19 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Perempuan Diciptakan Lebih Lemah?

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
August 4, 2019
in Esai
33
SHARES

Perempuan, ialah awal dari setiap ketidaksetiaan. Kisah manusia yang tampak maupun tersembunyi di dunia yang sudah menua ini. Itulah kenapa Tuhan memilih tak punya kelamin, bukan lelaki, perempuan pun tidak.

Jika lelaki, Ia pun mungkin tak setia dan berkhianat. Entah dalam pikiran atau juga kehendakNya. Jika perempuan, Ia pun sesekali ingin menampakkan diriNya lalu dapat menggoda lelaki mana saja. Dapat dipastikan semua lelaki akan tergoda, jika tidak resikonya akan masuk neraka, karena terlalu berani mencampakkan Tuhan, meski dalam posisi menggoda.  

Perempuan, diciptakan lebih lemah maka ia lebih mudah mati. Begitulah kerap terlontar anggapan, karena secara biologis, perbedaan paling tajam lelaki dan perempuan adalah tugasnya untuk hamil dan melahirkan. Kedua tugas ini telah membuat perempuan sedemikian dekat dengan kematian. Jika demikian, tentulah anggapan seorang perempuan telah lahir dari tulang rusuk lelaki adalah salah besar. Justru perempuanlah asal dari segala kehidupan yang ada di bumi ini.

Beberapa spesies bahkan tak memerlukan pejantan untuk bereproduksi yang disebut dengan istilah partenogenesis, misalnya laba-laba Goblin, lebah madu Cape dan lain-lain. Lelaki takkan pernah bisa melakukannya. Dewi Kunti melahirkan Pangeran Karna tanpa pernikahan.

Demi segala kehidupan itulah ia merelakan kehidupannya sendiri hangus dalam kematian, yang sedemikian suci. Untuk itu perlu lebih banyak perempuan di bumi ini, maka jumlah mereka adalah 5.6 milyar dari 7.8 milyar penduduk di planet biru ini. Begitulah ibu pertiwi ini adalah tanah dari setiap kehidupan di atasnya. 

Lelaki, walau merasa kuat, namun dalam kisah asmara ia sebetulnya lebih banyak tergoda tanpa digoda, ketimbang betul-betul telah digoda. Ia adalah langit yang merasa menguasai alam, namun sesungguhnya semu dan lekas berubah. Merasa lebih dekat dengan Tuhan dan tentu dekat dengan kebenaran atau perasaan benar.

Hujan yang menjaga segala kehidupan di atas ibu pertiwi seakan-akan adalah kebaikan hatinya. Sebagai langit, bahkan dalam 24 jam saja ia harus berbagi untuk matahari dan rembulan, saat dari kejauhan bumi bergeming memandanginya. Mungkin saja karena tak memiliki kekuatan seperti lelaki, seorang perempuan dihadiahkan berkah untuk membuat lelaki yang kuat menjadi lemah tergoda.

Dalam fenomena biologis, eksistensi dan karakteristik spesies kuat dipengaruhi aspek genetik. Mungkinkah noda kisah lelaki dan perempuan selalu ada lantaran apa yang dalam doktrin teologi Kristen disebut sebagai dosa asal. Dosa yang telah dibuat oleh orang tua kita, Adam dan Hawa di taman Eden. Salah satu hukuman yang dipikul manusia akibat dari dosa asal itu adalah hilangnya pada manuasia nilai keutuhan (integrity), yaitu harmoni antara nafsu dan akal budi. Menyebabkan manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa.

Jika dikaitkan dengan doktrin teologi Hindu, seseorang dapat bersatu kembali dengan Sang Pencipta hanya jika ia telah bebas hingga titik nol dari energi negatif alias dosa. Pada tahap itu, seseorang telah terkonversi sepenuhnya pada energi positif yang secara kimiawi akan bergabung dengan energi positif maha agung, Tuhan.

Lalu seberapa dari kita yang akan sampai pada titik itu? Sri Krishna, Sang Budha, Tuhan Yesus, lalu siapa lagi? Entah! Mungkin tak banyak, hingga semakin banyaklah yang berbaris resah di alam fana ini, nyaris 8 milyar pendosa! Dosa manusia, bahkan telah dirinci secara fisikokimiawi saat masih dalam wujud pikiran. Sang Budha menyebutnya dengan ungkapan “dirimu adalah apa yang engkau pikirkan”. Sedemikian kuat determinasi sebuah pikiran.


BACA KOLOM DOKTER ARYA YANG LAIN

KLIK DI SINI


Perempuan, akan tetap ditempatkan menjadi kaum lemah yang tersubordinasi saat budaya paternalistik terlampau congkak. Selalu ada tuas keseimbangan dalam fenomena biososiokultural. Jika kolesterol baik meningkat maka kolesterol jahat akan berkurang. Pun akan selalu diikuti oleh mekanisme kompensasi. Jika tubuh kita kurang cairan maka denyut nadi akan meningkat. Saat wanita tak cukup ruang setara dengan lelaki maka dari ruang sempit ia akan selalu menggoda.

Kisah Drupadi dalam epos Mahabratha adalah simbol kelemahan wanita yang menjadi sumber kehancuran sebuah kerajaan, simbol kaum lelaki. Perempuan adalah awal dari ketidaksetiaan, namun mungkin bukan penyebab.

 “Perempuan adalah bumi, yang menumbuhkan padi dan singkong, tetapi juga yang akhirnya memeluk jenazah-jenazah manusia yang pernah dikandungnya dan disusuinya”. (Y.B. Mangunwijaya). [T]

Tags: ibuKetuhananPerempuansastraTuhan
Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Ilustrasi foto oleh: Mursal Buyung
Esai

Saya Seorang Nasionalis yang Pahit

Rasa sesal dan kesal kini bercampur menjadi satu hal yang membingungkan. Beberapa hari yang lalu, saudaraku dihina dan dimaki, aku ...

September 2, 2019
Pemeran fil Calon Bini (Foto: Google)
Ulasan

Film “Calon Bini”, Menghibur sekaligus Mendidik

Judul Film : Calon Bini Sutradara :  Asep KusdinarPemeran :  Michelle Ziudith, Rizky Nazar, Slamet Rahardjo, Niniek L. Karim, Cut Mini,    Minati ...

July 10, 2019
Foto: Mursal Buyung
Opini

Siklus Mahasiswa: Awalnya Rasa Coklat, Lalu Rasa Pahit Getah Adenium

MAHASISWA adalah siswa tingkat paling akhir di jagat raya ini. Ya, memang. Untuk itulah ia  diberikan label ‘maha’, yang tidak ...

February 2, 2018
Pande Bagus Gede Guna Sesana
Khas

Guna Sesana, Pulang Kampung Demi Berkesenian

Hidup tidak bisa ditebak mau jadi apa tapi hanya sang waktu yang akan menjawab. Kembali ke pangkuan tanah kelahiran dengan ...

January 19, 2019
Foto: Ole
Esai

Perlindungan Pohon dalam Undang-Undang Bali Kuno – Renungan Pasca Bencana

PADA tahun 1011, di desa Air Hwang, kini dikenal sebagai Desa Abang, raja mengeluarkan piagam yang mengatur dengan tegas, rinci, ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi diambil dari Youtube/Satua Bali Channel
Esai

“Satua Bali”, Cerminan Kehidupan

by IG Mardi Yasa
January 18, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1350) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In