7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Fiksi pada Manisan, Kado dan Elang | Bedah 3 Buku di Kulidan

Dedek Surya MahadipabyDedek Surya Mahadipa
February 6, 2021
inKhas
Tentang Fiksi pada Manisan, Kado dan Elang | Bedah 3 Buku di Kulidan

Kadek Desi Nurani bersama buku Manisan Gula Merah Setengah Gigit, Agus Wiratama (Kado Kematian untuk Pacarmu) dan Devy Gita Augustina (Elang yang Terbang di Hari Senin).

24 Januari 2021, beberapa orang berkumpul di Kulidan Kitchen and Space, Gianyar, Bali, tengah bersiap untuk mengadakan acara bedah buku-buku kumpulan cerita pendek karya tiga orang penulis. Ketiga penulis itu ialah Kadek Desi Nurani (Manisan Gula Merah Setengah Gigit) dibedah oleh Savitri Sastrawan, Wayan Agus Wiratama (Kado Kematian untuk Pacarmu) dibedah oleh Made Suarbawa Birus, dan Ni Putu Devy Gita Augustina (Elang yang Terbang di Hari Senin) dibedah oleh Oktaria Asmarani.

Manisan Gula Merah Setengah Gigit

Pembedah buku pertama diawali oleh Savitri di mana ia mengatakan bahwa ini adalah pengalaman keduanya membaca buku fiksi dan ia sadar bahwa sebuah fiksi juga menjadi penting untuk dibaca.

Mengapa fiksi menjadi penting untuk dibaca? Bukannya ia adalah cerita yang dibuat oleh imajinasi seseorang? Bukannya cerita-cerita fiksi biasanya hadir sangat berjarak dengan realitas? Tidak semua seperti demikian, jika sebuah fiksi berasal dari imajinasi seseorang, lantas imajinasi berasal dari mana? Imajinasi sepengetahuan saya juga tidak terlepas dari realitas.

Imajinasi tumbuh dan berkembang seiring seseorang mencoba belajar dan memahami lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang anak berimajinasi dirinya berada di bulan dan hidup di sana. Imajinasi anak ini hadir karena ia pernah melihat sebuah video astronot mendarat di bulan, atau membaca sebuah buku cerita yang ada bulannya, atau mendengar dongeng yang diceritakan oleh orang tuanya.

Pengalamannya di kehidupan menjadi pemantik dari imajinasinya, itu sama halnya seperti seorang penulis yang melakukan riset sebelum membuat karya fiksi. Fiksi menjadi penting untuk dibaca karena ia berdasarkan riset-riset yang dilakukan oleh penulis. Riset-riset yang berdasarkan kenyataan realitas yang hadir di dalam kehidupan. Kemudian data-data riset itu diolah dan diceritakan kembali oleh penulis melalui karya-karyanya.

“Manisan Gula Merah Setengah Gigit”, buku kumpulan cerpen ini banyak sekali bekutat pada cerita atau konflik-konflik pada lingkungan keluarga. Seperti pada Menikahkan Pikiran, di mana terjadi pergulatan pikiran seorang perempuan yang hendak menikah.

Banyak sekali pikiran hadir dan bekecamuk di dalam kepalanya sebelum melakukan pernikahan. Semisal ia harus meninggalkan keluarganya, orang tuanya, Merajan, serta kehidupan lamanya untuk memulai sesuatu yang baru, atau gagalnya sebuah pernikahan. Ada juga seperti Purnama Pasah, tentang tiga anak yang hidup bersama ibunya lalu harus pergi meninggalkannya dan hidup bersama ayah serta ibu baru mereka.

Mengapa kisah-kisah seputar keluarga lalu banyak hadir dalam cerita-cerita Desi? Mungkin saja ia sangat dekat dengan keluarganya seperti pada banyak perempuan Bali yang sangat dekat dengan keluarga. Dekat dengan berbagai hal, semisal urusan domestik keluarga, entah itu memasak atau juga dengan urusan-urusan upacara. Seperti adik perempuan saya yang sering membantu bibi dan ibu membuat sarana-sarana upacara, dengan banyaknya upacara yang ada di Bali membuat pertemuan menjadi intens. Dalam hal ini, perempuan menjadi sangat dekat dengan keluarga. Mungkin hal ini juga yang dialami Desi sehingga cerita-cerita seputar keluarga sering hadir.

