9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pematung Ida Nyoman Karang dari Griya Kelodan Sawan # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [3]

Dewa Purwita SukahetbyDewa Purwita Sukahet
January 19, 2020
inKhas
Pematung Ida Nyoman Karang dari Griya Kelodan Sawan # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [3]

Patung-patung di Merajan Griya Kelodan Sawan

58
SHARES

Baca juga:

  • Dalang Banyuning # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [1]
  • Wayan Dasta dan “Unknown Artist From North Bali” # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [2]

Seni rupa Bali Utara selain lukisan atas nama Dalang Banyuning, Wayan Dasta dan I Ketut Gede Singaraja adalah seni patungnya. Hal tersebut saya jumpai pada display foto repro karya-karya seni dan dokumentasi kolonial di Buleleng pada pertengahan 1800an sampai awal 1900an di Museum Buleleng tahun 2014, dan memantik keingin tahuan saya untuk sedikit tidaknya memetakan seni rupa di wilayah Buleleng.

Dalam perjumpaan saya pada awal tahun 2017 dengan Ibu Hedi Hinzler dalam proyek riset saya terhadap seni lukis I Ketut Gede Singaraja, Ibu Hedi Hinzler membagikan data tentang presentasi power pointnya mengenai karya-karya seni rupa Bali yang dipamerkan pada Pameran Kolonial Paris tahun 1930. Dalam lembar power point tersebut Ibu Hedi Hinzler melacak siapa yang membuat patung kayu besar setinggi 170 cm pada pameran tersebut?

Ibu Hedi Hinzler pernah mengatakan untuk melacak jejak I Ketut Gede Singaraja  ia harus memeriksa nota belanja akan tetapi hasilnya nihil, akan tetapi dalam catatanya juga menyatakan bahwa C.M. Pleyte dikirim pada tahun 1899 bulan Agustus tanggal 9 untuk membeli dan memesan barang untuk dipamerkan di Paris. Waktu itu diketahui  Punggawa Sawan bernama Ida Nyoman Karang  dari Griya Gede Sawan(di dalam catatan Ibu Hedi Hinzler akan tetapi di Desa Sawan dikenal dengan Griya Kelodan Sawan)adalah seorang pematung handal dan bekerja sama dengan sekelompok pematung dari Desa Menyali. Oleh sebabnya dalam bayangan saya wilayah Desa Menyali dan Sawan adalah basis dari seni patung selain Desa Sangsit di timur Kota Singaraja.



Potret Ida Nyoman Karang – Punggawa Sawan
Griya Kelodan Sawan: drawing W.O.J. Nieuwenkamp 1906 dan kini tahun 2020

Hal itu dikuatkan oleh gambar sketsa dari W.O.J Nieuwenkamp yang menggambar gerbang atau pamedalan dari Griya Ida Nyoman Karang pada tahun kunjungannya yaitu 1906. Dalam gambar tersebut dapat digambarkan bahwa gerbang rumah Punggawa Sawan tersebut bergaya kolonial, di cat putih, besar, dengan ukiran pandil khas ornamen Bali Utaranya. Tampak di dalam pintu gerbang Griya Kelodan Sawan digambar agak samar gerbang menuju pura keluarga atau pemrajan dan ditengahnya ada siluet figur manusia, mungkin untuk menggambarkan dimensi besarnya gerbang pura keluarga ini.

Ibu Hedi Hinzler mengoknfirmasi ke Griya Kelodan Sawan pada tahun 2009, dalam catatannya sebagai ciri otentik adalah perbandingan ukiran ornamen Bali Utara pada pandil di atas daun pintu gerbang griya yang masih dipertahankan oleh sebab pintu gerbangnya yang ternyata sudah berubah (direnovasi) pada tahun 2008. Dan pandil itu juga saya pergunakan sebagai tanda untuk meyakinkan saya bahwa tempat yang kunjungi adalah tempat Nieuwenkamp menggambar gerbang tahun 1906 itu pada waktu kunjungan bersama teman-teman ke Griya Kelodan Sawan pada tanggal 18 Januari 2020.

