16 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Pikirkanlah Sakit Saat Sehat, Pikirkanlah Sehat Saat Sakit

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
February 23, 2020
in Esai
444
SHARES

Silakan buka semua buku tentang kesehatan dan kedokteran, saya jamin tak satu pun membahas topik seperti judul di atas. Lagipula jika menulis topik medis yang sudah lazim dibahas, saya jamin akan membuat pembaca jemu dan tak tertarik untuk membacanya. Ini mirip dengan penampilan seorang dokter.

Dokter yang rapi konservatif takkan menarik perhatian dibandingkan dengan dokter yang berpenampilan slengean dengan rambut gondrong berwarna plus tindik di telinganya sebelah misalnya. Sudah menjadi satu takdir budaya, masyarakat kita cenderung menilai seseorang dari balutannya semata. Maka seorang dokter pun harus klimis, rapi, wangi pun riang. Namun jika kita simak gaya seorang dokter bernama Sarah Gray, kita dibuatnya takjub. Ia seorang dokter cantik ahli bedah tulang berusia 31 tahun tinggal di Adelaide, Australia dengan tubuh penuh tato dan tindik!


Sarah Gray [Foto IG]

Mengapa kita perlu mikirin sakit justru saat tubuh kita sehat? Strategi ini justru sangat praktis untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan kita. Saat sehat, secara naluriah kita cenderung abai dengan kehati-hatian alias cuek dengan risiko penyakit. Karena saat sehat kita tak kenal dengan rasa nyeri kolik yang menyiksa, sesak yang mencekik, atau demam menggigilkan juga rasa pusing berputar yang mencemaskan.

Yang kita nikmati hanyalah rasa maknyus steak sapi, hangatnya wine, serunya duduk berlama-lama ngobrol bareng sahabat atau sensasi gagahnya berganti-ganti pasangan seks. Segala kenikmatan adalah pangkal ketidakpedulian. Maka pikirkanlah segala sakit itu biar kita siaga.

Bayangan akan nyeri kolik setidaknya membawa kita cukup minum air dan giat berlari. Rasa takut akan sesak yang mencekik niscaya kita sepakat untuk berhenti merokok atau rajin mengenakan masker. Demi tak ngilu semua sendi akibat demam kita kan termotivasi mengenyahkan genangan air dan vertigo yang membuat hidup terasa tak lama lagi membuat kita rutin periksa tekanan darah dan gula.

Jika imajinasi sakit itu belum juga cukup meyakinkan, pergilah dan mendekat kepada mereka yang sudah sakit. Bayangan-bayangan itu akan menjadi lebih mengesankan untuk rasa takut kita. Saat melihat tubuh ODHA yang tersisa tulang, saat rasa kasar kita raba kulit mereka yang gagal ginjal atau mencium bau bangkai kaki penderita diabetes yang membusuk. Motivasi menjadi sehat tak cuma lantaran takut melihat kisah-kisah mengerikan itu, namun segalanya dapat menciptakan kasih sayang untuk memberi dukungan dan simpati kepada mereka. Kasih sayang dalam jiwa manusia adalah terapi tanpa zat kimia untuk sesama maupun diri sendiri.  

Lalu, mungkinkah kita berpikir sehat saat tubuh ini telah terkapar diterjang penyakit? Prinsip inilah yang harus dibangun sebagai modal utama kesembuhan. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Saat didiagnosis satu penyakit, hanya ada 2 hal yang harus dilakukan, yaitu berobat dan berpikir sehat. Sederhananya, jika sakit maka dengan berobat akan sehat.

Seorang pasien tak baik dan tak perlu memikirkan penyakitnya. Itu jatah hanya untuk dokter dan orang sehat. Ini logis, bagaimana mungkin seorang pasien ngerti mikirin penyakit, sementara seorang dokter ahli konsultan yang sudah belajar penyakit hingga 12 tahun dan tetap ikut seminar sampai sekarang saja masih sering bingung dengan penyakit yang ditanganinya? Maka biarin saja dokter berpikir keras soal penyakit sementara pasien cukup pikirkan sehatnya saja. Ini cukup adil!

