Perupa I Ketut Sugantika Lekung merefleksikan karya-karyanya di saat kondisi tidak menentu seperti sekarang. Meski wabah melanda bukan berarti Lekung larut dalam situasi itu tetapi menolak diam tetap produktif dalam berkesenian. Akhir bulan November notabene bulan special bagi Lekung, dimana ia menggelar pameran tunggal di studionya sendiri di Sukawati, Gianyar.
Dalam karya Lekung menghadirkan kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari adanya interaksi dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal.
Penulis pameran L Budiaprilliana menjelaskan Lekung dalam pameran tunggalnya mengambil tema The Zodiac Resolution. Pesan yang ingin disampaikan oleh Lekung bahwa apapun zodiaknya, bagaimanapun karakter kita, semua orang berhak untuk menjadikan hidupnya lebih baik lewat renungan dan resolusi akhir tahun. Zodiak sebagai milik bersama yang Lekung hadirkan dalam karyanya mengandung harapan bahwa seni dapat dinikmati oleh semua kalangan baik kalangan seni maupun di luar seni.
Uniknya, Lekung menyajikan di atas kanvas dalam bentuk yang jenaka dan menghibur. Ketika orang lain sibuk menampilkan sesuatu yang terkesan gagah dan berat, Lekung justru hadir dengan karya sederhana yang jenaka ini. Jika kita mengikuti perjalanan Pig Series tampak pada karya-karya di The Zodiac Resolution ini Lekung melakukan eksplorasi yang cukup jauh. Nuansa baru ditampilkan lewat komposisi-komposisi yang berbeda dengan karya-karya Pig Series yang pernah ditelurkan sebelumnya. Tampak kian segar dan percaya diri dengan dominasi warna-warna pastel di karya-karyanya. Teknik arsir juga muncul di sebagian besar karya-karya zodiak ini.
Kali ini Lekung menuangkan hasil kontemplasinya terhadap pengaruh rasi bintang (zodiak) pada karya-karya Pig Series miliknya. Dua belas zodiak dihadirkan melalui dua belas karya Pig Series. Bukan hanya sekedar menempel simbol atau lambang zodiak, tapi lebih dari itu. Lekung mempunyai interpretasi tersendiri terhadap zodiak dan karakter-karakter yang melekat pada masing-masingnya. Secara visual interpretasinya melampaui dari sekedar bentuk tokoh zodiak. Tampak bahwa ia melakukan semacam riset pada karakter atau sifat bawaan masing-masing zodiak dan menuangkan tafsirannya dengan gaya khasnya.
Pada karya berjudul Aries misalnya tampak bahwa Lekung paham betul tentang karakter zodiak tersebut yang gemar petualangan dalam sifat temperamentalnya. Objek-objek yang ditampilkan pada karya-karyanya bukan sekedar objek tanpa makna. Melampaui itu ada interaksi yang coba ditampilkan Lekung antara Pig Series dengan setiap zodiak yang ia interpretasikan. Pada karya berjudul Taurus misalnya, sangat kentara interaksi yang harmonis pada karya tersebut. Zodiak bertanduk tersebut seakan sangat bersahabat dengan objek lain yang ada di dalamnya.
Kata I Ketut Sugantika Lekung, bintang / zodiak adalah hal yang lumrah dalam masyarakat mulai dari ramalan bintang (zodiac forecast) atau hanya sekedar mempelajari karakter teman lewat zodiak yang dimilikinya. Gesekan-gesekan dalam pertemanan serta bagaimana karakter seseorang dalam bergaul banyak dipengaruhi oleh zodiak yang dimiliki oleh orang tersebut. Seorang Virgo misalnya dengan karakter perfeksionisnya akan sangat tampak dalam caranya bergaul dan melakukan kegiatannya.
“ Entah itu hanya sekedar berurusan tanpa saling kenal atau selebihnya dalam konteks terjalinnya hubungan saling mengenal dan berkelanjutan. Hubungan yang terjadi dalam sebuah interaksi mengharuskan orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk saling toleransi dan memahami satu sama lain. Karakter seseorang menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan interaksi social, “ serunya.
Sifat dan karakter seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti faktor genetik (bawaan), lingkungan keluarga, sosial, dan kebudayaan sekitarnya. Hal lain yang dipercaya dapat mempengaruhi karakter seseorang adalah faktor hari kelahiran seseorang yang erat kaitannya dengan posisi bintang, bulan, planet, dan matahari dalam ilmu perbintangan (astrologi). Mulai dari weton, wuku, shio, hingga zodiak dianggap punya pengaruh yang kuat pada sifat dan karakter seseorang.
Hal itulah yang kemudian membuat I Ketut Sugantika “Lekung” tergelitik dan terinspirasi untuk menuangkan dalam karya-karyanya. Selain temuan-temuan yang dihadapinya dalam keseharian berinteraksi dengan orang-orang, Lekung pun tampaknya menyadari bahwa Zodiak adalah sebuah kebanggaan bersama. Secara universal zodiak telah menjadi semacam kesepakatan untuk dipercayai bersama, yang meskipun tentunya tidak semua orang mempercayai tentang zodiak.