21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Sumahardika, Mas Ruscitadewi dan Nala Antara dalam workshop Deklamasi Puisi di PKB 2019

Sumahardika, Mas Ruscitadewi dan Nala Antara dalam workshop Deklamasi Puisi di PKB 2019

Kata Sumahardika: “Deklamasi Puisi itu Menubuhkan Puisi!”

tatkala by tatkala
June 27, 2019
in Kilas
77
SHARES

 “Banyak diantara teman-teman bilang, ayo olah tubuh dan hanya sebatas bergerak sambil menghitung satu dua satu dua!”

Itu dikatakan Wayan Sumahardika, seorang pegiat teater dan penulis karya sastra di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu, 26 Juni 2019. Pada saat berkata seperti itu, Sumahardika dalam posisi berdiri sembari menirukan gerak senam.

Sumahardika adalah salah satu pemateri dalam Workshop Deklamasi Berbahasa Bali serangkaian acara Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019. Selain Sumahardika, satu pembicara lagi adalah I Gde Nala Antara yang merupakan sastrawan Bali sekaligus pengajar di Universitas Udayana. Acara dipandu sastrawan Mas Ruscitadewi.

Dalam mendeklamasikan puisi, kata Sumahrdika, olah tubuh tak hanya sebatas melatih badan. “Banyak yang tidak memahami kalau tubuh sejatinya terdiri dari tiga hal yaitu pikiran, badan, dan emosi,” katanya.

Agar dapat mendeklamasikan sebuah puisi seutuhnya, “Kita harus menubuhkan puisi dengan melakukan olah tubuh, yakni pikiran, badan, dan emosi,” kata lelaki yang biasa disapa Suma ini.  

Suma dalam workshop itu menyampaikan istilah-istilah yang mudah diingat peserta workshop. Semisal menubuhkan puisi agar dalam mendeklamasikan sebuah puisi menjadi sesuatu yang utuh.

“Saat ini mendeklamasikan puisi itu adalah sesuatu yang remang-remang, masih ada beberapa orang yang sulit menafsirkan antara mendeklamasikan, membaca, musikalisasi, dan dramatisasi puisi,” jelas Suma.

Sehingga, setelah dilaksanakannya workshop ini diharapkan kesimpang-siuran akan mendeklamasikan puisi dapat disudahi, dengan sebuah kejelasan bawasannya mendeklamasikan puisi adalah menubuhkan puisi itu dalam diri.

Kedepannya pula deklamasi puisi dapat dipahami sebagai sebuah seni yang tak hanya ditampilkan sebagai kebutuhan kompetisi, melainkan dapat pula menjadi sebuah karya seni yang dapat dinikmati seniman maupun penikmatnya.

Awalnya peserta workshop dibatasi hanya 50 orang ini. Namun banyak masyarakat umum masuk Gedung Ksirarnawa dan tertarik untuk ikut. Akhirnya panitia memperbolehkan masyarakat umum untuk duduk bersama membagi keluh-kesah soal puisi, khususnya deklamasi puisi berbahasa Bali.

Pada awal workshop, terlebih dahulu menampilkan sebuah puisi berbahasa Bali dari siswi SD Saraswati 3 Denpasar. Dengan penampilan siswi tersebut, workshop pun dimulai dengan penyampaian materi dari I Gde Nala Antara.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini karya sastra berbahasa Bali perlu mendapat perhatian. Sebab itulah workshop ini digalakkan, lantaran deklamasi puisi memasukkan unsur-unsur seni lainnya seperti berpidato, bermusik, sekaligus berpuisi. Nala pun turut memberi tips-tips untuk dapat membaca puisi dengan baik dan penuh penghayatan.

“Puisi itu dibuat berdasarkan perasaan pengarang, jadi perlu terus membaca dan membaca agar memahami emosi si pembuat puisi saat membuat puisi itu,” jelas Nala. [T] [*]

Tags: deklamasiPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2019Puisiworkshop
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Drama Gong. (Foto: Widnyana Sudibya)
Esai

“Raja Muda” dan “Raja Buduh” dalam Budaya Politik Kita #Kolom Made Metera

BUDAYA politik dimaksudkan sebagai pola prilaku yang dihayati masyarakat berkaitan dengan pemerintahan, hukum, dan kehidupan bernegara pada umumnya. Teater tradisional ...

November 6, 2018
Afrizal Malna #Sumber foto: youtube
Kilas

Workshop Sastra dan Teater Bangkalan Datangkan Afrizal Malna

MISI belum tuntas! Komunitas Masyarakat Lumpur Bangkalan terus bikin kegiatan. Setelah terlaksananya acara Festival Puisi Bangkalan, 20-21 Mei 2016, kini ...

February 2, 2018
Salah satu adegan dalam video klip Lagu Sampah #Akebuleleng
Kilas

#AKEBULELENG Bikin Lagu Sampah…

“Permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kita bersama!” Itulah sepenggal kata dari Kepala Dinas Lingkungan ...

January 7, 2020
Foto: Mursal Buyung
Puisi

Sindu Putra# Puisi-puisi dari Padangbai, Selat Lombok, Lembar

. TELUK PADANG BAI di bagian yang paling senyap dari pulau yang tidak pernah gelap sarkopagus tua itu terdampar menjadikan ...

February 2, 2018
Kiat

Bergerak Jika Ada Jarak – Curhatan Orang yang Gagal Menulis Opini

  TERKADANG banyak penulis yang kebingungan dalam menulis huruf pertama dalam tulisanya, hal ini terjadi juga terhadap saya. Hal ini ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In