12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

tatkalabytatkala
January 22, 2021
inKhas
“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]

“Uba ngamah ko?

Da liu ngamah duren payu kebus basangmene

Baang malu ibapa ngamah maluanan

Awae durian dang.”


Jika mendengar kalimat dengan bahasa seperti itu di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, jangan berpikir macam-macam.

Dalam Bahasa Indonesia, kalimat itu bisa diterjemahkan menjadi:


“Sudah makan kamu?

Jangan banyak makan durian nanti panas perutmu

Biarkan dulu bapak makan duluan

Kita belakangan saja.”


Ada kata ngamah dalam kalimat itu yang artinya makan. Ngamah, di desa-desa lain di Bali biasa dianggap kata kasar, bahkan kata ngamah biasanya untuk penyebutan “makan” pada hewan.

Di Desa Pedawa, ngamah adalah kata biasa, Bahasa sehari-hari.   

“Desa Pedawa kata ngamah merupakan bahasa sehari-hari orang Pedawa. Itu memang bahasa kami di sini. Dan itu sudah biasa. Tidak kasar bagi kami. Tapi jika kepada orang lain yang bukan orang Pedawa, kami tidak mengucapkan kata ngamah,” kata  Tetua Desa Pedawa Wayan Sukrata.

Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]

Fakta lain, bahasa di desa Pedawa tidak mengenal tingkatan bahasa seperti bahasa di desa lain di Bali. Di Pedawa hanya ada satu macam bahasa. Dalam pergaulan sesama warga Pedawa mereka biasa menggunakan Bahasa Pedawa. Tapi jika berbicara dengan orang luar Pedawa, mereka biasa juga menggunakan Bahasa Bali atau Bahasa Indonesia.

Yang lain, sebuah kata yang berakhiran huruf A tetap dibaca A. Misalnya kata “ada” tetap dibaca “ada”. Tidak seperti di sebagian besar desa di Bali, kata A biasa dibaca E. Misalnya kata “ada” dibaca “ade”.

  • Ara ada. Ara = tidak. Ara ada — Tidak ada. Di Pedawa kalimat itu sering diucapkan warga dan sangat familiar. Nah, kalimat itu tetap diucapkan dengan bunyi A di belakang. “Ara ada”. Bukan “are ade”, bukan pula “ara ade”.

Terdapat pula sejumlah ungkapan spontan untuk menyatakan perasaan. Jika di desa-desa lain di Bali biasa terdengar ungkapan seru, semisal mimih, peh, beh, dan sejenisnya, di Pedawa ada ungkapan amat terkenal, antara lain Adu ba iii dan Aisti baa.

  • Adu ba iii = ungkapan kekaguman. Misalnya, adu ba iii, enak sekali kopinya.
  • Aisti baa = kata biasanya diungkapkan secara spontan ketika si penutur merasa sedih atau prihatin atau menyesal. Contoh: Aiisti kalaina ba panakne — Kasian,ditinggal anaknya.

Terdapat kata-kata tertentu untuk menyebut kata ganti orang, semisal saya dan kamu, yang berbeda dengan kata-kata sejenis di desa lain di Bali.

  • Aku = saya. Kata ini biasa digunakan untuk berbicara dengan teman sejawat. Contoh: Aku ara nawang — Saya tidak tahu.
  • Ko = kamu. Ko uli jaa? — Kamu dari mana?.
  • Kaka = kakak. Kaka merupakan bentuk penghormatan kepada seorang kakak. Kaka Paluk — Kakak ipar baru nikah
  • Nira = kata yang biasa digunakan untuk menyebut diri kepada orang yang lebih tua. Tabek malu nira babuanan. Maaf dulu,saya di atas (tempat).
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]

Sesungguhnya banyak juga kata-kata dalam Bahasa Pedawa yang sama atau mirip dengan kata-kata yang digunakan di desa lain. Namun, ketika warga dari Pedawa mengatakan kata-kata itu terdengar seakan-akan berbeda. Selain dipengaruhi logat atau dialek, kemungkinan kata-kata itu “terdengar berbeda” karena pada saat diucapkan dalam rangkaian kalimat yang di dalamnya juga berisi kata-kata khas Pedawa.

