13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
May 8, 2019
inKhas
“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

Laklak gede berisi pisang di Pasar Penebel, Tabanan, Bali

266
SHARES

Kalau pas melintas di Pasar Penebel, di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, mampirlah sebentar ke sebuah warung kecil. Lokasinya di utara pasar, tepatnya sebelah barat jalan.

Mencari Pasar Penebel tidaklah sulit. Dari kota Tabanan luruslah kea rah utara, lewat Tuakilang, lalu Wanasari, lalu Desa Buruan, lurus terus ke utara, bertemulah Pasar Penebel. Pasar Penebel biasa juga dilewati para pelancaong jika hendak ke obyek wisata lJatiluwih via Desa Babahan.  

Atau jika ingin ke obyek Yeh Panes Belumbang, di Pasar Penebel bisa belok kiri, Tapi sebelum menuju obyek-obyek terkenal itu, singahlah ke Pasar Penebel, tepatnya di utara pasar, di sebelah barat jalan.

Di situ ada sebuah warung kecil menjual laklak pisang yang enak, dengan bentuk yang unik dan  rasa yang khas. Namanya warung Laklak Biu Men Bayu. Laklak yang hangat, cocok ketika menemani secangkir kopi. Pemandangan orang yang ngantre membeli laklak sudah biasa di warung itu.

Laklak yang legit, dengan pisang manis dan parutan kelapa. Rasanya pas. Kuliner khas Bali yang digemari. Di warung itu tersedia dua kompor gerabah, yang menyerupai bungut paon, kompor tradisonal Bali kuno. Bahan bakarnya dari dahan kayu.

Proses pembuatan laklak biu Men Bayu

Ada beberapa alasan kenapa Men Bayu tidak menggunakan kompor modern untuk membuat laklak pisang itu. Dengan menggunakan kayu bakar, rasa laklak terasa lebih enak, beda dan khas. Ternyata bahan bakar yang digunakan mempengaruhi cita rasa kue.

Men Bayu dan suaminya konsisten menekuni bisnis kecil laklak pisang itu selama sepuluh tahun. Mereka memulai usaha sejak tahun 2009, dengan modal kecil. November 2012 untuk pertama kali diundang, diberi kesempatan pameran  kuliner pada acara HUT kota Tabanan.

Kemudian berlanjut tiap tahun ikut pameran kuliner sampai tahun 2016. Sampai saat ini, dari bisnis kecil ini Pan Bayu bisa membeli mobil tua, sebagai satu-satunya armada untuk membeli pisang ke pasar. UKM dengan modal kecil, kalau ditekuni bisa menghasilkan uang lumayan.

Laklak adalah kuliner khas Bali. Jadi harus dilestarikan, agar bisa sejajar dengan kuliner-kuliner dari daerah lain. Sebenarnya rasanya juga tak kalah dengan kue-kue impor yang sudah punya branding. Pemda setempat berperan memfasilitasi, melakukan promosi kuliner khas Bali ini ke tingkat nasional.

Men Bayu nomer dua dari kanan, saat mendapat kesempatan pameran kuliner di Taman Mini Indonesia Indah

Men Bayu dan Pan Bayu pernah diboyong oleh dinas terkait di Pemkab Tabanan, untuk diterbangkan ke Jakarta mengikuti pameran kuliner di Taman Mini Indonesia Indah. Mereka memperkenalkan laklak pisang dan juga jaje kelepon yang dibuat oleh pedagang lain. Foto mereka di depan Monas terpasang rapi di tembok warung Men Bayu, bagaikan kertas sertifikasi sebagai bukti pengakuan jaminan mutu laklak pisang yang dia buat sehari-hari.

Di warungnya yang kecil, dengan beberapa kursi plastik dan kursi kayu, kadang memang tidak bisa menampung pelanggan. Para pelanggan harus sabar menunggu proses pembuatan. Seperti membuat nasi goreng, laklak juga baru dibikin saat dipesan, untuk menjaga kehangatannya.

Lebih Besar

Pertama kali saya mencicipi laklak pisang Men Bayu ini, langsung jatuh cinta dengan rasanya. Rasa yang khas. Saya ketagihan. Setiap kali lewat di Penebel untuk urusan kerja, pasti saya mampir di warung Men Bayu ini. Membeli beberapa laklak pisang, dibungkus untuk oleh-oleh pulang. Anak-anak dan istri juga suka.

