2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Naga Api, dan Semburan Api Sejati

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
June 9, 2020
inDongeng
Penyesalan Kelelawar

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

50
SHARES

Saat masih kecil Naga Api tidak tahu kalau dirinya bisa menyemburkan api. Kemampuan menyemburkan api baru dia ketahui saat ia bermain jauh dari rumah. Saat itu, teman-teman sepermainnya yang biasa mengejek jambulnya yang seperti mahkota itu tiba-tiba mengeroyok dan menarik jambulnya.

“Ahhh kamu sombong sekali, selalu pakai jambul agar nampak cantik dan hebat,” kata mereka kemudian mengeroyok, menarik-narik jambulnya. Tentu saja Naga Api marah, dan tak sadar menyemburkan api yang sangat panas ke tubuh pengeroyoknya. Untung saja mereka cepat menghindar sehingga tidak sampai celaka. Tetapi sejak saat itu Naga Api tak punya teman lagi. Naga Api dijauhi, dibicarakan di belakangnya sebagai mahluk yang jahat. Tapi Naga Api berusaha sabar dan menahan diri.

“Tidak semua mahluk bisa menyemburkan api, kamu dianugrahi kemampuan yang luar bisa dari Tuhan, jagalah anugrah itu dengan baik. Ingatlah dalam anugrah juga terkandung masalah. Anggaplah masalah itu juga anugrah dalam bentuk ujian yang harus kamu selesaikan. Sehingga masalahpun akan menjadi anugrah,” pesan kakeknya sebelum mereka berpisah.

Kini Naga Api tak pernah lagi bertemu Kakek, tetapi pesan-pesan Kakek selalu terngiang dalam telinga dan hatinya, membuatnya tak pernah merasa sendiri. Api yang bisa ia semburkan selalu dia usahakan bermanfaat bagi mahluk lain. Naga Api tidak mau anugrah yang ia miliki menjadi masalah bagi mahluk lain dan dirinya.

Di tempatnya yang baru Naga Api merasa sangat disayang dan dihargai, karena ia selalu memakai apinya untuk kebaikan mahluk lain. Banyak orang dan binatang yang ingin bersahabat dengannya, bahkan diantara yang laki-laki banyak yang ingin memilikinya, menjadikannya kekasih. Diantara semuanya ada seseorang yang begitu sangat mencintainya, memanjakannya dan membuatnya merasa sangat berharga.

Ya lelaki itu akhirnya menjadi kekasihnya, selalu mengajaknya kemanapun pergi dan memintanya untuk menyemburkan api pada saat diperlukan.

Setiap saat kekasihnya itu selalu memintanya menyemburkan api, baik untuk memasak makanan, membakar sampah, menghangatkan ruangan dan lain-lain. Naga Api melakukannya dengan senang walaupun tenaganya harus terkuras dan tubuhnya sakit. Naga Api merasa telah melakukan hal yang benar, berkorban demi kebahagiaan kekasihnya.

Suatu hari lelaki itu berbicara pelan kepada Naga Api. Lelaki itu takut Naga Api tersinggung dan marah, atau menjauhinya.

“Saya sangat menyayangimu, saya selalu membutuhkan bantuanmu, jangan pernah tinggalkan saya ya, berjanjilah untuk selalu di sisi saya dan membantu saya sebagai saudara, karena kita ditakdirkan tidak berjodoh, “kata lelaki itu lembut sambil mengelus-elus jambulnya.

Dada Naga Api naik turun, ia ingin menangis, marah, dan meledakkan semua perasaan yang ada di dadanya. Tapi, tak bisa, tangan lelaki itu masih mengelus-elus jambulnya. Naga Api tak ingin lelaki itu terluka, ia tak ingin ada yang terluka, bagaimanapun ia menyayangi lelaki itu. Naga Api berusaha keras agar anugrah semburan api yang dia miliki tak menimbulkan masalah.

