18 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli, I Ketut Eriadi Ariana atau Jero Penyarikan Duuran (paling kiri), Eka Guna Yasa (tengah), Wiwin Suyasa (nomor dua dari kanan) bersama panitia diskusi.

Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli, I Ketut Eriadi Ariana atau Jero Penyarikan Duuran (paling kiri), Eka Guna Yasa (tengah), Wiwin Suyasa (nomor dua dari kanan) bersama panitia diskusi.

Setelah Pergub 80/2018, Adakah Bahasa Bali Aga Diberi Panggung Bukan Dipunggungi?

tatkala by tatkala
February 17, 2020
in Kilas
170
SHARES

Di tengah semarak keberadaan bahasa Bali pasca Pergub 80/2018, terdapat pertanyaan yang mungkin jarang dikemukakan; “Adakah bahasa Bali Aga diberikan panggung bukan dipunggungi?”

Pertanyaan itu muncul dari dosen Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum., ketika ia membawakan materi dalam Diskusi Bersama Peradah (DIPA) Bangli #5 dan Workshop Penulisan Puisi Bali Modern di Museum Gunung Api Batur, Batur Tengah, Kintamani, Bangli, Sabtu 15 Februari 2020.

Acara DIPA itu diselenggarakan DPK Peradah Indonesia Bangli bekerjasama dengan Komunitas Bangli Sastra Komala dalam rangka turut menyemarakkan Bulan Bahasa Bali 2020. Acara yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Dikpora) Bangli, I Nengah Sukarta.

Eka Guna Yasa yang dikenal sebagai akademisi muda asal Selat Tengah, Susut, Bangli itu mengatakan, Bangli dengan geografisnya sedemikian rupa memiliki dua sub dialek besar, yakni bahasa Bali Aga dan bahasa Bali Dataran.

Bahasa Bali dialek Aga berkembang di desa-desa di Penungan Kintamani, seperti di Satra, Satra, Dausa, Bantang, Sukawana, Batur, Songan, Kedisan, Bayung Gede, dan daerah lainnya. Sedangkan bahasa Bali dialek Dataran tersebar di kawasan Bangli dengan pusatnya di Kota Bangli.

Bahasa Bali Aga dinyatakan sebagai kelanjutan bahasa Bali Kuno, sedangkan bahasa Bali Dataran adalah dialek yang lahir dan dipengaruhi oleh masyarakat Majapahit yang datang besar-besaran ke Bali pasca ekspansi Majapahit 1343. 

Bahasa Bali Aga memiliki kesejarahan lebih tua dibandingkan bahasa Bali Dataran. Pewarisannya dari bahasa Bali Kuno terlihat seperti penggunaan ‘aku’  yang ditemukan di Satra maupun variasinya berupa ‘ake’ (Songan) dan ‘oke’ (Batur) untuk merujuk orang pertama berasal dari kata ‘aku’ dalam bahasa Bali Kuno yang telah tersurat dalam prasasti-prasasti Bali Kuno. Pengucapan bunyi ‘a’ pada bunyi akhir kata-kata berfonem ‘a’ juga menjadi karakter dari bahasa Bali Aga. Pengucapan ini berbeda dengan dialek Bali Dataran yang mengucapkan kata berakhiran ‘a’ cenderung dengan ‘ə’.

“Di tengah semarak keberadaan bahasa Bali pasca Pergub 80/2018, kita kemudian bertanya, adakah bahasa Bali Aga diberikan panggung, bukan dipunggungi? Ini penting dilestarikan, sebab bahasa adalah cerminan karakter. Bahasa adalah suluh hidup, dan suluh idep (pikiran),” terangnya.

Selain Eka Guna Yasa, dalam diskusi itu dihadirkan juga Direktur Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark, I Gede Wiwin Suyasa untuk memberikan materi, terutama dari sudut pandang geologi dan pariwisata.

Wiwin Suyasa, menilai keanekaragaman dialek itu sangat potensial dikembangkan mendukung status Batur sebagai bagian dari Geopark dunia. “Keragaman bahasa adalah modal besar untuk pariwisata, keunikan ini akan . Makin banyak modal, makin besar peluang dikembangkan,” katanya. 

Di tengah potensi besar itu, pihaknya mengakui memang belum ada pemanfaatan daj keterhubungan. “Sebagai contoh cerita Kang Cing We, itu kan cerita besar, yang sejak abad ke-8 sudah eksis, namun hingga saat ini belum terhubung, belum terkumpul,” ucapnya.

Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli, I Ketut Eriadi Ariana (Jero Penyarikan Duuran) mengatakan pelestarian bahasa Bali dialek Aga penting dilakukan. Dikatakan, saat ini ada fenomena keengganan menggunakan bahasa Bali dialek Bali Aga. Di tataran pergaulan dialek bahasa ini dipandang kasar, padahal itu adalah kearifan lokal yang memiliki nilai luhur bagi masyarakat pewarisnya.

“Jika ini hilang, akan menghilangkan kebudayaan masyarakat itu pula. Itu sebabnya kami berupaya mengangkat wacana ini ke publik, agar timbul kesadaran bahwa dialek bahasa ini penting sebagai identitas sekaligus potensi yang bisa dikembangkan,” terangnya.

Ketua Panitia, I Nyoman Diana, menyatakan hal senada. Menurutnya bahasa Bali dialek Bangli adalah identitas orang Bangli. “Desa-desa di Bangli memiliki banyak perbedaan bahasa, mulai dari kosakatanya, hingga dialeknya. Orang luar Bangli suka menirunya, sehingga kami berharap hal ini jangan dilupakan, kita jaga sebagai identitas desa atau kekhasan desa,” ucap pemuda asal Desa Songan ini. [T] [*]

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
E.Alexander Power/Wikipedia
Esai

“Menjeepee” – Cerita Nyepi dalam Catatan Wartawan Amerika Pertama ke Bali

Dua tahun sesudah Perang Dunia I berakhir, seorang wartawan perang Amerika Serikat mendarat beserta rombongannya di Boeleleng dengan sedikit kecewa. ...

March 19, 2019
Esai

Apa Kabar Fotografer Teater Bali?

Bicara soal fotografi, tentu perbincangan tak jauh-jauh tertuju pada yang namanya kamera. Saat melihat orang menenteng kamera, khususnya ketika saya ...

December 23, 2019
Salah satu lukisan di Kertha Gosa, Klungkung
Esai

Di Mana Kertha Gosa, Di Mana Pengadilan Agama dan Adat itu Kini?

SALAH satu bangunan bersejarah di Klungkung, Bali, yang terkenal adalah Taman Kertha Gosa, terletak di jantung Kota Semarapura. Bangunan yang ...

February 2, 2018
Penulis dan anaknya
Esai

Kakek-Nenek Sayang Cucu Boleh Saja, Tapi… Yuk Belajar Parenting, Biar Tak Sesat Pikir

Memiliki anak dan kemudian menjadi orang tua, tentu jadi hal yang diidam-idamkan bagi siapa pun pasangan yang sudah menikah. Biasanya ...

May 30, 2020
Esai

Belajar Akuntansi, Tak Sekadar Menghitung “Uang Angin”, juga Belajar Kehidupan

Bagi kalangan umum,  akuntansi itu identik dengan uang, keuangan, atau Inggris-nya money, atau Arab-nya fulus. Bahkan ada yang agak ngejek-ngejek ...

March 12, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gus Bass [Foto dokumentasi penulis]
Esai

Gus Bass, Bumbu Sate dan Tempe | Catatan Orang Tua tentang Menu untuk Anak

by Gus Surya Bharata
January 17, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1349) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In