2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Politik Terjemahan dan Kritik Joss Wibisono pada Ben Anderson

Made WiryabyMade Wirya
May 23, 2020
inUlasan
Politik Terjemahan dan Kritik Joss Wibisono pada Ben Anderson

Buku "Maksud Politik Jahat"

151
SHARES

Tidak sedikit orang yang mengeluhkan, membaca karya terjemahan tidak seperti karya dari bahasa aslinya. Apalagi jika karya tersebut merupakan sebuah buku yang ditulis dengan bahasa sastrawi. Meskipun penerjemahnya adalah seorang profesor yang mengajar filologi.

Sebab bisa jadi seorang penterjemah abai dalam menafsirkan apa yang tersirat dari teks yang diterjemahkannya. Atau, celakanya, penerjemahnya tidak betul-betul menguasai bahasa dari karya yang diterjemahkan.

Seperti misalnya beberapa penerjemah yang menerjemahkan surat-surat Kartini yang dibukukan oleh JH Abendanon dengan judul “Door duisternis tot licht“. Buku fenomenal tersebut diterjemahkan oleh dua penerjemah Indonesia.

Yang pertama oleh Armyn Pane pada tahun 1938 dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Yang kedua adalah Prof. Sulastin Sutrisno, dengan judul “Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya”.

Menurut Joss Wibisono dalam bukunya “Maksud Politik Jahat” pada Bab 5, judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” tidaklah benar-benar mengandung makna yang sama dengan versi aslinya. Judul aslinya yang menggunakan bahasa Belanda, bermakna perjuangan dalam gelap untuk mencapai terang. Jadi terang dicapai setelah berjuang dan bahkan menderita dalam kegelapan (halaman 98).

Joss mengungkapkan bahwa  terjemahan  judul  Door duisternis tot licht menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang dimulai dari mereka yang menamakan dirinya “Empat Saudara”. Bukunya sendiri sudah  terbit tahun 1911. Buku terjemahan Armijn Pane juga menggunakan judul yang sama.  Fakta ini bisa jadi tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum.

Terjemahan yang kedua  oleh Prof. Sulastin Sutrisno, di mana buku terjemahan mulai dicetak sejak tahun ’70-an hingga akhir tahun ’80-an, dengan beberapa perubahan. Dia membuat judul buku yang diambil dari sub judul buku tersebut, yaitu “Gedachten over en voor het Javasche volk”, yang diterjemahkan menjadi “Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya”.

Menurut Joss, terjemahan itu juga tidak tepat. Kenapa? Karena “gedachten” artinya pemikiran atau pikiran, bukan renungan. Dalam bahasa Belanda, kata renungan itu adalah “overpeinzingen”.

Yang lebih fatal lagi adalah kesalahan Armijn Pane dan Sulastin Sutrisno dalam menterjemahkan beberapa surat dalam buku tersebut.  Bahkan Joss mengatakan dua penerjemah itu sudah melakukan kesalahan sejak pada bagian awal (halaman 109).

Oleh Armin Pane, ik gloei pada kalimat kedua alinea pertama surat pembuka bertanggal 25 Mei 1899, diterjemahkan menjadi “Bernjala-njala hati saja”. Sedangkan dalam terjemahan Sulastin Sutrisno menjadi “Hati saya menyala-nyala”.

Menurut Joss dari dua terjemahan itu terbaca bahwa hanya hati Kartini saja yang menyala-nyala (menginginkan jaman baru), bukan pribadi secara keseluruhan.

Terjemahan Sulastin Sutrisno, yang dilakukan pada saat Orde Baru masih berkuasa. Di mana penguasa saat itu sangat sensitif jika berkaitan dengan Tuhan dan komunisme. Dalam kalimat “waarop zij een en dezelfde God dienen” diterjemahkan menjadi “Tuhan Yang Esa dan Yang Sama” (halaman 118).

Joss tegas mengatakan ini terjemahan yang bombastis, sebab Sulastin menggunakan tiga kata lain selain Tuhan. Celakanya, kata itu tidak pernah ditulis oleh Kartini  dalam bahasa Belanda. Menurut Joss ini karena penterjemahnya dipengaruhi oleh rezim kanan Orde Baru bertangan besi yang sangat anti komunis. Di mana rezim tersebut mengidentikkan komunisme dengan tidak bertuhan.

Joss menduga terjemahan kalimat tersebut untuk menetralisir keraguan Kartini terhadap agama. Dan Kartini sudah dikompromikan dengan ideologi anti komunisme Orde Baru. Bisa dipahami kenapa dalam Bab 5 yang banyak membahas tentang terjemahan surat-surat kartini itu, diberi judul “Politik Terjemahan”.

Dalam Bab 5 ini juga, Joss tidak hanya memuji Ben Anderson, guru dan sahabatnya itu, tapi juga mengkritisinya. Dalam bab yang paling tebal tersebut, Joss mempertanyakan kenapa Ben Anderson tidak menulis satu artikel pun tentang Kartini.

Ben Anderson, menurut Joss, memang menulis tentang putri Jepara itu, tapi hanya sebatas menyebut nama dan judul bukunya “Door duisternis tot licht”. Nama Kartini dan judul buku tersebut dituliskan dalam artikel tentang Soetomo yang berjudul “A Time of Darkness and a Time og Light”.

Yang menarik dalam buku ini, selain ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, Joss juga menyajikan data-data yang masih belum banyak diungkapkan oleh penulis lain.

Satu hal lagi. Dalam Bab 5 ini Joss sedang ‘insyaf’, tidak lagi menulis “Orde Baru”, dengan “orde bau”, seperti dalam berbagai artikelnya yang lain. Entah karena diedit oleh editornya, atau memang dia sengaja menulis seperti itu. Mungkin ini hal sepele, tapi bukan kebiasaan Joss Wibisono dalam mengolok-olok rezim despotik yang berkuasa selama 3 dasawarsa itu. [T]

Tags: BahasaBukupolitik bahasaresensi bukuterjemahan
Previous Post

Memaknai Kata “Terserah” Dari Kacamata Kesehatan Jiwa

Next Post

Ketemu Puisi di Jalan #catatanfiksidirumahsaja

Made Wirya

Made Wirya

Lahir dan besar di Surabaya. Penulis dan filmmaker. Suka bertualang

Next Post
Ketemu Puisi di Jalan #catatanfiksidirumahsaja

Ketemu Puisi di Jalan #catatanfiksidirumahsaja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co