Setelah lelaki itu pergi, Naga Api tak kuat menahan gejolak perasaannya. Naga Api tak tahan, tubuhnya terasa panas, tetapi ada rasa kasih yang besar di dalamnya. Tanpa disadari tubuh Naga Api yang merah berubah menjadi ungu, dan semburan apinyapun berwarna ungu. Anehnya semburan api yang tak sengaja mengenai bunga mawar yang sedang mekar membuat bunga itu layu. Naga Api sedih sekali, dan berkali-kali meminta maaf kepada Pohon Mawar.

“Maafkan kesalahan saya, saya telah membuat bungamu layu,” kata Naga Api kepada Pohon Mawar yang tetap tersenyum dengan bunga-bunganya yang lain.

“Marahlah, hukumlah saya, jangan tersenyum terus,” kata Naga Api. Pohon Mawar tetap tersenyum.

“Marah, menghukummu, tidak akan membuat bungaku yang layu segar kembali, malahan bunga-bungaku yang lain akan ikut layu,” jelas Pohon Mawar. Naga Api tertegun mendengar kata-kata Pohon Mawar, ia ingat kata-kata kakeknya.

“Api yang paling bagus adalah api yang tidak berwarna, yang tidak bisa dipadamkan oleh air. Belajarlah menciptakan api itu, api yang tidak membakar, tidak memadamkan, tetapi menciptakan, dan menyegarkan,” kata Kakeknya.

Naga Api tersenyum, ia kini tahu caranya menebus kesalahannya. Naga Api bertekad untuk melatih konsentrasi dan perasaannya agar bisa menyemburkan api bening, agar bisa menyegarkan kembali bunga Mawar yang telah ia buat layu itu.

Naga Api terus berlatih, tanpa makan tanpa minum. Hanya satu tekadnya menciptakan api yang bisa menyegarkan Bunga Mawar yang layu itu.

Jika dahulu Naga Api selalu menyemburkan api dengan semangat yang membara, kini Naga Api melatihnya untuk lebih tenang. Dan benar saja saat pikiran dan perasaannya tenang, tubuh dan api yang disemburkannya juga berubah warna. Kini Naga Api bisa menyemburkan api yang berwarna biru, mematangkan tetapi tidak membara. Naga Api tidak puas, dia berusaha dan berusaha terus untuk melatih perasaannya, menghilangkan semua kebencian, kesedihan dan rasa tidak puas.

Dan aneh, pada saat seperti itu tubuhnya dan semburan apinya berubah menjadi hitam. Naga Api terheran-heran dengan apa yang dilihat dan dialaminya. Naga Api terus berlatih, mengendalikan keinginannya, dan merasakan kasih sayangnya pada Bunga Mawar, hanya kasih sayang. Tiba-tiba saja tubuh dan semburan nafasnya menjadi bening tak berwarna. Pada saat itu Naga Api merasakan kebahagian yang sangat, yang tak bisa diucapkan.

“Bagus cucuku, api yang kamu semburkan adalah penampakan jiwamu, dirimu yang sejati. Api itu banyak jenisnya, kesejatianmu menentukan warna api, ingatlah api bening adalah api yang tak akan padam oleh air, karena api bening adalah api cinta kasih, api semesta. Pertahankanlah…” suara Kakeknya bergema mengisi relung-relung jiwa Naga Api.

Kini Naga Api tahu, bahwa perasaan dan jiwa menentukan warna api yang disemburkannya. Selama ini Naga Api tidak tahu kalau dirinya, dan semua mahluk bisa menciptakan dan menyemburkan api bening dari tubuhnya, semburan api yang sejati. Naga Api hanya tahu api merah membara yang bisa ia semburkan, membuat orang-orang kagum, lalu memanfaatkannya. “Terima kasih Mawar, terima kasih, kau telah mengajarkan aku tentang api yang tak terlihat, tentang semburan api yang sejati” kata Naga Api sambil mencakupkan tangan dan bersujud di depan Pohon Mawar dengan bunga-bunyanya yang mekar dan selalu mekar. [T]

____

BACA Dongeng lain dari penulis Mas Ruscitadewi

____

Tags: dongengfaunafloraPendidikan
Previous Post

Laksana Dharma

Next Post

Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co