9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Melawat ke Flores [4]: Enam Jam di Atas Motor

I Komang Gde SubagiabyI Komang Gde Subagia
February 21, 2020
inTualang
Melawat ke Flores [4]: Enam Jam di Atas Motor

Perjalanan Naik Motor Selama Enam Jam Bersama Leonardus Jalo [Foto: IK Gde Subagia]

7
SHARES

Baca juga:

  • Melawat ke Flores [1] : Perjalanan Dimulai Dari Labuan Bajo
  • Melawat ke Flores [2]: Mengarungi Perairan Komodo
  • Melawat ke Flores [3] : Masih di Perairan Komodo

Sudah beberapa hari terakhir ini saya berada di Labuan Bajo. Waktunya untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan saya berikutnya adalah Ruteng. Tapi, sebelum sampai di Ruteng saya akan ke Wae Rebo, sebuah kampung tradisional di Manggarai.

Teman Baru

Namanya Leonardus Jalo. Panggilannya Leon. Lelaki 23 tahun ini berasal dari Ruteng, Manggarai. Ia pegawai hostel tempat saya menginap. Hari terakhir di Labuan Bajo, saya meminjam motornya untuk keliling-keliling cari makan.


Saya (penulis) bersama Leon

Saya mengajaknya pergi ke Wae Rebo. Lokasinya dekat dengan Satarmese, kampung halamannya. Sebagai orang asli Manggarai, ia belum pernah ke sana. Kebetulan ia akan libur dua hari ke depan. Dan ia bersedia ikut.

Bergerak ke Timur

Jam lima pagi di hari berikutnya, Leon sudah siap. Bensin di motornya sudah penuh. Helm untuk saya pun dibawakannya. Kami kemudian berangkat, saat pagi belum terang benar.

Keluar kota Labuan Bajo ke arah timur. Menyusuri Jalan Raya Trans Flores. Yang tak ramai. Yang berkelok-kelok. Mendaki dan menuruni bukit. Makin lama udara makin dingin.


Pegunungan di Manggarai yang Lebat Membuat Sungai-sungainya Mengalirkan Air Sepanjang Musim [Foto: IK Gde Subagia]

Kondisi Flores ke arah timur sungguh berbeda. Jika di Labuan Bajo kering dan gersang, ke arah timur justru hijau dan sejuk. Perbukitan tak lagi ditumbuhi padang ilalang. Berganti menjadi pepohonan hutan yang rapat.

Jembatan-jembatan yang saya lalui sungainya mengalirkan air. Rasanya, banyak sumber mata air di bukit-bukit ini. Maka tak salah, ada air mineral produk Manggarai yanng mendapatkan airnya dari sini. Namanya Ruteng. Nama produk yang sama dengan nama ibukotanya.

Insiden Pecah Ban

Ban motor bagian belakang tiba-tiba bocor. Pantas saja dari tadi oleng. Kami berhenti. Melihat kondisinya. Bocor total. Motor tak bisa dinaiki berdua. Kalaupun dinaiki sendiri, agak dipaksa dan pelan-pelan.

Saya turun. Leon menuntun motornya. Kondisi di jalan sepi. Rasanya akan susah mendapatkan bengkel tambal ban. Di sekitar kami hutan, ladang, dan sawah. Sesekali rumah-rumah penduduk. Wilayah ini namanya Mbliling. Karena ada sekolah negeri dengan papan namanya yang saya lewati.

Leon saya minta mengendarai motornya saja. Mencari tukang tambal ban di depan. Saya akan berjalan menyusulnya di bekakang. Ada sekitar dua kilometer saya berjalan kaki. Long march. Sampai akhirnya menyetop seorang pengendara motor. Ia saya boncengi menyusul Leon.

Akhirnya saya melihat Leon di sebuah bengkel tambal ban. Di pinggir jalan yang sepi. Di sebuah pertigaan jalan yang akan menuju ke Danau Sano Nggoang. Tapi bengkelnya tutup. Sial. Beberapa pengendara motor yang bannya bocor juga saya lihat kebingungan.

Tiga puluh menit menunggu tukang bengkel yang tak kunjung datang, Leon akhirnya lanjut mencari bengkel. Saya menunggu saja di depan bengkel yang sudah tutup ini.

Sambil menunggu, saya sempatkan menulis. Juga mengirimkan kabar ke istri. Tentang kondisi dan posisi. Mumpung ada sinyal internet.

Di banyak titik di Flores, sinyal internet sangat susah didapatkan. Saya masih setia memakai kartu provider warisan tempat kerja saya dulu. Walaupun jangkauannya di Flores terbatas. Kalau kartu provider lain, sepertinya jangkauannya lebih luas.

Dari Lembor ke Nanga Lili

Sejam menunggu, akhirnya Leon datang. Motor sudah normal kembali. Perjalanan pun dilanjutkan. Kami sampai di sebuah kota kecamatan, Lembor. Di sini kami istirahat makan. Sudah lapar. Tadi pagi saya hanya sarapan roti tawar dan air putih saja.

