31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ancaman Terhadap Burung Endemik Bali Dalam Karya Seni Digital

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
January 31, 2020
inUlasan
Ancaman Terhadap Burung Endemik Bali Dalam Karya Seni Digital

Karya I Kadek Adi Putra Wijaya

26
SHARES

Pada Tanggal 29 Desember 2019, Kulidan Kitchen mengadakan pameran bertema illegal trade. Ketua panitia pameran adalah I Putu Adi Putra Wiwana. Di artikel ini, karya yang akan dibahas adalah suatu karya digital yang dibuat oleh I Kadek Adi Putra Wijaya. Dia memberi judul karyanya yaitu Ketidakterimaan.

Deskripsi

Di Dalam karya ukuran panjang 60 cm dan lebar 85 cm terdapat dua objek utama.  Objek pertama dalam karya ini adalah burung jalak bali berbulu putih dengan kelopak mata biru dan berparuh kuning. Burung jalak bali dalam karya ini ditampilkan seperti para dewa dalam mitologi yang dibuktikan dengan adanya gelang emas di masing masing sayapnya. Di lehernya ia mengenakan hiasan berwarna sama seperti di gelangnya. Pada dahi burung, terdapat ornamen ukiran berwarna kuning mengkilap dan batu permata merah di tengahnya. Burung diantromorphisasi (dilukiskan berperilaku seperti manusia) pada objek kedua.

Objek tersebut merupakan seorang manusia. Latar lukisan berupa langit berwarna gelap dan petir yang menyambar membuat suasana di dalam lukisan ini tegang. Burung jalak bali menampilkan kemarahan dengan menancapkan kedua kakinya yang memiliki cakar di kepala manusia. Manusia dalam lukisan ini menjadi sasaran kemarahan karena sifat serakahnya dan merusak yang mengancam kelestarian jalak bali.

Bentuk , Medium dan Komposisi

Karya ini dibuat dengan medium digital sehingga hasilnya berbeda dengan karya seni lukis yang menggunakan cat atau tinta. Corak warna objek kedua yaitu manusia sama dengan yang biasa dilihat di poster poster tercetak.

Pada objek pertama burung jalak bali, terdapat pola irama yang teratur yaitu bulu bulu burung pada sayap. Bulu bulu tersebut dilukis sesuai dengan polanya di mana ujung atas bulunya hitam dan bawahnya putih. Ujung bulu berwarna hitam terlihat jelas karena burung dilukiskan sedang mengepakkan sayapnya.

Interpretasi

Karya seni I Kadek Adi Putra Wijaya  membawa suatu pesan bagi orang ornag yang mengamatinya. Pesan tersebut berupa terancamnya Jalak Bali. Di Bali , selain Jalak Bali berbulu putih terdapat juga burung endemic yang hanya hidup di pulau Bali saja yaitu Jalak Tunggir Abu. Dua spesies burung ini adalah yang paling unik di dunia karena tingkat endemisnya. Karena keunikan geografis dan keindahannya, dua spesies ini sering dijadikan objek perdagangan. Pada tahun 2017, populasi jalak tunggir abu diperkirakan antara 50 ekor hingga 250 ekor, sebagian besar hidup di taman nasional Bali barat (1).

https://3.bp.blogspot.com/-ktxoai1Fhww/WZQYCVlYi_I/AAAAAAAAnyc/dSG_MdKEWF0APH-Ffze9lNbb-Un5aI4nACLcBGAs/s1600/Acridotheres%2Bmelanopterus.jpg

Foto: Jalak Tunggir Abu (2)


Burung burung ditangkap dari habitat aslinya, dikurung lalu dijual. Seorang oknum menawarkan jalak bali via facebook seharga 1,2 juta per ekor(3). Setelah ditelusuri oleh pihak berwenang, si penjual tidak memiliki ijin resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam untuk meperdagangkannya.

Menurut data birdlife International, organisasi konservasi burung dunia, dua spesies ini statusnya terancam punah ( Critically Endangered ).

Leucopsar rothschildi Bali Myna Sturnidae (Starlings) CR
 Acridotheres melanopterus Black-winged Myna Sturnidae (Starlings) CR

Sumber Tabel:  Birdlife International(4)

Catatan : Bali Myna adalah jalak bali. Black-winged Myna merupakan nama Inggris dari jalak tunggir abu

 Selain perdagangan, factor yang mengancam keberlangsungan hidup dua spesies burung ini adalah tutupan hutan di Bali yang kurang dari 35% total luas pulau Bali.  Habitat kedua burung ini yang paling ideal adalah hutan , oleh karena itu hutan perlu dipulihkan untuk menjaga kelestarian burung dalam jangka panjang. Populasi jalak bali tahun 1912 diperkirakan 900 ekor (5).Pada tahun 2019, di  Taman Nasional Bali Barat, populasi Jalak Bali mencapai 236 ekor di alam bebas. Di penangkaran, jumlahnya 390 ekor. Taman Nasional Bali Barat menargetkan populasinya mencapai 500 ekor di tahun tahun berikutnya(6).

Dari infomasi di atas dapat disimpulkan bahwa dua spesies burung langka di Bali ini sebagian besar tinggal di taman nasional Bali Barat . Meski sudah melibatkan masyarakat setempat dan lembaga nirlaba seperti Yayasan Begawan dalam menangkarkan burung , untuk jangka panjang perlu dilakukan restorasi hutan di kabupen kabupaten Bali untuk menyediakan habitat ideal bagi keragaman hayati dua burung tersebut. Selain itu hutan yang mejadi habitat utama burung ini merupakan cadangan air bagi penduduk.

