2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ingatan Yang Coba Kita Lupakan

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
May 16, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
49
SHARES

Bayangkan jika kita kehilangan ingatan. Kita akan melupakan yang semestinya dilupakan. Kita akan melupakan segala hal yang tidak ingin dilupakan. Kita lupa pada dunia, pada keluarga, bahkan pada diri sendiri. Kita lupa cara menulis. Cara bicara. Cara makan. Juga cara mencintai.

Susah juga ya kalau tiba-tiba lupa segalanya. Sebab ada banyak hal yang sudah dilewati akan lenyap begitu saja. Saya membayangkan jika tiba-tiba kehilangan ingatan tentang banyak sekali hal. Saya akan melupakan sebuah Pantai Rahasia di Nusa Ceningan yang berpasir putih, dengan ombak birunya, tempat dimana saya sering memetik bunga pudak dan tertidur setelahnya pada sebuah pondok kayu.

Saya juga akan melupakan pegunungan indah di Nusa Tenggara Timur dengan jalannya yang berkelok sempit diapit jurang tempat kuda-kuda berlarian.

Saya akan melupakan senyumnya di bawah lampu saat duduk di pinggir sebuah telaga buatan sambil menikmati sayur kangkung. Lebih menyakitkan lagi, saya akan melupakan ibu yang telah melahirkan dan ayah yang telah menaungi. Tidak kalah sulit karena juga harus rela melupakan segala jenis pengetahuan yang sudah dipelajari.

Tapi apakah mungkin itu terjadi? Tentu saja mungkin. Konon ada jenis penyakit ketika seseorang melupakan ingatannya. Setelah menelusurinya, saya temukan beberapa istilah untuk menyebut nama penyakit itu. Di antaranya amnesia, demensia, dan Alzheimer. Saya sebenarnya kurang mengerti tentang penyakit ini. Terutama perbedaan di antara ketiganya.

Tetapi menurut sedikit informasi yang saya dapat, ketiganya memiliki persamaan. Penderitanya, melupakan ingatannya. Seperti kata Kim Su Jin dalam film A Moment to Remember, “ada penghapus di ingatanku”.

Seandainya semua masa lalu dilupakan, bagaimana cara membayangkan masa depan? Tentulah akan sangat sulit. Menurut informasi lainnya, masa depan dibayangkan oleh manusia dengan mengkonstruksi yang telah terjadi di masa lalu. Pastilah sulit hidup dengan kondisi seperti itu. Saya juga belum tahu bagaimana cara mengobati penyakit ingatan itu. Biarlah kita menyerahkan pada ahlinya yang memahami dan konsen pada bidangnya.

Membaca jenis-jenis penyakit itu, saya teringat pada geguritan Sucita dan Subuddhi. Apa hubungannya geguritan dengan kehilangan ingatan? Barangkali tidak ada. Tapi dalam geguritan itu, pengarangnya menerangkan bahwa ada suatu cara untuk menguatkan daya ingat.

Cara yang ditawarkan adalah dengan mengkonsumsi daun pegagan [Centella asiatica]. Tumbuhan ini ada banyak namanya sesuai daerah, di Bali disebut piduh. Lombok menyebutnya bebele. Di Jawa ada yang menyebutnya gagan-gagan. Konon daun pegagan ini dihaluskan kemudian dijadikan loloh atau jamu.

Semasa kecil, daun pegagan saya gunakan sebagai penyembuh luka. Tapi tidak “luka hati”. Luka hati hanya bisa diobati dengan “hati”. Bagaimana kalau sakit gigi?

Sakit gigi obatnya adalah dokter gigi. Maksudnya pergi ke dokter gigi, lalu minta diobati. Setelah diobati hati-hati jangan sampai sakit lagi. Hindari makanan atau minuman kariogenik. Kariogenik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan dan minuman yang manis dan mudah melekat. Istilah yang bagus juga untuk menyebut “dia” yang manis dan mudah melekat. Asyyikkkk…

Bahaya juga kalau sering-sering makan dan minum kariogenik. Gigi bisa sakit. Bagaimana kalau sering-sering menikmati janji-janji kariogenik? Barangkali di dalam sana, hati kita juga semakin terkikis dan berlubang. Maka jangan salahkan kalau banyak orang yang susah percaya kepada pengumbar janji.

Tapi anehnya, mereka yang sering kemakan janji, kemudian mencoba meyakinkan orang lain juga dengan janji-janji. Awalnya mereka adalah korban dari janji, tapi kemudian mereka berubah menjadi pelaku janji. Bahkan sudah jadi rahasia bersama yang tidak dikatakan di panggung-panggung, tapi kita pahami lewat diskusi-diskusi kecil di warung kopi, kalau janji semacam itu memang perlu diadakan.

