10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hantu dan Tikus – [Pengalaman Pahit-Manis Berpameran Buku]

Didin TulusbyDidin Tulus
August 14, 2019
inEsai
Hantu dan Tikus – [Pengalaman Pahit-Manis Berpameran Buku]

Pemeran buku

83
SHARES

#1

Sekitar tahun 2014 tepatnya bulan 5. Saya berpameran buku di Senayan Jakarta. Tentu bukan hal yang baru bagi saya pameran di Jakarta. Tahun 2009 pernah pameran buku antik tentu sukses. Entah ini pameran ke berapa saya lupa.

Pameran buku kali ini membawa penerbit besar dari Bandung dengan honor 1,5 juta selama pameran sudah termasuk makan. Uang honor dibayar dimuka sebab untuk keperluan saya selama di pameran. Buku yang saya bawa cukup banyak hampir satu truk. Dengan dipak dus. Turun-naikkan buku ke dalam mobil jangan ditanya soal capek. Melelahkan.

Saya bolak-balik mendorong buku pakai troli dari halamn parkir ke dalam cukup jauh karena harus muter-muter. Belum lagi harus berpapasan dengan orang lain yang sama sibuk angkut sana angkut sini. Wah betapa sibuknya waktu malam itu. Waktu sudah menunjukkan pkl 23 an kami masih tetap sibuk. Ngantuk tidak saya hiraukan. Saking semangat dan tanggungjawab.

Keringat membasahi badanku. Menjadikan semangat. Setelah beres mengangkut buku-buku. Langsung mendisplay buku-buku di rak-rak yang sudah siap. Kami berbagi tugas ada yang pasang rak display, meja buku.

Selesai display kawan-kawan kami dari Bandung langsung pulang. Tinggal saya sendirian merapihkan dan menyiapkan peralatan untuk pameran mulai dari menyiapkan nota, kalkulator, dan peti uang yang kecil. Tak lupa menyiapkan katalog, daftar harga. Setelah dicek sesuai tidak dengan jumlah fisik. Biasanya suka ada yang keliru di daftar/faktur jumlah buku 50 eks ternyata fisiknya ada 20 eks. Kan harus komfirmasi ke kantor besok supaya tidak terjadi kesalahfahaman. Sebelum terjadi transaksi besok atau laporan akhir. Tinggal ceklis. SMS bagian kantor bahwa buku anu fisiknya ada sekian tapi di faktur tertera sekian.

Ini membutuhkan konsentrasi dan serius. Bisa memakan 2-3 hari kalau belum faham. Saya hanya 2 jam. Karena sudah terbiasa


Penulis (Didin Tulus) mendorong buku ke areal pameran

#2

Pkl 03an, saya baru selesai ngecek buku dll. Baru bisa merebahkan badan setelah menutup stan buku dengan kain panjang. Tidur seadanya dengan menggelar kasur tipis bawa dari kantor berbantalkan buku-buku yang dilapisi baju atau handuk biar empuk. Pulas juga hari pertama tidur.
Subuh memang tak terdengar adan. Tapi karena saya sudah terbiasa bangun subuh dengan ditandai ingin pipis. Lihat jam di HP betul juga sudah waktunya subuh.

Bangun. Cari mushola. Balik lagi ke stan merapihkan bekas tidur, menyapu karpet. Hitung uang modal buat kembalian. Memisahkan recehan uang kecil. Biar pas waktu kembalian tidak repot.

Jangan dikira pameran di Jakarta ini dianggap remeh. Banyak tangan jahil; copet, dan maling uang stan. Pernah beberapa kejadian dialami sama stan temanku. Kehilangan uang omzet padahal dalam brangkas kecil. Karena si copet itu punya strategi. Si penjaga stan ditanya dan diajak ngobrol oleh seorang konsumen (copet) misalnya begini :

“Mas ada buku …anu ?(padahal ada di rak) si copet pura-pura tidak tahu tempatnya. Otomatis si penjaga stan menghampiri nah itu kesempatan kawan copet lainnya bergerak cepat yang sudah nunggu di samping kasir yang pura-pura baca-baca buku, katalog atau apa saja, atau pura-pura lihat-lihat judul sambil jongkok dekat kasir. Bergerak cepat. Uang diambil tanpa sepengetahuan si penjaga stan. Sudah berhasil mah ia pergi. Nah ketika si penjaga stan balik ke meja kasir. Tidak sadar uang dibrangkas sudah hilang. Tahu-tahu pas mau kembalian atau menyimpan uang baru kaget. Uang hilang!.
——-
Hari sudah siang. Jam 10 pameran buku baru dibuka.
——-
Jam 23. pameran baru sepi. Saya menutup stan.