Kado Kematian untuk Pacarmu

Setelah Savitri, pembedah buku selanjutnya adalah Birus. Birus atau Made Suarbawa mengatakan sangat banyak kematian di dalam buku yang ia bedah, sama seperti judulnya yang juga memiliki kata kematian di dalamnya. Birus juga merasakan sebuah kedekatan personal dengan salah satu cerpen di dalamnya, yaitu cerpen Kuburan Ayah. Tentang seorang ayah yang tak kunjung kembali, pada akhirnya keluarganya harus menerima bahwa ia telah meninggal tanpa adanya jasad yang ditemukan. Kematian seorang ayah pula yang membuat Birus merasa memiliki ikatan dengan cerpen ini.

Seringkali, adanya kedekatan personal antara pembaca dengan bacaannya hadir, tentang bagaimana seorang pembaca bisa merasuk ke dalam bacaannya. Ini biasanya terjadi karena kesamaan peristiwa yang dialami antara pembaca dengan apa yang terjadi di dalam cerita.

Ini juga menjadikan sebuah karya fiksi tidak hanya sebatas imajinasi yang mengawang-ngawang, atau jauh dari realitas. Sebuah fiksi hadir karena adanya sebuah peristiwa, sebuah kejadian, sebuah realitas. Jika sebuah fiksi merupakan imajinasi yang mengawang-ngawang, maka kedekatan personal seperti yang dialami Birus tidak akan pernah ada.

Kemudian ia juga membaca bahwa ada perfeksionis dalam setiap cerpen-cerpen di Kado Kematian untuk Pacarmu. Semisal pada cerpen berjudul ‘Kado Kematian untuk Pacarmu’, ketika seorang wanita yang dipuja direbut oleh lelaki lain, tokoh utama di dalamnya menjadi sangat cemburu dan seperti kehilangan akal sehatnya, hingga ia membunuh lelaki tersebut.

Dalam cerita ini ia menunjukkan keperfeksionisan, bahwa dalam bayangannya hanya ia yang pantas memiliki wanita itu. Jika ada yang menghalangi, semua itu harus disingkirkan, termasuk lelaki yang dibunuhnya. Sama seperti seorang perfeksionis yang sangat gila kebersihan, apabila ia melihat sebutir debu atau ada yang tidak sesuai bayangannya, maka ia akan membereskannya agar sesuai dengan bayangannya.

Tidak hanya pada cerpen Kado Kematian untuk Pacarmu saja yang menurut saya perfeksionis, tetapi juga pada cerpen berjudul ‘Bagian itu, Yo Terbunuh’. Kisah seorang pria yang bernama Yo, yang sangat merindukan area bermainnya ketika kanak-kanak. Ia merindukan akan adanya lapangan luas dan persawahan sejauh mata memandang. Kerinduan yang hadir sebab kini area sawah sudah berganti dengan beton dan gedung-gedung. Gedung-gedung yang menutupi cakrawala dan menghalangi sinar matahari di kala senja.

Yo merasa kasihan kepada anaknya yang tidak mendapatkan pengalaman yang sama seperti ia alami ketika kecil. Maka ia merencanakan penghancuran total pada bangunan-bangunan yang menutup area persawahan dan area bermain. Yo sadar bahwa yang menyebabkan ini adalah orang dewasa, maka orang dewasa juga harus musnah bersama bangunannya agar hal ini tidak terulang. Yo bersama anak-anak lantas melakukan pembantaian orang dewasa, penghancuran bangunan-bangunan, serta mengkudeta pemerintahan. Ia menghancurkan segalanya yang menghalangi impiannya, sesuatu yang dilakukan oleh mereka yang perfeksionis. Namun naasnya, Yo dibunuh oleh anaknya, karena ia adalah salah satu orang dewasa, salah satu dari target dari rencana pemusnahan.

Elang yang Terbang di Hari Senin

Kemudian pembedah buku terakhir adalah Rani. Dalam ‘Elang yang Terbang di Hari Senin’, Rani mengatakan bahwa cerpen ini banyak menceritakan tentang perempuan. Perempuan yang biasanya dipandang seperti pada norma-norma yang disematkan kepadanya. Buku ini seperti ingin menyanggah hal tersebut, bahwa perempuan juga memiliki pilihan dan berhak untuk memilihnya tanpa ada yang menyodorkan pilihan untuknya.