Tujuannya, agar mereka yang dahulunya pernah berjanji juga merasakan bagaimana jika diingkari. Saya tidak menemukan istilah lain untuk menyebut kejadian itu selain balas dendam.

Ayolah, jangan pura-pura tidak tahu. Kita ini manusia yang sudah dewasa, dan mengerti apa yang dimaksudkan tanpa harus dijelaskan. Saya juga yakin, semua orang tidak perlu belajar ilmu semiotik untuk mengerti petanda-petanda.

Kita memang terbiasa berpura-pura tidak tahu, terhadap banyak sekali hal yang sesungguhnya sangat kita pahami. Begitu juga sebaliknya, kita biasa pura-pura paham tentang sesuatu yang bahkan tidak kita kenali. Itu sama sekali tidak aneh. Tidak ada yang aneh jika ada manusia pura-pura menguasai ini dan itu. Justru yang aneh adalah jika ada manusia yang pura-pura tidak tahu tentang itu dan ini. Tujuan kedua tindakan pura-pura tadi itu sama saja: keselamatan. Terutama selamat dari rasa malu.

Orang sangat takut pada rasa malu, tapi sangat senang mempermalukan orang. Intinya ada yang tidak beres pada diri manusia dari dalam. Ada banyak cerita-cerita yang bisa kita baca untuk meligitimasi hal ini. Arjuna menghina Karna, Bungkling menghina Pendeta lalu kita ikut-ikutan karena itu mengasyikkan. Menghina orang-orang bodoh juga sudah biasa.

Kurang dihina apalagi tokoh I Belog dalam satua-satua Bali. Tapi kita sendiri kurang bertanya dan membaca, mengapa tokoh-tokoh itu dihina dan mengapa ada yang menghina.

Memikirkannya saja, saya sudah pusing sendiri. Untuk mengobati rasa pusing, saya ingin membaca puisi yang ditulis Mbak Reina Caesilia. Judulnya “Duduk di Bale Bengong Kulihat Bayang Penari di Matamu”.

—

Kita bercakap,

kau dan aku diterpa guguran daun

suara burung berkicau dan tergelak

dalam tawamu yang bijak

aku melihat kemilau pada matamu

arif bersahaja

—

Indah sekali. Puisi ini barangkali ditulis untuk mengenang Prof. IB Mantra. Barangkali juga kata “mu” pada puisi itu berarti Prof. IB. Mantra. Pada tawa Pak Prof, Mbak Reina mendengar suara kicau burung. Pelan-pelan rasa pusing saya lenyap. Agar tambah lenyap itu pusing, mari kita lanjutkan membaca puisi yang terkumpul dalam buku kumpulan puisi berjudul Saron. Begini.

—

[…] dalam gambelan ini

harus tak terlupakan

meski angin membawa jalanan

penuh debu

selalu kukenang suara gending itu mengalun

dari lubang-lubang angin dan jendela, dalam

telinga dalam hati sepanjang jantung berdegup

dan mata memandang hari berpacu dengan waktu […]

—

Suara gending gambelan yang Mbak Reina dengar dalam telinga dan juga hati, juga saya dengar dengan telinga Cangak saya yang mungil ini selama saya hidup, selama jantung masih berdegup. Oh iya, segala yang kita dengar dan lalui akan kita ingat. Seperti ikan mujair nyat-nyat yang kita makan di sebuah warung makan sambil berpacu dengan waktu.

Terimakasih Mbak Reina. Puisi itu membuat saya kehilangan rasa pusing dan mengingat-ingat yang telah lewat. Barangkali memang benar, karya membuat kita diingat. Lalu ingatan pelan-pelan juga dilupakan. Bukan karena demensia, amnesia atau Alzheimer. Tapi memang karena waktu menelan segalanya. [T]

CANGAK YANG LAIN:

  • Swastyastu, Nama Saya Cangak
  • Pemimpin dan Pandita
  • Aturan Mati
  • Muka Gua
  • Siapa yang Tahu?
  • Panduan Nyepi ala Cangak
  • Kembali
  • Yang Kita Cari Adalah Hening
  • Siang Malam Berpikir Sendiri
  • Teman Tidak Makan Teman
  • Menerima Tanpa Terlena
  • Perlindungan
  • Pesta Dansa
Tags: cangakfilsafatPuisirenungan
Previous Post

Buka-Bukaan di Teater #Catatan Aktor Sebelum Pentas “Sang Guru”

Next Post

Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co