Beda dengan laklak biasa, bentuk laklak biu ini lebih besar. Harga per biji Rp 2.000.  Bedanya lagi, jika laklak biasa membutuhkan gula aren cair sebagai pemanis, laklak pisang ini tidak membutuhkan gula. Rasa manis didapat dari pisang yang diiris tipis-tipis dan ditaburi parutan kelapa. Rasa manis yang alami. Ini juga kue yang bagus untuk penderita diabetes.

Kalau kita bedah isinya, laklak pisang mengandung nutrisi yang sangat baik. Tepung sebagai bahan utama  mengandung karbohidrat. Pisang adalah buah yang mengandung banyak nutrisi, sejumlah vitamin dan potasium, dan juga serat yang baik untuk pencernaan. Pisang adalah makanan wajib untuk atlit sebelum bertanding. Itulah kenapa seorang atlit bulutangkis dunia memakan pisang saat istirahat sebentar sebelum memasuki rubber set yang melelahkan.

Pernah juga saya lihat seorang atlit sepeda Tour de Indonesia yang memakan pisang sambil tetap bersepeda. Sedangkan kelapa parut yang ditaburi pada laklak pisang juga tak kalah bergizinya. Pernah saya baca, satu sendok makan kelapa parut mengandung 1 gram protein. Jadi, lumayan kan kandungan nutrisi pada selembar laklak pisang ini. Maaf, saya pakai saja istilah selembar, karena bentuknya seperti lembaran…hehehe

Bupati Tabanan Eka Wiryastuti dan Wabup Gede Sanjaya di stand laklak biu Men Bayu

Setiap hari minggu, pelanggan yang datang lebih banyak lagi. Para pesepeda yang kebetulan lewat gowes, mampir ke warung Men Bayu. Pemandangan sepeda yang parkir di sana-sini pun terlihat memenuhi warungnya yang kecil. Pelanggan laklak Men Bayu dari berbagai lapisan masyarakat. Beberapa pegawai pemda sering memesan laklak pisang untuk sebuah acara penting di kantor. Kadang-kadang Men Bayu dan suaminya harus buka pagi-pagi pukul 5, karena memenuhi pesanan yang akan diambil pukul 7 pagi.

Men Bayu dan suaminya sudah semakin tua. Pan Bayu sudah memasuki usia 71 tahun. Men Bayu juga sering sakit. Kadang Pan Bayu sendirian di warungnya melayani pelanggan, karena istrinya butuh istirahat untuk menurunkan tensi. Seperti siang itu, saya hanya bertemu Pan Bayu saat mengambil beberapa foto sambil wawancara.

Agaknya anak-anaknya tidak tertarik melanjutkan usaha kuliner itu. Padahal kalau anaknya mau, mereka bisa menata warung itu agar kelihatan lebih rapi, keren dan artistik. Bisa saja warung kecil itu ditata seperti kafe kopi. Menyediakan laklak pisang sebagai menu utama, dan kopi khas Bali sebagai pendamping menu.

Bukankah banyak kopi khas Bali yang bisa diperkenalkan, jebis robusta atau arabika. Seperti kopi Banyuatis itu, yang sudah melanglang buana ke mana-mana. Ada sebuah warung kecil di jantung kota Tabanan, yang setiap hari dikerubuti puluhan bahkan mungkin ratusan pelanggan setianya. Pemilik warung sukses hanya dengan berjualan kopi sebagai menu utama.

Sedikit menghayal, barangkali suatu ketika kuliner khas Bali seperti: laklak biu, jaje kelepon, jaje gadang, bisa go internasional seperti kue-kue impor yang menjajah kita selama ini. Semoga! [T]

Tags: kue tradisonalkulinerpasarPenebeltabanan
Previous Post

Pesta Dansa

Next Post

“Harusnya Drama Gong Ne!” – Ulasan Kecil Pementasan Drama Musikal Pan Balang Tamak

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
“Harusnya Drama Gong Ne!” – Ulasan Kecil Pementasan Drama Musikal Pan Balang Tamak

“Harusnya Drama Gong Ne!” - Ulasan Kecil Pementasan Drama Musikal Pan Balang Tamak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co