Setelah diijinkan untuk masuk ke dalam merajan Griya Kelodan Sawan tentu saja saya menjumpai patung-patung yang sempat didokumentasikan melalui gambar sketsa di atas kertas oleh Nieuwenkamp tahun 1906 dan foto-foto dokumentasi Ibu Hedi Hinzler tahun 2009. Terdapat dua pelinggih gedong di dalam merajan, yang satu pelinggih gedong yang besar dengan dua patung figur Dewa Wisnu di sisi selatan dan Dewa Siwa di sisi Utara, sedangkan pada palinggih gedong yang satunya di apit oleh dua patung juga, saya tidak berani memastikan patung ini figur siapa yang jelas salah satunya memakai mahkota supit surang.


Patung-patung di Merajan Griya Kelodan Sawan

kiri: lotus dan dewa-dewi Hindu Bali di Pameran Kolonial Paris 1930; tengah: Siwa Guru karya Ida Nyoman Karang; kanan: Wisnu karya Ida Nyoman Karang. repro foto di Museum Buleleng 2014

Patung-patung yang terdapat pada merajan Griya Kelodan setelah saya lakukan perbandingan terhadap patung-patung yang  terekam pada arsip dokumentasi Pameran Kolonial Paris sekilah nampak otentik namun ada perbendaan yang signifikan tertama pada sisi proporsi. Yang menjadi ciri khasnya pada patung di merajan griya adalah patung yang membawa pucuk bunga. Patung di merajan griya dibuat dengan proporsi anatomi yang lebih panjang pada bagian tangan, kaki, badan, sedangkan patung-patung yang dipamerkan di Paris tahun 1930 tersebut nampak proporsif sekali pada anatomi.

Hal tersebut mungkin dikarenakan perbedaan bahan yaitu antara batu padas dan kayu, atau mungkin dibuat lebih proporsional karena bersifat pesanan, akan tetapi yang jelas posisi Ida Nyoman Karang saya rasa sebagai orang yang penting di balik keputusan-keputusan eksekusi oleh sangging-sangging dari Desa Menyali. Dalam hal ini Ida Nyoman Karang sebagai undagi yang bertugas penting menata proporsi, menentukan ikonografi, dan pemberian karakter pada patung-patung pesanan tersebut. Ya, sebagaimana kerja kolektivitas keseni rupaan di Bali pada umumnya, peran undagi dan sangging berbeda akan tetapi keduanya sangat penting dan harus berjalan selaras.

Selain patung-patung yang dibuat oleh Ida Nyoman Karang di pura keluarganya dan juga yang dipamerkan pada Pameran Kolonial Paris 1930, ia juga membuat sepasang pandil relief singa bersayap yang memegang hewan menjangan dan satu buah pintu bergaya gebyog di dalam kompleks bangunan Griya Kelodan Sawan. Ukirannya tidak begitu rumit, nampak besar-besar, di cat dominan dasar cat merah dan dipoles warna emas prada. Menurut salah seorang keluarga griya yaitu Ida Bagus Satya, sepasang pandil dan pintu gebyog ini adalah ukiran terakhir yang dibuat oleh Ida Nyoman Karang.

Oleh sebabnya dapat dikatakan bahwa peranan Ida Nyoman Karang sangat penting dalam peta sejarah seni rupa di Bali Utara. Di dalam bayangan saya bahwa Ida Nyoman Karang selain sebagai seorang punggawa juga sebagai orang yang berperan terhadap hidupnya basis-basis seni rupa masa kolonial di Bali. [T]

Pantai Indah, Singaraja 2020

Tags: bali utarabulelengSeni Rupa
Previous Post

Kenangan Singkat tentang Nyoman Tusthi Eddy, Nyari Bukunya Susah, Hilangnya Gampang

Next Post

Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Next Post
Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co