21 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Seperti Cicing Pondokan, Hanya Bisa Ngongkong…

Made Nurbawa by Made Nurbawa
April 11, 2019
in Esai
11
SHARES

Dalam kehidupan orang Bali menyampaikan sesuatu kepada orang lain kerap menggunakan perumpamaan atau ibarat atau dalam bahasa Bali disebut sesenggakan. 

Sesenggakan Bali kini jarang digunakan dalam pergaulan, bahkan sudah banyak yang dilupakan. Salah satu sesenggakan yang cukup unik didengar adalah; buka cicing pondokan.  Buka artinya seperti. Cicing artinya anjing,  yakni hewan piaraan yang disukai sebagian besar orang Bali. “Buka Cicing Pondokan” artinya seperti anjing pondokan.

“Pondokan” dalam pengertian ini adalah rumah atau gubuk yang biasanya berada di tengah-kebun atau tegalan yang lokasinya agak jauh dari rumah utama si pemilik. Pondokan biasanya sering sepi karena hanya digunakan sewaktu-waktu saja.

Anjing yang kemudian disebut “anjing pondokan” karena ia biasanya tinggal di pondokan di tengah kebun. Ada yang diikat ada juga yang dilepas. Biasanya kondisi anjing pondokan badannya agak kurus karena tidak setiap hari mendapat jatah makan dari pemiliknya.

Jika ada orang lain lewat, anjing pondokan biasanya menggonggong dengan kencang, tetapi hanya berani menggonggong dari jarak jauh. Kalaupun tubuh si anjing tinggi besar dan galak, tetapi karena diikat oleh pemiliknya, maka saat ada orang lain atau pencuri yang memasuki kebun tuannya,  si anjing tidak bisa mendekat atau menggigit. Si anjing hanya bisa menggongong di tempat saja.

Begitulah, istilah “anjing pondokan” bisa dialamatkan kepada seseorang dalam beberapa kondisi. Misalnya, pertama; dialamatkan kepada seseorang yang hanya bisa berbicara atau ngomong saja tanpa bisa berbuat atau bertindak apa-apa terhadap kejadian tertentu. 

Kedua; Seseorang walau memperoleh gelar tinggi dan terhormat, tetapi secara hukum kewenangannya dibatasi, maka orang itu pun hanya bisa berteriak saja atau memberi saran saja. 

Ketiga; istilah anjing pondokan juga untuk mengisahkan kondisi tertentu atas seseorang atau lembaga yang sering dilihat hanya bisa ngomong saja, tetapi omongannya tidak ada yang mempedulikan, tidak membuat orang jadi mendekat, bahkan omongannya dianggap tidak berpengaruh apa-apa kepada pihak-pihak terkait, dan orang pun tidak menjadi takut karenanya.

Dalam dunia nyata, sering gongongan ajing pondokan hanya sebagai “pertanda” saja bagi si pemilik. Gonggongan anjing pondokan berpariasi tergantung situasi yang terjadi.

Jika anjingnya menggonggong dengan tipe tertentu si pemilik akan tahu ada peristiwa apa di kebunnya. Jika pemilik datang, atau ada pencuri,  atau ada hewan liar lewat  gonggongan anjing pondokan akan memiliki karakter yang beda. Jika gonggongannya terdengar aneh dan berkepanjangan bisa-bisa membuat pemilik atau tetangga jadi cepat datang untuk melihat, atau malah hewan-hewan lain yang mendekat seperti ayam piaraan misalnya.

Jadi suara anjing pun menebar “frekuensi” yang berdampak terhadap alam sekitarnya, dan pastinya dalam dimensi tertentu tetap berguna bagi pemilik dan mahluk hidup di sekitarnya. [T]

Tags: anjing balibinatangfauna
Made Nurbawa

Made Nurbawa

Tinggal di Tabanan dan punya kecintaan yang besar terhadap tetek-bengek budaya pertanian. Tulisan-tulisannya bisa dilihat di madenurbawa.com

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Cerpen

Ketua Takmir dan Nasib Marbot Pilihannya

Cerpen: Pandu Kalam Lima menit menjelang adzan, Marbot Li belum juga tiba di masjid. Jika ia mengulur waktu adzan hanya ...

March 17, 2020
Pameran tugas akhir Bahasa Bali  siswa SMK PariwisataPutra Bangsa, Ubud.
Kilas

Ganapati, Ketika Siswa di Ubud Memamerkan Tugas Akhir Bahasa Bali

AKHIR pekan Sabtu 17 Februari  2018 ini sangat menarik bagi para siswa SMK Pariwisata Putra Bangsa, Ubud.  Menariknya itu berasal ...

February 17, 2018
Foto: Mursal Buyung
Esai

Mencintai Kesejatian Diri

Pernahkan kamu duduk merenung sendiri? Apa yang kamu pikirkan? Harta? Tahta? Apa pasangan hidup? Atau tujuan hidupmu? Mau makan apa ...

May 13, 2019
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha
Esai

Kerauhan Zaman Now dan Kesehatan Jiwa

Sejak dulu kita ketahui bahwa kerauhan menjadi sebuah tradisi, bagian dari ritual keagamaan dalam masyarakat Hindu Bali. Hal ini menarik ...

August 28, 2020
Ulasan

Kegoblokan Manusia Beradab di Mata Suku Pedalaman yang Tak Beradab

  Judul Buku: Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta Penulis : Luis Sepulveda Penerjemah : Ronny Agustinus Penerbit: Marjin Kiri ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Bangli Abad XII | Dan Potensi Masa Kini

by IGA Darma Putra
January 20, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1352) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (3) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In