31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merevisi Nukilan Sejarah Visual | “Erotic Relief” Karya Nieuwenkamp & Relief Bale Kulkul di Klungkung

Dewa Purwita SukahetbyDewa Purwita Sukahet
February 5, 2021
inEsai
Merevisi Nukilan Sejarah Visual | “Erotic Relief” Karya Nieuwenkamp & Relief Bale Kulkul di Klungkung

Ertic Relief -- Drawing WOJ Nieuwenkamp 1918 dan Relief di Bale Kukul Desa Takmung Klungkung

Bagi saya, sangat menyenangkan untuk mengerjakan sesuatu yang berkenaan dengan sejarah visual, sebab pada tiap lembarannya tidak hanya tulisan melainkan juga ada visual atau rupa yang ditampilkan, baik tulisan dan visual saya menyukai keduanya.

Manusia selain meninggalkan nama tentu juga meninggalkan artefak, ketika arterfak tersebut didokumentasikan melalui sketsa atau gambar pada masa lalu, yang mendokumentasikannya pun meninggalkan artefaknya, artefak itu kemudian di tulis dalam sebuah buku oleh orang lainnya, tentu ia kemudian meninggalkan buku sebagai artefak, dan begitu kemudian terus-menerus.

Berbeda dengan pencuri yang harus menghilangkan jejak dengan sengaja, di dalam dunia visual, jejak tersebut harus bertahan agar generasi selanjutnya mampu menyerap apa yang ditinggalkan oleh pendahulunya, mengapresiasinya, memuji, menyalahkan, maupun merevisi.

Merevisi saya pilih sebagai kata utama dalam judul bukan tanpa alasan, sebab ketika kita menyalahkan sesuatu (kotradiktif) seolah kita tidak terima dengan adanya kebenaran di dalamnya, dengan kata lain, menolak. Revisi dalam pengertian kamus bahasa Indonesia memiliki arti peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan (kata benda), dalam kata kerja istilah merevisi berarti memperbaiki; memperbaharui. Dengan merevisi maka akan ada lapisan atau susunan-susunan data dan analisa baru sebagai perbandingan dan pada tahap ini justru lebih memperkaya nilai sesuatu yang direvisi.

Ketika saya membuka pertama kali buku dengan judul “W.O.J Nieuwenkamp Fisrt European Artist in Bali” (1997) di tulis oleh Bruce W. Carpenter saya menjumpai sebuah relief yang menarik perhatian saya.

Alasan ingin sekali membaca buku tersebut, pertama, karena penasaran dengan nama I Ketut Gede Singaraja yang menggambar ratusan karya untuk Van der Tuuk di Singaraja, sebab W.O.J Nieuwenkamp tercatat pernah berjumpa dengan I Ketut Gede Singaraja secara langsung dan dirinya sungguh gembira luar biasa dapat berjumpa dengan pelukis yang banyak membantu Van der Tuuk dalam hal membuat ilustrasi pada akhir abad-19.

Alasan kedua, karena cukup susah untuk mendapatkan buku tersebut selain memang harganya lumayan menguras kantong untuk buku baru, jadi beruntung tahun lalu atau dua tahun lalu saya berhasil mendapatkan buku tersebut secara online dengan status barang second. Sebelumnya, saya membuka, membaca dan memfoto buku ini pertama kali di rumah seorang sahabat di Sanggulan, Tabanan, Bli Nengah Januarta yang juga ternyata meminjam buku teman baiknya. Di buku tersebut kemudian saya berjumpa dengan karya W.O.J Nieuwenkamp, tentang sebuah relief yang menarik perhatian saya itu.

Mundur sedikit ke belakang, bahwa W.O.J Nieuwenkamp lahir pada 1874 adalah seorang seniman rupa yang pertama kali berkunjung ke Bali pada tahun 1904, dan pada tahun-tahun berikutnya bolak-balik antara Belanda, Pulau Jawa, Pulau Bali, Lombok, dan beberapa pulau lainnya di Hindia-Belanda kala itu. Kunjungannya ke berbagai daerah banyak menghasilkan karya lukisan juga gambar. Saya kira aktivitasnya dalam seni rupa sebagai catatan perjalanannya, terlebih di Bali ia tidak segan-segan untuk berguru kepada seniman-seniman lokal seperti pelukis, dalang maupun undagi. Figur W.O.J Nieuwenkamp juga yang sosoknya terpahatkan pada relief orang asing naik sepeda di Pura Meduwekarang, Kubutambahan, Buleleng.

Di dalam buku yang saya bicarakan ini banyak dimuat karya lukis maupun gambar-gambar, pun ada beberapa tulisan surat-suratnya yang ditampilkan ketika di Bali, salah satunya adalah gambar sebuah relief erotis yang mencuri perhatian saya dan ia rekam dengan gambar di wilayah Klungkung.

