27 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Para pembicara dalam Diskusi Pelinggih dan Kloset di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Senin 10 FEbruari 2020

Para pembicara dalam Diskusi Pelinggih dan Kloset di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Senin 10 FEbruari 2020

Pelinggih Bersanding Kloset dan Sesat pada Rasa – [Dari Diskusi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja]

tatkala by tatkala
February 11, 2020
in Kilas
15
SHARES

Masyarakat Bali saat ini membaca fenomena pelinggih yang bersanding dengan kloset sebagai hal yang “sesat”. Sesat itu ada pada ranah rasa.

Itu antara lain yang dikatakan mantan Pembimas Hindu Yogyakarta yang juga dosen di STAHN Mpu Kuturan, Ida Bagus Wika Krisna S.Ag, M.Si. dalam diskusi yang digelar Jurusan Brahma Widya, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, di kampus Jalan Kresna Singaraja, Senin 10 Februari 2020.

Ida Bagus Wika menyebut jika Agama Hindu sejatinya adalah agama yang bertumpu pada rasa, tidak doktriner, fleksibel sesuai dengan desa, kala, patra.

Namun, jika dikaitkan dengan fenomena Pelinggih dan Kloset, hal itu tidak dapat di-judgement salah atau benar. Hanya saja, dirinya menegaskan bila fenomena itu adalah sesuatu hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan, yang telah disepakati. Landasan konsep yang sudah disepakati dan kemudian menjadi kepercayaan masyarakat.

“Masyarakat cenderung menganggap salah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dan rasa-nya yang tidak sepaham. Pemahaman pelaksaan keagamaan masyarakat Hindu sejatinya harus dikembalikan pada Darsana, Nyaya Darsana,” jelasnya.

Pihaknya berharap, masyatakat di Bali lebih bijak melihat fenomena ini. Terlebih, Agama Hindu selalu mendahulukan wiweka. “Sehingga bisa menimbang baik dan buruk dari sebuah persoalan,” pungkasnya.

***

Fenomena pelinggih bersanding kloset memang sempat menghebohkan masyarakat di Bali dan beberapa kali diberitakan di media massa di Bali. Fenomena inilah yang kemudian diangkat menjadi topik dalam diskusi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja itu.

Selain Ida Bagus Wika, dihadirkan juga pembicara Plt Ketua PHDI Buleleng, Dr. I Gede Metera, M.Si, dan Putu agus Panca Saputra selaku penekun spiritual.

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Peradah Bali, KA. Widiantara inipun berlangsung hangat. Tak hanya dihadiri mahasiswa, diskusi ini juga menarik perhatian sejumlah mayarakat yang ingin mendapat penjelasan terkait fenomena yang hangat dibicarakan di media sosial ini.

Dalam penjelasannya, Gede Metera menyebut jika masyarakat Bali sejatinya sudah memiliki pemahaman tentang konsep Tri Mandala sejak abad IX. Perkembangan kehidupan masyarakat yang berkembang, semakin menyempitnya lahan yang dimilik.,

Lambat laun, menyebabkan masyarakat mulai melakukan perubahan pengaturan-pengaturan terhadap wilayah Tri Mandala. masyarakat sebut Metera mulai mengintegrasikan beberapa aspek infrastruktur seperti kamar dengan toilet. Proses integrasi ini dapat diterima karena tidak memasuki ranah keagamaan dan ketuhanan.

Masyarakat pun secara rasa dan kesadaran keagamaannya telah mampu memilah dan membedakan aspek-aspek spiritual atau benda-benda suci diletakkan pada wilayah-wilayah utama mandala sebagai wilayah suci.

“Sehingga perasaan masyarakat Hindu Bali ketika melihat fenomena pelinggih yang bersanding dengan kloset akan merasa terganggu sampai penolakan secara individu berkaitan dengan ekspresi keagamaan yang dianggap salah,” ujarnya.

Lanjut Metera, pihaknya mengaku bangga dengan karakter masyarakat Hindu khususnya di Bali. Sebab, mereka telah ditanamkan bahwa kehidupan harmonis dan perdamaian adalah hal yang patut dijunjung tinggi. Sehingga penolakan-penolakan tersebut tidak memunculkan aksi kekerasan,“Jadi, Agama Hindu memiliki konsep suci dan bersih, diharapkan masyarakat Hindu Bali tidak menempatkan benda-benda yang tidak suci pada areal suci,” imbuhnya.

Sementara itu, Putu agus Panca Saputra selaku penekun spiritual menyebut jika Pedoman agama Hindu di Bali senantiasa berlandaskan Tattwa, Susila dan Acara. Menurtnya, segala hal mungkin akan benar ketika kita kaitkan hal tersebut dengan tattwa.

Namun terkait menyandingkan pelinggih dengan kloset akan salah jika dilihat dari sisi etika. Sejauh ini dalam membangun insfrastruktur di Bali senantiasa didasari atas Asta Kosala Kosali.

“Fenomena pelinggih-kloset katanya diterima setelah menrima pawisik. jadi jangan percaya sepenuhnya dengan pawisik. Karena Pawisik memiliki klasifikasi yaitu, pawisik yang muncul dari dunia atas, misalnya, Dang Hyang dan Pitara. Sedangkan pawisik yang muncul dari pawisik dunia bawah, yaitu sabda dari para butha,” jelsnya.

Agar tidak menelan mentah-mentah, pawisik itupun harus diklarifikasi kembali. Sruti dan Smerti, SIla, dan Atmanastuti. “Apapun yang berkaitan dengan agama itu seharusnya dimaknai dalam konteks sastra,” tutupnya. [T] [*][H.Mar]

Tags: balihinduSTAHN Mpu Kuturan
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Ulasan

Menunggu Liga Inggris, Menunggu Perang “Taksu” Para Aktor

HIRUK-PIKUK perhelatan akbar sepakbola yang begitu menyedot antusiasme dunia dalam sebulan terakhir usai sudah. Piala Eropa (Euro) dan Copa America ...

February 2, 2018
Melangkah ribuan anak tangga menuju Puncak Lempuyang (foto: dok penulis)
Khas

Menuju Puncak Lempuyang, Sehat Rohani-Jasmani, Mencari Anak Tangga Terakhir

Kalau ingin sehat jasmani-rohani, sering-seringlah nangkil ke Pura Luhur Lempuyang di Kecamatan Abang, Karangasem, Bali. Mendaki ribuan anak tangga dengan ...

June 9, 2019
Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Esai

Mendukung Pendirian Stiti Loka LPD Bali

Gubernur Bali I Wayan Koster memiliki program kerja yang tertuang dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kalimat sakral tersebut ...

April 20, 2020
Ulasan

7 Pria, 4 Babak, 1 Marlina – Ulasan Film

  MARLINA. Tubuhnya tinggi semampai, raut wajahnya sendu menanggung berat kesedihan. Dia hidup dalam sunyi setelah ditinggal suami dan calon ...

February 2, 2018
Esai

Merantau ke Tanah Kelahiran

Judulnya aneh ya? Masa merantau ke tanah kelahiran? Maksudnya mungkin pulang kampung ya? *** Percaya atau tidak, judul itu mewakili ...

September 7, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Bermain sky di Jepang {foto Riris Sanjaya]
Khas

Bermain Ski ala Pandemi di Awal 2021 | Kabar dari Jepang

by Riris Sanjaya
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Filosofi Luluh Sate

by Made Adnyana Ole
January 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1362) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In