11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Budaya Kitab dan Laku yang Hilang

I Gusti Agung ParamitabyI Gusti Agung Paramita
December 14, 2020
inEsai
Mewarisi Ketakutan, Merawat “Kebutaan”

Ada hal-hal menarik yang ingin saya lupakan. Memori tak cukup untuk menyimpannya. Namun jika dibuang begitu saja, saya seolah memperlakukan memori seperti sampah. Padahal, tak semua memori itu sampah. Ada memori yang sulit dibuang begitu saja. Itu adalah memori yang terlalu mencintai rumahnya. 

Saya teringat ulasan menarik seorang bule Prancis—soal kuasa “maha penghapus” yang telah hadir di jari-jari tangan kita, dalam bentuk tombol “delete”. Bayangkan, jari kita saat ini mengambil peran destruktif: menghapus file dalam sekejap. Termasuk file-file yang sesungguhnya ingin kita simpan, ingin kita kenang sepanjang hayat. Seolah ada kekuatan “Siwa” di jari kita.

Saya ingin bercerita tentang perbincangan masyarakat saat ini—bukan soal politik. Karena bincang politik di bale banjar dan warung-warung sudah lumrah. Lalu soal apa? Teologis! Wah…..!

Entah mengapa, debat teologis ternyata sudah mewabah di bale banjar, di warung-warung, mungkin juga di mall-mall. Ramainya debat teologi diwarnai dengan perburuan teks, buku-buku yang berhubungan dengan teologi. Jangan heran jika sekarang makin banyak orang yang fasih bicara Tuhan. Termasuk mengutip kitab ini dan itu.

Mereka mencari penjelasan Tuhan di dalam bacaan. Kurang klop jika tak baca kitab suci untuk mendukung pemahamannya tentang Ketuhanan. Dan sering, imajinasinya tentang “yang ilahi” terbatas yang dijelaskan di buku-buku, di kitab-kitab suci.

 Di sini penemuan tentang Ketuhanan sangat berhubungan dengan kitab suci. Jika ada penjelasan yang berbeda dengan yang tertulis: yang salah adalah yang tidak tertulis. Begitu kira-kira. Otoritas pun ada di dalam “yang tertulis”. 

Saya tergelitik dengan asumsi seorang kawan bahwa gerakan “melek huruf” tidaklah menandai suatu pencerahan dalam arti yang sebenarnya. Ini menarik, jika kita ingin melihat dari sisi lain—berpikir tentang yang lain. Sama seperti gerakan “melek kitab suci” apakah membawa pencerahan yang sebenarnya? Bisa iya, bisa juga tidak.

Sebelum orang memahami keilahian di dalam kitab suci, orang berkeyakinan dengan sangat sederhana: mereka percaya ada kekuatan alam yang melebihi dirinya, berdampak pada kehidupan manusia. Kesadarannya berpusat pada alam.

Mitos-mitos tumbuh subur. Kesuburan mitos seiring dengan kesuburan semesta. Meskipun kelak “ketakutan” atas mitos dianggap “menjajah kemanusiaan”. Manusia mesti berkuasa atas dirinya—tak dikuasai sesuatu di luar dirinya. Orang lalu mengkampanyekan: Aku berpikir maka Aku ada!

Saat ini orang memahami keilahian cukup dengan kitab yang dibawanya. Cukup meyakini apa yang tertuang di kitab. Apalagi sejak bekerjanya “kapitalisme cetak”—meminjam istilah Ben. Anderson—pembumian kitab suci semakin marak dilakukan. Setiap orang bisa mengakses “Ketuhanan” dalam kitab suci.

Efeknya, setiap orang memiliki otoritasnya untuk menafsir. Hal ini memang cukup merepotkan otoritas-otoritas tradisional yang terlembaga. Maka tak sedikit agama yang berupaya tetap menjaga otoritas kelembagaannya untuk menafsir teks. Artinya, meskipun masyarakat bisa mengakses kitab suci, namun otoritas tafsir ada di tangan “lembaga agama” yang diakui.

Di lembagaan keagamaan yang dimiliki umat Hindu dulu pernah ada kesatuan tafsir: tujuannya adalah menyamakan persepsi, di tengah perbedaan tafsir. Perbedaan tafsir untuk laku personal mungkin dianggap tak masalah. Namun jika perbedaan tafsir melahirkan sebuah gerakan keagamaan, ini dianggap merepotkan—bahkan mengancam tatanan.

Memang tak dipungkiri, pembumian kitab suci melemahkan otoritas-otoritas keagamaan tradisional. Saat ini, setiap orang punya otoritasnya sendiri untuk menafsir dan bicara apa saja. Konflik ideologi keagamaan bisa jadi berawal dari sini. Gerakan “melek kitab suci” di sisi lain justru bisa membuahkan konflik lantaran perbedaan tafsir. Mungkin disinilah relevannya ajwa wera.

Namun saat ini, di tengah perbincangan teologis yang sudah menyentuh lapisan terbawah masyarakat—apalagi dibarengi dengan gerakan “melek kitab suci”, kita seolah kehilangan “kesederhanaan” dalam memahami keilahian. Mereka sibuk berburunya di dalam teks-teks.

Justru teks menjadi “ladang perburuan”. Saat Lubdaka berburu di hutan, kita berburu Lubdaka di dalam teks. Jika apa yang ada di dalam diri, bertentangan dengan ucapan teks—maka yang disalahkan adalah “suara bathin diri”, karena tak sesuai dengan teks. Pokoknya apapun yang tak sesuai dengan sastra atau kitab suci, berarti itu tidak benar. Ortodoksi mengalahkan ortopraksi. Kita mengamputasi “pengalaman” karena selesai di tataran teks.

Di sini kita kehilangan yang namanya “pengalaman mengalami”. Kecerdasan yang didapat melalui pengalaman dan laku. Dan celakanya, kita sedang menertawai laku karena tak sesuai dengan teks.

Teringat pesan di dalam tembang Jawa: Ngelmu iku kelakone nganti laku. Dan laku itu telah hilang kini. Semua selesai di dalam teks. Padahal teks lebih mudah di “delete” daripada “laku” itu. [T]

BACA JUGA: Esai-esai lain dari I GUSTI AGUNG PARAMITA
Previous Post

Para Pemuja, Kegelapan dan Mimpi

Next Post

Lontar Kalender

I Gusti Agung Paramita

I Gusti Agung Paramita

Pengajar di FIAK Unhi Denpasar

Next Post
Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

Lontar Kalender

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co