31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Bakat Menggonggong”, Cerpen-Cerpen yang Mengonggong di Kepala

Wahyu Gitari ParamitabyWahyu Gitari Paramita
January 15, 2020
inUlasan
“Bakat Menggonggong”, Cerpen-Cerpen yang Mengonggong di Kepala

Luar biasa. Dua kata itu yang bisa menggambarkan secara general bagaimana perasaan saya setelah membaca sebuah buku bersampul biru tua dengan sedikit hijau tosca terbitan Mojok yang sudah dicetak sebanyak 3 kali sejak tahun 2016.

Buku ini terdiri dari 14 cerpen buah karya Dea Anugrah. Judul buku kumpulan cerpen yang saya baca adalah “Bakat Menggonggong”. Jika dilihat dari fisik, buku ini sangat nyaman dibaca bagi saya,baik itu ketebalan bukunya, warna kertas, maupun font tulisan. Kesan saya melihat sampul pertama kali sebelum membuka isinya adalah buku ini cukup seram dan feeling saya mengatakan bahwa buku ini perlu dibaca sepenuh otak dan hati, terutama bagi saya yang jarang membaca.

Jadi secara otomatis tulisan yang saya buat ini mungkin bisa disebut ulasan sederhana sudah saya buat semampu saya.

Dalam kumpulan cerpen ini terdapat 14 judul cerpen diantaranya “Kemurkaan Pemuda E”, “Kisah Afonso”, “Kisah dan Pedoman”, “Kisah Sedih Kontemporer (VI)”, “Anjing Menggonggong,Kafilah Berlalu”, “Penembak Jitu”, “Kisah Sedih Kontemporer (XII)”, “Masalah Rumah Tangga”, “Kisah Sedih Kontemporer (XXIV)”, “Perbedaan Antara Baik dan Buruk”, “Sebuah Cerita Sedih”, “Gempa Waktu” dan “Omong Kosong yang Harus Ada”, “Tamasya Pencegah Bunuh Diri”, “Kisah Sedih Kontemporer (IX)”, dan “Acara Tengah Malam”.

Sungguh, setiap cerpen memiliki keunikannya masing-masing. Saya rasa banyak sekali cerpen yang menceritakan tentang pengalaman ataupun cerpen yang dibuat dengan mengadakan riset terlebih dahulu yang secara keseluruhan dibawakan layaknya menyampaikan sebuah presentasi kepada para pendengar, layaknya tour guide dalam setiap cerita. Salah satu keunikannya adalah menyebut kata “kita” untuk posisi pembaca yang menyebabkan saya sebagai pembaca menempatkan diri berada dalam cerita tersebut.

Cerpen pertama yang sangat membekas sekaligus menggonggong terus di kepala adalah “Kemurkaan Pemuda E”. Saya dibuat penasaran dan berpikir keras sejadi-jadinya di bacaan pertama karena hanya terus menggambarkan kegiatan Pemuda E sedetail detailnya termasuk saat membahas sandi buatan Pemuda E. Plotnya maju mundur sehingga saya seperti sepeda motor yang tengah melaju, kemudian melewatkan tanda arah, dan otomatis mundur lagi untuk mengetahui bagaimana cerita ini bisa berjalan.

Tentu yang menarik di sini adalah penggunaan kata “kita” yang saya sendiri baru pertama kali membaca. Seolah olah si pemandu cerita sedang mengajak kita tour di tengah pemutaran cerita Pemuda E dan saya merasa saya sedang berada di tenggah-tengah keberadaan si pencerita.

Lucunya dan menurut saya sangat nyelenah, Dea Anugrah memasukkan tulisan seperti promosi yang bertuliskan “Paket gratis memang hanya yang ini, tapi saya jamin paket berbayar tidak bakal mengecewakan anda. Kami punya koleksi menarik: Gelora seks pemuda e, Pemuda E dikeroyok…” Entah ini bagian dari skenario cerpen semata atau memang sedang promosi. Batas kenyataan dan imajinasi yang disampaikan di cerpen ini saya pikir kurang dari 1 mm.

Cerita kedua adalah “Kisah Alfonso” yang memiliki daya untuk menabrakkan imajinasi saya. Saya saat membaca selalu nyeletuk, “Hah, kok bisa?”. Si pencerita tampak membawakan cerita yang diselingi seperti perasaan dia sedang menceritakan pengalaman ketika ia harus mengikuti tour untuk membuat sebuah cerita nyang menembus dimensi lain cerita yang ingin disampaikan. Bayangkan, cerita yang disampaikan adalah kisah sang Alfonso, seorang penjelajah asal Eropa pada masa kerajaan di Tulang Bawang.

Tapi dengan santainya si pemandu cerita menabrak imajinasi tentang keadaan kerajaan di Lampung dan segala mitosnya tentang buaya putih besar bermata biru dengan kehadirannya dan rekan-rekan satu kerja menaiki perahu tour yang dalam 3 hari akan kembali ke Jakarta dalam rangka menulis sebuah cerita hebat. Seakan-akan kejadian zaman Alfonso dan mitosnya tak berjarak dengan masa kini, seperti menjadi satu. Memang saya tidak habis pikir, sangat di luar biasa.

Yang terakhir dari salah satu cerpen membekas di kepala berjudul “Kisah Sedih Kontemporer (IX)”. Saya pikir ini adalah puisi. Lagi lagi otak saya berputar putar, “kok bisa?” Sepenangkapan saya, cerpen ini dikemas melalui bentuk SMS. Inti cerita adalah si pria merasa perasaannya telah tenggelam dan pupus terhadap si wanita. Yang saya kagumi adalah bentuk cerpennya, melalui SMS. Brilian menurut saya. Saya seperti membaca kisah cinta ambyar yang ada di tread screenshoot chat Twitter.

Masih banyak cerpen yang sangat sangat membikin kepala berputar, cocok untuk olahraga otak dan otot dahi. Ada kebanggaan tersendiri setelah berhasil memahami walaupun hanya urutan ceritanya. Cerpen yang luar biasa. Apakah Dea Anugrah sebelum menulis kumpulan cerpen ini melakukan meditasi? Kata-kata pilihannya pun membuat saya benar benar terpukau shining shimmering splendid karena langka ditemukan di buku roman atau cerpen yang biasa saya baca. Yang bisa saya katakan adalah “Selamat” apabila kawan-kawan mulai penasaran membacanya. Saya jamin anda pun akan terpukau dengan kekhasan tulisan milik seorang Dea Anugrah.

Dalam bukunya, Dea menyertakan bonus puisi berjudul “Syarat” dan kutipan sebagai pembatas buku dan sebuah kutipan yang entah mengapa saya sangat menyukainya yang padahal itu hanya sekumpulan onggok kata. Lagi-lagi saya tidak sengaja memikirkan maksudnya. Tetapi, saya putus memikirkan ketika kembali melihat judul buku di sampul depan. “Bakat Menggonggong”, yang mungkin saja semua yang berusaha saya pikirkan dan bergumul di kepala hanyalah gonggongan belaka. [T]

Tags: BukuCerpenkumpulan cerpenresensi buku
Previous Post

Imajinasi Tubuh dan Warga Aksara – Catatan Harian Sugi Lanus

Next Post

Budaya Mendidik Melalui Implementasi “Hidden Curriculum” di Luar Sekolah

Wahyu Gitari Paramita

Wahyu Gitari Paramita

Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Undiksha

Next Post
Budaya Mendidik Melalui Implementasi “Hidden Curriculum” di Luar Sekolah

Budaya Mendidik Melalui Implementasi “Hidden Curriculum” di Luar Sekolah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co