3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Teater Enter di Parade Teater Canasta dan Tindakan Lanjutannya

Agus Noval RivaldibyAgus Noval Rivaldi
November 29, 2019
inUlasan
Teater Enter di Parade Teater Canasta dan Tindakan Lanjutannya

Teater Enter

11
SHARES

Parade Teater Canasta 2019 hari ke-6 tanggal 28 November 2019 terasa sangat istimewa, karena pementasnya adalah dua kelompok teater dari sekolah yang berbeda tingkatan. Pertama dari Teater Enter SMA Muhammadiyah 1 Denpasar, dan kedua Sanggar Seni Kelakar dari SMP Darmawiweka Denpasar.

Kedua kelompok ini menjadi menarik pada hari itu. Karena dari sana dapat dilihat juga bagaimana perkembangan seni pertunjukan khususnya teater pada hari ini. Pemusatanya pada kelompok-kelompok teater di sekolah. Yang barangkali sering luput hadir untuk dibicarakan pada pegiat teater sekolah, namun sangat tegang pada kelompok umum di luar sekolah.

Saya tidak akan lagi membeda-bedakan masalah kelompok teater yang produktif berproses saat perlombaan teater atau kelompok yang terpinggirkan. Kali ini saya akan focus dalam pembahasan terhadap proses kreatif Teater Enter, karena saya merasa ada sebuah temuan yang coba dikembangkan oleh kelompok tersebut. Yang artinya ada pembacaan lain soal pentas yang telah kelompok tersebut lalui, saya membaca itu dari konsep dalam pementasan mereka.

Mereka mementaskan sebuah drama berjudul Ba’da Maghrib, yang mereka adaptasi dari lakon drama berjudul “Wewe Gombel” karya M.S Nugroho. Kebetulan saya sendiri sudah sempat membaca naskahnya beberapa hari lalu saat meniatkan diri untuk menulis kelompok ini. Yang menjadi menarik adalah terjadi suatu tawar menawar saat membawakan naskah karya orang lain.

Baik ada penambahan adegan ataupun pengurangan adegan. Mereka mencoba melakukan pembacaan ulang terhadap penyesuaian konteks naskah dengan ruang tempat mereka pentas. Ada beberapa memang yang sangat mereka rubah, semisal pada naskah aslinya ada sebuah adegan yang menunjukan sebuah anak yang diperintah oleh ibu tirinya untuk mengambil air di dapur dan kemudian membawakanya ke kamar.

Kamar ibu tersebut berada di lantai dua, kemudian karena ruang canasta yang ada tidak mendukung. Karena kebetulan tidak bertingkat dan tidak mempunyai struktur yang benar-benar menyerupai panggung seperti panggung teater pada umumnya. Contoh semisal panggung Ksirarnawa, Art Centre. Kemudian mereka mencoba membawakanya dengan cara menggunakan segala ruang yang tersedia di Canasta.

Semisal ruang yang biasanya dijadikan kamar oleh orang yang biasanya menempati canasta mereka alihwahanakan menjadi kamar ibu tiri. Dapur canasta menjadi dapur sebagai mana mestinya. Kemudian yang lebih menarik lagi adalah, penonton mencoba diberikan hal pandangan baru soal menonton teater.


Teater Enter

Penonton dibagi dua sisi, satu sisi menonton di antara kamar dan dapur. Kemudian satu sisi lagi berada pada sekitaran halaman belakang canasta. Saya kebetulan menonton berposisi saat itu yang dekat dengan kamar dan dapur, ada beberapa efek adegan saya rasa sangat sampai dan efek yang ditimbulkan sangat kuat. Karena dari padangan yang berbeda akhirnya ada cerita berbeda dari tiap penonton menyaksikan tiap adegan.

Pun dengan demikian ketika adegan tersebut berada di halaman belakang canasta, saya yang berposisi di ruangan dekat kamar seperti melihat benar-benar kejadian diluar rumah. Saya rasa ini adalah salah satu semacam cara untuk menyesuaikan keadaan naskah yang padat menjadi  lebih cair untuk dimainkan. Dalam umur dan cara proses kreatif mereka, ini sangatlah menarik ketika diberikan ruang bebas yang memang mereka butuhkan untuk mengembangkan suatu ide. Karena sebelumnya saya sempat juga menonton pementasan Teater Enter yang mirip dengan apa yang baru saja mereka pentaskan, entah apa judul pementasan tersebut.

Tapi saya rasa mungkin karena dia sedang senangnya dengan temuan mereka soal penggunaan ruang yang lebih cair, akhirnya tindakan mereka pada pentas sebelumnya ditindak lanjuti pada pementasan kemarin. Dan apalagi ketika ditambahkan dengan adanya sesi diskusi antara pementas dan penonton yang menyaksikan.

Akhirnya saat diskusi saya rasa akan leih intim rasanya, karena saya sadari betul bagaimana teman-teman penonton memaklumi bahwa mereka adalah siswa yang masih sangat mudah. Akhirnya lebih fokus pada teknis dan semacam membimbing kembali bagaimana caranya agar menyemangati mereka kembali.

Setidaknya untuk menyadarkan mereka kembali, bahwa pada ruang-ruang disinilah mereka akan dapat mengembangkan ide mereka secara bebas dan mempersentasikan kembali apa yang mereka buat. Dan melatih keberanian mereka untuk berbicara di depan publik. Karena pada hari ini jarang sekali saya melihat khususnya dalam seni pertunjukan teater di kalangan SMA. Tidak ada ruang berbagi atau setidaknya memberikan timbal balik antara pementas dan penonton.

Ini saya rasa sangat penting untuk mereka kembali melakukan proses, dan selalu melakukan proses yang lebih detail. Atau semakin lebih banyak berkumpul dan membicarakan kembali tentang apa yang mereka akan perbuat.

Saya ucapkan selamat kepada teman-teman Teater Enter, selamat karena pementasanya sudah berhasil membuat saya tersenyum. Dan saya berhasil mereka membawakan pementasan mereka, dalam rentan umur mereka yang masih muda. Jika masih ada rasa intensitas berproses teater yang mereka rawat saya yakin bahwa mereka akan menemukan bagaimana caranya berproses yang baik. Terimakasih kawan-kawan Enter, teruslah membumi dan berproses.

Dan saya rasa tidak terlalu panjang lebar untuk membahas pementasan mereka, karena tidak ada yang terlalu serius untuk dibahas. Lagi pula pada saat diskusi juga banyak canda tawa yang terbangun karena banyak kebanyolan yang diciptakan dari kedua kelompok yang akhirnya kami bahas saat diskusi. Dan terasa hangat dan sangat santai suasanya.

Salam satu tombol Enter! [T]

Tags: Parade Teater Canasta
Previous Post

Hal yang Timbul Usai Menonton “PM TOH” Oleh Benni Andika dari Aceh

Next Post

I_Pedalangan dan Wayang Karikatur: Dongeng di Ruang-ruang Kecil

Agus Noval Rivaldi

Agus Noval Rivaldi

Adalah penulis yang suka menulis budaya dan musik dari tahun 2018. Tulisannya bisa dibaca di media seperti: Pop Hari Ini, Jurnal Musik, Tatkala dan Sudut Kantin Project. Beberapa tulisannya juga dimuat dalam bentuk zine dan dipublish oleh beberapa kolektif lokal di Bali.

Next Post
I_Pedalangan dan Wayang Karikatur: Dongeng di Ruang-ruang Kecil

I_Pedalangan dan Wayang Karikatur: Dongeng di Ruang-ruang Kecil

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co