12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ingatan Yang Coba Kita Lupakan

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
May 16, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
49
SHARES

Bayangkan jika kita kehilangan ingatan. Kita akan melupakan yang semestinya dilupakan. Kita akan melupakan segala hal yang tidak ingin dilupakan. Kita lupa pada dunia, pada keluarga, bahkan pada diri sendiri. Kita lupa cara menulis. Cara bicara. Cara makan. Juga cara mencintai.

Susah juga ya kalau tiba-tiba lupa segalanya. Sebab ada banyak hal yang sudah dilewati akan lenyap begitu saja. Saya membayangkan jika tiba-tiba kehilangan ingatan tentang banyak sekali hal. Saya akan melupakan sebuah Pantai Rahasia di Nusa Ceningan yang berpasir putih, dengan ombak birunya, tempat dimana saya sering memetik bunga pudak dan tertidur setelahnya pada sebuah pondok kayu.

Saya juga akan melupakan pegunungan indah di Nusa Tenggara Timur dengan jalannya yang berkelok sempit diapit jurang tempat kuda-kuda berlarian.

Saya akan melupakan senyumnya di bawah lampu saat duduk di pinggir sebuah telaga buatan sambil menikmati sayur kangkung. Lebih menyakitkan lagi, saya akan melupakan ibu yang telah melahirkan dan ayah yang telah menaungi. Tidak kalah sulit karena juga harus rela melupakan segala jenis pengetahuan yang sudah dipelajari.

Tapi apakah mungkin itu terjadi? Tentu saja mungkin. Konon ada jenis penyakit ketika seseorang melupakan ingatannya. Setelah menelusurinya, saya temukan beberapa istilah untuk menyebut nama penyakit itu. Di antaranya amnesia, demensia, dan Alzheimer. Saya sebenarnya kurang mengerti tentang penyakit ini. Terutama perbedaan di antara ketiganya.

Tetapi menurut sedikit informasi yang saya dapat, ketiganya memiliki persamaan. Penderitanya, melupakan ingatannya. Seperti kata Kim Su Jin dalam film A Moment to Remember, “ada penghapus di ingatanku”.

Seandainya semua masa lalu dilupakan, bagaimana cara membayangkan masa depan? Tentulah akan sangat sulit. Menurut informasi lainnya, masa depan dibayangkan oleh manusia dengan mengkonstruksi yang telah terjadi di masa lalu. Pastilah sulit hidup dengan kondisi seperti itu. Saya juga belum tahu bagaimana cara mengobati penyakit ingatan itu. Biarlah kita menyerahkan pada ahlinya yang memahami dan konsen pada bidangnya.

Membaca jenis-jenis penyakit itu, saya teringat pada geguritan Sucita dan Subuddhi. Apa hubungannya geguritan dengan kehilangan ingatan? Barangkali tidak ada. Tapi dalam geguritan itu, pengarangnya menerangkan bahwa ada suatu cara untuk menguatkan daya ingat.

Cara yang ditawarkan adalah dengan mengkonsumsi daun pegagan [Centella asiatica]. Tumbuhan ini ada banyak namanya sesuai daerah, di Bali disebut piduh. Lombok menyebutnya bebele. Di Jawa ada yang menyebutnya gagan-gagan. Konon daun pegagan ini dihaluskan kemudian dijadikan loloh atau jamu.

Semasa kecil, daun pegagan saya gunakan sebagai penyembuh luka. Tapi tidak “luka hati”. Luka hati hanya bisa diobati dengan “hati”. Bagaimana kalau sakit gigi?

Sakit gigi obatnya adalah dokter gigi. Maksudnya pergi ke dokter gigi, lalu minta diobati. Setelah diobati hati-hati jangan sampai sakit lagi. Hindari makanan atau minuman kariogenik. Kariogenik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan dan minuman yang manis dan mudah melekat. Istilah yang bagus juga untuk menyebut “dia” yang manis dan mudah melekat. Asyyikkkk…

Bahaya juga kalau sering-sering makan dan minum kariogenik. Gigi bisa sakit. Bagaimana kalau sering-sering menikmati janji-janji kariogenik? Barangkali di dalam sana, hati kita juga semakin terkikis dan berlubang. Maka jangan salahkan kalau banyak orang yang susah percaya kepada pengumbar janji.

Tapi anehnya, mereka yang sering kemakan janji, kemudian mencoba meyakinkan orang lain juga dengan janji-janji. Awalnya mereka adalah korban dari janji, tapi kemudian mereka berubah menjadi pelaku janji. Bahkan sudah jadi rahasia bersama yang tidak dikatakan di panggung-panggung, tapi kita pahami lewat diskusi-diskusi kecil di warung kopi, kalau janji semacam itu memang perlu diadakan.

