31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Untuk Rekan Guru “Sekolah Tidak Favorit” – [Kisah Lain PPDB Zonasi]

I Gusti Bagus Weda SanjayabyI Gusti Bagus Weda Sanjaya
July 2, 2019
inEsai
Untuk Rekan Guru “Sekolah Tidak Favorit” – [Kisah Lain PPDB Zonasi]
76
SHARES

“Sepertinya malam ini saja ragabisa gabung. Besok sudah sekolah lagi. PPDB sudah mulai,” kata temanku setelah beberapa lama terdiam sendiri, tanpa memperhatikan obrolan kami berempat sebelumnya. Aku pikir dia serius dalam permainan ini, tetapi ternyata dari tadi dia memikirkan hal yang jauh lebih serius; pendidikan.

Sebagai seorang guru, kami tentu tak bisa lempas dari pemikiran akan pendidikan bangsa. Dalam obrolan-obrolan di group whatsapp – meski sambil bercanda, kami acap kali membahas tentang sistem pendidikan kita. Keburukan-keburukannya tentu menjadi hal yang lebih menarik dibahas ketimbang kebaikan-kebaikan yang telah ada. Bahkan di meja ini, saat kami berlima duduk dengan cukup serius, mendengar ucapan teman kami tadi, kami langsung tahu kemana arah obrolan kami selanjutnya. 

Penerimaan Peserta Didik Baru. Ya, PPDB belakangan ini menjadi hal yang sangat sexy untuk dipergunjingkan. Terlebih adanya penerapan sistem zonasi, yang hingga di tahun ketiga ini masih belum terpolakan dengan baik. Hal tersebut tentu menjadi perbincangan yang sangat menarik. Seperti yang aku sampaikan tadi, membicarakan keburukan terasa lebih mengasikkan.

Kami duduk melingkar. Temanku, yang duduk di sebelah kananku adalah salah seorang guru di sekolah pinggiran. Berdasarkan stratifikasi sekolah di benak masyarakat, sekolahnya berada pada strata “tidak favorit”. Kami sebenarnya tak terlalu mengerti sejak kapan, dan mengapa sekolahnya ada pada strata itu. Tidak ada sertifikat khusus yang dikeluarkan pemerintah untuk label itu, tetapi mereka – temanku tadi, bersama rekan-rekan guru di sekolahnya – seakan sepakat dengan strata yang melekat pada sekolah mereka.

Sekolahnya berada di pinggiran kota. Setiap tahun, siswa yang mendaftar di sana adalah siswa-siswa yang tidak lolos di sekolah “favorit”. Itupun setelah dikurangi beberapa siswa yang memutuskan untuk sekolah di sekolah swasta yang dianggap lebih “favorit”. Jumlah siswanya kadang tak lebih dari empat kelas pertahun. Kondisi seperti ini, mewajarkan sekolah itu untuk tidak terlalu aktif dalam perlombaan dan kegiatan-kegiatan lain, karena SDM dan dana yang terbatas. Terlebih sejak sekolah negeri tidak diperkenankan untuk memungut SPP. Mereka hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat dan daerah yang besarannya diukur berdasarkan jumlah siswa.

“Nau ti ba ente, o? Liu maan murid jani” ujar salah seorang teman yang membayangkan perasaan temanku tadi terhadap hasil PPDB yang tentunya menguntungkan sekolahnya. Secara hitungan kasar kami memikirkan bahwa sekolahnya akan menerima siswa dengan jumlah yang cukup, sesuai daya tampung sekolah. Dengan jumlah siswa yang memadai, dana BOS yang diterima akan meningkat dan sekolahnya akan punya cukup biaya untuk memperbaiki fasilitas dan mengembangkan program pengembangan siswa dan guru.

Alih-alih tanggapan positif datang dari temanku tadi, dia malah melontarkan ucapan berbau pesimis yang menyatakan kasihan pada siswa-siswa berprestasi yang harus bersekolah di sekolahnya. Ini merupakan pembunuhan potensi siswa, menurutnya. Mereka yang potensial, akan meredup di sekolahnya, kemudian akan tumbuh menjadi siswa-siswa biasa seperti lulusan-lulusan sebelumnya. Seorang teman guru di sekolahnya masih berjibaku untuk bisa mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah “favorit”, meski jarak rumahnya lebih dekat ke sekolah tempat tugasnya. Sebegitu pesimis guru-guru di sekolah itu dengan sekolahnya sendiri.