  • Apik = bersih dan rapi. Ani muani laja apik — Yang laki ternyata rapi sekali.
  • Berek = bau. Adi berek laja bone — Kok menyengat sekali baunya.
  • Dot = ingin. Dot kunya do — Ingin juga sih.
  • Gubane = penampilan. Gubane mesib bapane — Penampilannya mirip bapaknya
  • Inem = minum. Inem malu kupine — Minum dulu kopinya
  • Kado = percuma, rugi. Kado masi aku arada ya — Rugi juga aku tanpa dia
  • Kal = mau. Kal melali maku — Mau main ke sana
  • Kanti = sampai. Kanti peteng unden teka — Sampai malam belum datang
  • Kedeng = tarik. Mai kedeng awae — Ayok kita tarik
  • Likad = jalan yang rusak/sulit. Melaang nak likad wayane — Waspada karena jalannya rusak/sulit
  • Kual = nakal. Da kual ani — Jangan nakal ya
  • Kutanga = dibuang. Uba ba ibi kutanga — Sudah kemarin dibuang
  • Madak = semoga. Madak pang enggal seger — Semoga cepat sehat
  • Ngewalek = mengejek. Amen tepuk pasti ngewalek ya. — Kalo ketemu pasti mengejek dia.
  • Ngulungang = menjatuhkan. Nyen ngulungang aba abaan ditu. — Siapa yang menjatuhkan. barang di sana.
  • Nyilem = menyelam. Ditu dalem gati, melaang nyilem. Di sana dalam, hati hati menyelam
  • Nyuang = mengambil. Nyuang yeh. — Ngambil air.
  • Sander = disambar petir. Tivingkune sander kilap. – TV-ku disambar petir.
  • Sangkol = menggendong. Anak nu kicak aradadi sangkol anak len. — Anak bayi tidak boleh digendong orang lain)
  • Sema =  kuburan. Kaliengken ke sema. — Jam berapa ke kuburan
  • Da = jangan. Da jail — Jangan jahil
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]

Desa Pedawa memang memiliki banyak kosa-kata yang msih dijadikan Bahasa tutur dan Bahasa pergaulan hingga kini, khususnya di Desa Pedawa, atau sesama warga Pedawa. Banyak kata-kata yang sungguh-sungguh khas, unik, dan benar-benar digunkan di Pedawa. Ada juga yang mirip-mirip dengan desa Bali Aga lain di sekitarnya, seperti Sidatapa dan Tigawasa, juga mirip dengan kata di desa lain.

Inilah kata-kata lain lagi yang masih tetap digunakan dengan di Desa Pedawa.