Pikiran sehat memang terbukti membuat seorang pasien menjadi waras. Misalnya, seorang pasien darah tinggi akan merasa sehat saat mengetahui pasien lain yang menderita diabetes dan kakinya telah diamputasi. Atau pasien diabetes yang bahkan saat kedua kakinya telah dipotong merasa lebih sehat saat menyadari pasien diabetes lain yang harus menjalani terapi cuci darah dua kali seminggu.

Pasien gagal ginjal yang harus cuci darah dua kali seminggu seumur hidupnya pun boleh merasa lebih beruntung ketimbang seorang pasien kanker yang usianya hanya empat bulan lagi. Demikian seterusnya hingga rasa syukur itu membawa seorang pasien menerima dengan ikhlas penyakitnya. Seorang penderita kanker yang dalam empat bulan sisa hidupnya dapat tersenyum ikhlas, menghabiskan waktunya bersama pasangan, anak-anak atau cucunya adalah sebuah kesembuhan yang begitu nyata.

Seorang dokter harus belajar menjadi “pasien” demi menciptakan rasa empati kepada pasien-pasiennya dan seorang pasien harus belajar menjadi “dokter” untuk membangun rasa peduli dengan kesehatannya sendiri. (Obat Bagi Yang Sehat – Kisah-kisah Konyol Ala Dokter, Mahima 2019)  [T]

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co || Satia Guna
Cerpen

Jalan Kehilangan || Cerpen Ozik Ole-olang

by Ozik Ole-olang
January 9, 2021
Penyuluh bahasa Bali Gianyar melakukan identifikasi lontar
Kilas

Awal Tahun, 338 Cakep Lontar Diidentifikasi Penyuluh Bahasa Bali Gianyar

Awal tahun 2021, masih di tengah pandemi Covid-19, Penyuluh Bahasa Bali Kapbupaten Gianyar tetap melakukan konservasi dan identifikasi naskah lontar ...

January 11, 2021
Tari Leko dari Tunjuk, Tabanan, di Tamana Budaya Denpasar
Kilas

Seni Leko dari Tunjuk: “Ngisiang Bayun Timpal”

  DI Desa Tunjuk, Tabanan, terdapat sebuah kesenian tua yang kemudian memberi getaran pada tumbuhnya kesenian lain di desa itu. ...

February 2, 2018
Instalasi DEkde Jaya Putra di Karja Art Space
Khas

Tentang Perupa Bali: #PK, Satu Kelompok Lebay…

JADI, PK adalah sebuah kelompok perupa asal Bali lulusan ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar, dimana empat anggotanya angkatan 2006 – ...

October 13, 2018
Foto: Erwin
Ulasan

Genjek Kolosal, Politik Warna, dan Kebiasaan Buruk Politikus

RIBUAN sekaa genjek dari pelbagai penjuru di tanah Karangasem, Bali, tumpah ruah di Taman Ujung, Karangasem, Rabu (10/8/2016) siang. Ada ...

February 2, 2018
Dayu Ani
Khas

Pangraksa Jiwa dari Dayu Ani, Mengukuhkan Keragaman Nusantara

Festival Tepi Sawah pada Minggu 7 Juli 2019 di Omah Apik Pejeng, Ubud, Gianyar, seakan diberi nyawa berlebih ketika Ida ...

July 10, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Cokorda Gde Bayu Putra || Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Khas

Sosok Alm. Prof. Dr. Tjokorda Rai Sudharta M.A || Pembuka URW Media Tahun 2021

by Cokorda Gde Bayu Putra
January 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

RĀGA: MEMUJA KESADARAN UNIVERSAL SIWA DI KEMULAN

by Sugi Lanus
January 15, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (148) Dongeng (10) Esai (1346) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (307) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (95) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In