Aku sangat tak sepaham dengannya dalam hal itu. Hanya perlu sebuah lecutan pada temanku (dan teman-teman guru di sekolahnya) untuk membuktikan bahwa intake dan dana adalah satu-satunya penyebab sekolahnya tak mampu bersaing dengan sekolah lain. Jika saja dari dulu sekolahnya diberikan intakeyang sama, maka saat ini sekolah itu sudah memiliki kualitas yang sama dengan sekolah-sekolah lainnya. Jika saja sekolah itu dari dulu diberikan mengelola dana yang sama, maka saat ini fasilitas dan budaya sekolah akan sama dengan sekolah lainnya.

Bukankah ini harapan utama pelaksanaan sistem zonasi? Agar tak ada lagi stratifikasi sekolah. Tak ada lagi istilah “favorit” dan “tak favorit” yang dilabelkan pada sebuah sekolah. Semua sekolah memiliki intake yang merata. Memiliki fasilitas dan dana yang sama. Semua siswa memiliki hak yang sama dalam mendapat layanan pendidikan.

“Semua sekolah adalah sekolah favorit” itu harapan dari menteri pendidikan kita. Dengan pemerataan kuantitas dan kualitas siswa, setiap sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Setiap tahun semua sekolah akan mendapat siswa baru dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan di sekolahnya. Pun jika prestasi digunakan sebagai sebuah tolak ukur, maka semua sekolah memiliki peluang yang sama untuk berprestasi.

Bukankah dengan intake yang merata, peluang sekolahnya untuk berkembang semakin ada? Intake yang baik – yang dulu pasti diserap habis oleh “sekolah favorit” – sekarang akan ada di sekolahnya. Permasalahannya hanyalah, siap atau tidak temanku tadi (dan teman-teman guru di sekolahnya) untuk mengembangkan siswa-siswa potensial itu?

Dengan setengah konsentrasi pada permainan, aku meneguk teh hangat yang sudah tak hangat lagi. “Coba ente tertantang untuk membuktikan diri, siswa-siswa potensial itu akan menjadi motor penggerak sistem mutu di sekolah entene.” Aku mulai sedikit menyeramahinya dengan gaya mengguruiku.

Aku memang percaya, dengan diberdayakan secara baik, tahun depan, atau tahun depannya lagi sistem mutu akan mulai terbentuk. Beberapa ‘anak biasa saja’ akan termotivasi pada anak-anak potensial itu. Prestasi akan mulai tersemaikan di sekolah dengan strata “tidak favorit” itu. Maka perlahan, sekolah itu akan merangkak pada strata yang lebih tinggi. Orang tua yang tahun ini merasa kecewa anaknya ‘hanya’ diterima di sekolah itu, perlahan akan bersyukur dan mendapati anaknya telah berkembang secara sepatutnya.

Dan jika hal ini berhasil terjadi juga di sekolah-sekolah lain, setiap sekolah akan bergerak menuju strata di atasnya, bahkan bukan hal yang tak mungkin, stratifikasi sekolah akan perlahan hilang di benak masyarakat. Kualitas pendidikan di semua sekolah akan berada pada satu titik yang terstandarkan. Orang tua tak sibuk lagi update status dan berdoa di facebook agar anaknya diterima di sekolah favorit.

Melalui beberapa perdebatan, akhirnya temanku mulai sepaham. “Doakan nah, siswa yang mendaftar di sekolah raga bagus-bagus. Raga akan menggerakkan teman-teman di sekolah untuk bangkit dan keluar dari balik bayang-bayang citra sekolah yang selama ini. Kalian yang hanya menerima siswa-siswa miskin dengan kemampuan akademik standar saja mampu, masa kami tidak?” Dia berucap dengan semangat sambil meneguk kopinya yang hampir dingin.

Sesaat kemudian aku menjatuhkan kartu, diapun tersenyum. “Ne apa soca raga! Ceki!” [T]

Tags: guruPendidikansekolahzonasizonasi PPDB
Previous Post

“Kamu kan Anak TI. Plis, Benerin Laptop Pacarku Dong!” – Uh, Sakitnya…

Next Post

Ayo Beranak Empat

I Gusti Bagus Weda Sanjaya

I Gusti Bagus Weda Sanjaya

Pembelajar yang ditugaskan menemani pembelajar lain untuk belajar. Serupa guru. Lahir di Tabanan, lereng selatan Gunung Batukaru.

Next Post
Saat Raga Sakit, Biarkan Pikiran Tetap Sehat –Cerita Tentang Pasien Cuci Darah

Ayo Beranak Empat

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co