2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bioskop di Tukad Badung, Ada Film tentang Sungai, Ada tentang Petani

tatkalabytatkala
July 22, 2019
inKhas
Bioskop di Tukad Badung, Ada Film tentang Sungai, Ada tentang Petani

Bioskop Tukad di tengah Tukad Badung, Denpasar. (Foto-foto: Dok DDFF )

121
SHARES

Sabtu 20 Juli 2019 malam, Tukad Badung di sekitaran Taman Kumbasari, yang selalu ramai, menjadi lebih ramai. Malam itu, untuk ketiga kalinya digelar acara Bioskop Tukad. Dan film yang diputar malam itu adalah karya-karya Dwitra J. Ariana.

Dwitra atau biasa dipanggil dengan nama Dadap adalah seorang sineas dokumenter Bali yang banyak berjaya di berbagai ajang film Nasional, bahkan internasional. Adapun karya-karya tersebut adalah Petani Terakhir, Lampion-lampion, Masean’s Message, dan Sang Pembakar.  

Menurut IGK Trisna Pramana, motor utama Bioskop Tukad, pemilihan karya-karya ini berdasar pertimbangan bahwa karya-karya tersebut merupakan karya-karya terbaik yang menjadi kebanggaan Bali.

“Di luar karyanya yang hebat dan sangat layak ditonton oleh publik luas, Dwitra J Ariana sendiri sebagai sutradara merupakan tokoh yang unik dan inspiratif. Kesehariannya sebagai seorang petani tak menimbun kreativitasnya sebagai pembuat film. Ini sangat menarik. Jarang  ada tokoh seperti dia,” papar Trisna. 

Petani Terakhir mengisahkan suasana batin Nyoman Sutama, seorang petani di Kawasan Penatih, Denpasar, satu di antara segeintir warga desa yang masih mengukuhi profesi sebagai petani. Hampir semua kawan Sutama telah menjual sawah mereka. Harga tanah yang tinggi membuat mereka tergiur untuk menangguk uang dari situ.

Layar pun dipasang di Tukad Badung

Hasilnya  bisa untuk memperbaiki rumah dan membuat kos-kosan. Hanya Nyoman Sutama yang tetap menggarap lahan warisan orangtuanya, meskipun hasil panen tak seberapa dan kesulitan mengurus sawah semakin menjadi. Suatu ketika ia mendiskusikan keinginannya untuk menjual beberapa petak sawah dengan ibunya.

Film yang diproduksi dengan dana stimulan dari DDFF ini memenangi penghargaan sebagai film dokumenter terbaik Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta 2016 dan masuk kompilasi S-Express yang diputar di seluruh negara Asia Tenggara.

Lampion-lampion berkisah tentang kehidupan toleransi yang kuat antara warga keturunan Tionghoa dan warga asli Bali di Desa Lampu, Bangli. Film ini tampil sebagai film terbaik Festival Film Dokumenter Bali (FFDB) 2011. FFDB adalah cikal-bakal terbentuknya DDFF. Lampion-lampion tampil sebagai nominasi film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun yang sama.

Masean’s Message berkisah tentang upaya rekonsiliasi korban tragedi G30S/PKI di Desa Masean, Jembrana. Film ini juga menjadi nominasi peraih Piala Citra FFI 2016 dan diputar dalam ajang Singapore International Film Festival (SGIFF) 2017.

Sang Pembakar adalah karya Dwitra J. Ariana bersama Ucu Agustin dan Hari Suprayitno. Sang Pembakar merupakan hasil Single Shot Cinema (SSC) Workshop yang diselenggarakan oleh Ecco Film dan disponsori oleh Ford Foundation. Ketiga sutradara adalah peserta workshop yang dimentor langsung oleh Leonard Retel Helmrich. Leonard mendampingi peserta secara penuh untuk dapat memproduksi film dengan metode SSC.

