2 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Acara

Lentera Batukaru, Novel Karya Putu Setia Diluncurkan di Bentara Budaya Bali

tatkala by tatkala
May 28, 2019
in Acara
76
SHARES

Putu Setia, yang kini menyandang nama pendeta Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, baru saja merilis buku terkininya berjudul “Lentera Batukaru”.  Novel memoar yang diterbitkan oleh penerbit KPG (2019) ini akan diluncurkan di Bentara Budaya Bali (BBB), pada Rabu (29/05) pukul 19.00 WITA.

Tampil sebagai pembahas yakni Widminarko (77) dan Wayan Westa (54), serta dimoderatori oleh I Made Sujaya, S.S., M.Hum. Diskusi menjadi lebih menarik karena narasumbernya, Widminarko, adalah pelaku sejarah pada era 1960-an, sekaligus juga seorang jurnalis yang meraih puncak karir sebagai pimpinan redaksi di Bali Post dan Ketua PWI Bali selama dua periode (1983-1991). Selain itu Wayan Westa merupakan  budayawan yang juga menekuni dunia jurnalistik.

Novel memoar “Lentera Batukaru” bertutur tentang keluarga-keluarga sederhana di lereng Gunung Batukaru, Bali. Sebagaimana situasi zaman itu, tahun 1960-an, keluarga miskin tanpa pendidikan memadai ini terbawa pusaran arus sejarah dan diwarnai sederetan  kisah kemanusiaan yang pilu.

Putu Setia menuturkan cerita pedih ini dengan memilih pendekatan jurnalistik, mengedepankan reportase dan teknik jurnalistik yang berimbang dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sastra, dengan demikian tragedi dituturkan tanpa kemarahan, bahkan tanpa nada benci. Pesan yang dikedepankan adalah bagaimana seseorang pasrah menerima takdir namun tetap beritikad memperbaiki diri lewat pendekatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain mengulas seluk beluk novel memoar tersebut, Pustaka Bentara kali ini membincangkan pula perihal fenomena kehadiran buku-buku biografi atau memoar tokoh politik, negarawan, seniman, budayawan dan bahkan selebriti yang kini banyak diterbitkan, baik oleh penerbit besar ataupun indie.

Seturut pertanyaan yang juga mungkin mengemuka, antara lain apakah memoar-memoar tersebut bisa sepenuhnya disebut dokumen sejarah, mengingat buku jenis ini terkadang dipenuhi kisah-kisah pribadi yang sarat pandangan-pandangan subyektif dari tokoh bersangkutan.

Selain bahwa kajian sejarah selalu berlandaskan pada data atau fakta yang obyektif, ada pula persepsi dalam masyarakat, bahwa hanya ‘tokoh’ dan bukan orang biasalah yang layak diabadikan dalam buku-buku biografi.



Putu Setia, yang kini menyandang nama pendeta Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

“Lentera Batukaru” adalah buku yang kesekian dari Putu Setia, kelahiran Desa Pujungan, Kabupaten Tabanan, 4 April 1951. Setelah pensiun sebagai jurnalis di Tempo Media Grup 2006, Putu Setia sudah menulis otobiografi “Wartawan Menjadi Pendeta” serta buku-buku budaya dan buku agama.

Cerita-cerita pendek Putu Setia terkumpul dalam sebuah buku antologi berjudul Intel dari Comberan (1994). Dua cerita pendeknya juga pernah dimuat dalam sebuah antologi berjudul Bali Behind The Seen (1996), yang disunting oleh Vern Cork.

Ia juga menulis esai tentang kehidupan di Bali, yang dikompilasikan ke dalam buku berjudul Menggugat Bali (1986), edisi revisi terbit tahun 2014 dengan judul Bali Menggugat. Buku ini pun memiliki sekuel berjudul Mendebat Bali (2002) dan Bali yang Meradang (2006). [T] [*]

Tags: Bentara BudayaBukuresensi buku
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Foto: Mursal Buyung
Opini

Ini Universitas, Bung! Bukan Panci Bertekanan

  “Kuliah itu bukan tentang nilai dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Kuliah itu sebenarnya tentang pengalaman, orang-orang yang kalian temui, ...

February 2, 2018
Ilustrasi foto: Dok Dede Nyana
Esai

Wrespati, Bahasa Bali atau Bahasa Campur-campur

Pemerintah provinsi Bali dengan geliat Pergub 79 dan 80 tahun 2018 semakin meruncingkan perkembangan bahasa Bali ke daerah perbatasan dan ...

November 21, 2019
Foto Gubernur Soekarmen dari Wikipedia. Foto seruan dari Sugi Lanus, kemungkinan dimuat dalam media Warta Hindu Dharma
Esai

Bencana Gempa Seririt & Himbauan Gubernur Soekarmen tentang Tat Twam Asi

Catatan Harian Sugi Lanus, 3 Pebruari 2021 Gempa bumi Seririt, Buleleng, Bali, terjadi pada tanggal 14 Juli 1976. Gempa bumi ...

February 3, 2021
Cok Sawitri saat pementasan Arja Siki "Kampanye Calon Gubernur Air" di Bentara Budaya Bali, Sabtu 18 Maret 2017
Ulasan

Kampanye Cagub Air: Pilih yang Sedang Tidak Haus! – Dari Arja Siki Cok Sawitri

TEPUK tangan bersahutan usai tarian “Sesapi Ngundang Ujan” dipentaskan di atas panggung. Pandangan mata ratusan pengunjung di Bentara Budaya Bali ...

February 2, 2018
Foto: Suartha Blotong
Khas

Ajeg Rukun “Semeton Bali” dan “Nyama Selam” di Kampung Singaraja

WARGA di Kelurahan Kampung Singaraja tengah bergegas. Pria, perempuan, tua, anak-anak, semuanya bergegas. Mereka bergegas menuju Masjid Nurrahmah yang terletak ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

by I Ketut Serawan
March 1, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1418) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In