8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tak Usah Gawat-gawat, KKN itu Biasa Saja…

HidayatbyHidayat
May 31, 2019
inEsai
Tak Usah Gawat-gawat, KKN itu Biasa Saja…

Ist

59
SHARES

~Aku ditempatkan di pelosok desa, tapi aku lebih suka menempatkan diriku di gawai dan sosial media~ — Mahasiswa KKN


KKN itu biasa saja. KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang telah terpropaganda dalam “tri dharma perguruan tinggi”, pengabdian kepada masyarakat, yang sejatinya dilaksanakan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya satu bulan alih-alih hanya untuk memberi kesan bahwa kuliah tidak pernah berjarak dengan masyarakat dan desa. Ah, itu biasa saja.

Dan kita (meski sebagian besar berasal dari desa) sebenarnya sangat berjarak dengan desa. Respon dan kesan pertama ketika menginjakkan kaki (observasi di desa) sebagian besar sangat negatif, bahkan kecewa.

Yang kita pertanyakan bukan bukan kekaguman atas desa dan kondisi masyarakat di sana, melainkan akses jalan, jarak dengan kota yang lengkap dengan persediaan kebutuhan isi perut, dan bagaimana kita mengandaikan hidup dengan keterbatasan dan persiapan-persiapan yang serba ribet.

Dan yang tak kalah hebatnya, serba-serbi KKN begitu riuh seperti perayaan apa saja. Lihat bagaimana tingkah kita dan teman-teman semua yang mengimani akun (katakanlah Instagram) sebelum KKN benar-benar dimulai, misalnya: “#kkndesa……”, #kknuniversitas…..”, yang mendadak ramai dengan unggahan foto-foto anggota dengan desain yang sedemikian ciamik.

Hadirnya fenomena tersebut hampir rata di seluruh Indonesia. Seolah itu adalah lomba menuju kebaikan demi memajukan nama unversitas. Di sana, pertanyaan-pertanyaan atas eksistensi mahasiswa KKN terjawab dengan tampilan-tampilan foto kegiatan yang manis dan menggugah semangat yang sama (saling adu unggah foto antar sesama mahasiswa KKN). Respon atas foto yang kemudian terunggah di media sosial merangsang hal yang sama.

Lihat bagaimana dan berapa banyak foto dan video yang muncul di feed/instastory, atau media sosial lainnya? Berapa banyak feed foto dan/atau video yang menampilkan hal-hal baik, membantu orang desa yang dibingkai dengan kata-kata yang menyentuh? Berapa banyak pemandangan ala desa yang telah kita lihat? Berapa banyak potret dan video senyum lebar bersama anak-anak kecil desa nan polos dan riang?

Hal-hal yang kemudian membuat kita menjadi makin mekanis, yang senyata-nyatanya kita amini sebagai hal yang wajar. Potret dalam gawai yang kemudian ditampilkan lewat media sosial menjadi suguhan wajib untuk sekedar mengabadikan moment, juga sebagai keharusan untuk terlihat ada. Kebersamaan terpampang di media sosial, mesra, lalu menguap setelahnya. Keberadaan dalam layar foto adalah pertanyaan bagi kita, sebenarnya kita mengabdikan diri untuk masyarakat desa atau gawai dan media sosial?

Dan KKN tak lebih dari sekedar persiapan hidup baru yang singkat dan biasa saja. Begitu mati-matian kita mempersiapkan hal-hal untuk memperlancar hal-hal yang sudah kita andaikan. Mempersiapkan mental baja bertemu orang baru, menguatkan hati berpisah dengan kekasih, ganti kartu perdana untuk kelancaran akses internet dan chating dengan kekasih, dan yang lebih parah, kita menganggap desa dengan sinisme berlebih. Menganggap desa dengan ketakwajaran.

Perilaku manja dan tidak biasa atas kehidupan di desa, biasa kita jumpai di ruang (Posko KKN) masing-masing. Keluhan demi keluhan adalah kawajaran bagi kita semua, karena di desa tidak semua bisa terpenuhi. Dan kemudian, demi kelancaran dan anggapan hidup yang normal sebagaimana di kota, semua harus terlihat sama. Sama, normal.

Dan KKN tak lebih sekedar pindah tempat tanpa perenungan yang dalam, pikiran kita masih terbelunggu oleh pikiran-pikiran khas ke-kota-kotaan yang hampir rata. Lihat bagaimana perilaku tingkah kawan kita mempertanyakan akses ke kota, mencari-cari supermarket, francais, toko-toko besar untuk memenuhi kebutuhan atas perut yang mengidam-idamkan snack dan berdamai dengan sepi dan segala keterbatasan di desa. Manja memang. Dan itu adalah sebenar-benarnya cerminan atas hidup kita semua.