Sang Pembakar berkisah tentang posisi dilema yang dihadapi petani-petani kelapa sawit di Muaro Jambi, Sumatera saat harus membuka kebun. Biaya sewa alat berat sangat mahal, sementara membakar hutan adalah cara yang mereka sadari melanggar peraturan.

Sungai dan Kemajuan Bangsa

Acara Bioskop Tukad diselenggarakan dalam rangka perjalanan menuju Denpasar Documentary Film Festival (DDFF) 2019. Sebelum sampai pada puncak acara DDFF, masyarakat dikenalkan dan didekatkan dengan berbagai film dokumenter produksi sineas Indonesia maupun luar negeri.

Kenapa diputar di tengah sungai?  Selain Tukad Badung kini sedang popular sebagai salah satu sungai di Bali yang bias dijadikan tempat rekreasi, baik siang maupun malam, secara lebih serius sesungguhnya sungai sangat berperan penting untuk mendorong kemajuan sebuah bangsa. 

Nonton dari atas jembatan

Sungai yang “sehat” akan mendorong kemajuan bangsa di sekitar sungai tersebut baik dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun kebudayaan. Bangsa-bangsa Mesopotamia bersandar pada sungai Tigris dan Sungai Eufrat; Bangsa Afrika, khususnya Mesir, bergantung pada Sungai Nil;  Bangsa India pada Sungai Indus;  Bangsa Cina bersandar pada Sungai Kuning; dan seterusnya.

Di Nusantara banyak contoh peradaban beaar tumbuh dan berkembang di kawasan sekitar aliran sungai. Sejak Kerajaan Kutai di Sungai Mahakam, hingga Majapahit di Kawasan Sungai Berantas.

Nah, Bioskop Tukad diselenggarakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa jika kita merawat sungai dengan baik, maka sungai-sungai tak hanya berfungsi sebagai saluran air semata. Ia juga dapat sebagai tempat berekreasi, berkreasi, dan aktivitas positif lainnya.

Di sisi lain, Bioskop Tukad juga dimaksudkan untuk mendekatkan film-film dokumenter pada publiknya. Ini adalah sebagian dari misi DDFF, yang pada tahun ini akan diselenggarakan pada bulan September mendatang.  Bertepana dengan usianya yang ke10, DDFF melakukan rebranding dan perubahan pendekatan.

“Kali ini kami berupaya  menarik film dokumenter menjadi sesuatu yang akrab bagi masyarakat. Kami akan memperkenalkan kepada publik bahwa film dokumenter tak melulu berbicara tentang sesuatu yang serius, tetapi juga hal-hal biasa bahkan klise dalam keseharian kita,” ujar Maria Ekaristi, Direktur DDFF.

“What Makes Denpasar”

Sebelumnya, pada acara Bioskop Tukad yang kedua, Sabtu malam (22/6/2019, diputar film yang mengusung tema sungai.

Menurut IGK Trisna Pramana, Koordinator Program Bioskop Tukad, dengan memutar film-film dokumenter dan dokudrama bertema perawatan sungai diharapkan publik yang sudah paham teringat kembali mengenai hal tersebut, dan publik yang belum mengetahui mendapat wawasan baru mengenai pentingnya merawat sungai untuk kelangsungan peradaban.

Rekreasi sembari nonton film

“Dari film-film tersebut kita semua bisa belajar mengenai pentingnya merawat sungai untuk kemuliaan generasi mendatang,” ujar Trisna.

Adapun film-film dokumenter tentang sungai yang diputar pada acara Bioskop Tukad #2 adalah “What Makes Denpasar” yang bekisah tentang kehidupan di sekitar Tukad Badung, Denpasar; “Namami Gange” yang memaparkan tentang proyek sangat ambisius pemerintah India untuk menata Sungai Gangga menjadi kawasan terpadu yang memuliakan sungai tersebut sekaligus menjadikannya sebagai kawasan yang menghadirkan kemakmuran bagi rakyat India; “Colorado River – I Am Red” sebuah film puitik yang memberi peringatan kepada bangsa-bangsa di Amerika Serikat agar menjaga sungai tersebut untuk keberlangsungan peradaban bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya.

