Ini cerita sukses Desa Pujonkidul, Malang, Jawa Timur, mengembangkan potensi pertanian dan peternakan sebagai desa wisata. Pengembangan ini merupakan ide yang cemerlang di tengah warganya banyak kesusahan ekonomi. Bersama masyarakat dan semua unsur berkomitmen membangun desa.
Alhasil desa yang dulu banyak penganguran sekarang sebagai destinasi unggulan di Malang. Konsep pemberdayaan masyarakat mengelola desa wisata untuk kebermanfaatan masyarakat.
Desa Pujonkidul menawarkan berbagai macam tempat-tempat yang menarik untuk foto, kuliner hingga merasakan suasana pedesaan yang sejuk dan asri. Instagramble sekali objek di desa ini. Secara geografi lokasinya berada di dataran tinggi, sehingga dipastikan udaranya sangat sejuk dan banyak pemadangan alam yang terpelihara.
Ini desa wisata yang iconik menawarkan fasilitas outbond seperti bermain paintball,ATV, trail dan panahan. Menyusuri menggunakan ATV (All Terrain Vehicle) perkebunan dan pertanian yang ada di sana.
Selain itu, wisatawan dapat belajar mengenal pertanian dan perkebunan seperti tomat, cabai dan tumbuhan herbal serta peternakan sapi. Sementara rumah warga banyak memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam berbagai sayuran.
Kepala Desa Pujonkidul, Udi Hartoko saat ditemui di kantornya beberapa hari lalu, mengatakan potensi desa yang dikembangkan menjadi desa wisata yang paling pokok adalah kesungguhan dan komitmen bersama. Sementara potensi desa itu adalah pertanian dan perkebunan, aktifitas masyarakat dua kegiatan tersebut. Masyarakat diajak besama membangun desa dengan begitu masyarakat mengelola dan memiliki. Pengelolaan dana desa yang dikembangakn menjadi desa wisata tersebut setiap tahunnya menghasilakn 14 miliar.
“Dulu banyak pengangguran di sini, dan di bawah kemiskinan. Tapi semenjak dikembangakn mereka ada yang jadi pengusaha, pengelola akomodasi berupa homestay. Petani merasa lega hasil garapannya bisa diserap maksimal bertumbuh begitu peternak dan sektor kerajinan lainya,” tuturnya kepala desa dua periode itu.
Tak sekedar melihat-lihat saja, Kata Udi, wisatawan diajak belajar bertani misalnya menanam tomat,cabai serta pertanian herbal lainya. Aktifitas pertanian menarik bagi wisatawan terkesan sekali tatkala sudah kembali dari Malang. Kafe Sawah yang berada di tengah destinasi yang dikelola oleh Bumdes setempat.
Kafe Sawah dilengkapi dengan spot-spot unik dan menarik yang pastinya hits dan instagramable. Selaras dengan namanya, Kafe Sawah memang terletak di persawahan, pemandangan tidak akan membosankan karena ada beberapa spot selfie yang memukau seperti taman bunga, jembatan, hingga bangunan yang terbuat dari bambu, latar belakang pengunungan nilai tambah serta masih banyak lagi.
Studi Banding Perangkat Desa se-Kecamatan Nusa Penida
Kucuran dana desa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat untuk kepentingan masyarakat desa mengembangkan potensi yang ada. Seperti halnya Desa Pujonkidul berhasil mengembangkan potensi pertanian dan peternak menjadi desa wisata. Hasil kerja keras Kepala Desa bersama masyarakat membangun desa dari keterpurukan pengangguran dan kemiskinan.
Banyak ganjaran prestasi yang diraih Desa Pujonkidul, Kecamatan Pujon, Kabupatan Malang. Seperti meraih penghargaan sebagai Desa Pro Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Desa Wisata Award & Desa Wisata Agro dari Kementerian Desa, Pengembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Melihat berbagai prestasi Desa Wisata Pujonkidul, perangkat desa se-Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, melakukan studi tiru/lapangan. Rombongan yang dipimpin oleh Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra didampingi Ketua Forum Perbekel Nusa Penida.Rombongan tiga bus langsung disambut Kepala Desa Pujonkidul Udi Hartoko di ruang pertemuan desa setempat.
Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra memaparkan profil Kecamatan Nusa Penida. Walaupun secara potensi berbeda tapi dari segi pariwisata bahari sangat potensial. Studi tiru, kata Widyasa seperti dipaparkan Kepala Desa Pujonkidul masalah pengelolaan dana desa dibawah Bumdes memberikan semacam pengalamannya dalam hal mengelola dari sebelumnya hingga sekarang terkenal dengan pendapatan fantastis. Inovasi dan trobosan yang dilakukan Kades Pujonkidul dari pengalamannya pengelolaan desa.
Spirit yang sama membangun bukan keegoaan masing-masing. Bagaimana desa mempetakan dan melihat potensi yanga ada menyusuri kebutuhan masyarakat bukan keinginan, sehingga permasalahan dan pemetaan yang dilakukan diketahui potensi yang ada.
Cuma, menurut Widyasa dari hasil data yang didapat pihaknya memulai melaksankan atau mengeksekusi kerja sama baik perbekel, perangkat desa serta peran masyarakat. Tidak bisa dilakukan sendiri, dukungan masyarakat sangat berperan di sini untuk membangun desa.
“Pemecahan masalah dari potensi yang ada perbekel dan perangkat desa didukung peran aktif masyarakat mengelola desa. Sinergi semua pihak tidak jalan sendiri atau ego saja,“ kata Camat asal Lembongan ini.
Sekali lagi, Widyasa yang penting adalah perbekel dan perangkat desa management partisipatif masyarakat desa bersama-sama membangun desa. Dari sini komitmen bersama jajaran desa kebermanfaatan dengan tujuan akhir kesejahteraan masyarakat.
I Gede Ketut Arjaya Ketua Forum Perkebel Nusa Penida, ada beberapa hal perlu disampaikan rekan-rekan perbekel maupun perangkat desa tujuan kita studi tiru/lapangan adalah ATM yang sering kita dengar yakni Amati, Tiru dan Modifikasi sesuai hasil pengamatan mendengarkan informasi dari Kades Pujonkidul.
Kata Arjaya, sangat inspiratif sosok kades Pujonkidul empat S yang disampaikan dihadapan rombongan.
Pertama, Solit dimana perbekel, perangkat desa berkomunikasi yang baik. Kedua, Speed kecepatan melangkah dan komunikasi ikut bersama-sama menginformasikan perencanaan program yang harus sampai kepada masyarakat.
Ketiga, smart mengwujudkan tampilan desa sebaik mungkin melalui sosial media memaksimalkan informasi kelebihan desa masing-masing bukan menonjolkan sisi negatif. Keempat, spirit kenyakinan bersama-sama dari perbedaan pemikiran, misalnya membuat suatu perencanaan terjadi perselisihan dengan perangkat desa yang sifatnya permanen. Itu perlu dihindari agar terjadi keharmonisasi membangun desa yang betul-betul menyeluruh penunjang program yang direncanakan.
Sementara Kades Desa Pujonkidul sangat berterima kasih telah memilih Desa Kujonkidul sebagai studi tiru/lapngan. Gayung bersambut membangun desa berbagi pengalaman yang kita miliki. Spirit, komitmen dan solit membangun desa sesuai dengan potensi yang dimiliki. “ mari kita kelola potensi desa untuk kepentingan masyarakat desa, ayo kita torehkan tinta emas dibawah kepemimpinan kita mengelola desa, “ tuturnya dengan nada semangat. [T] [*]