11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saatnya Anak Muda Jadi Kepala Desa

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
March 4, 2020
inEsai
Saatnya Anak Muda Jadi Kepala Desa

Ari Anggara, Kepala Desa Batuan, Gianyar, yang masih muda. [Foto; Facebook/ Edi Sumantra]

3
SHARES

Anak-anak yang masih sekolah di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD) pasti pernah ditanya oleh gurunya soal cita-cita. Tentu kata pertama dan paling sering muncul adalah ingin menjadi dokter, pilot, tentara, bahkan menjadi presiden. Hampir tidak pernah ada seorang anak yang dengan gagah berani menjawab ingin menjadi kepala desa (Kades). Apakah si anak salah, tentu tidak. Itu adalah hal yang wajar dan sah saja terjadi. Bisa jadi jseorang kepala desa atau jabatan Kades dianggap tidak begitu keren dan dianggap tidak memberikan peningkatan status sosial ekonomi bagi masa depan.

Jika kita mau jujur, tahun 2000-an wajah Kades masih tidak begitu keren, karena didominasi oleh wajah-wajah orang tua. Wajah yang mencerminkan sosok yang menjaga wibawa, sosok yang jarang tersenyum sehingga sangat susah diajak komunikasi oleh anak muda. Sehingga dipastikan anak muda sebelum lulus SMA tidak akan mengenali Kadesnya karena memang tidak ada kewajiban harus bertemu dengannya.

Hal lain yang juga menjadi penyebabnya adalah informasi tentang pemilihan maupun masa berakhirnya sang Kades juga tidak berkabar luas. Jika pun ada pemilihan Kades, dipastikan tidak akan meriah dan terkesan hanya diketahui oleh khalayak orang tua saja. Sehingga paling keren wajah Kades diisi oleh pensiunan polisi, atau pensiunan Pegawai Negeri Sipil atau pegawai swasta yang awalnya merantau di Denpasar dan terpaksa pulang kampung karena orang tuanya sudah meninggal. Intinya Kades bukanlah jabatan utama yang diidolakan oleh yang bersangkutan sehingga wajah Kades adalah identic dengan sosok tua yang relative susah dijangkau oleh anak muda.

Hadirnya Undang-undang 6/2014 tentang Desa merubah banyak hal tentang desa. Paradigma tentang desa berubah 180 derajat. Awalnya paradigma yang terbangun adalah membangun desa sekarang menjadi desa membangun. Artinya desa saat ini menjadi subjek pembangunan berbeda dengan konsep terdahulu yang menjadikan desa sebagai objek pembangunan. Saat ini, desa diberikan kewenangan lokal skala desa untuk menentukan nasibnya sendiri (rekognisi dan subsidiaritas). Desa diberikan kebebasan dalam membuat program kerja asalkan kegiatan tersebut arahnya untuk peningkatan kualitas masyarakat desa. UU desa juga membuat desa menjadi kaya mendadak.

Tiap tahun, desa menerima dana desa dari APBN rata-rata sebesar 1 Milyar, belum lagi dapat kucuran dana berupa BKK, ADD atau uang dari kabupaten masing-masing. Sebagai contoh, di kabupaten Badung, per tahun setiap desa bisa mengelola uang belasan milyar rupiah. Tahun 2020 ini, Desa Pelaga, Kecamatan Petang mendapat dana sebesar Rp 19.062.956.780. Dana tersebut berasal dari empat sumber yakni, dana desa, dana bagi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah dan dana perimbangan. Sungguh angka yang sangat besar dan angka yang tidak terbayangkan sebelumnya boleh seorang kepala desa.

Ketika desa mengelola uang banyak, maka banyak kepala desa yang bingung. Ya bingung, karena penggunaannya harus dipertanggungjawabkan dengan rigit. Tapi ada juga Kades yang menganggap enteng tentang tanggungjawab penggunaan uang tersebut. Hal demikian membuat beberapa kepala desa tersangkut masalah hukum yang pada akhirnya mendekam di hotel prodeo. Kades yang yang sudah merasa tua dan merasa ketinggalan jaman merasa bahwa dana desa sangat memberatkan, sangat menyiksa batin, intinya dana desa membuat banyak kades yang tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.