Kemudian, film “The Water City – Gujo Hachima” dan “Mekong, The River of Nine Dragons” menceritakan mengenai arti penting kedua sungai tersebut bagi masyarakat di sekitarnya dan bagaimana masyarakat (termasuk pemerintah di dalamnya) menjaga dan melestarikannya sehingga keduanya menjadi sumber kemaslahatan bagi masyarakat dalam cakupan yang lebih luas.

Selain itu, “The Short Tailed River Stingray – River Monsters” menceritakan tentang sebuah sungai yang menjadi semacam penampungan bagi ikan-ikan pari yang buntung ekornya akibat ulah para pemburu liar.  Selanjutnya, dua film yang diambil di pedalaman Kalimantan (Sungai Utik Masyarakat Dayak Iban dan “Long Sa’an”) bercerita tentang betapa sungai menjadi urat nadi kehidupan yang menghubungkna titik peradaban satu dengan lainnya.

“Intinya, melalui film-film yang kami putar ini kami mengajak diri kami sendiri dan masyarakat yang menonton acara ini semakin menyadari mengenai betapa pentingnya merawat sungai bagi kehidupan yang lebih baik.  Apalagi di Bali sungai mempunyai arti dan filosofi tersendiri diluar fungsinya untuk menyalurkan air dari hulu ke hilir,” pungkas Trisna.

Pada Bioskop Tukad yang perdana, Sabtu (25/5/2019) malam,  film yang diputar adalah karya-karya dokumenter beberapa pelajar Kota Denpasar yang menjadi finalis pada video kompetisi yang diselenggarakan oleh OWHC (Organization of World Heritage Cities) yakni: Layang-Layang (Karya Resha Arundari), Tradisi Turunan (Karya Putu Sathyana Rayana), Penempa Bara (karya Sari Ning Gayatri). Juga film-film pilihan kompetisi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Edukasi Sungai Bersih

IGK Trisna Pramana menatakan Bioskop Tukad ini merupakan upaya mendekatkan film sebagai salah satu media eskpresi kreatif kepada masyarakat. “Dengan memutar film di tempat yang diakrabi masyarakat diharapkan film, khususnya film dokumenter, dapat menjadi bagian dari keseharian masyarakat Kota Denpasar,” ujar Trisna.

Yang muda, yang tua, menonton di sungai

Menurut Trisna, ini adalah sebagai upaya DDFF membantu pemerintah menguatkan industri film dengan cara membangun penontonnya. Dengan diakrabinya film sebagai media ekspresi kreatif, maka film akan memiliki tempat yang lebih kuat di tengah masyarakat.

Selain hal di atas, tujuan dari penyelenggaraan Bioskop Tukad adalah sebagai sarana untuk melakukan edukasi kepada masyarakat luas bahwa dengan sungai yang bersih kita bisa melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat dari rekreasi hingga edukasi.

“Ini merupakan upaya kami turut menggaungkan semangat yang didengungkan Pemerintah Kota Denpasar untuk merawat sungai sebagai salah satu cerminan kita peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan dalam arti yang seluas-luasnya,” katanya. [T]

Tags: denpasarDenpasar Documentary Film Festivalfilmfilm dokumenterlingkunganTukad Badung
Previous Post

Kecanduan Kopi Itu Berat, Kayak I and U Forever

Next Post

Pentas “Barabah” Teater Sadewa: Hanyut pada Pemanggungan Konteks Lama

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Pentas “Barabah” Teater Sadewa: Hanyut pada Pemanggungan Konteks Lama

Pentas “Barabah” Teater Sadewa: Hanyut pada Pemanggungan Konteks Lama

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co