9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Demam Berdarah, Perang Lain yang Tak Pernah Usai

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
June 7, 2020
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19
161
SHARES

Ketika kita semua sedang berperang melawan virus “penakluk duania” saat ini, corona tipe SARS-Cov-2 penyebab pandemi Covid-19, virus demam berdarah dengue (DBD), secara sporadis terus melancarkan serangan. Ini memang musuh lama kita, yang sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1968, terus menjadi masalah kesehatan serius masyarakat Indonesia.

Wajarlah saja dari 30 negara endemis DBD, Indonesia berada pada urutan ke-2. Secara nasional, saat ini ada sekitar 50 ribu jumlah kasus DBD, jauh lebih tinggi ketimbang kasus Covid-19 yang tercatat yaitu sebanyak 31 ribu terkonfirmasi. Syukurlah korban meninggal akibat DBD jauh lebih kecil, yaitu sebanyak 310 orang, seperenam korban tewas akibat Covid-19 yang sebanyak 1.851 orang. Yang mengagetkan lagi, jumlah kasus di Bali adalah kedua tertinggi di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan jumlah kasus sebanyak 6 ribu lebih, dengan 13 korban meninggal dan bahkan kabupaten Buleleng, tercatat sebagai kabupaten dengan kasus terbanyak nasional, dengan 2.300 kasus dan 5 kematian.

Artinya, dari jumlah kasus maupun kematiannya, baik di propinsi Bali maupun di kabupaten Buleleng, DBD jauh lebih berat ketimbang Covid-19. Dalam hal Covid-19, propinsi Bali termasuk daerah yang tingkat kesembuhannya tertinggi, sekitar 59% (nasional 17%, global 32%) dan kematian terendah, sekitar 1% saat angka nasional sekitar 5.9%.

Situasi ini membuat Bali mendapatkan apresiasi dalam penanganan wabah Covid-19 dari pemerintah pusat dan bersama beberapa propinsi lain seperti DIY Yogyakarta dan Bangka Belitung telah dipertimbangkan untuk menjadi daerah pertama melakukan pelonggaran aktivitas sosial. Tentu saja tak dapat dilepaskan juga karena Bali merupakan aset andalan bidang pariwisata yang memiliki determinasi kuat secara ekonomi nasional. Lantas kenapa kita tetap lebih ngeri dengan Covid-19 dan seakan-akan DBD bukan apa-apa?

Akan ada sejumlah alasan yang dapat dikemukakan. Sepertinya kita telah berdamai, atau tak sadar telah menyerah menghadapi DBD. Satu persoalan yang sudah sedemikian lama kita hadapi, pada suatu titik seakan-akan sampai juga pada satu keadaan teradaptasi atau lebih tepatnya sikap apatis. Tentu ini bukan hal yang baik. Sikap seperti ini jelas meniadakan greget otot-otot kita untuk tetap kencang melawannya. Keadaan ini mirip dengan bagaimana kita pun lelah dan lalu terbiasa menghadapi penyakit TBC yang setiap tahun di Indonesia diperkirakan membunuh sekurangnya sebanyak 67 ribu penderitanya.

Artinya, jika dirata-ratakan, setiap jam sedikitnya 8 orang Indonesia meregang nyawa dibantai kuman tuberkulosis itu. Sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan lalu lintas di negeri ini yang rata-rata setiap jama ada tiga orang meninggal di jalan raya. Dan ini pun sudah kita anggap biasa saja.

Alasan lain yang membuat kita lebih santai menghadapi DBD adalah, karena lain dengan Covid-19 yang ditularkan langsung dari manusia ke manusia, DBD hanya bisa ditularkan oleh nyamuk poleng Aides aegypti. DBD tetap membiarkan kita berpelukan hangat dengan sahabat atau keluarga, saat corona memisahkan kita yang tak suka sendirian, tercerai berai. Berada sendirian dalam ruangan isolasi jelas bukan pilihan orang-orang biasa seperti kita.

Walau memusnahkan nyamuk Aides mudah secara teoritis, faktanya hingga saat ini populasi tetap subur di sekitar kita. Kita pun selalu bersikap reaktif dan bertingkah menjadi pandir dengan berebut minta fogging (pengasapan) dan tak lupa menyalahkan pemerintah. Pengasapan, yang tampak heboh, sesungguhnya hanya prosedur yang memberi dampak paling sepele dalam program pengentasan nyamuk DBD. Sesuatu yang tampak heboh umumnya memang sedikit isinya dan kerap kali membuat kita menjadi abai dan terlalu santai.

Mestinya kita harus kembali pada hal-hal sederhana dan mudah yang sering kali punya kekuatan mengagumkan. Jika pengasapan butuh sedemikian banyak sarana, jadwal dan syarat jumlah tertentu kasus DBD di suatu lingkungan, maka tindakan-tindakan yang lebih efektif seperti menghilangkan genangan air sebagai habitat jentik si nyamuk poleng dapat kita lakukan setiap saat dan tak butuh sarana yang rumit-rumit. Apabila habitat bibit nyamuknya kita hilangkan, lalu bagaimana mungkin bisa tumbuh nyamuk dewasa sebagai vektor/penular?

Namun tentu, hal sederhana dan mudah ini tak cukup hanya dikerjakan oleh segelintir orang saja, namun harus secara serempak dikerjakan oleh semua orang dan terus-menerus. Harus ada kesadaran dan kepedulaian yang tak putus-putusnya. Jika bukan sebuah perang, sudah pasti ini strategi jitu melawan DBD. Satu rumah saja tak solid melakukannya, maka nyamuk dewasa yang tumbuh di situ dapat meneror orang lain dalam radius 100 meter. Maka berpelukan dalam komunitas jangan cuma dalam pesta-pesta meriah, kepaduan pun menjadi keharusan dalam strategi pemberantasan DBD.

Fenomena yang terjadi dalam dunia medis dan penyakit memang sangat menarik. Sungguh mencengangkan sekaligus membingungkan, bagaimana mungkin virus SARS-Cov-2 yang hanya terdiri dari 30 ribu untai genom saat ini telah mengunci manusia yang super kaya dengan tiga milyar untai genom. Namun jangan buru-buru berkecil hati, tubuh kita sesungguhnya mampu menciptakan hingga 100 juta antibodi/kekebalan terhadap kuman yang berbeda.

Meskipun demikian, alam telah mengatur, dengan kekuatan maha dahsyat sebesar itu, manusia berpotensi menjadi mahluk diktaktor. Menganggap mahluk lain tak penting dan sah untuk dipinggirkan bahkan dimusnahkan. Dan kita telah berkali-kali diingatkan. Maka, super antibodi yang kita miliki harus selalu diikuti kerendahan hati dengan bersedia menguras genangan air sebagai strategi perang cerdas melibas DBD. [T]

Tags: demam berdarahkesehatanvirus corona
Previous Post

Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

Next Post

Covid-19: Sebuah Pandemi, Sebuah Cerita [1]

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Covid-19: Sebuah Pandemi, Sebuah Cerita [1]

Covid-19: Sebuah Pandemi, Sebuah Cerita [1]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co