Sebenarnya tujuan dicairkannya dana desa sangat baik yakni memastikan bahwa Pemerintah hadir dan memberikan dukungan nyata dalam mewujudkan kesejehteraan masyarakat desa. Agar penggunaan dana desa tepat sasaran dan Kades terhindar dari jeratan hukum, maka anak muda wajib turun tangan untuk menjadi Kades. Anak muda identik dengan pekerja keras, dinamis serta adaptif dengan perubahan tentu sangat mendukung percepatan keberhasilan pembangunan desa. Apalagi di era connected society seperti sekarang ini, tentu Kades yang memiliki kemampuan teknologi sangat penting dan mutlak diperlukan untuk memastikan desa tidak tertinggal jauh dengan kota.

Desa Batuan, Sukawati Gianyar memulai sejarah baru. Tahun 2020, tepatnya tanggal 14 Pebruari 2020, seorang anak muda dengan status lajang yang baru berusia 28 tahun dilantik menjadi kepala desa Batuan. Tentu ini adalah berita bagus. Semoga berita menjadi pemantik semangat anak muda lainnya agar mengikuti jejaknya. Sebagai pemimpin di era milenial maka seorang Ari Anggara tahu betul langkah apa yang harus dilakukan.

Sehari menjabat sebagai Kades, sang Kades sudah mengambil 7 kebijakan dan langkah kerja hari pertama. Ketujuh hal tersebut meliputi 1) kebijakan tentang mobil operasional kantor, 2) penerapan pergub Bali No. 97, 3) Lounching hotline pemerintah desa, 4) lounching media sosial pemerintah desa, 5) penghapusan pungutan sukarela pendatang, 6) lounching layanan informasi dan 7) lounching layanan administrasi mendesak di luar jam operasional kantor desa. Ini adalah bukti nyata anak muda sangat dinamis, bekerja cepat dan suka akan perubahan. Jika bukan anak muda mungkin kebijakan ini tidak secepat itu bisa dilaksanakan. Yang paling menggembirakan kebijakan ini dishare langsung ke media sosial. Artinya sang Kades tahu betul media yang efektif dan efisien di era kekinian untuk mensosialisasikan program kerjanya.


BACA JUGA:

  • Ari Anggara, Dari Ketua OSIS, Ketua BEM, ke Kepala Desa

Cerita lainnya datang dari desa Dangin Puri Kauh, Denpasar utara. Seorang anak muda yang memiliki nama Ida Bagus Gede Ganaputra Karang mantan pembalap (drag race) terpilih menjadi kepala desa. Sosok ini menghabiskan masa mudanya dengan berbagai lomba baik di Indonesia maupun di luar negeri. Bapak kelahiran 18 Pebruari 1981 ini memimpin 1.724 KK, dimana 107 KK diantaranya masuk kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) yang kini disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dengan semangat dan pengalaman yang dimiliki sang Kades bertekad untuk mengentaskan kemiskinan warga desanya. Semoga cerita anak muda yang menjadi Kades bisa menjadi virus untuk membuat anak muda lainnya tergerak pulang kampung untuk membangun desa. Sarjana pulang kampung dengan menjadi Kades adalah solusi terbaik untuk membantu pemerintah yakni membangun Indonesia dari desa. Akhir kata, saya ingin mengatakan bahwa saatnya anak muda pulang kampung, saatnya sarjana membangun desa, dan saatnya anak muda menjadi kepala desa. [T]

Tags: balikepala desapemudaperbekel
Previous Post

Sambut “Pangerupukan” di Desa Penuktukan: Ketimbang Sound System, Lebih Baik Tektekan

Next Post

Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co