Dan yang kemudian kita syukuri adalah kerja bersama yang dijalani lewat proker maupun ajakan dari perangkat dan atau masyarakat desa. Namun, kita kadang kurang ikhlas, alih-alih untuk mengisi waktu luang agar terlihat tidak berjarak dengan masyarakat desa. Menjalani program kerja tak lebih hanya sekedar formalitas belaka.

Ajaran serba instan yang dianut manusia kekinian adalah kewajaran yang diyakini sebagai iman kolektif. Kesepakatan dibangun atas dasar yang sama. Yang berbeda dan tidak meyakini iman kolektif dianggap tak wajar, tak normal. Dan semua kegiatan harus dilakukan bersama, alih-alih untuk menutupi malu dan dianggap kompak. Sehingga masyarakat desa tak seluruhnya tersentuh atas keberadaan mahasiswa KKN.

Yang tak kalah menarik adalah bagaimana teman-teman kita merespon hal-hal seksis sebagai kewajaran dan hiburan belaka. Wajar, setiap manusia memiliki hasrat atas seks. Adalah bagaimana teman laki-laki kita merayu perempuan atas dasar kesepian karena jauh dari kekasihnya, adalah bagaimana kawan laki-laki kita meminta perempuan untuk bercerita tentang pengalaman-pengalaman seks, dan sekali lagi, untuk bahan hiburan dan tertawa kolektif. Dan ini tentu masalah serius, tentang tumbuh suburnya budaya patriarki di tengah-tengah kaum inteltual sekalipun.

Kita, sebagaimana manusia normal mencemaskan hal-hal yang dirasa tidak normal. Adalah bagaimana respon kita terhadap kebiasan-kebiasan normal yang kita jalani. Misalnya mandi. Kita tidak mengingkari mandi, tapi kita ketakutan mandi dengan air yang agak keruh. Makan yang dijalani pada hidup sehari-hari di kota akan berbeda dengan kebiasaan makan di KKN. Kita tetap butuh tambahan makan karena KKN hanya menjamin sedikitnya 3 kali makan atas kesepakatan bersama. Lalu kita mencari-cari makanan tambahan tanpa perenungan panjang akan keuangan.

Dan kita seoalah tidak dapat mengenali tubuh atas bagaimana menempatkan diri pada ruang baru bernama desa. Adaptasi demi adaptasi menjadi perenungan yang biasa. Tak ada perenungan yang mendalam atas sakit yang menimpa, tak ada obrolan serius tentang bagaimana kondisi desa dan cara-cara paling efektif membangun.

KKN itu biasa saja. Adalah hal wajar bagaimana teman-teman KKN tidak menjamin pemikiran yang akrab dan sama. Lalu kemudian yang terjadi adalah bagaimana salah seorang dari kelompok KKN mencoba keluar dan mencari teman-teman baru yang lebih mendukung atas pemikiran yang akrab dengan keseharian dan hobi yang sama.

Dan kemudian yang kita pikirkan adalah fokus bagaimana KKN cepat selesai sesegera mungkin, tanpa mempertimbangkan bagaimana mengakrabkan diri dengan masyarakat. Dan pikiran-pikiran yang serba cepat itu adalah hasil konsumsi instan atas kemampuan berfikir yang pendek.

Kemudian yang ditakutkan adalah bagaimana KKN menjelma menjadi Kuliah Kerja Nyata yang mekanis. Dan pencapaian-pencapaian yang selama ini diharapkan dan dikerjakan senyata-nyatanya hanya sekedar pemuas agenda akademik. Dan ini tentu akan menjadi kekhawatiran bagaimana KKN kemudian tidak mencapai atas apa yang menjadi pengharapan propaganda tri dharma perguruan tinggi.

Atas waktu KKN yang singkat (katakanlah 1 bulan), apakah bisa menjamin kerja yang sadar? Nyatanya, KKN itu biasa saja. Atas hal-hal yang kita alami, kita tidak mengingkari apa-apa, selain menggerutu dan sinis. [T]

Tags: desakampusKKNmahasiswa
Previous Post

Rupa-rupa Perjalanan Hidup: Berkeluarga Memang Bukan Bercanda

Next Post

Satu Juni & Misteri Waktu

Hidayat

Hidayat

Berasal dari ujung timur pulau Jawa alias Banyuwangi. Sedang terdampar di sisi utara Pulau Dewata. Bercita-cita memiliki kedai kopi lengkap dengan perpus, tempat nonton film serta tempat diskusi. Bisa dijumpai di akun inatagram : cethe21

Next Post
Nyepi: Terapi Kesehatan, Terapi Kita, Bumi dan Peradaban

Satu Juni & Misteri Waktu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co