Cerpen berjudul ‘Memilih Cara untuk Mati’, berkisah tentang seorang perempuan yang tengah berpikir, dan mempertimbangkan konsekuensi dari berbagai cara bunuh diri. Dari pertimbangan tersebut ia akan memilih salah satunya. Tetapi banyak sekali pertimbangan yang hadi semisal bahwa cara mati gantung diri adalah sesuatu yang tidak elegan karena akan membuat mayatnya mengeluarkan lidah dan ia juga takut ketinggian.

Atau cara mati dengan meminum racun, tetapi bagaimana jika racunnya tidak cukup untuk membunuhnya sehingga ia akan tetap hidup namun sekarat. Cerpen ini memperlihatkan bahwa kematian juga adalah pilihan. Atau pada cerpen ‘Intuisi’ yang menunjukkan bahwa perempuan juga bisa memilih untuk selingkuh, biasanya image perempuan yang menjadi korban dalam sebuah kasus perselingkuhan. Tetapi di dalam cerpen ini perempuan adalah pelaku dari kasus perselingkuhan.

Ada juga beberapa cerpen yang bercerita tentang pengalaman gaib seperti pada cerpen ‘Pudak Wangi Kesayangan Sang Dewi’ dan juga ‘Vriend atawa Teman’. Dalam cerpen-cerpen ini menunjukkan sebuah interaksi antara tokoh dengan dunia yang lain. Saya sempat mengetahui bahwa Devy juga bisa melihat makhluk-makhluk yang tak kasat mata, tetapi hanya sebatas hal tersebut.

Dan di dalam buku kumpulan cerpen ini terdapat beberapa cerita yang berisi unsur gaib. Ketika membacanya, saya merasa sedikit risih, dan beberapa bulu di tubuh saya sempat berdiri.

Dalam sebuah buku, kita juga bisa melihat kepribadian penulis, mengenai cerita-cerita seperti apa saja yang ia tampilkan. Kita bisa membaca seorang penulis tentang ide, gagasan, cara pandangnya, dan hal lainnya melalui apa yang ditulisnya. Dalam kasus Devy mungkin dunia gaib itu sangat mempengaruhi kehidupannya sampai-sampai ia menulis kedua cerpen tersebut. Lalu dalam kedua cerpen tersebut juga berisi catatan pribadi mengenai kepada siapa cerpen ini ditulis. Seperti pada ‘Pudak Wangi Kesayangan Sang Dewi’ berisi catatan “A gift for my birthday” dan pada ‘Vriend atawa Teman’ berisi catatan “Dedicated to my dearest unseen friend”.

Di dalam buku ini, fiksi tidak hanya menjadi sebuah imajinasi penulis yang dirangkai menjadi cerita, melainkan fiksi juga menjadi alat untuk memperjuangkan sebuah gagasan, ide, atau pandangan yang akan berdampak pada dunia nyata. Fiksi dipengaruhi oleh realitas, dan realitas bisa dipengaruhi fiksi. Misal salah satu karya fiksi yang hingga membuat pembacanya menangis atau mempengaruhi pikiran pembacanya. Dalam hal ini terjadi sebuah proses saling mempengaruhi antara karya fiksi dengan realitas.

Pada akhirnya cerpen tidak hanya sebuah cerita fiksi yang berasal dari imajinasi yang mengawang-ngawang. Sebuah fiksi hadir karena adanya refleksi terhadap realitas. Lalu ia dibalut dengan adanya idealisme penulis yang bertujuan untuk menyuarakan suatu ide, gagasan, atau sebuah pandangan. Kemudian dari sebuah karya fiksi, terjadi saling mempengaruhi antara dunia fiksi yang dikarang oleh penulis dengan realitas sesungguhnya. Ini yang menyebabkan sebuah karya fiksi juga penting untuk dibaca, tetapi semua itu pada akhirnya diputuskan oleh para pembaca, apakah mereka akan membacanya atau tidak? [T]

Previous Post

Puisi-puisi Wayan Redika | Api Abadi Pusara Gandhi

Next Post

Bli Parta, Berumah di Batas Hutan Les & Siakin | Makin Modern, Makin Hening

Dedek Surya Mahadipa

Dedek Surya Mahadipa

I Wayan Dedek Surya Mahadipa. Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa. Anggota Teater Kampus Warmadewa. Mulai ingin serius mendalami teater di Teater Kalangan.

Next Post
Bli Parta, Berumah di Batas Hutan Les & Siakin | Makin Modern, Makin Hening

Bli Parta, Berumah di Batas Hutan Les & Siakin | Makin Modern, Makin Hening

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co