2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saatnya Anak Muda Jadi Kepala Desa

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
March 4, 2020
inEsai
Saatnya Anak Muda Jadi Kepala Desa

Ari Anggara, Kepala Desa Batuan, Gianyar, yang masih muda. [Foto; Facebook/ Edi Sumantra]

3
SHARES

Anak-anak yang masih sekolah di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD) pasti pernah ditanya oleh gurunya soal cita-cita. Tentu kata pertama dan paling sering muncul adalah ingin menjadi dokter, pilot, tentara, bahkan menjadi presiden. Hampir tidak pernah ada seorang anak yang dengan gagah berani menjawab ingin menjadi kepala desa (Kades). Apakah si anak salah, tentu tidak. Itu adalah hal yang wajar dan sah saja terjadi. Bisa jadi jseorang kepala desa atau jabatan Kades dianggap tidak begitu keren dan dianggap tidak memberikan peningkatan status sosial ekonomi bagi masa depan.

Jika kita mau jujur, tahun 2000-an wajah Kades masih tidak begitu keren, karena didominasi oleh wajah-wajah orang tua. Wajah yang mencerminkan sosok yang menjaga wibawa, sosok yang jarang tersenyum sehingga sangat susah diajak komunikasi oleh anak muda. Sehingga dipastikan anak muda sebelum lulus SMA tidak akan mengenali Kadesnya karena memang tidak ada kewajiban harus bertemu dengannya.

Hal lain yang juga menjadi penyebabnya adalah informasi tentang pemilihan maupun masa berakhirnya sang Kades juga tidak berkabar luas. Jika pun ada pemilihan Kades, dipastikan tidak akan meriah dan terkesan hanya diketahui oleh khalayak orang tua saja. Sehingga paling keren wajah Kades diisi oleh pensiunan polisi, atau pensiunan Pegawai Negeri Sipil atau pegawai swasta yang awalnya merantau di Denpasar dan terpaksa pulang kampung karena orang tuanya sudah meninggal. Intinya Kades bukanlah jabatan utama yang diidolakan oleh yang bersangkutan sehingga wajah Kades adalah identic dengan sosok tua yang relative susah dijangkau oleh anak muda.

Hadirnya Undang-undang 6/2014 tentang Desa merubah banyak hal tentang desa. Paradigma tentang desa berubah 180 derajat. Awalnya paradigma yang terbangun adalah membangun desa sekarang menjadi desa membangun. Artinya desa saat ini menjadi subjek pembangunan berbeda dengan konsep terdahulu yang menjadikan desa sebagai objek pembangunan. Saat ini, desa diberikan kewenangan lokal skala desa untuk menentukan nasibnya sendiri (rekognisi dan subsidiaritas). Desa diberikan kebebasan dalam membuat program kerja asalkan kegiatan tersebut arahnya untuk peningkatan kualitas masyarakat desa. UU desa juga membuat desa menjadi kaya mendadak.

Tiap tahun, desa menerima dana desa dari APBN rata-rata sebesar 1 Milyar, belum lagi dapat kucuran dana berupa BKK, ADD atau uang dari kabupaten masing-masing. Sebagai contoh, di kabupaten Badung, per tahun setiap desa bisa mengelola uang belasan milyar rupiah. Tahun 2020 ini, Desa Pelaga, Kecamatan Petang mendapat dana sebesar Rp 19.062.956.780. Dana tersebut berasal dari empat sumber yakni, dana desa, dana bagi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah dan dana perimbangan. Sungguh angka yang sangat besar dan angka yang tidak terbayangkan sebelumnya boleh seorang kepala desa.

Ketika desa mengelola uang banyak, maka banyak kepala desa yang bingung. Ya bingung, karena penggunaannya harus dipertanggungjawabkan dengan rigit. Tapi ada juga Kades yang menganggap enteng tentang tanggungjawab penggunaan uang tersebut. Hal demikian membuat beberapa kepala desa tersangkut masalah hukum yang pada akhirnya mendekam di hotel prodeo. Kades yang yang sudah merasa tua dan merasa ketinggalan jaman merasa bahwa dana desa sangat memberatkan, sangat menyiksa batin, intinya dana desa membuat banyak kades yang tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.