Kami akan menuju Denge. Sebuah kampung terakhir yang bisa diakses kendaraan bermotor, sebelum ke Kampung Wae Rebo. Jalur umum menuju Denge adalah melalui Kota Ruteng. Tapi Leon mengajak lewat Nanga Lili saja.

Nanga Lili adalah desa yang lokasinya tak jauh dari pesisir selatan Pulau Flores. Daerahnya kering dan panas. Di beberapa garis pantai, banyak ada perahu nelayan. Juga ikan-ikan yang sedang dijemur.


Salah Satu Pemukiman di Nanga Lili [Foto: IK Gde Subagia]

Selalu Berjumpa Otokol

Jalan yang kami tempuh sepi. Hanya satu dua kendaraan melintas. Salah satunya adalah otokol. Atau oto kayu. Kendaraan penumpang khas di Flores. Berupa truk yang bak belakangnya dimodifikasi dengan tempat duduk.

Yang unik, hampir semua otokol memutar musik dengan kencang. Bahkan ada yang saya lihat memiliki loudspeaker yang arah suaranya keluar. Dari jauh, musiknya sudah terdengar. Saya selalu menebak, ini pasti otokol.

Otokol, Moda Transportasi yang Umum Dijumpai di Flores [Foto: IK Gde Subagia]

Menyusuri Pantai Selatan

Setelah melewati Nanga Lili, tibalah kami di pesisir selatan. Deburan ombak sudah terlihat dan terdengar jelas. Jalan menuju Denge akan menyusuri pantai ke arah timur.

Kondisi jalan tak begitu baik. Karena jalan adalah jalan pedesaan. Udara bertambah panas khas pesisir. Angin bertiup kencang.


Leon dan motornya [Foto: IK Gde Subagia]
Setelah Melewati Desa Nanga Lili, Jalan Menuju Dintor Menyusuri Pantai Selatan [Foto: IK Gde Subagia]

Pemandangan di pesisir selatan ini membuat perjalanan kami tak membosankan. Pantai berpasir atau berkerikil dengan deburan ombak. Kadang berganti menjadi terjal dengan ombak-ombak yang ganas.

Di seberang lautan, ada satu pulau. Namanya Pulau Mules. Pulau dengan hamparan bukit berbatu, padang rumput, dan pepohonan dataran rendah.

Leon sepertinya senang. Sebagai orang Manggarai asli, ia tak pernah lewat sini. Hanya dengar cerita dari temannya yang pernah ke sini. Yang bersepeda motor di pesisir pantai dengan pemandangan indah.


Pemandangan di Pesisir Selatan Flores. Tampak di Kejauhan Pulau Mulas [IK Gde Subagia]

Dari Dintor ke Denge

Akhirnya kami sampai di Desa Dintor. Tempat persimpangan jalan yang akan ke Denge atau ke Ruteng. Jika ke Denge, jalan mendaki ke utara. Jika ke Ruteng, maka tinggal meneruskannya ke timur, berlanjut menyusuri pantai.

Jauh di utara, pegunungan menghijau tertutup kabut tebal. Juga mendung. Kami tetap memacu motor ke atas. Hingga tiba di Denge, kampung terakhir sebelum Wae Rebo.

Setelah sampai di Denge, kami memutuskan memacu motor terus. Menuju ujung aspalnya yang terakhir. Tak ada pemukiman yang dilewati lagi. Hutan semua. Jalan menanjak berkelok-kelok.


Ujung Jalan Aspal Kampung Denge Berupa Jembatan, yang Susah Dilalui Kendaraan Bermotor [Foto: IK Gde Subagia]

Kabut makin tebal. Mendung membuat hari makin gelap dan muram. Untuk ke Wae Rebo, kami harus mendaki. Berjalan kaki. Menyusuri hutan. Di jalan setapak berupa tanah dan bebatuan. Selama dua sampai tiga jam ke depan.

Melihat alam yang menampakan wajah tak bersahabat, Leon terlihat ragu. Saya membebaskannya. Terserah ia saja. Mau ikut mendaki ke Wae Rebo, boleh. Mau kembali ke Labuan Bajo, juga saya persilahkan. Dalam hati, saya berharap ia ikut. Setidaknya ada yang menemani saya dalam perjalanan ke atas.

Sementara itu, gerimis mulai turun. [T]

Manggarai, Juni 2019


BACA SELANJUTNYA:

  • Melawat ke Flores [5] : Singgah ke Wae Rebo
Tags: FloresIndonesia TimurLabuan Bajoperjalanan
Previous Post

LPD, Sahabatnya Orang Desa

Next Post

Mari Pelihara Babi Hitam Agar Kembali Jadi Tuan Rumah di Bali

I Komang Gde Subagia

I Komang Gde Subagia

Biasa dipanggil Gejor. Suka menulis. Suka memotret. Suka jalan-jalan. Suka tidur. Tinggal di Denpasar.

Next Post
Mari Pelihara Babi Hitam Agar Kembali Jadi Tuan Rumah di Bali

Mari Pelihara Babi Hitam Agar Kembali Jadi Tuan Rumah di Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co