1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Virus, Masker dan Minyak – [Sebuah Renungan]

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
April 9, 2020
inEsai
Virus, Masker dan Minyak – [Sebuah Renungan]

Ilustrasi tatkala.co / Nana Partha

62
SHARES

Apa hubungan virus, masker dan minyak?

Sebenarnya tidak ada hubungan antara ketiganya. Hanya karena efek diam di rumah dan agak kurang kerja, saya mencoba menghubungkannya.

Semoga suasana sepi, memberi kita kesempatan untuk mengamati, merenung dan berpikir,  tentang apa bagaimana dan dimana posisi dan bagaimana mengharmoniskan virus corona yang menjadi hit belakangan ini.

Pandemi atau wabah jaman dahulu disebut dengan istilah grubug. Dalam kebiasaan penyebutan yang saya kenal, hewan terutama jenis unggas yang ada di sekitar manusia yang sakit disebut kena sasab,  mungkin sama dengan sakit, dan kalau hewan mati termasuk juga manusia yang mati secara serentak dalam jumlah besar disebut grubug mungkin maksudnya sama dengan wabah atau pandemi.

Tetapi apapun istilahnya yang jelas maksudnya adalah bahwa ada saatnya mahluk hidup yang bisa kita lihat mengalami sakit (tidak harmonis), baik secara sendiri-sendiri maupun massal. Dalam hal ini tentu ada yang menjadi penyebab kenapa mahluk hidup yang kita lihat tersebut menjadi sakit (tidak harmonis) bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.  Faktor eksternal inilah dalam tradisi Hindu Bali juga disebut bhuta.

Istilah bhuta atau gelap atau tak terlihat ini dianggap mahluk hidup, yang memiliki jiwa dan raga tetapi raganya tak bisa dilihat oleh mata manusia biasa. Mahluk yang berjiwa raga ini tak terlihat tetapi ada dalam waktu,  mungkin itu sebabnya leluhur kita menyebutnya sebagai Bhuta Kala.

Jadi leluhur kita mengajarkan,  bahwa walaupun kita tak bisa melihat  “sesuatu itu”  bukan berarti ” sesuatu itu” tidak ada. Contohnya adalah bau,  kita tak pernah melihatnya,  tetapi setelah mencari-cari sumbernya barulah kita tahu bahwa ada sesuatu mungkin bangkai tikus yang menyebarkan bau busuk atau setangkai bunga melati yang menyebarkan bau harum.  Tetapi cobalah ditelisik lagi dan lagi,  maka sumber yang sesungguhnya dari bau itu tidak bisa kita lihat dengan mata biasa,  tetapi “sesuatu itu” ada.

Dalam filsafat samkhya yoga yang menjelaskan tentang penciptaan dan peleburan atau tranformasi energi. Semua mahluk hidup dikatakan berasal dari purusha (spirit)  dan prakrti (material halus). Pada proses tranformasi energi tercipta mahluk-mahluk yang sangat halus,  yang terdiri dari spirit dan material yang halus, material tanah,  air, udara maupun api. Juga tercipta panca indria dan panca karnendria sebagai alat komunikasi.

Sayangnya sepuluh indria ini terbiasa kita pakai hanya untuk berkomunikasi dengan jiwa dan raga dalam ukuran yang besar,  sehingga lalai berkomunikasi dengan mahluk yang berukuran kecil.  Mata kita hanya tertarik melihat sesuatu yang besar dan indah,  seperti melihat anjing yang cantik dan lucu,  tanpa hirau pada semut terinjak oleh kaki kita.

Sudah lama kita lupa berkomunikasi dengan  sesuatu yang “kecil”. Dasa indria kita mungkin juga sudah lupa bagaima caranya berkomunikasi dengan mahluk itu, sampai saat kita terperangah dengan kemunculan mahluk kecil sangat kecil yang disebut virus corona.

Dalam tradisi Hindu di Bali, selain menghargai sesama manusia, kita juga diajarkan untuk menghargai mahluk lain dan alam yang diimplementasikan dengan upacara Bhuta Yadnya Salah satunya adalah banten caru. 

Dalam gelaran upacara bhuta yadnya berupa caru ini,  leluhur kita memakai sarana berbagai kulit atau daging binatang,  darah, nasi, minuman berfermentasi bahkan dalam beberapa tradisi juga ada persembahan berupa tahi ayam dan lain-lain yang pastilah akan menjadi tempat yang baik bagi perkembangbiakan bakteri,  virus dan lain-lain. Tetapi caru dengan berbagai persembahan berbau busuk itu akan diletakan di bawah,  dekat dengan,  yang pada akhirnya akan ditanam di tanah atau dilarung ke laut/sungai yang mengalir. 

Ada dua yang dipakai untuk mengharmoniskan “sesuatu”  yang berbau busuk dalam caru,  yaitu tanah dan air yang bergerak/mengandung panas dan air garam/laut yang juga mengandung panas. Tempat upacara juga tidak sampai berbau busuk karena selalu dipenuhi dengan asap dupa,  dan bunga-bunga yang berbau wangi.  Penggunaan sesuatu yang berbau wangi,  untuk menetralisir bau busuk yang karat mata biasa dilakukan oleh leluhur kita.

Hal lain yang berkaitan dengan bau wangi juga dipraktekkan oleh para pemangku-pemangku di Bali dengan mengolesi tengkuk,  kedua kening dan tekak tenggorokannya dengan bau harum,  agar tak dimasuki oleh mahluk-mahluk halus yang lebih kasar.  Dalam hal ini, selain ukurannya, tingkat kekasaran mahluk juga ditentukan oleh kualitas penyusun tubuhnya, yang dominan pertiwi/ tanah paling berat, yang lebih ringan yang dominan air,  diikuti oleh yang dominan api dan yang terakhir adalah yang dominan udara.

Bakteri dan virus adalah mahluk yang tubuhnya dominan air yang merupakan transformati mahluk hidup yang mati/bangkai. Ia ada pada sesuatu yang berbau busuk. Ia nyaris sama dengan bau busuk itu sendiri. 

Dalam ilmu perpupukan,  MOUL atau bakteri dan virus bisa diciptakan dengan mencampurkan bakteri pada nasi basi,  daging, buah atau sayur busuk, yang diberi gula dan asam,  maka minyak akan menggagalkan transformasi energi ini.  Dan bau harum dari bahan alami juga akan mampun menghalangi perpindahan mahluk ini. Karena bau harum adalah percampuran air dan panas,  merupakan sesuatu yang lebih halus dari bau busuk. Jadi mungkin bisa untuk menyaring udara yang mengandung material lebih dan air,, tetapi masker yang hangat dan berbau harum alami akan mampu menghalangi mahluk yang lebih kasar salah satunya bakteri dan virus.

Bau harum dan panas bisa kita dapatkan dari bahan-bahan alami di luar diri kita dan kehangatan juga bau harum bisa kita dapatkan dari semangat ketulusan dan kegembiraan dari dalam hati kita.  Salam. [T]

Tags: covid 19filsafatfilsafat balirenunganvirus corona
Previous Post

Mencermati Arahan “Stay at Home” di Tengah Covid 19

Next Post

Tak Ada Jaminan Kesehatan Hari Ini – Catatan Novel Monster Kepala Seribu

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Si Pungguk Akhirnya Menemukan Buku Kritik Sastra Katrin Bandel

Tak Ada Jaminan Kesehatan Hari Ini - Catatan Novel Monster Kepala Seribu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co