23 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Wayan wong Tejakula (Foto:PKB)

Wayan wong Tejakula (Foto:PKB)

Penari-penari Muda dalam Wayang Wong Tejakula

tatkala by tatkala
June 18, 2019
in Kilas
45
SHARES

Wayang Wong Tejakula, Buleleng, diperkirakan usianya sekitar tiga abad. Namun hingga kini tetap bertahan. Bahkan ketika tampil dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di Kalangan Angsoka Taman Budaya Denpasar, Senin pagi, 18 Juni 2019, kelompk kesenian ini diisi oleh penari-penari muda, sejumlah di antaranya masih duduk di bangku SMP.

Jadi, siapa regenerasi dalam kesenian langka di Bali macet? Tidak. Regeranasi tetap berlangsung, pelan, perlahan.

Dalam penampilannya, Wayang Wong Tejakuka yang bernaung dalam Sekaa Wayang Wong Guna Murti mempersembahkan cerita yang bertajuk Gugurnya Patih Prahasta.

Menurut penuturan Ketut Widiasa selaku Ketua Sekaa Wayang Wong Guna Murti bahwa garapan ini memberi pesan akan penanaman sikap cinta tanah air. “Bagaimana perjuangan Prahasta sebagai patih Kerajaan Alengka dan akhirnya gugur patut menjadi tuntunan,” terang Widiasa yang turut memerankan tokoh Rahwana.

Prahasta sendiri adalah paman dari Raja Alengka yakni Rahwana. Saat Rahwana menculik Dewi Sita, Prahasta telah wanti-wanti mengingatkan Rahwana namun tetap diabaikan sampai akhirnya terjadi peperangan. Ketika berperang, Prahasta tak memandang hubungannya dengan Rahwana, yang dipandang Prahasta adalah bagaimana ia dapat membela tanah airnya agar tak banyak korban berjatuhan.

Sekaa ini melibatkan 40 orang dalam garapannya yang terdiri dari penari dan penabuh. Kesenian semi-sakral ini menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Salah satu seniman Wayang Wong yakni Made Suarjana (44) mengaku senang dapat melestarikan kesenian ini.

“Saya memang senang dan punya hobi nari, saya ditarik sama ketua sekaa ikut dalam sekaa wayang wong terus saya disuruh nari menjadi Hanoman,” terang Suarjana.

Ketekunannya selama 20 tahun melestarikan kesenian Wayang Wong membuat dirinya dipercaya untuk menjadi model dalam branding PKB ke-41. Suarjana pun mengungkapkan bahwa ia dipercaya oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk menjadi model dalam branding PKB.

“Waktu itu saya difotonya di Balai Desa Tejakula, ya saya senang dan bangga,” ungkap Suarjana sambil memasang senyuman.

Terdapat dua perempuan yang tergabung dalam sekaa ini, salah satunya adalah Ni Luh Ayu Widiastini, berperan sebagai Laksamana yang mengaku bergabung sejak remaja.

“Awalnya panggilan hati, saya ngayah di pura, dan sampai menjadi bisa ditampilkan di panggung saya masih tetap bergabung,” terang Widiastini yang kesehariannya sebagai petugas tata usaha di SMAN 1 Tejakula.

Sejauh ini, penari termuda dalam Sekaa Guna Murti baru menginjak kelas tiga SMP.

“Sulit-sulit gampang mencari penerus, tapi kami sudah upayakan sejak awal mengenalkan Wayang Wong lebih sering di desa-desa dan syukurnya ada yang tertarik,” tutur Widiasta.

Baik Widiasta, Suarjana, maupun Widiastini memiliki satu harapan yang sama, agar Wayang Wong Tejakula tetap menjadi kesenian semi-sakral yang senantiasa diteruskan oleh generasi muda dan selalu dicintai masyarakat Bali maupun mancanegara.

Pada tahun 2015, Wayang Wong Tejakula diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Hal tersebut menjadikan Wayang Wong Tejakula kian dicintai oleh masyarakat Desa Tejakula hingga dunia. Dan akan terus seperti itu. [T]

Tags: bulelengPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2019Tejakulawayang wong
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co [Satia Guna]
Cerpen

Kupu-Kupu Merah Bata | Cerpen I Putu Agus Phebi Rosadi

by I Putu Agus Phebi Rosadi
January 23, 2021
Cacing tanah
Esai

Di Bawah Kaki Namun Vital

Pernahkah kita perhatikan hewan-hewan berukuran kecil yang dapat dilihat tanpa alat bantu merayap di atas tanah? Kebanyakan dari kita yang ...

January 11, 2021
Esai

Bingung Cari Alamat, Padahal Bukan Alamat Palsu Seperti Lagu Ayu Ting Ting

Ke mana, ke mana, ke mana, ku harus mencari ke mana… Begitulah lirik lagu dengan judul “Alamat Palsu” yang dinyanyikan ...

April 6, 2019
Princess Jasmine diperankan Naomi Scott (Foto Google)
Ulasan

Smart Women Have Voice and Choice –Catatan Menonton Aladdin

Aladdin (Disney, 2019)Director: Guy RitchieWriters: John August (screenplay by), Guy Ritchie (screenplay by) Stars: Will Smith, Mena Massoud, Naomi Scott  Adegan dibuka dengan laut biru ...

June 4, 2019
Ilustrasi: Dek Omo
Opini

Buta Paling Buruk adalah Buta Politik

Buta paling buruk adalah buta politik. Dia yang buta politik adalah dia yang tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi ...

February 2, 2018
Ilustrasi diambil dari http://www.lpmarcom.com
Esai

Statistik, Napasnya Sang Ekonom

Ada kalimat bijak yang patut direnungkan “bicaralah dengan data”. Kalimat tersebut menjadi kalimat yang mendadak rajin menyapa kalangan mahasiswa saat ...

August 14, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Buleleng Barat

by Sugi Lanus
January 22, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1354) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In