Konservasi burung jalak bali dan tunggir abu di masa depan bukan hanya untuk pameran saja dimana hewan tersebut menjadi objek pariwisata tetapi juga mendatangkan manfaat lain yaitu pemulihan lingkungan dan manfaat ekologis bagi masyarakat sekitar sehingga motivasi pelestarian semakin besar. Model penggunaan hutan oleh masyarakat yang dapat koeksis secara harmonis dengan satwa liar harus dijadikan bahan kajian ilmiah untuk diterapkan sehingga perluasan hutan demi satwa liar Bali dapat dilakukan. Koridor hijau yang membentang dari taman nasional Bali Barat hingga Karangasem Utara perlu didirikan untuk melindungi sumber air di Bali karena sebagian besar hulu sungai berasal dari sini. Bentang lahannya adalah pegunungan dan perbukitan. Hutan menyediakan pepohonan bagi jalak bali dan jalak tunggir abu untuk bersarang, beristirahat , bermain dan mencari makan dari buah buahan

Di dalam koridor hutan yang saling terhubung dan tidak terisolir, komunitas lokal dapat memanfaatkannya untuk menambah penghasilan. Mereka dapat memanfaatkan kayunya secara berkelanjutan untuk bahan kerajinan. Di hutan, pohon kopi dan kakao dapat ditanam dibawah pohon pohon besar dan diantara tanaman tanaman lainnya. Sistem ini dinamakan rustic. Ekosistem yang ada disebut hutan kopi kakao bukan perkebunan. Sistem rustic pembudidayaan kakao dan kopi menyediakan kanopi bagi beragam spesies hewan hutan.

Hasil gambar untuk range of cacao systems extant

Sistem Rustic Cacao(7)


 Model agroekologi diterapkan di sini untuk kelestarian hutan. Tanaman kopi dan kakao adalah tanaman hutan hujan tropis yang berevolusi di dalam ekosistem tersebut selama jutaan tahun. Penanaman kopi dan kakao model ini membutuhkan banyak tenaga kerja oleh karena itu ini memberikan makna esensial bagi komunitas setempat. Di lahan ini, pekerja mendapat asupan gizi dari penanaman sayur sayuran dan buah buahan.  Kompleks agro ekologi hutan Bali yang mana mereka memanfaatkan untuk kerajinan dan pangan dengan pengelolaan dilakukan oleh para pekerja yang tinggal di lingkungan itu akan memberikan masa depan yang lebih terjamin karena sarana produksi dan distribusi dikelola langsung oleh mereka bukan melalui perantara. Para pekerja di hutan inilah yang menjadi pelestari dan pelindung satwa pulau Bali. 

Pekerjaan yang dilakukan dengan kondisi seperti ini jauh lebih bermakna daripada menjadi tenaga yang dibayar oleh pihak lain dengan kondisi masa depan rentan karena maraknya outsourching, tenaga lepas dan kontrak. Jumlah petani dan pengrajin di Bali yang berperan dalam konservasi burung dapat meningkat. Bahan kerajinan, coklat, kopi, sayuran serta kerja yang dihasilkan berkualitas bagi pekerja itu sendiri dan menjaga kelestarian stawa liar serta memulihkan hutan Bali yang merupakan sumber air.

Untuk proses distribusi dari pekerja menuju konsumen di kota kota pulau Bali hingga seluruh Indonesia bahkan luar negeri diperlukan sistem perdagangan adil. Konsumen , terutama di Indonesia dan luar negeri yang akan membeli produk kopi, kakao dan produk kerajinan kayu mesti mengenal para pekerja yang merawat tanaman tersebut, mengetaui kondisi mereka dan peran mereka dalam merawat ekologi.

Sumber:

  1. Jalak Tunggir Abu, Burung Langka yang Terancam Punah. Agustus 2017.https://www.portalhijau.com/2017/08/jalak-tunggir-abu-burung-langka-yang.html
  2. Ibid
  3. Penjualan Ilegal Satwa Bali Marak Via Facebook, Begini Fakta Dibaliknya. 18 April 2018. https://bali.tribunnews.com/2018/04/18/penjualan-ilegal-satwa-langka-di-bali-marak-via-facebook-begini-fakta-dibaliknya?page=1
  4. http://datazone.birdlife.org/species/results?cty=100&rlCR=Y&rec=N&vag=N&hdnAction=ADV_SEARCH
  5. Cerita Desa Sibangkaja yang Jadi Kampung Jalak Bali. Raras Prawitaningrum. https://news.detik.com/berita/d-4317464/cerita-desa-sibangkaja-yang-jadi-kampung-jalak-bali
  6. Populasi Jalak bali Meningkat. 21 Juni 2019. http://www.balipost.com/news/2019/06/21/78882/Populasi-Jalak-Bali-Meningkat.html
  7. Ivette Perfecto, et All. 2012. Nature Matrix Linking Agriculture, Conservation and Food Sovereignty. Chapter 5 Coffee, Cacao, and Food Crops: Case Studies of Agriculture and Biodiversity. Page 164. Earth Scan. London
Tags: faunalingkunganSeni Rupa
Previous Post

Marco Punx Bali: “Punx Ci Nawang”, Ada Bayu KW Hingga Made Bawa Lolot

Next Post

Ziarah ke Makam Gus Dur; Batu Nisan Tertulis Indah, Tempat Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Ziarah ke Makam Gus Dur; Batu Nisan Tertulis Indah, Tempat Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan

Ziarah ke Makam Gus Dur; Batu Nisan Tertulis Indah, Tempat Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co