Relief yang digambarnya menarasikan tentang seorang pria sedang telanjang bulat sedang diikat pada batang pohon, di hadapan pria tersebut ada dua orang wanita yang juga telanjang meski dibuat mempergunakan kain kamben namun justru disingkapkan yang menjadikan citranya erotis.

Drawing WOJ Nieuwenkamp 1918 – erotic relief.jpg

Pada bagian bawah gambar terdapat informasi mengenai gambar dengan judul “Erotic Relief”, medium gambarnya “pencil, pen, and ink, 22x18cm”, lokasinya ditulis “Bali” dan tahunnya ditulis “1906”, lebih dari itu pada bagian bawah informasi karya tersebut ditulis oleh Bruce W. Carpenter sebuah narasi “this erotic relief was discovered by Nieuwenkamp in the vicinity of Klungkung Palace”. Gambar dan narasi ini terdapat pada halaman 194.

Saya mengingat betul dengan gambar relief ini sehingga ketika saya mengunjungi sahabat di Griya Gde Lelandep Kemenuh, Ida Bagus Komang Sindu Putra di Desa Takmung, Klungkung yang posisi rumahnya berseberangan dengan sebuah tempat suci yaitu Pura Desa dan Bale Agung Takmung. Perhatian saya tertuju pada bale kulkulnya, setiap saya lewat di jalur tersebut hampir selalu mencuri pandangan ke arah balai kulkul hingga memastikan bahwa relief yang terpahatkan di dinding bagian barat balai kulkul adalah relief yang sama dengan gambar W.O.J Nieuwenkamp.

Bale Kulkul Pura Desa Takmung, Klungkung, Bali
Relief erotic – Bale Kukul Pura Desa Takmung, Klungkung, Bali

Namun muncul beberapa pertanyaan, sebab narasi yang diberikan oleh Bruce W. Carpenter bahwa relief tersebut ditemukan oleh W.O.J Nieuwenkamp di daerah sekitar Puri Klungkung setelah peristiwa Puputan Klungkung berakhir dan juga pertanyaan pada penanggalannya di buku setelah saya melakukan pengecekan ulang.

Yang pertama adalah, bayangan saya tentang daerah sekitar puri yang dimaksud mungkin di sekitar pasar Klungkung sekarang, atau di sekitar Banjar Pameregan, mungkin di sekitar Pekandelan, atau di wilayah Bendul juga Lebah yang memang posisinya berada di sekitar puri, sejauh-jauhnya saya bayangkan mungkin di wilayah Desa Kemoning atau Budaga. Namun ternyata relief ini terdapat di Desa Takmung yang kurang lebih terpisahkan oleh dua sungai dari areal Puri Klungkung.

Selanjutnya adalah mengenai angka tahun, di dalam buku ditulis tahun dibuat gambarnya adalah tahun 1906 namun jika diteliti kembali pada gambar yang dibuat W.O.J Nieuwenkamp maka pada bagian bawah gambar jelas tertera nama pembuat gambar dan angka tahun dibuatnya. Dalam gambar tersebut tertulis “W.O.J.N. 27.9.1918”, tulisan berupa singkatan paling depan tentu merujuk kepada nama seniman sedangkan angkanya merujuk kepada tanggal 27 bulan September tahun 1918.

Jadi kesimpulan saya tentu ada sedikit kekeliruan terutama pada penulisan penanggalan yang dibuat oleh penulis buku, namun sebagaimana makna merevisi itu, sedikit tidaknya saya berhasil berjumpa sekaligus mendokumentasikannya dan lebih bahagianya mengetahui dimana posisi aktual relief yang digambarkan pada tahun 1918 tersebut kemudian ditampilkan pada buku yang terbit tahun 1997 dan saya merevisinya pada tahun 2021. [T]

Pohmanis, Denpasar / 5 Februari 2021

Tags: Erotic RelieferotisRelief BaliRelief ErotisSeni Rupa
Previous Post

Gurat Memoar | Ida Bagus Sena, Pelukis yang Mengaku Bodoh, yang Memetik Pelajaran dari Mana-mana

Next Post

Menteri Pariwisata Ini Jalan-jalan di Desa, Sapa Petani dan Pelukis, Meski Tak Berkantor di Bali

Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Next Post
Menteri Pariwisata Ini Jalan-jalan di Desa, Sapa Petani dan Pelukis, Meski Tak Berkantor di Bali

Menteri Pariwisata Ini Jalan-jalan di Desa, Sapa Petani dan Pelukis, Meski Tak Berkantor di Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co