lagu-lagu pop Bali dan pop Indonesia — seakan mendapatkan penyadaran bahwa dunia tak melulu soal cinta dan patah hati. Ada dunia yang makin maju, manusia makin banyak, dan stress bisa mengintai setiap orang, kapan saja, ada cinta atau tak ada cinta.

Sebagaimana ditulis dalam buku “Kene Keto Musik Pop Bali”, Album “Buduh” pertama kali direkam dengan sangat sederhana menggunakan tape deck, hanya dengan instrument gitar bolong dan sapu lidi. Awalnya lagu itu dimainkan di TVRI Bali, kemudian ada yang menyarankan dibawa ke Aneka Record, sebuah studio rekaman di Tabanan. Di Aneka Record, satu album yang berisi 12 lagu hanya direkam selama 7 jam, mulai pukul 5 sore dan tengah malam sudah kelar.

Setelah dilempar ke pasaran, album itu laris manis. Lagu “Buduh” membuat orang buduh; membawa gitar bolong ke mana-mana dam menyanyikan lagu “Buduh” sendirian di tempat sunyi atau ramai-ramai di warung dan poskamling.

Kepopulean Ketut Bimbo tak terbendung kemudian. Selain rekaman di Aneka Record, ia juga sempat rekaman di Maharani Record dan Bali Record. Setelah almbum “Buduh”, terdapat banyak album dan lagu hits yang telah dihasilkannya, antara lain “Ngabut Keladi”, “Manis Nyakitin”, “Mebalih Wayang”, “Korting Dua Bulan”, dan “Alas Wayah”.

Hampir semua lagunya mengandung satir di dunia yang “makin ngewayahan” dan membuat (manusia Bali) inguh ini. Ada keprihatinan juga tentang punahnya kesenian tradisional dalam lagu “Mebalih Wayang”. Ada kepasrahan juga dalam lagu cinta penuh dusta, “Korting Dua Bulan”. Ada selalu hal-hal yang pantas direnungkan dalam kelucuan-kelucuan dunia yang fana ini.  

***

Ketut Bimbo yang lahir dengan nama Ketut Budiasa di Desa Banyuatis, Buleleng, tahun 1954 ini menciptakan sendiri lagu-lagunya berdasarkan fenomena sosial yang ditemuinya dalam pergaulan dengan banyak kalangan. Ia memang suka bergaul dengan siapa saja, bahkan saat-saat populer ia tak pernah berlagak seperti artis yang bahkan ditemui pun susah. Ia masih terbiasa nongkrong di warung, sebagaimana dilakukan di sela-sela manggung di Nusa Penida itu.

Tentang sikapnya itu, Ketut Bimbo menyatakan bahwa ia memang tak bisa “mesebeng tegeh” alias sombong. Ia bahkan tak pernah membayangkan dirinya akan sepopuler itu, lagunya disukai, dan penggemarnya melimpah. Ia hanya ingin menghibur dan mencari kawan. Soal pendapatan dan keterkenalan tampaknya bukanlah hal yang utama.

Awalnya Ketut Bimbo adalah seorang penyiar di Radio Massachuset (kemudian berubah menjadi Radio La Baronk), Singaraja, Buleleng. Nama Bimbo diambil dari nama grup musik nasional asal Bandung, yang digawangi musisi bersaudara, Syam, Acil, dan Iin Parlina. Ketertarikannya dengan grup Bimbo, karena lagu-lagu Bimbo bertutur lugas soal kritik sosial dengan bahasa yang tertata rapi yang kemudian mempengaruhi tema-tema yang digarap dalam lagu ciptaan Ketut Bimbo sendiri. Nama Bimbo bahkan dipakai dipilih sebagai nama udara saat siaran radio. Dalam berkarir sebagai penyiar, ia sempat pindah ke Lombok, juga ke sebuah radio di Karangasem.

***

Sejak sekitar lima tahun lalu, Ketut Bimbo terpaksa beristirahat di rumahnya di Banjar Tengah, Desa Banyuatis, Buleleng, akibat komplikasi diabetes yang dideritakan. Selama itu teman-temannya sesama artis dan penggemarnya sangat merindukannya. Beberapa kali teman artis berkunjung ke Banyuatis untuk memberi semangat, sampai akhirnya Ketut Bimbo menyerah. Ia berpulang dengan meninggalkan lagu-lagu ciptaannya yang masih didengar dan ditonton di media sosial hingga kini.

Selamat jalan, Bli Ketut Bimbo. Raga boleh mati, tapi satir yang penuh pesan kehidupan tak pernah bisa mati. [T]

Tags: in memoriammusik pop bali
Previous Post

Jejak Sejarah Klungkung

Next Post

Tasik Overland Adventure Ride Bromo 2021 | Berselimut Dingin di Puncak Cokroniti

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Tasik Overland Adventure Ride Bromo 2021 | Berselimut Dingin di Puncak Cokroniti

Tasik Overland Adventure Ride Bromo 2021 | Berselimut Dingin di Puncak Cokroniti

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co