15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Kekerasan

IDK Raka Kusuma by IDK Raka Kusuma
February 18, 2020
in Esai
69
SHARES

Dalam gaguritan Katuturan Ki Balian Batur, karya Made Sanggra, diceriterakan Luh Wali menjual nasi. Luh Wali berjualan di Desa Cau. Ada judi sabungan ayam ketika itu. Sedang sibuk melayani pembeli, tiba-tiba seorang lelaki bertubuh pendek tetapi kekar datang ke tempatnya berjualan.

Lelaki itu berjalan terhuyung-huyung. Kata-kata tidak enak didengar berhamburan dari mulutnya. Tiba di depan tempat Luh Wali berjualan, setelah meludahkan dahak berkali-kali, laki-laki itu menyemburkan kata-kata. Kata-kata mana tersembur dengan nada keras.

“Hai kalian yang berbelanja di sini, apa kalian tidak tahu, perempuan ini menjual daging manusia?”

Diam sesaat. Lelaki itu menatap Luh Wali dengan pandangan tajam. Masih dengan nada keras setelah meludahkan dahak berkata, “Mengapa perempuan laknat ini menjual daging manusia? Ayahnya Raja Ngiwa. Setiap malam menggali kuburan dan membawa jenazah yang ada di dalamnya pulang.”

Judi sabungan ayam itu geger seketika. Para penjudi meninggalkan gelanggang menuju tempat Ni Luh Wali berjualan. Di depan tempat Luh Wali berjualan mereka berdiri melingkar memandang dengan tatapan kebencian. Agar tidak dituduh menjual daging manusia, dengan sekuat tenaga Luh Wali menjelaskan. Bukan rasa maklum yang dia terima, tetapi sorakan bernada mempermalukan.

Dalam gaguritan Basur, yang ditulis Ki Dalang Tangsub diceritakan. I Gede Basur datang ke rumah I Nyoman Karang. Tujuannya meminang Ni Sokasti menjadi menantu. Ni Sokasti menolak. I Gede Basur murka. Dengan kekuatan teluh terangjana, Ni Sokasti disakiti.

Hikmah apa yang bisa dipetik dari kedua gaguritan di atas?

Melakukan tindakan kekerasan, bukan saja terjadi sekarang di Bali. Sejak dulu sudah dilakukan. Terbukti, Luh Wali dan Ni Sokasti mengalami hal itu. Bedanya, Ni Sokasti mengalami tindakan kekerasan di rumahnya. Luh Wali ditimpa tindakan kekerasan di tempat umum. Alat yang digunakan tindakan kekerasan juga berbeda. Yang pertama dengan tuduhan menyakitkan. Ini dialami Ni Luh Wali. Lalu dengan teluh terangjana. Ini menimpa Ni Sokasti.

Boleh jadi, terhadap yang diuraikan di atas, muncul pertanyaan. Bukankah indikasi melakukan tindakan kekerasan itu adalah pukulan, tendangan, menyetrika badan, menyiram dengan air keras, memukul dengan benda tumpul, membegal dengan paksa, dan menyiksa? Bisakah mempermalukan dan menyerang dengan ilmu yang pembuktiannya sulit dilakukan bisa dikategorikan dengan kekerasan?

Mempermalukan dengan kata-kata menyakitkan di depan umum, bisa dikategorikan tindakan kekerasan. Sebab, secara langsung membuat sakit hati yang dipermalukan. Tindakan ini lebih keji dari pencemaran nama baik. Pada umumnya, tindakan mencemarkan nama baik, dilakukan tanpa sepengetahuan yang dikenai. Bisa saja melalui fitnah, atau penggunaan sarana informasi teknologi informasi yang tersebar secara luas.

Walau sulit dibuktikan, tindakan menyakiti melalui teluh terangjana dan sejenisnya juga termasuk tindakan kekerasan. Bukankah tindakan ini, menyebabkan yang diserang sakit bahkan nyaris menemui ajal.

Makna apa lagi bisa dipetik?

Dilihat dari sudut korban, perempuan Bali, sejak dulu mengalami kekerasan di ruang publik (masyarakat) dan di ruang pribadi (rumah) pelakunya adalah laki-laki Bali. Gaguritan ini menunjukkan, perempuan Bali adalah sasaran tembak kekerasan yang dilakukan laki-laki Bali. Dan ini, sejak dulu terjadi. Hal ini, hingga kini, walau sudah berkurang, masih terjadi.

Dilihat dari sisi pelaku, lelaki Bali, menempati posisi sebagai tokoh antagonis yang tega, telah termodifikasi sejak dulu. Sebagai figur antagonis yang tega melakukan kekerasan telah tercatat sejak dulu. Tertunjukkan pula, betapa kuasa patriarki telah berurat berakar. Betapa kuasa patriarki yang menyebabkan lahirnya tindakan kekerasan telah lama tertanam di tanah Bali. Tertanam dan tumbuh dengan subur sebagai pohon.

Hingga kini, pohon itu masih ada, tetapi secara perlahan tumbang. Ditumbangkan oleh kemajuan pendidikan. Ditumbangkan oleh pengertian lelaki Bali yang semakin terbuka: perempuan Bali juga makhluk ciptaan Tuhan yang harus diberi tempat yang layak. Tempat yang layak di sisi lelaki Bali terhadap hak-hak azasi manusia yang menempatkan insan ciptaan Tuhan dalam posisi sejajar. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Ditumbangkan oleh kesadaran: kuasa patriarki di Bali adalah kuasa untuk melindungi. [T]

Tags: balikekerasansastra
IDK Raka Kusuma

IDK Raka Kusuma

Lahir di Klungkung, 21 November 1957. Menulis dalam bahasa Bali dan Indonesia

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Peserta Puu.I.See di Canasta Creative Space
Khas

Black Out Poetry: Menemu Puisi dalam Berita Koran –Catatan Puu.I.See di Canasta

Puu.I.See adalah satu program di Canasta Creative Space, Jalang Tukad Sanghyang  No.2, Panjer, Denpasar, beranggotakan kawan-kawan muda yang gemar sastra, ...

May 30, 2019
Lawar kelungah khas Negaroa, Jembrana, Bali
Esai

Lawar Kelungah Khas Negaroa, “Pokok Jaan Pesa!”

Lawar kelungah, ya, lawar yang selalu bisa ditemukan di Jembrana, Bali barat, alias di wilayah Negaroa. Di daerah lain mungkin ...

September 13, 2019
Pendekatan Dialogis Sokola. Gambar dalam tulisan ini diambil saat pameran seni yang diadakan di Kulidan Kitchen and Space tanggal 12 Februari 2020
Esai

Pendekatan Dialogis Pendidikan

Pendekatan Dialogis Sokola. Itu judul ilustrasi dalam tulisan ini yang diambil saat pameran seni yang diadakan di Kulidan Kitchen and ...

December 5, 2020
Ulasan

Menyusuri Istilah “Ajeg Bali” yang Katanya Menjadi Benteng Pulau Dewata

Malam itu langkah kaki menuntun saya sampai ke area Ksirarnawa, Art Centre. Tentu bukan tanpa alasan saya bisa sampai disini. ...

February 9, 2021
Esai

Para Dewa Yang Cacat

Dewa Indra disebut bahu locana, artinya bermata banyak. Banyak itu berapa, tidak dijelaskan lebih lanjut. Meski banyak matanya, Indra yang ...

June 25, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In