Badanku lelah sekali.


Berdus-dus buku untuk segera dipamerkan

#3

Kadang tidak sempat beli makan sore. Karena tidak ada teman gantian jaga stan buku. Posisi stanku ada di arena dalam GOR jadi rata-rata penjaga stannya penerbit gede. Seperti Gramedia, KPG dll. Para penjaga stannya necis-necis rapih berkemeja atau berdasi kalau laki-laki. Tidak ada waktu celah untuk istirahat. Terpaksa saya suka tutup stan pakai kain karena waktunya salat, sekalian beli makan di luar gedung senayan. Setelah cukup baru buka lagi.
Masih mending kalau ada teman. Gantian jaga stan. Tapi saya sudah terbiasa menghadapi peristiwa pameran berat selevel Jakarta. Yang ramainya tiap hari.
…..
Pkl 23 an, baru bisa istirahat. Saya merebahkan badan di kasur tipis. Hawa panas mulai terasa di aula Gor. AC sudah dimatikan. Lampu aula dimatikan oleh petugas. Tinggal lampu stan-stan yang menyala. Tapi tidak semua.

Malam ini tidak bisa tidur setiap memejamkan mata seperti ada yang berkelebat di atas GOR. Gor yang gelap hanya sedikit cahaya neon dari stanku. Ketika badanku posisi terlentang mata mulai memejam. Tiba-tiba kaget sekali. Ujung selimut serasa ada yang menarik. Asli saya kaget. Astagfirulloh…!

Ada yang tidak beres dengan tempat ini. Mulai meremang bulu kudukku. Tapi saya belum lihat apa-apa yang secara jelas. Baru terasa hawa tidak enak. Panas. Saya merebahkan badan lagi. Dan mau tidur tapi tidak bisa merem. Mata melihat ke atas langit-langit gor ….astagfirullah! Mataku dengan jelas melihat sosok sedang duduk di atas paralon besar. Kadang pindah ke rangka-rangka besi. Saya tidak percaya sebetulnya. Tapi ini kenyataaan. Saya tidak lari. Saya pikir, tidak punya masalah dengan siapapun dengan penghuni makluk halus di gor ini. Teringat pada “jangjawokan pangnyinglar dedemit”. Hahaha…

Alhamdulillah tidak mengganggu. Dan saya merasa lega.

Apakah masalah selesai? Belum!

Tiba-tiba saja ada seekor tikus sebesar sepatu dewasa. Jalan-jalan di bawah kakiku. Saya kaget dan jijik takut juga lihat beurit badag mah. wkkwkw
Saya cepat gulung kasur dan selimut. Pindah ke mushola. Ternyata banyak temanku juga ngumpul sama-sama penjaga stan. Di mushola aman pintunya ditutup dengan pintu kaca. Sempat ngobrol dulu dengan temanku. Melihat hantu di atas gor. Ada yang membenarkan mereka melihat juga. Maka pindah tidurnya. Hahaha…

Sampai hari ini saya tidak percaya yang bergelantungan itu hantu. Mungkin saja saya kurang tidur.
Kalau tikus saya percaya karena di gor banyak sekali tikus. Mungkin cari makanan. Di dus stanku ada kue-kue, jadi tikusnya tergiur.

Ah, dasar tikus!. [T]

Tags: BukuLiterasipameran buku
Previous Post

Hospitality Dinner Menjelang Ubud Village Jazz Festival 2019

Next Post

Merdeka dalam Ekspresi dan Ekspresi Kemerdekaan – [Pameran 30 Pelukis]

Didin Tulus

Didin Tulus

Pembaca karya Ajip Rosidi. Koleksi karya Ajip sudah 150 judul belum termasuk tulisan pengantar buku yang ditulis oleh Ajip. Penulis juga aktif mengelola perpustakaan Rumah Baca Ajip Rosidi.

Next Post
Merdeka dalam Ekspresi dan Ekspresi Kemerdekaan – [Pameran 30 Pelukis]

Merdeka dalam Ekspresi dan Ekspresi Kemerdekaan – [Pameran 30 Pelukis]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co