Tujuannya, agar mereka yang dahulunya pernah berjanji juga merasakan bagaimana jika diingkari. Saya tidak menemukan istilah lain untuk menyebut kejadian itu selain balas dendam.

Ayolah, jangan pura-pura tidak tahu. Kita ini manusia yang sudah dewasa, dan mengerti apa yang dimaksudkan tanpa harus dijelaskan. Saya juga yakin, semua orang tidak perlu belajar ilmu semiotik untuk mengerti petanda-petanda.

Kita memang terbiasa berpura-pura tidak tahu, terhadap banyak sekali hal yang sesungguhnya sangat kita pahami. Begitu juga sebaliknya, kita biasa pura-pura paham tentang sesuatu yang bahkan tidak kita kenali. Itu sama sekali tidak aneh. Tidak ada yang aneh jika ada manusia pura-pura menguasai ini dan itu. Justru yang aneh adalah jika ada manusia yang pura-pura tidak tahu tentang itu dan ini. Tujuan kedua tindakan pura-pura tadi itu sama saja: keselamatan. Terutama selamat dari rasa malu.

Orang sangat takut pada rasa malu, tapi sangat senang mempermalukan orang. Intinya ada yang tidak beres pada diri manusia dari dalam. Ada banyak cerita-cerita yang bisa kita baca untuk meligitimasi hal ini. Arjuna menghina Karna, Bungkling menghina Pendeta lalu kita ikut-ikutan karena itu mengasyikkan. Menghina orang-orang bodoh juga sudah biasa.

Kurang dihina apalagi tokoh I Belog dalam satua-satua Bali. Tapi kita sendiri kurang bertanya dan membaca, mengapa tokoh-tokoh itu dihina dan mengapa ada yang menghina.

Memikirkannya saja, saya sudah pusing sendiri. Untuk mengobati rasa pusing, saya ingin membaca puisi yang ditulis Mbak Reina Caesilia. Judulnya “Duduk di Bale Bengong Kulihat Bayang Penari di Matamu”.

—

Kita bercakap,

kau dan aku diterpa guguran daun

suara burung berkicau dan tergelak

dalam tawamu yang bijak

aku melihat kemilau pada matamu

arif bersahaja

—

Indah sekali. Puisi ini barangkali ditulis untuk mengenang Prof. IB Mantra. Barangkali juga kata “mu” pada puisi itu berarti Prof. IB. Mantra. Pada tawa Pak Prof, Mbak Reina mendengar suara kicau burung. Pelan-pelan rasa pusing saya lenyap. Agar tambah lenyap itu pusing, mari kita lanjutkan membaca puisi yang terkumpul dalam buku kumpulan puisi berjudul Saron. Begini.

—

[…] dalam gambelan ini

harus tak terlupakan

meski angin membawa jalanan

penuh debu

selalu kukenang suara gending itu mengalun

dari lubang-lubang angin dan jendela, dalam

telinga dalam hati sepanjang jantung berdegup

dan mata memandang hari berpacu dengan waktu […]

—

Suara gending gambelan yang Mbak Reina dengar dalam telinga dan juga hati, juga saya dengar dengan telinga Cangak saya yang mungil ini selama saya hidup, selama jantung masih berdegup. Oh iya, segala yang kita dengar dan lalui akan kita ingat. Seperti ikan mujair nyat-nyat yang kita makan di sebuah warung makan sambil berpacu dengan waktu.

Terimakasih Mbak Reina. Puisi itu membuat saya kehilangan rasa pusing dan mengingat-ingat yang telah lewat. Barangkali memang benar, karya membuat kita diingat. Lalu ingatan pelan-pelan juga dilupakan. Bukan karena demensia, amnesia atau Alzheimer. Tapi memang karena waktu menelan segalanya. [T]

CANGAK YANG LAIN:

  • Swastyastu, Nama Saya Cangak
  • Pemimpin dan Pandita
  • Aturan Mati
  • Muka Gua
  • Siapa yang Tahu?
  • Panduan Nyepi ala Cangak
  • Kembali
  • Yang Kita Cari Adalah Hening
  • Siang Malam Berpikir Sendiri
  • Teman Tidak Makan Teman
  • Menerima Tanpa Terlena
  • Perlindungan
  • Pesta Dansa
Tags: cangakfilsafatPuisirenungan
Previous Post

Buka-Bukaan di Teater #Catatan Aktor Sebelum Pentas “Sang Guru”

Next Post

Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

Tarawih, Sepakbola dan Cinta – Cerita Bulan Ramadan di Kampung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co