  • Alanganga = dihabiskan. Da te alanganga jajane — Jangan ya dihabiskan jajannya.
  • Ames = lahap. Ames gati laja ko — Lahap juga kamu.
  • Ayang = mengajak. Mai dang ayang — Ajak ke sini saja.
  • Babuan = di atas. Babuan malu jang – Di atas dulu taruh.
  • Binlatasan = sebentar lagi. Binlantasan kal uliang — Sebentar aku kembalikan.
  • Carah = seperti. Ko carah tamiu jani — Kamu seperti tamu sekarang
  • Dangla = hambar. Dangla asan yehne — Hambar rasa airnya
  • Ee = iya. Ee ba — Ya dah.
  • Gujat-gujet = terguncang. Gujat gujet kene tampule. — Bergoyang gini tiangnya
  • Ingken = kenapa. Ingken laja — Kenapa memang
  • Jaa = di mana. Jaa jani ko ngoyong. — Dimana sekarang kamu tinggal
  • Kayuan = tempat permandian. Kayuan Desa — Pancuran milik Desa
  • Kicak = kecil. Kicak gati yehe. — Kecil banget airnya
  • Kinto = begitu. Nak mula kinto — Karena memang begitu
  • Kusen = boros. Kusen gati mebelanja. — Boros banget belanja
  • Lem-lem = pucat. Apa notmu adi lemlem kene — Apa yang kamu lihat.kok pucat begini
  • Maku =  ke sana. Apa alihmu maku. — Apa yang kau cari ke sana
  • Mangle =  asam. Mekenyem kula mangle. — Tersenyum tapi masam
  • Mecacad = bertengkar. Nyen mecacad. — Siapa bertengkar
  • Mediman = berciuman. Mediman kula ngipi dang. — Ciuman tapi mimpi saja
  • Megentet = berpegangan tangan. Jani ara dadi megentet imane. — Sekarang tidak boleh berpegangan tangan
  • Meglebug = jatuh. Ja laja meglebug te — Kira kira di mana jatuhnya
  • Mekale = ribut. Cara peken mekalé — Seperti pasar ributnya
  • Mekarep = berpacaran. Nyen ayanga mekarep. — Dengan siapa dia pacaran
  • Mekepres = menggunakan parfum. Uli ibi mekepres nu mebo. — Dari kemarin pake parfum,masih baunya
  • Melemeng = menginap. Dini dang ba melemeng. – Di sini dah nginap
  • Men = terus, ibu. Men engkenang jani?— Terus bagaimana sekarang? Mén Sangkur. —Ibuknya si Sangkur
  • Nang = oleh. Nang nyen. — Oleh siapa
  • Ngalap = memetik. Masan ngalap cengkeh ditu. — Musim memetik cengkeh di sana
  • Ngelamit = tidak membayar pada saat berbelanja. Ara ba aku ngelamit. — Tidaklah aku lupa bayar.
  • Ngunuh = mencari. Ngunuh di umane. — Mencari sisa gabah di sawah.
  • Ngunya = prosesi yang dilakukan sebelum pernikahan antara orang Pedawa, ngunya biasanya dilakukan pada sore hari. Pidan ngunya. — Kapan disahkan.
  • Nyegang = menaruh. Jaa busan nyegang? – Di mana tadi naruhnya?
  • Panteg = tertimpa. Panteg kayu uranga. — Tertimpa kayu katanya
  • Sembe = lampu. Sembe sentir. — Lampu templek
  • Singa = seperti itu/begitu. Kinto singa — Mungkin begitu
  • Suh = suruh. Uba suh ditu nyuang. — Sudah disuruh di sana ambil.
  • Uba = sudah. Uba uli ipuan. — Sudah dari kemarin lusa.
  • Unden = belum. Unden maan maku. — Belum sempat ke sana.
  • Uraang = katakan. Uraang nang bapamu — Katakan sama bapakmu
  • Was = pergi. Da malu was, ngupi malu. — Jangan dulu pergi, ngopi dulu.
  • Waya = jalan. Uranga belig wayane jani. — Katanya licin sekarang jalannya

______

  • *Data dikumpulkan Dian
  • *Contoh-contoh kalimat dibuat oleh Made Saja alias Made Suwsen, pemuda kreatif dari Desa Pedawa
  • *Editor Made Adnyana Ole

CERITA DAN BERITA TERKAIT

____

Yuli Supriandana, anak muda yang penuh gairah melestarikan bangunan tua dengan segala isinya di Desa Pedawa

Pedawa: Desa Tua, Rumah Tua, dan Anak-anak Muda yang Bergairah

______

Seorang warga selfie di depan gapura TPS 8 Desa Pedawa Buleleng

Dekorasi Ala Acara Pernikahan di TPS Desa Pedawa – Usai Nyoblos Bisa Selfie

_____

Mitsuha Abe di Pedawa

“Aku Nau Gati di Pedawa!” kata Mitsuha Abe, Perempuan dari Jepang itu…

_____

Megibung olahan rebung di Desa Pedawa, Buleleng, Bali

Megibung Rebung di Desa Pedawa

Previous Post

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Buleleng Barat

Next Post

Kupu-Kupu Merah Bata | Cerpen I Putu Agus Phebi Rosadi

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Kupu-Kupu Merah Bata | Cerpen I Putu Agus Phebi Rosadi

Kupu-Kupu Merah Bata | Cerpen I Putu Agus Phebi Rosadi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co