14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kisah PPL di Thailand: Pakaian Siswa Sama Setiap Hari, Guru Tak Setiap Hari Berseragam

Mochamad Rifa’ibyMochamad Rifa’i
March 20, 2019
inTualang
Kisah PPL di Thailand: Pakaian Siswa Sama Setiap Hari, Guru Tak Setiap Hari Berseragam

Dokumentasi pertemuan terakhir foto dengan guru pamong setelah mengajar di kelas dengan siswa

55
SHARES

Apa kabar, kawanku se-Indonesia? Lhoh, kok, diam? Tidakkah ada yang menjawabnya?

Baiklah, sepertinya menyapa dengan Bahasa Indonesia di jaman milenial ini, agak kurang greget. Kalau gitu saya coba menyapa dengan bahasa asing saja, how are you today?

Atau biar lebih greget lagi, Swatdi Khrab. Eits… ada yang tahu bahasa apa itu?

Kalauhow are you saya yakin pasti teman-teman tahu, bahwa itu Bahasa Inggris, kalau orang jawa bilang khususnya di kampungku biasa menyebut dengan bahasa wengsongseng. Apakah itu? Saya juga kurang tahu.

Bagi yang belum tahu ataukah sudah tahu harap diam dulu. Pura-pura saja belum tahu, biar saya bercerita. Jadi gini, Swatdi Khrab adalah Bahasa Thailand yang mempunyai arti ‘halo’, kalau di Indonesia seperti mengucapkan ‘apa kabar’. Karena saya laki-laki jadi saya mengucapkannya ‘Swasdi Khrab’ jika perempuan ‘Swasdi Kha’.

Bagi yang sering nonton drama atau film Thailand pasti tahu. Oh, ya, apabila ada penulisan bahasa mohon untuk dimaklumi hehehe.

Lanjut saja, kenapa saya bercerita sedikit tentang Bahasa Thailand? Karena saya pernah belajar di sana kurang lebih selama sebulan. Jadi tahu walaupun sedikit. Pepatah mengatakan jika tak kenal maka tak sayang, maka saya akan akan memperkenalkan diri.

Nama saya Mochamad Rifa’i teman-teman sering menyapaku Arif, Fai, atau Rifa’i. Dan lebih familiar lagi sering dikenal dengan Arif James, itu nama julukan dari salah satu teman waktu ospek dulu. Saya asli dari Tuban, Jawa Timur.

Saat ini di tahun 2019 saya duduk di bangku kuliah semester enam, Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan di Universitas Pendidikan Ganesha. Itulah sekilas tentangku.

Sedikit bercerita, kenapa saya bisa ke Thailand. Gratisss, lhoh. Ceritanya gini, ini adalah program PPL dan PKL Luar Negeri yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha. Program ini diikuti oleh mahasiswa semester lima dan tujuh se-Undiksha. Yang mana dalam program ini sasarannya ada di Vietnam, Thailand, dan Filipina. Bagaimana, keren bukan? Ya, pasti keren, dong.

Kembali ke pokok bahasan, saya mengikuti serangkaian acara mulai dari test awal hingga akhir. Hinggalah akhirnya saya lolos seleksi dan di tempatkan di Prince of Songkla University, tepatnya di kota Suratthani, Thailand.

Kurang lebih selama sebulan, namun tidak hanya saya sendirian. Ada beberapa teman yang sudah seperti saudara sendiri, diantaranya; Mochamad Abdul Aziz, Muhammad Iqba, dan I Gusti Lanang Agung Angan Byasama, mereka adalah semester lima dari prodi Bimbingan Konseling.

Kemudian ada Gede Pasek, untuk kakak Pasek saya lupa nama lengkapnya, lalu ada Gita Adetian, mereka dari prodi Bahasa Inggris semester tujuh, dan terakhir ada Kadek Angga Heriawan dari prodi Seni Rupa semester tujuh.

Kata yang keluar dari mulutku saat pertama menginjakkan kaki di sekolah tempat saya PPL adalah ‘keren’. Apakah tidak ada kata lain selain keren? Entahlah, pokoknya saya suka aja karena memang benar-benar keren. Nama sekolah tempat kami PPL ini adalah Wittayanusorn Surat Thani School.

Biasanya di Indonesia untuk SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat itu terpisah. Namun di Thailand agak sedikit berbeda. Hanya saja tingkat SD sama seperti di Indonesia yaitu belajar selama enam tahun, jadi kelas satu sampai kelas enam.

Kemudian, ini yang membedakannya, di Indonesia untuk SMP yang telah lulus kemudian melanjutkan ke SMA/SMK, namun jika di Thailand setelah lulus SD mereka langsung melanjutkan ke tingkat sekolah menengah selama enam tahun.

Artinya gini, untuk SMP dan SMA di sana itu menjadi satu tingkatan. Jadi pembagian kelasnya mulai dari tingkatan satu sampai tingkatan enam. Tidak dipisah seperti di Indonesia SMP sendiri dan SMA/SMK sendiri.

Bahkan untuk seragamnya sama yaitu dengan atasan putih, bawahan hitam itu digunakan setiap hari. Jika misal mereka hanya memiliki satu seragam saja, itu tidak akan ketahuan. Hehehe. Khusus untuk kelas yang mendapat mata pelajaran PJOK, selama sehari itu mereka mengenakan setelan olahraga.


Proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas mata pelajaran PJOK

Yang bikin saya terkejut ketika melihat aktivitas siswa dalam kelas. Dalam ruangan yang ber-AC dan tidak memiliki jendela namun tetap sangat enak dipandang. Banyak hiasan dinding hasil karya siswa. Lebih kerennya lagi bantal mini, selimut, boneka ada di dalam ruangan itu. Tergeleng-geleng ketika saya pertama menyaksikan pemandangan yang unik.

Tidak hanya itu saja, selama saya PPL di sana, hampir kebanyakan siswanya aktif. Begitupun fasilitas dalam kelas LCD proyektor, computer, sound disetiap sudut ruangann. Tak ketinggalan pula sarana prasarana yang lain seperti kolam renang, gedung olahraga yang lengkap, lapangan sepak bola, asrama wajib bagi siswa angkatan pertama, dan masih banyak lagi. Pembelajarannya dilaksanakan pada hari Senin sampai Jumat.

Uniknya, mereka melakukan upacara bendera setiap hari. Guru-guru tidak memakai seragam formal namun informal, hanya hari-hari tertentu saja mereka mengenakan seragam formal.

Selama empat minggu di sana, minggu pertama adalah observasi dan pengenalan lingkungan sekolah. Minggu selanjutnya kami mengajar namun masih didampingi oleh guru pamong. Baru menginjak minggu ketiga dan keempat, kami mengajar secara layaknya seoran guru sungguhan tanpa ditemani oleh guru pamong.

Sistem pembelajaran yang unik bagiku, khususnya pada pelajaran PJOK. Jadi waktu itu saya khusus ngajar tenis meja. Karena pelajaran PJOK di sana itu berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia pelajaran PJOK misalnya dalam RPP materi Bola Besar didalamnya ada bola basket, sepak bola, volley, dan lainnya. Kemudian pada pertemuan pertama bola basket, lanjut pertemuan selanjutnya bola volley, begitu seterusnya.

Berbeda dengan di Thailand, misalkan SMP kelas 1 semester ganjil, mereka belajar tentang aktivitas akuatik, yaitu renang. Jadi selama satu semester itu mereka hanya fokus belajar renang selama satu semester. Seperti pengalaman saya, ngajar mata pelajaran tenis meja, jadi selama saya praktik PPL di sana fokus dengan mata pelajaran tenis meja. Begitu seterusnya.

Dan bagusnya itu siswanya memiliki wadah untuk mengembangkan bakatnya. Karena memang sekolah fullday dari jam 08.00 sampai 16.30 waktu setempat. Sehingga pada waktu paruh sore digunakan untuk aktivitas pengembangan, seperti ekstrakulikuler, namun tidak berpatokan pada waktu. Intinya, di paruh sore itu siswa diberikan waktu bebas untuk melakukan kegiatan hal yang diminatinya.

Kegiatan Upacara yang dilakukan setiap hari dengan guru memakai seragam informal

Oh ya, ini yang sering ditanyakan teman-teman. Tak sedikt dari mereka bertanya seperti ini, ‘kok, kamu bisa ke Thailand emang kamu bisa Bahasa Inggris?’ Dengan santainya aku jawab, ‘PeDe aja’.

Jujur, jika dikatakan saya mahir dalam berbahasa inggris tidak juga. Bahkan kalau saya ditanya past tense dan tetekbengeknya itu saya tidak begitu paham. Kuncinya, kok, saya bisa pergi ke Thailand itu adalah nekad dan niat. Bahasa Inggris pas-pasan, cuma saya percaya diri saja bahwa ada niat pasti saya akan bisa. IPK saya juga biasa-biasa saja, karena modal nekad dan niat tadi, syukur saya bisa ke Thailand dan balik lagi ke Indonesia dengan selamat.

Saya akui, saya hanya bisa Bahasa Inggris yang dasar-dasar saja. Untungnya saya mengajar lebih dominan ke praktik, jadi ketika saya kesulitan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, saya menggunakan bahasa tubuh. Yang terpenting siswa yang saya ajarkan itu paham. Toh tujuan menjadi seorang guru tidak hanya bisa menjelaskan saja, namun juga mampu membuat siswanya mengerti dan paham dengan apa yang disampaikan oleh seorang guru. Bukankah begitu? [T]

Tags: mahasiswaPendidikanPPLThailandUndiksha
Previous Post

5 Sutradara yang Bikin Saya Ingin Terus Nonton Film

Next Post

“Aku Nau Gati di Pedawa!” kata Mitsuha Abe, Perempuan dari Jepang itu…

Mochamad Rifa’i

Mochamad Rifa’i

Lahir di Tuban, 12 Juli 1996. Belajar menjadi manusia kuat, dan kokoh tak tertandingi yang bermodalkan nekad dan niat. Bismilah, atas ijin Tuhan semua akan baik-baik saja.

Next Post
“Aku Nau Gati di Pedawa!” kata Mitsuha Abe, Perempuan dari Jepang itu…

“Aku Nau Gati di Pedawa!” kata Mitsuha Abe, Perempuan dari Jepang itu…

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co