Sebenarnya tujuan dicairkannya dana desa sangat baik yakni memastikan bahwa Pemerintah hadir dan memberikan dukungan nyata dalam mewujudkan kesejehteraan masyarakat desa. Agar penggunaan dana desa tepat sasaran dan Kades terhindar dari jeratan hukum, maka anak muda wajib turun tangan untuk menjadi Kades. Anak muda identik dengan pekerja keras, dinamis serta adaptif dengan perubahan tentu sangat mendukung percepatan keberhasilan pembangunan desa. Apalagi di era connected society seperti sekarang ini, tentu Kades yang memiliki kemampuan teknologi sangat penting dan mutlak diperlukan untuk memastikan desa tidak tertinggal jauh dengan kota.

Desa Batuan, Sukawati Gianyar memulai sejarah baru. Tahun 2020, tepatnya tanggal 14 Pebruari 2020, seorang anak muda dengan status lajang yang baru berusia 28 tahun dilantik menjadi kepala desa Batuan. Tentu ini adalah berita bagus. Semoga berita menjadi pemantik semangat anak muda lainnya agar mengikuti jejaknya. Sebagai pemimpin di era milenial maka seorang Ari Anggara tahu betul langkah apa yang harus dilakukan.

Sehari menjabat sebagai Kades, sang Kades sudah mengambil 7 kebijakan dan langkah kerja hari pertama. Ketujuh hal tersebut meliputi 1) kebijakan tentang mobil operasional kantor, 2) penerapan pergub Bali No. 97, 3) Lounching hotline pemerintah desa, 4) lounching media sosial pemerintah desa, 5) penghapusan pungutan sukarela pendatang, 6) lounching layanan informasi dan 7) lounching layanan administrasi mendesak di luar jam operasional kantor desa. Ini adalah bukti nyata anak muda sangat dinamis, bekerja cepat dan suka akan perubahan. Jika bukan anak muda mungkin kebijakan ini tidak secepat itu bisa dilaksanakan. Yang paling menggembirakan kebijakan ini dishare langsung ke media sosial. Artinya sang Kades tahu betul media yang efektif dan efisien di era kekinian untuk mensosialisasikan program kerjanya.


BACA JUGA:

  • Ari Anggara, Dari Ketua OSIS, Ketua BEM, ke Kepala Desa

Cerita lainnya datang dari desa Dangin Puri Kauh, Denpasar utara. Seorang anak muda yang memiliki nama Ida Bagus Gede Ganaputra Karang mantan pembalap (drag race) terpilih menjadi kepala desa. Sosok ini menghabiskan masa mudanya dengan berbagai lomba baik di Indonesia maupun di luar negeri. Bapak kelahiran 18 Pebruari 1981 ini memimpin 1.724 KK, dimana 107 KK diantaranya masuk kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) yang kini disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dengan semangat dan pengalaman yang dimiliki sang Kades bertekad untuk mengentaskan kemiskinan warga desanya. Semoga cerita anak muda yang menjadi Kades bisa menjadi virus untuk membuat anak muda lainnya tergerak pulang kampung untuk membangun desa. Sarjana pulang kampung dengan menjadi Kades adalah solusi terbaik untuk membantu pemerintah yakni membangun Indonesia dari desa. Akhir kata, saya ingin mengatakan bahwa saatnya anak muda pulang kampung, saatnya sarjana membangun desa, dan saatnya anak muda menjadi kepala desa. [T]

Tags: balikepala desapemudaperbekel
Previous Post

Sambut “Pangerupukan” di Desa Penuktukan: Ketimbang Sound System, Lebih Baik Tektekan

Next Post

Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

Dunia Alam yang Hanya Terlihat di Layar Kaca

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co